Mazmur 119:176
Aku sesat seperti domba yang hilang, carilah hamba-Mu ini, sebab perintah-perintah-Mu
tidak kulupakan.
Bagi kita yang telah percaya dan menerima Kristus perlu
terus dituntun oleh kebenaran firman Tuhan.
Bagaikan domba yang tersesat, kita juga sering keliru dalam
pikiran, pendapat, sikap dan tindakan. Kita mungkin salah arah dalam hidup ini.
Kita harus kembali!
Sering sekali apa yang kita lakukan atau yang sedang
berlangsung dalam hidup kita, sebetulnya bukan itu yang dikehendaki Allah.
Mungkin proses yang sedang terjadi dalam diri kita, sebetulnya tidak tepat
sehingga hidup kita tidak maksimal.
Oleh karena itu kita perlu memiliki sikap terbuka kepada Tuhan untuk dipimpin-Nya. Kita perlu bersikap
seperti pemazmur yang menyadari bahwa diapun sering bagaikan domba yang tersesat.
Sebab itu dia berkata, ".... .... .... carilah hamba-Mu ini,
.... .... ...."
Artinya: kita butuh kerendahan hati untuk siap dikoreksi
oleh Tuhan.
Koreksi itu terjadi mungkin ketika kita berdoa. Roh Kudus
ingatkan kita saat berdoa bahwa ada sesuatu yang harus kita bereskan dan
luruskan. Sebab itu kita butuh dan harus berdoa dengan tekun.
Koreksi itu datang ketika kita mendengar, membaca,
mempelajari dan merenungkan firman Tuhan. Sebab itu kita perlu dan butuh saat
teduh. Kita butuh pemahaman Alkitab (PA). Kita harus sharing firman Tuhan. Kita
juga perlu membaca buku-buku rohani yang benar
dan baik.
Koreksi itu juga datang ketika kita membuka diri bergaul,
terutama dengan orang-orang yang sungguh-sungguh dan takut akan Tuhan. Tuhan
sering memakai orang-orang sekitar untuk mengoreksi kita. Mereka sering dipakai
Tuhan menajamkan tujuan hidup kita.
Tak jarang koreksi datang ketika kita mendengarkan nyanyian
atau lagu. Atau juga ketika kita bernyanyi. Sebab itu dengarlah lagu-lagu yang
baik yang menuntun kita untuk diteguhkan oleh kebenaran firman Tuhan. Walau
suara kita porak poranda dan tak karuan pertiturnya... tetaplah nyanyikan lagu
yang memberi semangat dan menyentuh hati Tuhan. Ada banyak lagu-lagu yang
memang dikarang oleh orang-orang hebat, tetapi kalau tidak menuntun kita kepada
Tuhan, bahkan kata-katanya membuat kita lemah dan putus asa... bijakkah?
Jadi ada banyak cara Tuhan mendidik kita. Kuncinya adalah
terimalah koreksi itu dengan sikap terbuka.
Setelah hidup kita dikoreksi Tuhan, maka kita juga diberikan
Tuhan kesempatan berbagi dengan orang lain. Hidup kita juga dapat menjadi
berkat dan menjadi pelajaran menarik bagi orang lain. Kita saling belajar
satu sama lain. Kita menjadi saling membangun. Ini adalah hal yang sangat indah
dalam hidup ini, dimana kita saling bergandengan tangan ke depan di dalam
terang dan kemuliaan Yesus.
Dengan demikian hidup kita akan semakin memiliki arti.
Ibarat bangunan... diri kita akan menjadi rumah yang indah atau bait Allah yang
memancarkan terang dan kasih Kristus.
Puji Tuhan ! ! !
Selamat belajar.
Selamat bekerja.Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus yang adalah KEBENARAN
menuntun dan memberkati kita senantiasa. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar