THIEF ... PENCURI


22 Juni 2020

THIEF … PENCURI

Lukas 23:32-33, 39-43
32. Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia.
33 Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.
39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."


Membaca bagian firman Tuhan di atas saya teringat sebuah lagu berjudul Thief, lagu ini saya dengar sekitar 15 tahun lalu. Lagu ini dinyanyikan oleh Third Day, group band rock yang spesialis menyanyikan lagu-lagu rohani dengan genre rock. Berikut ini cuplikan bait pertama lyric lagu Thief

I am a thief, I am a murderer
Walking up this lonely hill
What have I done? No, I don't remember
No one knows just how I feel
And I know that my time is coming soon

Penyaliban adalah bentuk hukuman yang diterapkan oleh Kekaisaran Romawi pada masa-masa awal tahun Masehi. Hukuman mati disalibkan adalah hukuman mati bagi penjahat kelas berat. Penjahat kelas berat itu digambarkan dalam lyric ini “what have I done? No, I don’t remember” … dia tidak ingat kejahatan apa saja yang sudah dia lakukan karena hidupnya memang sebagai penjahat sehingga begitu banyaknya kejahatan yang dia lakukan sampai-sampai dia lupa.
Ay. 32 mengatakan bersama Tuhan Yesus ada dua penjahat yang digiring menuju bukit Golgota. Penjahat yang digambarkan dalam lagu ini adalah penjahat yang berada di sebelah kanan Tuhan Yesus. Walau dalam perjalanan menuju Golgota orang banyak bergerombol sambil menyoraki dan menghina Yesus tapi penjahat itu merasa kesepian membawa salibnya sebab dia tahu waktunya sudah dekat untuk mati.

Who is this man? This man beside me
They call the King of the Jews
They don't believe that He's the Messiah
But somehow, I know that it's true

They laugh at Him in mockery
And they beat Him 'til He bleeds
And they nail Him to the rugged cross
They raise Him, yeah, they raise Him up to me

Bait dua dari lyric lagu Thief menggambarkan bahwa penjahat itu tidak mengenal Tuhan Yesus sebelumnya. Dia tahunya Tuhan Yesus dipanggil oleh orang-orang yang menyalibkan-Nya sebagai “King of the Jews”. Dia tahu orang-orang itu menyebut-Nya raja orang Yahudi dengan nada ejekan karena mereka tidak percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias. Dalam Alkitab tidak diceritakan bagaimana penjahat di sebelah kanan Yesus menjadi percaya, berbeda dengan penjahat sebelah kiri Yesus yang ikut menghina Yesus (ay 39). Penjahat sebelah kanan Yesus menegur penjahat sebelah kiri itu lalu menyatakan mereka (kedua penjahat itu) memang bersalah dan layak dihukum sedangkan Yesus tidak bersalah (ay. 40, 41)… lyric “But somehow, I know that it’s true” juga menunjukkan hal tersebut. Penjahat tersebut secara tidak sadar percaya begitu saja kepada Tuhan Yesus. Pastilah Roh Kudus yang menyadarkan penjahat sebelah kanan ini dan bekerja melalui penjahat ini, seperti ditegaskan dalam 1 Kor. 12:3  “Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: “Terkutuklah Yesus!” dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus.

My time has come and I'm slowly fading
I deserve what I receive
Jesus when You are in Your kingdom
Could You please, please remember me?

Ay. 42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." adalah pernyataan iman penjahat di sebelah kanan Yesus. Dia percaya Tuhan Yesus sebagai Raja dan memohon dengan sangat kepada-Nya untuk mengingat dia saat Tuhan Yesus menjadi Raja. Bait keempat lagu Thief ini juga mau menunjukkan hal yang sama, pengakuan dosa dan sadar bahwa waktunya sudah dekat.

And He looks at me still holding on
The tears fall from His eyes
And He says I tell the truth
Today, you will be with Me in paradise
And I know that my time, yes my time is coming soon
And I know that my time, yes my time, is coming soon
And I know Paradise, Paradise is coming soon

Sesuai lyric lagu ini, penjahat sebelah kanan Yesus menggambarkan bagaimana respon Yesus yang sudah menderita di kayu salib. Respon Yesus atas permohonan penjahat yang baru percaya itu adalah melihatnya, air matanya menetes, dan mengatakan “I tell the truth… today, you will be with Me in paradise”… ay 43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." … lalu penjahat itu katakan “and I know Paradise, Paradise is coming soon”
Sungguh tak terbayangkan, kasih karunia Tuhan … pengampunan Tuhan Yesus berlaku sampai detik-detik terakhir hidup manusia. Dia sabar menunggu pertobatan manusia. Sebenarnya kesempatan pertobatan yang sama juga tersedia bagi penjahat yand di sebelah kiri Yesus, dia bertemu juga Yesus pada saat-saat akhir hidupnya, dia bersama-sama Yesus membawa salib menuju Golgota tapi dia memilih mengejek Yesus mengikuti orang banyak yang menyalibkan Dia.

Mungkin kita mengatakan dalam hati, “saya bukanlah penjahat” jadi saya tidak perlu bertobat … beranikah kita mengatakan kita lebih baik dari penjahat tadi?... status kita di hadapan Tuhan adalah sama yaitu manusia berdosa … manusia berdosa yang tidak memiliki harapan, manusia yang hanya menuju kematian neraka kekal… namun karena kasih Allah, Tuhan Yesus menderita menanggung dosa kita di salib, Dia mati untuk dosa-dosa kita, … lalu Dia bangkit untuk menyertakan kita dalam kemenangan-Nya mengalahkan kematian kekal… sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya dan bertobat diberikan-Nya keselamatan… mari ambil langkah iman sekarang, percaya dan bertobatlah jangan menunggu sampai detik-detik terakhir seperti penjahat tadi karena kita tidak tahu apa yang terjadi sejam/dua jam/besok hari/lusa … betapa bersoraknya malaikat di Surga atas setiap orang bertobat sejak dini karena petobat-petobat itu dapat menjadi partner Tuhan Yesus dalam mengabarkan Injil Keselamatan. Amin.

Tuhan memberkati,

Lukas

Berikut link lagu Thief – Third Day… selamat menikmati dan merenungkannya.


atau klik video berikut:

Bertekunlah

PA Permata Sektor On Line, 7 Juni 2020
PENTAKOSTA

Bahan: Kisah Para Rasul 2:41-47
Tema: BERTEKUNLAH

Mari kita PA-kan Kis 2:41-47 untuk mempelajari karakteristik bertekun jemaat dalam gereja mula-mula yang dapat kita teladani, khususnya dalam hal ini Permata:

1. Karakteristik apa saja dalam jemaat mula-mula dalam ay. 41-42??...
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Pertama: menerima perkataan/BERTEKUN dalam PENGAJARAN rasul-rasul
Kedua: BERTEKUN dalam PERSEKUTUAN
Ketiga: BERTEKUN dalam BERDOA

2. Karakteristik apa saja dalam jemaat mula-mula alam ay. 43-45??
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
Keempat: BERTEKUN dalam BERSATU
Kelima: BERTEKUN dalam BERBAGI

3. Karakteristik apa saja dalam jemaat mula-mula dalam ay. 46-47??
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Keenam: BERTEKUN MENYEMBAH
Ketujuh: Mereka BERSUKACITA (gembira)
Kedelapan: Mereka DISUKAI SEMUA ORANG

Kedelapan karakteristik jemaat mula-mula ini dapat juga disebut sebagai kualitas pertumbuhan jemaat,… jika Permata Bandung Pusat mau bertumbuh maka kedelapan kualitas pertumbuhan ini harus mulai ditumbuhkan di Permata Bandung Pusat, mulai dari setiap pribadi, sektor, lalu permata runggun.

Sering sekali kita melakukan suatu kegiatan di Permata dengan harapan banyak yang datang (kuantitas), namun kita kurang memperhatikan kualitas delapan karakteristik jemaat mula-mula tadi….
Perhatikan ay. 47 … Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan
- karena ada pertumbuhan kualitas akan disusul oleh pertumbuhan kuantitas
- yang menambahkan jumlah mereka adalah Tuhan, Tuhan senang melihat pertumbuhan kualitas maka Dia percayakan pertambahan orang yang percaya… bagaimana dengan kegiatan-kegiatan yang permata lakukan apakah menambah kuantitas permata yang percaya dengan usaha sendiri atau focus dulu kepada pertumbuhan kualitas permata Bandung Pusat kemudian Tuhan akan percayakan jumlah permata-permata yang percaya.

Social Distancing, Karantina Wilayah... Mendekatlah


29 Maret 2020

Yakobus 4:8a “Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.”

Kondisi semakin meningkatnya penyebaran Covid 19 dengan korban juga semakin meningkat maka sejumlah wilayah sudah mengambil kebijakan tidak hanya penerapan social distancing tapi meningkat dengan mengkarantina/mengisolasi wilayahnya dengan harapan penyebaran Covid 19 terputus.
Tahukah kita bahwa pada awal zaman Perjanjian Baru sudah ada penerapan social distancing & isolasi wilayah? Penerapan social distancing diterapkan bagi orang-orang yang menderita penyakit kusta pada zaman itu. Bahkan lebih daripada social distancing & isolasi yang dialami para penderita kusta pada zaman itu, mereka dikucilkan di suatu tempat jauh dari kota dan tempat itu dihindari orang-orang. Jika ada orang yang berpenyakit kusta di keramaian maka orang banyak akan mengusir bahkan melempari dia dan itu sah secara hukum pada zaman itu. Sangat menyedihkan dan tanpa harapan jika berpenyakit kusta.
Bagaimana sikap Yesus pada orang-orang yang berpenyakit kusta?... mari kita lihat di Lukas 17:11-19


Ay 11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
Perbatasan Samaria dan Galilea adalah daerah yang dihindari oleh orang Yahudi karena mereka bermusuhan dengan orang Samaria. Jika ada orang Yahudi yang hendak pergi dari Yerusalem ke Galilea dan sebaliknya maka mereka akan menghindari perbatasan Samaria dan Galilea, mereka lebih memilih memutar agak jauh sehingga tidak melalui daerah itu. Pada ayat ini disebutkan Yesus melalui perbatasan tersebut karena walau Dia keturunan Yahudi tapi Yesus tidak bermusuhan dengan siapapun.

Ay 12-13 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" 
Ternyata di perbatasan itu ada suatu desa, desa itu berisi orang-orang berpenyakit kusta. Mereka diisolasi dan dikucilkan di sana supaya mereka jauh dari kota dan tempat itu tidak dilalui orang. Yesus tidak menghindari daerah tersebut, malah Dia masuk ke desa yang diisolasi itu. Dia didatangi sepuluh orang kusta, tapi mereka tidak berani mendekat, mereka berdiri agak jauh karena mereka menerapkan social distancing dengan orang yang tidak sakit kusta. Social distancing yang mereka terapkan tidak hanya 2 atau 3 meter tapi mungkin lebih dari 20 meter sehingga mereka harus berteriak kepada Yesus dan meminta belas kasihan.

Ay 14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. 
Yesus mengasihi orang-orang yang terkucil ini, maka Dia menyuruh mereka pergi menunjukkan diri kepada pemimpin-pemimpin mereka. Pemimpin-pemimpin mereka atau imam-imam adalah orang yang menetapkan social distancing dan pengucilan bagi mereka, maka Tuhan Yesus meminta mereka memperlihatkan diri kepada imam-imam. Karena mereka menuruti perintah Tuhan Yesus maka di tengah jalan mereka sembuh dan mereka tinggal menemui imam-imam maka status mereka di masyarakat dikembalikan menjadi sedia kala, social distancing dan pengucilan bagi mereka dihapuskan.

Ay 15-16 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
Ternyata ada seorang dari mereka tidak melanjutkan perjalanan menuju imam-imam untuk memulihkan statusnya, dia memilih kembali kepada Tuhan Yesus dan berbeda seperti sebelumnya, dia menjaga jarak sekitar 20 meteran dari Yesus, menerapkan social distancing bagi dirinya terhadap Yesus… sekarang dia tersungkur di depan kaki Yesus, mendekat pada-Nya setelah memuliakan Allah dengan suara nyaring di sepanjang jalan saat dia kembal kepada Yesus. Orang Samaria ini memutuskan mendekat dan memulihkan social distancing-nya dengan Tuhan Yesus, memulihkan hubungan pribadinya dengan Tuhan. Dia tidak hanya sembuh secara fisik tidak kusta lagi tapi lebih penting lagi dia dekat dengan Tuhan karena imannya.

17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? 
18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" 
Yesus mencari sembilan orang lagi, namun mereka tidak kembali karena lebih memilih pemulihan status dimasyarakat melalui keputusan imam-iman ketimbang pemulihan social distancing-nya dengan Tuhan Yesus yang ditunggu-tunggu-Nya dengan tangan terbuka.

19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau. "
Setelah memutuskan untuk mendekat kepada Tuhan Yesus maka orang Samaria tadi dinyatakan Tuhan Yesus selamat oleh imannya.

Tuhan Yesus tidak dibatasi oleh social distancing, isolasi, karantina wilayah, & pengucilan daerah. Dia datang ke tempat kita masing-masing dimanapun kita berada, Dia mau mendekat kepada kita bahkan membuka pintu hati kita, namun apakah kita mau mendekat pada-Nya tidak hanya saat kondisi seperti sekarang tapi seterusnya. 

Yakobus 4:8b Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu,  hai kamu yang mendua hati! 
Yang ditawarkan Tuhan Yesus bukan selamat dari covid 19 tapi jauh lebih besar daripada itu yaitu selamat dari karantina wilayah terhukum yang kekal yaitu neraka karena dosa. Penyakit dosa jauh lebih menyeramkan daripada covid 19 karena penyakit dosa menyebabkan hukuman kekal. Mari mengambil langkah iman membersihkan tangan dan hati kita dari dosa ... seperti orang Samaria tadi, dia yang dulu jauh sekarang tersungkur di kaki Yesus, mendekat pada Yesus dengan ucapan syukur dan memuliakan Tuhan maka dia diselamatkan. Maukah kita diselamatkan??... mendekatlah kepada Tuhan Yesus sekarang, dan Dia akan mendekat kepadamu.

Tuhan Yesus memberkati kita.
Lukas Ginting

PA dengan tema Social Distancing ini dapat juga dilihat di youtube berikut ini:




Tidak Boleh Boncengan


16 Maret 2020

Kejadian 7:1
“Lalu berfimanlah TUHAN kepada Nuh: “Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.”

Tidak boleh boncengan untuk masuk surga ternyata sudah diperingatkan Tuhan saat air bah pada zaman Nuh.
Orang banyak tidak mengikuti ketaatan Nuh, bahkan orang seperti Nuh menjadi orang aneh pada zaman itu... termasuk saudara kandungnya Nuh tidak mau mendengar ajakan Metusalah yg berkampanye pertobatan melalui namanya. Metusalah hidup selama 969 tahun dan selama hidupnya Metusalah mengkampanyekan pertobatan kepada semua manusia pada zaman itu. Arti nama Metusalah: ketika mati, penghukuman dimulai”, menunjukkan kesabaran Tuhan menunggu orang-orang bertobat, tapi hanya Nuh dan 7 orang keluarganya yang berkenan dan taat kepada-Nya.

Air bah datang, hanya yg diperkenan Tuhan yg diselamatkan... Terbayang bagaimana pilu-nya hati Nuh melihat saudara kandungnya (anak-anak Lamekh) mati diterjang air bah. Walau banyak kerabat Nuh yg meminta tolong diterjang badai air bah tapi tidak bisa selamat karena kesempatan bertobat habis... dan hanya Nuh bersama 7 orang keluarganya yg selamat. Saudara kandungnya, anak-anak bapaknya Nuh (Lamekh)  beserta kerabat-kerabat dekatnya yg lain mati lenyap... 

Persaan Nuh tentu campur aduk, pilu melihat itu tapi juga bersuka cita karena ketaatannya yg mustahil dijawab Tuhan dengan keselamatan.
Mungkin Nuh berpikir "sendainya ketaatan saya bisa membuat mereka juga diselamatkan"... ternyata tidak bisa ... 
Begitulah tentang keselamatan kekal, "Tidak Bisa Boncengan" walau kita taat tapi keluarga kita, orang-orang yag kita kasihi tidak taat maka ke surga nanti kita tidak bisa membawa mereka...

Jadi selagi masih ada waktu, mari kita beritakan Injil Keselamatan dan bersama-sama untuk hidup taat pada-Nya.

Tuhan memberkati,
Lukas Ginting

Mencuri, Jangan Mencuri Lagi


16 Januari 2020

Efesus 4:28
Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.

Membaca pesan Paulus di atas, mungkin kita berkata bahwa ayat itu bukan untuk kita, sebab kita bukanlah pencuri... kita bukan perampok... kita adalah orang baik-baik.

Walau demikian, ayat itu mengingatkan kita untuk tidak berbuat curang, salah satu adalah dalam soal uang. 

Berbuat curang dalam soal uang, sebetulnya mirip-miriplah dengan mencuri yang dimaksudkan Paulus. Atau juga bila kita menahan hak orang... abai dengan sesuatu yang mestinya kita beri ke orang yang seharusnya diberi... inipun sebenarnya mencuri juga.

Dalam banyak hal tanggung jawab, seseorang dapat dipercaya, tetapi sering dalam uang tidak dapat dipercaya... dekat-dekat dengan mencuri itu namanya. 

Mungkin pernyataan ini terasa keras dan tidak disukai, tapi ini nyata. Tidak hanya di dunia sekuler, tetapi bila tidak hati-hati, masalah uang juga sering melibatkan oknum-oknum rohani dalam pelayanan.

Oleh karena takut atau kuatir kekurangan... atau yang lebih menyedihkan adalah karena terkontaminasi dengan gaya hidup, orang-orang sering tidak jujur soal uang, agar hidup nyaman dan keinginan terpenuhi.

Biarlah nasihat Paulus di atas memantapkan kita untuk memiliki  gaya hidup tidak berlebihan, tidak hedonisme, tidak menjadikan uang sebagai dasar hubungan dengan siapapun. Cukupkanlah diri dengan hasil kerja keras kita walau tidak besar imbalan yang didapat... sehingga kita "tidak mencuri"... tidak mengambil yang bukan hak kita.

Bahkan terlebih indah dan mulia lagi bila kita dapat berbagi dengan apa yang kita miliki kepada orang yang membutuhkan, atau kepada pihak ke mana Tuhan arahkan... ke mana beban hati kita...

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati dan menyertai kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Anggur Untuk Jiwa


15 Januari 2020

Yohanes 2:9-10
Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

Ketika Tuhan Yesus membuat air menjadi anggur di pesta di Kana, pemimpin pesta tidak tahu bagaimana dan dari mana anggur itu datangnya, bahkan dia mengira bahwa anggur itu tadinya disimpan mempelai laki-laki sebagai cadangan. 

Seorang pemimpin pesta pastilah tahu banyak jenis anggur dan dia bisa bedakan mana anggur yang baik dan mana yang tidak baik. Lantas dia memuji dan berkata bahwa anggur yang dibuat Yesus itu baik. Pastilah! 

