Tekun Berlomba dan Melekat Pada Pemberi Hidup Kekal

7 September 2018

Ibrani 12:1-2
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Alkisah... sebuah kapal team ekspedisi kembali dari sebuah pulau terpencil membawa banyak permata yang indah dan menarik. Di dalam laut sekitar pulau itu banyak ikan hiu dan jenis binatang lainnya yang amat berbahaya bagi manusia. Oleh karena itu perjalanan harus dilakukan begitu cermat dan hati-hati. Perlu cara dan keahlian khusus bagi siapapun yang melintas di daerah itu. 

Kapal itu nyaris karam karena banyaknya harta yang dibawa. Tiba-tiba angin badai ganas datang dan sangat berbahaya. Kapal mulai oleng dan tidak mampu lagi bergerak. Para awak dan penumpang kapal panik karena hampir tenggelam. Mereka harus memilih; kapal tenggelam atau mereka bersedia membuang permata itu ke laut agar kapal menjadi lebih ringan dan mereka dapat selamat. 

Mereka bingung... mereka memandang permata yang banyak itu dan sayang sekali rasanya kalau harus dibuang. Tetapi demi nyawa, nampaknya saat itu tidak ada pilihan, permata itu harus dibuang agar mereka tidak mati konyol bersama kapal tenggelam. Pilih harta atau nyawa ? Mereka tidak bisa memilih kedua-duanya. Mereka akan kehilangan harta dan nyawa sekali gus bila keputusan salah.

Kita sering harus memilih untuk menyingkirkan atau membuang apa yang kita suka atau apa yang bagi kita menarik karena hal yang menarik tersebut dapat membawa celaka. 

Naluri alamiah manusia cenderung memilih apa yang menarik dan menggiurkan, tetapi justru sering hal-hal yang menarik membawa akibat dan pengaruh buruk bagi jiwa kita. 

Tentu kita lebih sayang akan jiwa karena itulah yang termahal. Apa yang diperoleh di dunia ini tidak ada artinya bila jiwa terganggu bahkan hilang. 

Jiwa bersifat kekal, karena itu sayangilah jiwa. Jangan biarkan kenikmatan sementera mencelakakan jiwa kita. Jangan ketertarikan akan dunia fana ini membuat kita jauh dari hadirat Allah. 

Penulis Ibrani mengatakan, tanggalkan beban dosa yang merintangi dan menghambat perjalanan hidup kita. Hal ini sering sulit bagi kita dan betapa seringnya kita gagal hingga jatuh. 

Hal yang menolong adalah: mata yang tertuju kepada Yesus serta hati yang lengket dan melekat erat kepada Yesus

Hanya dekat dengan Tuhanlah yang membuat jiwa kita aman dari ketertarikan yang berlebihan terhadap dunia fana yang segera akan kita tinggalkan ini.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Kiranya Tuhan Yesus Kristus menguatkan dan memberi pertolongan bagi kita untuk tetap hidup berkenan kepada-Nya. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...