Harta yang Indah: Iman, Peliharalah!!

14 Agustus 2019

2 Timotius 1:14
Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

Apa yang kita yakini sebagai harta yang paling berharga?

Apapun itu, pastilah kita akan merawatnya dengan apik dan baik. Kita akan perlakukan dan jaga agar tetap dalam kondisi baik... jangan sampai rusak, apalagi sampai hilang. Kita akan beri perhatian penuh.

Sesungguhnya harta kita yang paling indah adalah keyakinan dan iman kita kepada Yesus Kristus. Tidak ada yang lebih besar dari itu. 

Walau terasa berat... semua boleh hilang dari diri kita... tetapi yang satu ini yaitu iman dan keyakinan kita kepada Yesus... JANGAN ! ! 

Jangan tukarkan iman dan keyakinan kita oleh apapun dan oleh siapapun. Pegang teguh itu! Itulah satu-satunya harta utama kita. Rawatlah itu agar makin hari makin bertumbuh bertambah besar.

Biarlah hati kita berseru:
Semua hal yang baik boleh kudapat, dan semua rela kulepas kalau memang itu kehendak Allah, akan  tetapi harta indah... IMANku... akan kupegang erat dan melekat, apapun harga dan bayarannya.

Selamat bekerja.
Selamat berkarya.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberi kekuatan bagi kita untuk memelihara harta terindah kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Suka Perdamaian


13 Agustus 2019

Mazmur 120:7 
Aku ini suka perdamaian, tetapi apabila aku berbicara, maka mereka menghendaki perang.

Apa yang dituliskan pemazmur di atas sering kita alami mungkin. 

Pada dasarnya kita yang telah percaya kepada Tuhan sungguh ingin berdamai dengan siapa saja, tapi ada saja orang-orang di sekitar kita yang mencari-cari masalah. Sering bawaan dan kesukaan mereka seperti itu.

Mungkin kita tidak disukai karena keyakinan kita. Mungkin pula oleh prinsip kebenaran yang kita pegang. Mungkin karena kita tidak mau kompromi dengan hal yang salah... banyak penyebabnya.

Walau demikian, tetaplah teguh memegang dan menjalankan apa yang benar. Tentunya juga adalah jangan berniat dan jangan memulai konflik atau perang dengan siapapun.

Saat-saat kita kehilangan damai dan sukacita dari sekeliling kita, ingatlah selalu akan kasih sayang Tuhan yang sempurna kepada kita. Itu cukup bagi kita.

Efesus 6:23
Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara.

Selamat bekerja.
Selamat berkarya.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberi damai serta sukacita dalam semua situasi kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Ingatlah Yesus dan Maju Terus


12 Agustus 2019

Ibrani 12:3
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

Ketika mengalami hal-hal yang sulit dan menyesakkan, maka satu cara yang baik dilakukan adalah mengingat dan meneladani orang-orang yang pernah mengalami hal yang sama, dimana mereka dapat mengatasi masalahnya... mereka menang.

Kita juga yang mengalami saat-saat berat, dimana kita dapat lewati hal itu dengan baik, maka itupun dapat menjadi contoh dan penyemangat bagi orang lain.

Yesus Kristus adalah teladan sempurna dan sumber kekuatan dalam menghadapi bebagai beban hidup. Tuhan Yesus mengalami derita dan kesulitan serta kesakitan yang amat berat. Derita secara fisik dan mental Dia alami. Namun Dia menang. Itulah salah satu alasan penulis surat Ibrani; mengapa kita disuruh selalu mengingat dan melihat Tuhan Yesus.

Dengan mengingat teladan Kristus, dan dengan mendengar perkataan-Nya, kita akan terus dikuatkan dan diteguhkan.
Puji Tuhan.

Selamat bekerja.
Selamat berkarya
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menolong kita untuk tetap teguh dan kuat dalam melalui tantangan hidup kita masing-masing. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Bagian Kita Mengabarkan Injil

11 Agustus 2019

Kisah Para Rasul 17:32-34
Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: "Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu."
Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka.
Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka.

Ketika Paulus menceritakan Injil di Atena, dimana Paulus bercerita tentang kebangkitan di dalam Kristus, maka banyak orang tidak percaya. Bahkan mereka melecehkan dan mengejek Paulus. 

Di tengah-tengah keadaan seperti itu, mungkin Paulus kecewa dan merasa gagal. Akan tetapi ada juga beberapa orang yang percaya dan mengikuti apa yang diajarkan Paulus. Ada Dionisius, orang terhormat anggota majelis Areopagus, ada Damaris, dan ada beberapa orang lainnya. Tentu ini membesarkan hati Paulus. Hatinya terobati.

Hal ini mengingatkan kita untuk terus memberitakan lnjil, entah orang percaya atau tidak percaya... entah orang menerima atau tidak menerima... entah orang membenci atau menyukai kita... tidak masalah !

Akan banyak orang menolak apa yang kita beritakan, dan berkat pertolongan Tuhan, pasti ada juga orang yang percaya serta menerima.

Tugas kita bukanlah menghitung-hitung atau membuat target berapa orang akan percaya dan menerima apa yang kita kabarkan. Masalahnya adalah: apakah kita yakin dan mau kabarkan Injil? Apakah menyaksikan Injil menjadi kerinduan kita? Itu pertanyaannya !

Soal orang menerima atau tidak, hal itu kita serahkan kepada Tuhan. Biarlah Tuhan membuka hati orang untuk meyakini kabar baik yang kita sampaikan. Bagian terpenting kita adalah selalu siapkan diri sebaik-baiknya untuk bersedia kabarkan Injil. Latih diri kita untuk menjadi alat Tuhan menyampaikan kabar baik yang didukung oleh sikap dan karakter yang baik. Hasilnya kita serahkan sepenuhnya kepada otoritas Tuhan. Tuhan beracara dan Dia yang mengatur.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus senantiasa menyertai dan memberkati kita untuk menyampaikan kabar baik kepada semua orang. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Menjadi Saksi Kristus

10 Agustus 2019

1 Yohanes 1:1-2
Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.

Rasul Yohanes menyaksikan langsung apa yang telah ia dengar, ia lihat, bahkan telah ia sentuh atau raba secara fisik terhadap Yesus Kristus... ia beritakan dan ia saksikan. Yohanes juga menuliskan hal itu. 

Yohanes mengatakan bahwa itulah tugasnya, yaitu menjadi saksi Kristus

Walau kita tidak pernah bersentuhan secara fisik dengan Tuhan Yesus seperti pengalaman Yohanes, namun hati kita telah disentuh oleh Dia. Yesus telah diperdengarkan dari generasi ke generasi tanpa henti-hentinya oleh orang-orang yang mengasihi Dia... dan masing-masing kita telah tersentuh oleh firman-Nya. Kita telah mendengar kabar dan banyak hal tentang Yesus.

Oleh karena itu tugas dan peran kita sebetulnya sama dengan Yohanes, yaitu menjadi saksi Kristus. Hanya saja memang kita berbeda zaman dengan Yohanes, sebab itu kita perlu beradaptasi dengan situasi kita dalam menjadi saksi Kristus, agar Injil dipercaya dan diimani... agar orang-orang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi mereka.

Mari kita tetap terus bertumbuh semakin mengenal Kristus. Biarlah hati kita semakin tersentuh lebih dalam dan lebih dalam lagi akan kasih Kristus, sehingga hal itu mendorong kita lebih semangat untuk menjadi saksi-Nya... saksi Kristus yang senantiasa siap sedia mengabarkan Injil.

2 Timotius 4:2
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Selamat berlibur.
Selamat berkarya.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menolong kita untuk tetap setia menjadi hamba dan saksi-Nya. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Yesus Mendoakan Aku

9 Agustus 2019

Yohanes 17:20-21
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Baru-baru ini ada seorang yang begitu amat senang karena bertemu dengan seorang pemimpin agama tertentu. Pemimpin agama itu bersalaman dengan dia dan mendoakannya.

Bayangkanlah juga jika ada seorang pemimpin yang kita ketahui bahwa dia sungguh-sungguh mengenal Tuhan dan kita tahu bahwa dia berdoa buat kita, pastilah kita sangat senang dan berterima kasih.

Tahukan kita bahwa Tuhan Yesus pernah bedoa buat kita? Bacalah dan renungkanlah Yohanes 17:20. Di situ dicatat bahwa Tuhan Yesus berdoa bagi murid-murid-Nya dan juga Yesus berdoa bagi orang-orang yang percaya kepada Dia melalui pemberitaan para murid-Nya; berarti kita juga termasuk di dalamnya.

Isi doa Yesus adalah agar kita menjadi teguh bersatu, sama seperti Yesus dan Bapa adalah SATU, kita juga dipersatukan di dalam Dia. 

Oleh karena itu marilah kita bersukacita sebab kita pernah didoakan oleh Yesus dan sama pentingnya adalah agar kita mewujudkan doa Yesus; supaya kita menjalin kebersamaan persatuan dan persekutuan yang teguh di dalam Kristus. Itulah salah satu kerinduan Yesus, sebab itulah yang didoakan-Nya. 

Apa yang didoakan Kristus, kiranya dapat kita usahakan dan wujudkan. 

Mari kita upayakan dan penuhi apa yang didoakan Yesus. Kita juga teruslah kiranya mendoakan apa yang didoakan Yesus! Hal itu juga menolong membuat orang-orang percaya kepada Yesus.

Selamat bekerja.
Selamat berkarya
Selamat melayani.

Tuhan Yesus Kristus menyertai dan menolong kita untuk menggenapi doa-Nya; kita teguh bersatu di dalam Dia. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Rugi Jika Tidak Melayani Tuhan

8 Agustus 2019

Yohanes 12:26
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Melayani Tuhan bukanlah sekedar aktivitas atau kegiatan atau kesibukan semata. Melayani Tuhan merupakan penyerahan atau pengabdian hidup kepada Tuhan. Tentu di dalamnya disertai dengan perubahan sikap dan karakter... bahkan hal ini semestinya harus terjadi sebagai sebuah proses bagi setiap orang yang terpanggil melayani Tuhan.

Itulah sebabnya Yesus berkata barangsiapa atau siapapun yang melayani Tuhan, dia harus mengikut Yesus. 

Hal itu tidak berarti kita harus sempurna sebagai syarat melayani Tuhan, bahkan sering kita sadari bahwa justru kitalah sesungguhnya yang lebih banyak kekurangannya... kita adalah hamba-hamba yang tidak layak dan sangat butuh sentuhan belas kasih karunia dan anugerah Tuhan.

Tidak ada orang yang sempurna, tetapi yang ada adalah bahwa kita akan semakin disempurnakan dalam melayani Tuhan. Banyak titik-titik lemah kita, dan di situlah Tuhan campur tangan membentuk dan menyempurnakan kita.

Kita juga tidak khawatir, sebab Tuhan Yesus senantiasa beserta kita. Dia ada dalam hati kita. Di mana kita ada... Dia ada di situ. Termasuk ketika saya bergumul mengetik satu persatu huruf-huruf dalam tulisan ini dengan susah payah, saya yakin Tuhan Yesus melihat itu... wow... sungguh LUAR BIASA penyertaan dan kehadiran-Nya mengawal kita. 
Pujilah Tuhan Yesus!

Satu hal yang amat penting adalah bahwa Allah Bapa menghormati setiap orang yang melayani Dia. Menghormati dapat diartikan sebagai: menghargai, memberi pujian, acung jempol 👍, mengasihi, memberi senyuman 😊😊, dan sebagainya... berkenan kepada Dia.

Karena itu sungguh rugi jika kita tidak ada hati melayani Tuhan. Rasanya hilanglah kesempatan emas jika kita tidak serius melayani Dia... bila waktu kita habis hanya melayani diri sendiri dengan sibuk mencari kepuasan dan kenikmatan di luar Dia.

Selagi ada waktu yang mungkin hanya tinggal sedikit saja atau mungkin masih banyak... (semoga), marilah kita melayani Tuhan sesuai panggilan, talenta, karunia, dan kapasitas masing-masing.

Selamat bekerja.
Selamat berkarya
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menolong kita untuk tetap menjadi hamba yang setia mengabdi melayani Dia. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Mengambil Peran Dalam Perkembangan Injil


7 Agustus 2019

Roma 16:3-4  
Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus.
Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi.

Paulus yang sungguh setia sebagai rasul Tuhan dan menjadi teladan bagi kita, tidaklah berdiri sendiri melayani. Dia didukung oleh orang-orang yang sungguh luar biasa memiliki hati untuk Kristus. 

Di antara orang-orang yang mendukung Rasul Paulus adalah pasangan suami istri: Akwila dan Priskila.

Di dalam salamnya, Paulus mengungkapkan penghargaan dan terima kasihnya kepada Priskila dan Akwila. Paulus mengatakan bahwa Akwila dan Priskila mempertaruhkan nyawanya dalam mendukung Paulus. 

Ini berarti bahwa Akwila dan Priskila telah memberikan apa yang terbaik, meski tidak dicatat bagaimana pasangan suami istri ini berapi-api berbicara seperti Paulus. Paulus sungguh rasakan kontribusi Akwila dan Priskila.

Tidak semua kita seperti Paulus pergi kemana-mana kabarkan Injil dengan semangat bernyala-nyala. Tetapi ada peran-peran yang dapat kita lakukan seperti Akwila dan Priskila yang memberi hidupnya untuk perluasan Kerajaan Allah; mungkin melalui harta, dorongan dukungan semangat, pemikiran, doa, dan sebagainya.

Biarlah ada peran kita dalam perkembangan Injil Kerajaan Allah sesuai talenta, karunia dan kapasitas kita masing-masing. Jangan tahan-tahan itu. Berilah dengan hati. 

Persembahkanlah apa yang terbaik dan maksimum kepada Yesus Kristus... mari !!

Selamat bekerja.
Selamat berkarya
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menolong  kita untuk melakukan dan mempersembahkan apa yang terbaik bagi Dia. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Berlari ke Tujuan


6 Agustus 2019

1 Korintus 9:26
Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.

Filipi 3:14
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Teringat pengalaman beberapa tahun lalu di Stasiun Solo Balapan dan juga di Stasiun Bandung, hampir ketinggalan naik kereta api... saya berlari sekencang-kencangnya dengan tujuan tidak tertinggal. Untunglah masih sempat...🙏🙏

Berlari artinya bergerak cepat, dan berusaha dengan bertenaga habis-habisan. Orang yang sedang berlari mengejar sesuatu, dia akan fokus ke tujuannya itu. 

Bayangkanlah juga seorang pelari dalam pertandingan, atau seorang pemain sepak bola yang sedang menggiring bola ke gawang lawan... dia akan lari kencang, berstrategi dan pikirannya terpusat ke arah yang tepat.

Dengan contoh sederhana ini, saya belajar semakin memahami maksud Rasul Paulus yang mengatakan bahwa dia berlari ke tujuannya. Tujuannya adalah memenuhi panggilan Allah... jelas tujuannya.

Maka sayapun bertanya kepada diri saya sendiri:
• Apakah saya memahami tujuan hidup saya, yaitu panggilan Allah yang memang betul-betul Allah ingin saya terus berada di jalur itu? 
• Apakah ke tujuan itu saya tempuh dengan berlari, jalan cepat, jalan santai, jalan di tempat, atau diam tak bergerak... wacana saja memandang dari jauh?

Atau apakah saya sedang berlari kencang juga dan sangat-sangat sibuk setiap waktu, tetapi ke tujuan yang salah?... wah... JANGANLAH !!

Bagaimana dengan kita?

Selamat bekerja.
Selamat berkarya
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menolong  kita untuk tetap berlari dalam panggilan sorgawi dalam jalur masing-masing sesuai kehendak-Nya. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Hidup Ini Adalah Kesempatan


5 Agustus 2019

2 Korintus 1:6
Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.

Penderitaan dan penghiburan silih berganti Paulus alami. Menghadapi ini, dia sabar dan tetap bertekun.

Dari penderitaan dan penghiburan, Paulus tidak hanya memetik pelajaran untuk dirinya sendiri, tetapi hal itu juga ditujukan untuk penguatan dan penghiburan bagi jemaat. Itulah sebabnya mengapa Paulus sabar dalam kesengsaraan, agar melalui itu jemaat Korintus didewasakan.

Kiranya kita juga terus memetik pelajaran dari seluruh pengalaman hidup kita untuk semakin kuat dan teguh di dalam Kristus, dan juga menjadikan orang percaya lainnya semakin dewasa dalam iman.

Hidup ini tidak hanya untuk dinikmati dan tidak hanya untuk dirasa-rasakan. 

Hidup ini tidak hanya untuk bersenang-senang dengan keberhasilan yang diperoleh, dan juga tidak dihabiskan dengan keluhan karena merasa gagal akan sesuatu.

Hidup ini adalah kesempatan yang penuh dengan pembelajaran. Oleh sebab itu kita tidak hanya melihat kepada diri sendiri dalam setiap sisi hidup kita, baik senang atau susah, tetapi kita terutama melihat Tuhan yang memberi pembelajaran, dan setelah itu biarlah kita juga berbagi pembelajaran dan pengaruh positif serta teladan yang baik dalam semua pengalaman hidup kepada orang lain. Biarlah melalui semua itu, Kristus yang nampak dan dimuliakan. Itulah arti melayani yang sesungguhnya. 

Selamat berlibur.
Selamat berkarya
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menolong  kita untuk tetap belajar dan berbagi pembelajaran dalam hidup ini. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Mengasihi Yesus dengan Erat dan Melekat


4 Agustus 2019

1 Korintus 15:19
Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Pengalaman menarik ketika makan bersama seorang teman di sebuah rumah makan. Ketika makanan sudah dihidangkan sesuai pesanan masing- masing, sahabat tersebut langsung makan. Biasanya kita berdoa bersama atau berdoa masing-masing. Tapi kali ini kok tidak? 

Semula dalam pemikiran tidak apa-apalah, barangkali dia sudah berdoa sebelumnya, atau memang dia berdoa dalam hati saja. Buat apa hal itu dipersoalkan, bukankah dia dikenal selama ini sebagai orang yang sungguh-sungguh percaya?

Namun setelah selesai makan, tanpa ditanya, dia sendiri yang mengemukakan dengan terbuka bahwa beberapa waktu belakangan ini, dia hampir tak pernah berdoa lagi. Alasannya karena ada harapannya dalam usahanya gagal. Dia sungguh kecewa. Padahal katanya sudah serius didoakan. Hal tersebut merambat ke semua hal dalam hidupnya. Dia sepertinya tidak yakin dengan doa.

Mendengar hal itu, ada diskusi yang panjang di antara kami. 

Setelah pembicaraan kami selesai, lantas saya merenung dan bertanya kepada diri sendiri, "Apakah keinginan saya tentang satu hal dalam hidup ini, apapun itu, lebih besar dibandingkan dengan kasih saya terhadap Kristus? Apakah bila keinginan tersebut tidak Tuhan berikan akan membuat saya kecewa dan berakibat tidak yakin akan kasih-Nya yang sempurna, bahkan melepaskan diri dari Dia?"

Bila pertanyaan seperti itu  ditanyakan ke kita, apa jawaban kita?

Bila jawabannya "IYA", maka kata Rasul Paulus, kitalah orang yang paling malang sebab pengharapan kita di dalam Yesus hanyalah sebatas dunia ini saja... tidak ada bedanya dengan orang yang tidak percaya. Padahal harapan utama kita sesungguhnya adalah sampai kepada kekekalan. 

Ekstrimnya: meskipun ada banyak harapan kita di dunia ini sepertinya tidak diperoleh, tapi asalkan kasih dan cinta kita kepada Yesus Kristus tetap erat melekat, bahkan bertambah-tambah, maka sesungguhnya kitalah orang paling berbahagia di antara segala manusia.

Mari kita belajar agar kasih dan ketaatan kita kepada Yesus Kristus adalah segala-galanya melebihi apapun. Jangan pernah berpikir terlepas dari Kristus walau kita merasa kecewa akan sesuatu dalam hidup ini.

Tuhan Yesus, ajarlah dan beri aku kekuatan untuk dapat mengasihi-Mu di atas dan melebihi segala keinginanku. Amin.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus senantiasa menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Jangan Merugikan Orang Lain


3 Agustus 2019

Imamat 25:17
Janganlah kamu merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takut akan Allahmu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.

Jangan pernah hidup kita membuat orang lain susah atau merepotkan. Janganlah hidup kita merugikan orang lain... siapapun itu. 

Kalau hidup kita merugikan orang lain atau kita saling merugikan, hal itu menunjukkan kita tidak takut akan Allah.

Oleh sebab itu mari kita memeriksa hidup kita; apakah kita sedang membuat orang lain merasa rugi atau susah. 

Merugikan orang lain tidak hanya dalam bentuk usaha atau bisnis, tetapi juga mungkin orang lain merasa rugi karena merasa nama baiknya rusak oleh kita. Atau orang-orang merasa tidak nyaman berteman dengan kita. Hal itu sering disebabkan kata-kata dan sikap kita yang tidak membangun.

Sebaliknya... hidup kita semestinya adalah hidup untuk memberi dan memberkati, sebab kita juga sudah diberi dan diberkati oleh Allah dalam anugerah-Nya yang sungguh sempurna.

Memberi tidak selalu dalam pengertian memberi materi berupa uang atau harta... kalau mampu ya tentu saja bisa. 

Memberi sangat luas maknanya, misalnya: memberi perhatian... menghibur orang yang sedang susah dan berbeban berat... ringan tangan membantu pekerjaan orang... memberi senyuman... berkata-kata baik dan positif... menjadi tempat curahan hati... menuntun orang memahami kebenaran... mendoakan orang lain... dan sebagainya. Sungguh sangat banyak dan pasti kita bisa walau tidak semua kita dapat lakukan.

Mari kita selalu hadir memberi diri membuat orang lain bersukacita dan bertambah bahagia. Biarlah kehadiran kita membawa damai di manapun; dan adanya kita membuat orang merasa hidupnya lebih berarti dan dikuatkan. 

Biarlah hidup kita menjadi lebih dekat dan lebih kenal Yesus... dan hidup kita juga membuat banyak orang lebih kenal dan lebih dekat dengan Tuhan Yesus Kristus. Berbahagilah jika seperti itu dan itulah kebahagiaan sejati kita.
P u j i  T u h a n  ! !

Selamat berlibur.
Selamat berkarya
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menolong  kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Jangan Tawar Hati


2 Agustus 2019

Amsal 24:10
Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.

Keberhasilan kita tidak selalu ditentukan seberapa kita mampu atau seberapa besar kita bisa. Faktor penting dan kunci sukses sering adalah semangat yang terus menyala dan hidup bergairah..

Semangat sering hilang ketika kita merasa tak mampu berbuat, padahal kita sebetulnya bisa. Atau mungkin juga disebabkan ada sesuatu yang kita harap-harapkan yang belum kunjung tiba, lantas hal itu merembes ke hal-hal lain.

Sungguh banyak penyebab lain yang membuat kita gentar menghadapi hidup ini. Hati kita sering ciut dan dada kita merasa sesak serta pikiran menjadi kusut. Akibatnya tenaga kita yang sebetulnya besar menjadi sia-sia rasanya.

Para sahabat yang dikasihi Kristus..., bagaimanapun situasi kita saat ini, jangan putus asa dan jangan takut!
Kita anak Tuhan, kita milik Yesus, dan kita memiliki Allah Bapa yang sungguh sangat mengasihi kita sepenuhnya.

Bagi kita yang merasa tidak ada masalah apa-apa... bersyukurlah!... tetaplah produktif berkarya!

Bagi sahabatku yang merasa ada kesesakan dan banyak pergumulan berat... ayo bangkit! 
Walau rasanya ada pintu-pintu yang tertutup dan terkunci, pastilah Tuhan sediakan pintu lain yang terbuka lebar.

Jangan habiskan hidup yang singkat ini dengan duka lara berkepanjangan... rugi besar kalau begitu. 

Kita boleh merasa gagal dalam hal-hal tertentu, tapi dunia ini tidaklah runtuh dan tidak akan runtuh bagi kita... sebab Tuhan beserta kita. Pasti selalu ada sisi-sisi lain yang Allah buat menyenangkan yang membawa sukacita. 

Yang jelas Allah Bapa kita... kita ini sahabat Yesus... apa yang lebih hebat dari itu??? 
TIDAK ADA!!! 
Arahkanlah hati dan pikiran kita ke situ.

Yesaya 41:13
Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau."

Sahabat....
S e m a n g a t  !!!
S e m a n g a t  !!!
S e m a n g a t  !!!

Semangat bekerja.
Semangat beraktivitas.
Semangat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan menolong kita untuk tetap bersemangat. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...