Bagi kita penggemar anggur, mungkin ingin mencicipi bagaimana rasa anggur itu... pasti istimewa, melebihi rasa anggur yang pernah ada sebelum dan akan ada sesudahnya... 👍👍

Prinsipnya adalah bahwa Tuhan Yesus senantiasa berbuat dan memberi apa yang terbaik, bahkan di atas ekspektasi dan apa yang kita pikirkan. Hanya kita saja yang terkadang kurang atau tidak memahami bahwa apa yang Yesus berikan dan lakukan selalu yang terbaik di atas yang baik.

Apa yang dibuat Yesus di pesta di Kana itu barulah sekedar anggur yang sangat dibutuhkan penyelenggara pesta. Sesungguhnya Tuhan Yesus berbuat dan memberi kita lebih dari anggur untuk fisik kita. Dia memberi apa yang terbaik. Tuhan Yesus memberi ANGGUR untuk jiwa dan rohani kita, yaitu darah-Nya yang dibutuhkan oleh segenap manusia.

Bersyukurlah bila kita sudah dibasuh oleh darah-Nya... kita telah meminum ANGGUR-NYA.  

Oleh karena itu, sebagaimana anggur yang telah dibuat Yesus di pesta Kana itu untuk dibagikan kepada para tamu pesta untuk dinikmati, maka marilah kita membagikan dan mewartakan ke orang-orang agar mereka juga dapat menerima dan menikmati ANGGUR... DARAH YESUS.. untuk keselamatan jiwa mereka.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Status Kita Kaya


14 Januari 2020

1 Yohanes 3:1 
Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.

Ada seorang anak yang dianggap dan dikatakan orang sangat beruntung, sebab dia diangkat oleh seorang yang kaya raya menjadi anaknya. Tadinya dia sulit hidup, sekarang banyak kemudahan dia dapatkan, terutama kebutuhan hidup. Apa saja rasanya bisa dia beli. Tak kekurangan hidupnya.

Bagaimana dengan kita?
Apakah kita orang yang beruntung?

Yang terindah dan termahal bagi kita adalah status kita sebagai anak-anak Allah di dalam Yesus Kristus.

Kita yang tadinya "miskin" dan terhilang, telah diangkat menjadi anak-anak-Nya oleh karya keselamatan Tuhan Yesus. Kita diperkaya oleh-Nya. 

Tentu saja maksud diperkaya bukan kaya menurut ukuran kita yang selalu diartikan dalam bentuk finansial... bukan!

Kekayaan utama kita adalah dalam bentuk damai dan sejahtera serta hikmat surgawi. Dan sesungguhnyalah kita kaya, tetapi kekayaan kita bukan sekarang, namun nanti kita peroleh bila Dia datang.

Bila saat ini kita kaya dan hidup dalam kelimpahan materi, bersyukurlah... dan nanti akan lebih lagi kita peroleh bila Yesus datang kembali. Sebab itu pergunakanlah kekayaan kita dengan benar dan bijaksana. Semua itu untuk kemuliaan Kristus.

Bila keadaan kita saat ini, meski kita sudah bekerja keras, keadaan kita pas-pasan saja, tidak mengapa dan memang tidak apa-apa. Tetaplah bersyukur dan tetaplah semangat mengerjakan apa yang masih dapat kita lakukan sebaik mungkin. Nanti kita akan beroleh harta kekal abadi. Yang sedikit pada kita, bila dengan penyertaan Tuhan, dan kita imani itu sebagai rahmat dan berkat Allah, maka berbahagialah kita.
Puji Tuhan!

Dalam status kita sebagai anak-anak Allah;
• marilah kita melipat tangan berdoa,
• arahkanlah hati dan pikiran kita kepada Allah Bapa,
• ucapkanlah syukur atas apa yang ada,
• perkatakanlah berkat bagi orang lain dan diri kita
• sembahlah DIA.

Tetaplah semangat!

Selamat beraktifitas.
Selsmat melayani.

Tuhan beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bamdung.

Tuhan Saja Sandaranku


13 Januari 2020

Amsal 3:26  
Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.

Banyak hal yang tidak dimengerti dan tidak dipahami dalam hidup ini. Di tengah-tengah hal yang tidak kita pahami dan tidak dimengerti itu, Tuhan yang menjaga kita, Dia tempat kita bersandar sehingga aman.

Kekuatan kita tidak memadai sebagai sumber pertolongan. Bahkan orang yang mungkin kita andalkan, merekapun juga butuh Tuhan sebagai tempat pertolongan untuk bersandar.

Betapapun baiknya keadaan kita, bila Tuhan tidak menjadi sandaran kita, kita sebetulnya dalam posisi tidak aman. Semua dapat berubah tiba-tiba.

Dalam keadaan kita kurang baik sekalipun, bila Tuhan kita andalkan, kita berada dalam posisi aman.

Sebab itu biarlah kita selalu memutuskan untuk tetap mengandalkan Tuhan dalam hal apapun. Janganlah kita menjauh dari Dia.  Itulah keputusan terbaik kita.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Bersorak-sorak bagi Tuhan


12 Januari 2020

Mazmur 95:2
Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.

Kita diajak dan dipanggil untuk datang kepada Allah, menghadap wajah-Nya. Kita datang kepada-Nya dengan nyanyian syukur.

Persolannya adalah kita sering sulit datang kepada Tuhan dengan syukur sebab ada beban-beban yang terasa berat dan itu sangat menghambat. Hati dan pikiran kita condong ke beban itu. 

Kalaupun kita terlihat memuji Tuhan, tetapi sering pujian kita terasa hambar dan tidak terlepas. Kita tidak menikmati pujian kita, sepertinya kepaksa.

Tentulah Tuhan memahami sepenuhnya apa yang menjadi beban hati dan pikiran kita. Dan yang terpenting adalah di dalam Dia ada kelepasan dan pemulihan.

Oleh karena itu mari kita memuji Tuhan dengan bersorak-sorak. Bersorak artinya bukanlah intensitas dentuman suara keras. Kalaupun seperti itu tak masalah juga. Dipersilahkan saja asalkan jemaat dibangun oleh suara keras kita.

Mungkin saja dalam bersorak itu terasa suasana senyap, namun mengalir lembut dan meresap di hati. Mengalirlah pujian dan penyembahan kita kepada Allah. Terasa teduh, sebab pujian kita berintikan KEMENANGAN IMAN yang melampaui dan mengatasi segala persoalan kita.
P u j i  T u h a n  !

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.

Kuasa dan penyertaan Tuhan membangkitkan kemenangan iman bagi kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Menaruh Pengharapan Pada Kristus Di dunia dan Surga


11 Januari 2020

1 Korintus 15:19
Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Ayat ini ditujukan khusus kepada kita... orang Kristen... orang yang telah percaya kepada Kristus.

Sebagai orang percaya, kita masih berada di dunia ini. Pastilah sebagai manusia, wajar bila kitapun juga memiliki berbagai harapan akan hidup ini... agar dapat hidup lebih layak dan lebih sejahtera, dengan tolok ukurnya di benak kita:
• karir meningkat, 
• fasilitas oke, 
• untung dagang besar,
• anak-anak pintar sekolah, 
• sukses, 
• urusan lancar,
• menjadi orang terpandang,
• pendapat kita selalu diterima,
• eksis di semua tempat,
• menjadi figur yang dielu-elukan orang banyak,
• pasangan hidup penuh pengertian.
• ... ... ... ...
Ada lagikah?
Ayo tambahkan saja ke daftar di atas. 
Daftarnya menjadi amat panjang ya... 

Dunia ini maunya dapat disulap dan diubah jadi surga. Hal ini akan memotivasi kita bekerja keras tanpa kenal lelah, dan terkadang mau lakukan apapun untuk itu... habis-habisan sampai habis!

Akan tetapi, di dalam Kristus, kita memiliki harapan bukan hanya sekedar di dunia ini sebagai surga kecil, tetapi ada SURGA BESAR menanti yang jauh lebih indah dan lebih mulia... sempurna ! 
Sekali lagi... SEMPURNA !

Oleh sebab itu, janganlah kiranya harapan kita hanya sukses dunia ini. Bila kita sukses di dunia ini, syukur dan Pujilah Tuhan. Kalau memang bisa, mengapa tidak kan ya...?

Bila kita merasa tidak / belum memperoleh apa yang kita harap-harapkan di dunia ini, tidak apa-apa juga. Jangan putus harap! Terus sajalah berjuang berbuat apa yang terbaik yang masih Tuhan ijinkan kita lakukan. 

Jika kita hanya berharap dan bekerja keras akan dunia ini saja, dan hal itu membuat kita jauh dari Tuhan, serta menghalangi kita terlibat dengan apa rencana Allah atas dunia ini, maka dikatakan kita adalah: orang paling malang.

Mengapa?

Karena surga kecil dunia ini... yang belum tentu surga... dapat menghalangi kita melihat dan berharap akan SURGA BESAR, yang memang betul-betul Surga yang dijanjikan Yesus... 
Wow dahsyat ! !

Karena itu, maukah kita berpredikat paling malang? dengan hanya berharap akan surga kecil dan tidak mengimani SURGA BESAR ? 
J A N G A N L A H  !

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Kesatuan Roh dan Ikatan Damai Sejahtera


10 Januari 2020

Efesus 4:3-6 
Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

Kumpulan semut yang kecil dapat memindahkan benda yang jauh lebih besar. Pemandangan ini tentunya sering kita lihat. 

Kemampuan semut-semut kecil itu disebabkan adanya kerja sama yang kuat dan terarah. Yang di depan menarik, yang di belakang mendorong. 

Kekompakan ke arah yang tepat, membuat kekuatan kecil semut berlipat ganda, sehingga muncul kemampuan besar.

Kita sebagai manusia dalam banyak hal sering kalah dengan semut dalam hal kesatuan dan kebersamaan. Ibarat beban di tengah, kita sering menarik atau mendorong ke arah sembarang saja... suka-suka kita. Hal ini membuat beban tidak bergerak, atau kalaupun bergerak... lamban, sebab tidak efektif tenaga-tenaga yang kita punya. Malah jangan-jangan bergerak ke arah yang salah. Sia-sia dan rugi kita jadinya.

Rasul Paulus menyerukan agar ada kebersamaan dan kesatuan di antara kita. 

Hendaklah kita:
• bersatu dalam pengharapan,
• bersatu dalam iman,
• bersatu dalam babtisan (meski bentuknya berbeda),
• bersatu dalam tujuan besar Allah atas dunia ini.

Para sahabat, apapun peran kita, mari kita wujudkan kebersamaan kita dalam kesatuan Roh dan ikatan damai sejahtera

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Allah Bapa kita senantiasa mencurahkan berkat dalam kebersamaan dan kesatuan kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tiap Langkahku Diatur Oleh Tuhan


PA Permata Permata Sektor
2 Februari 2020

TIAP LANGKAHKU DIATUR OLEH TUHAN
Ibrani 11:8-11

Pada akhir tahun biasanya orang-orang membuat resolusi dan rencana-rencana untuk dilakukan maupun yang ingin dicapai di tahun depan. 
- Apakah Anda juga membuat resolusi pribadi? ... (Masing-masing menyampaikan resolusinya)

- Seberapa optimiskah Anda melangkah untuk mencapai resolusi Anda?... (Level 1 paling rendah, level 10 paling tinggi)

- Hari ini kita sudah memasuki hari ke 33 di tahun 2020, apakah langkah Anda mencapai resolusi Anda masih on the track?...

- bagaimanakah kondisi hubungan pribadi Anda dengan Tuhan saat ini (berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan) dibandingkan tahun 2019?...

Mari belajar bagaimana kita anak-anak Tuhan harusnya melangkah menjalani tahun 2020:

1. Tentunya tidak ada orang yang tahu apa yang akan terjadi di hari-hari ke depan di tahun 2020 ini. Dalam Ibrani 11:8, bagaimana sikap Abraham melangkah berjalan ke tempat yang dia tidak tahu?

2. Apa yang mendorong Abraham tetap taat untuk melangkah menjalani perintah Tuhan dan menunggu janji Tuhan? (Ibrani 11:8-11)

3. Mengapa kita harus menyerahkan langkah-langkah perjalanan hidup kita kepada Tuhan?
- Amsal 5:21 .... 
- Amsal 16:9 ....
- Yeremia 10:23 ....

4. Apa saja janji Tuhan tentang langkah-langkah orang yang hidup berkenan kepada-Nya? (Mazmur 18:37; Mazmur 37:23-24,31)

5. Untuk memperoleh janji Tuhan, apa saja yang harus kita lakukan?
- Mazmur 119:59 ....
- Matius 6:27 ....
- 2 Korintus 5:7 ....

Mari melangkahkan kaki dengan semangat dan penuh harapan menjalani tahun 2020. Tuhan memberkati. Amin.

Sumber Berkat

9 Januari 2020

Mazmur 5:12 
Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

Tentu kita rindu dan ingin diberkati oleh Tuhan...
• usaha kita diberkati,
• pekerjaan kita diberkati,
• studi kita diberkati,
• keluarga kita diberkati,
• pelayanan kita diberkati,
• apa yang kita lakukan diberkati.

Untuk itu satu hal penting yang harus kita lakukan adalah agar kita hidup di dalam kebenaran.

Dasar kita hidup dalam kebenaran adalah bahwa terlebih dahulu kita telah dibenarkan oleh Tuhan Yesus. Dengan telah dibenarkan oleh Kristus, kita dituntun-Nya untuk memahami apa yang benar dan diberikan-Nya kekuatan dan kemampuan untuk melakukannya.

Oleh sebab itu kita tidak perlu ragu akan Tuhan sebagai SUMBER BERKAT. Dengan dan di dalam rahmat-Nya, marilah kita dengan sepenuh hati hidup dalam kebenaran. Untuk itu bertekunlah mendengar, membaca, mempelajari dan merenungkan serta menerapkan firman-Nya. 

Tiada hari tanpa firman-Nya, teruslah berjalan maju ke depan di dalam kebenaran-Nya.

Mazmur 119:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Allah memberkati. Amin 

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Malu Hati Kepada Tuhan


8 Januari 2020

Filipi 1:20 
Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.

Perasaan malu yang positif sering mendorong orang untuk berbuat apa yang baik dan bermanfaat. 

Perasaan tidak tahu malu membuat banyak orang bertindak sembarangan. 

Tidak menghargai sesama, berbuat curang, merugikan orang lain, dan melakukan perbuatan tercela, sering terjadi sebagai akibat rasa malu tidak ada lagi.

Kita perlu memupuk rasa malu tidak hanya terhadap orang lain, tetapi malu terhadap diri sendiri bila tidak melakukan apa yang baik dan benar.

Terlebih kita juga perlu malu hati dan merasa malu terhadap Tuhan jika kita tidak melakukan apa yang Dia kehendaki... bila kita tidak taat kepada Dia.

Hal itulah yang diungkapkan Rasul Paulus... dia tidak merasa malu sebab dengan nyata Kristus dipermuliakan dalam hidupnya... bahkan sampai matinya.

Kiranya kuat kuasa Roh Kudus menuntun dan menguatkan kita untuk senantiasa dengar-dengaran kepada firman-Nya. 

Biarlah kita senantiasa peka terhadap kehendak-Nya, sehingga kita memiliki kontrol diri... merasa malu hati bila hidup kita tidak berpadanan dengan apa yang Allah mau. Itulah sesungguhnya harga diri, martabat dan nilai hidup kita di hadapan-Nya.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Yang Paling Hina Memberitakan Kekayaan Kristus


7 Januari 2020

Efesus 3:8  
Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu.

Rasul Paulus merasa dirinya paling hina karena mungkin dia melihat dan mengingat masa lalunya. Namun dengan merasakan anugerah dan kasih karunia Allah, Rasul Paulus sungguh menikmati kekayaan Kristus. 

Rasul Paulus menjadi murid Yesus dan dipakai-Nya memberitakan apa yang telah dia dapatkan dalam Kristus. Semua itu karena Paulus telah berjumpa dengan Kristus... diawali oleh perjumpaannya dengan Juruselamat.

Seberapa burukpun masa lalu seseorang, jika dia telah berjumpa dengan Kristus, maka dia akan  diubahkan dan dapat menikmati kekayaan Kristus. Terlebih dapat dipakai Allah menjadi pemberita Injil. Dia akan menjadi orang luar biasa dalam pandangan Tuhan, meski mungkin bagi manusia tidak terpandang apa-apa. Ini tentu sangat menakjubkan. 

Sebaliknya betapapun orang merasa dirinya baik dan hebat, tapi jika belum berjumpa dengan Kristus, dan belum diubahkan, maka dia sebetulnya akan dibatasi oleh pikirannya. Dia akan melakukan hal-hal biasa dan standar manusia saja. Tetapi orang seperti ini, bila berjumpa dengan Yesus dan diubahkan, sungguh ajaib. Sendainya kita menambahkan poin-poin daftar keajaiban dunia, maka orang baik dan hebat yang telah berjumpa dengan Kristus akan masuk di dalam daftar itu. Dia akan dipakai Tuhan begitu luar biasa.

Karena itu, bagi setiap kita, apapun dan bagaimanapun masa lalu kita, betapapun gelap gulitanya kita di masa lalu, bila berjumpa dengan Yesus dan menyambut serta menerima Dia dalam hati dan mau diubahkan oleh Dia, maka kita akan menjadi warga Kerajaan Allah dan kita dapat menikmati kekayaan Kristus yang tak terduga besar dan dalamnya.
Puji Tuhan !

Selamat beraktifitas
Selamat melayani

Anugerah dan kasih karunia Allah beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Apakah Keinginan Utama Anda?

6 Januari 2020

Matius 6:21 
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Apa yang kita inginkan, apa yang kita pikirkan, apa yang selalu kita bicarakan, dan apa yang membuat kita sering merasa penasaran karena merasa belum memperolehnya?

Kalau dibuat daftarnya, mungkin banyak yang muncul. Tetapi apakah yang menjadi urutan pertama?

Apa yang ada dalam daftar tersebut di situlah hati kita. Kita akan berjuang memperolehnya. Tentulah sebagai orang percaya kita akan berdoa untuk itu, bahkan kita juga meminta agar sahabat-sahabat kita turut mendoakannya.

Hanya saja, kita akan selalu diingatkan, apakah keinginan utama kita?, atau paling tidak dari sekian banyak tercatat dalam daftar keinginan kita, apakah ada kaitannya dengan rencana Allah atas dunia ini?... adakah hubungannya dengan kekekalan?

Alangkah indahnya dalam pemandangan Tuhan, jika isi daftar keinginan kita dan apa yang kita lakukan, termasuk profesi kita juga, apapun itu, kita tidak hanya sekedar mencari nafkah saja karena memang itu harus, namun ada dampaknya langsung atau tidak langsung dengan kehadiran Kerajaan Allah di dunia ini. Kita dipakai Allah untuk itu. Biarlah itu isi hati kita, itulah harta utama kita. 
S e t u j u k a h  ?
S e m o g a  !

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...