Yang Kuat Wajib Menanggung Yang Lemah

24 September 2018

Roma 15:1-3
Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri”

Seorang dokter ahli bedah, seahli apapun dia, seberapa banyakpun pengalamannya telah berhasil menolong pasien yang harus dioperasi, tetapi pada gilirannya jika dia harus dioperasi, dia pasti membutuhkan seorang ahli bedah lain untuk membedahnya. Kecuali kalau dia tidak mau hidup lagi, tentu dia dapat memotong-motong dan membedah sendiri tubuhnya... aneh kan?

Bahkan seorang dokter senior ahli bedah, namun kini telah almarhum, pernah bercerita betapa dia takut ketika masuk ruang operasi untuk dibedah. Ruang bedah terasa mencekam juga baginya. Padahal dia adalah ahli bedah dan yang membedahnya adalah kawannya sendiri. 

Secara rohanipun demikian, bahwa kita perlu saling tolong-menolong, saling memperhatikan dan saling melayani. Kali ini kita dilayani, namun pada saatnya kita pulalah yang harus siap melayani. 

Hari ini kita memberi secangkir air sejuk, pada saatnya mungkin kita diberi Tuhan kapasitas memberi segelas air jeruk segar ke orang lain. 

Hari ini mungkin kita ikut bersedih mengantar jenazah orang yang dikasihi ke makam, pada gilirannya kita pulalah diantar oleh orang-orang yang mengasihi kita beramai-ramai ke liang kubur masing-masing.... selesai sudah.

Dalam hidup ini, apapun ada masa dan saatnya. Kita tidak bisa hidup sendiri dan memang kita tidak diciptakan Tuhan untuk hidup menyendiri. 

Tidak ada orang yang betul-betul kuat sehingga tidak lagi membutuhkan orang lain. Semua kita saling membutuhkan satu sama lain. Mungkin sekarang kita yang harus menolong dan menguatkan orang lain, tetapi besok atau lusa atau di waktu yang akan datang... kitalah yang membutuhkan pertolongan untuk dikuatkan. 

Ketika seseorang dalam posisi kuat, haruslah dia mau dan rela menolong orang yang tidak kuat. Orang yang berada dalam posisi berlebih haruslah mau memperhatikan orang yang kekukurangan. 

Masalahnya adalah kita sering tidak merasa peduli sehingga keberadaan kita yang sebenarnya memiliki kekuatan dan berlebih itu tidak terasa bagi orang. Kita sering merasa bahwa kitapun masih kurang dan akhirnya kita hanya hidup untuk diri sendiri. 

Tidak harus dan tidak selalu pemberian itu secara materi. Mungkin secara materi kitapun kurang, tetapi kita mungkin kaya secara rohani. Bagikanlah kekayaan rohani kita untuk membangkitkan semangat orang lain. 

Kita diberi tanggung jawab oleh Tuhan untuk menguatkan orang-orang agar mereka tetap teguh dan kokoh dalam Tuhan. Itulah tugas kita, dan semestinyalah kita terpanggil untuk itu. Bila ini terjadi, maka kita sebagai bagian anggota tubuh Kristus akan terus saling membangun dan semakin dikuatkan.

Mari kita belajar melakukannya dan tingkatkan!

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menolong dalam upaya kita untuk saling membangun. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...