Roma 8:13
“Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika
oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.”
Berbagai tipikal orang berjalan atau berkendaraan di jalan raya.
Ada yang mengatakan bahwa budaya suatu negara tercermin dari ketertiban lalu
lintasnya.
Cara paling mudah melihat kesabaran dan ketaatan seseorang
adalah mengamati perilaku mereka di jalan raya; bagaimana mereka berlaku di
sana; ada yang menyetir sembarangan dengan cenderung menyerobot jalan orang
lain… tabrak lampu merah… menyelip kendaraan orang lain dari sebelah kiri…
berhenti di tempat larangan stop... menjalankan kendaraan dengan kecepatan
tinggi di tempat ramai, membunyikan klakson sembarangan hingga bising dan
mengganggu konsentrasi orang lain… dan segala macam pelanggaran rambu-rambu
lalu lintas lainnya.
Perilaku sembarangan di jalan raya ini dapat membahayakan
dirinya sendiri dan orang lain. Tidak hanya di jalan raya. Ini hanyalah contoh
saja. Perilalku tersebut sering terbawa ke semua hal, termasuk dalam kehidupan
rohani juga.
Betapa sering kita melanggar perintah Allah, padahal kita
sudah tahu bahwa hal itu tidak boleh. Kita masih coba-coba tidak taat dengan
alasan bersembunyi di balik kelemahan kita; ”Ahhh…
saya kan masih manusia biasa, masak begitu saja tidak boleh ?”
Di lain waktu kita berkata, “Ini kesempatan baik, sayang dilewatkan, kapan lagi bisa dapat rejeki
seperti ini. Kalau urusan dosa nanti sajalah. Tuhanpun tahulah bahwa saya lagi
butuh ini, saya akan berdoa agar Tuhan ampuni. Tuhan akan maklum dengan situasi
saya,”
Betapa sering kita berkompromi sehingga akhirnya kita
terlindas oleh dosa dan tidak menikmati hidup berkemenangan.
Ubahlah pikiran kita. Segala upaya dan pengalaman kita dalam
ketaatan juga dapat menjadi berkat bagi orang lain, agar mereka termotivasi
menjadi taat. Sebaliknya, ketidaktaatan berbuahkan kepahitan dan tidak menjadi
berkat bagi orang lain.
Karena itu... meski susah jalannya, bersama kekuatan dari
Tuhan, mari kita lanjutkan hidup ini dengan hidup tidak menuruti kedagingan. Bersama bimbingan Roh Kudus, kita hidup berkenan di hati Allah.
Selamat belajar.
Selamat bekerja.Selamat beraktifitas.
Selama melayani.
Tuhan senantiasa membimbing kita untuk hidup berkenan
kepada-Nya. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar