Ibrani 12:1-2
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi
kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi
kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin
kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang
dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan
bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Alkisah... sebuah kapal team ekspedisi kembali dari sebuah
pulau terpencil membawa banyak permata yang indah dan menarik. Di dalam laut
sekitar pulau itu banyak ikan hiu dan jenis binatang lainnya yang amat
berbahaya bagi manusia. Oleh karena itu perjalanan harus dilakukan begitu
cermat dan hati-hati. Perlu cara dan keahlian khusus bagi siapapun yang
melintas di daerah itu.
Kapal itu nyaris karam karena banyaknya harta yang dibawa.
Tiba-tiba angin badai ganas datang dan sangat berbahaya. Kapal mulai oleng dan
tidak mampu lagi bergerak. Para awak dan penumpang kapal panik karena hampir
tenggelam. Mereka harus memilih; kapal tenggelam atau mereka bersedia membuang
permata itu ke laut agar kapal menjadi lebih ringan dan mereka dapat
selamat.
Mereka bingung... mereka memandang permata yang banyak itu
dan sayang sekali rasanya kalau harus dibuang. Tetapi demi nyawa, nampaknya
saat itu tidak ada pilihan, permata itu harus dibuang agar mereka tidak mati
konyol bersama kapal tenggelam. Pilih harta atau nyawa ? Mereka tidak bisa
memilih kedua-duanya. Mereka akan kehilangan harta dan nyawa sekali gus bila
keputusan salah.
Kita sering harus memilih untuk menyingkirkan atau membuang
apa yang kita suka atau apa yang bagi kita menarik karena hal yang menarik
tersebut dapat membawa celaka.
Naluri alamiah manusia cenderung memilih apa yang menarik
dan menggiurkan, tetapi justru sering hal-hal yang menarik membawa akibat dan
pengaruh buruk bagi jiwa kita.
Tentu kita lebih sayang akan jiwa karena itulah yang
termahal. Apa yang diperoleh di dunia ini tidak ada artinya bila jiwa terganggu
bahkan hilang.
Jiwa bersifat kekal, karena itu sayangilah jiwa. Jangan
biarkan kenikmatan sementera mencelakakan jiwa kita. Jangan ketertarikan akan
dunia fana ini membuat kita jauh dari hadirat Allah.
Penulis Ibrani mengatakan, tanggalkan beban dosa yang merintangi dan menghambat perjalanan
hidup kita. Hal ini sering sulit bagi kita dan betapa seringnya kita gagal
hingga jatuh.
Hal yang menolong adalah: mata yang tertuju kepada Yesus serta hati yang lengket dan melekat erat kepada Yesus.
Hanya dekat dengan
Tuhanlah yang membuat jiwa kita aman dari ketertarikan yang berlebihan terhadap
dunia fana yang segera akan kita tinggalkan ini.
Selamat belajar.
Selamat bekerja.Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Kiranya Tuhan Yesus Kristus menguatkan dan memberi
pertolongan bagi kita untuk tetap hidup berkenan kepada-Nya. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar