Boleh Memberitakan Injil adalah Upah

3 April 2019

1 Korintus 9:18
Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.

Upah atau gaji adalah salah satu pertimbangan penting bagi banyak orang dalam memilih pekerjaan. Tentu ini adalah wajar sebab memang pastilah orang ingin penghasilannya sebanyak mungkin. Coba sajalah lihat, ketika ada pemberitahuan adanya kenaikan gaji, maka para pegawai menjadi senang.

Sifat alami manusia seperti itu sering terbawa juga ke dalam kehidupan rohani, dimana upah atau gaji atau persembahan kasih menjadi ukuran ketika seseorang melayani.

Memang dalam profesi, level keprofesionalan seseorang sering tergambar dengan berapa honorariumnya. Namun dalam hal rohani tidaklah demikian.

Rasul Paulus menegaskan tentang apa upahnya dalam dia melayani.

Bahwa bagi Paulus, Allah beri dia waktu dan kesempatan serta kepercayaan untuk melayani/menginjili... itu sudah merupakan upah. Kalau ada pemberian lain berupa persembahan tertentu, itu adalah bonus atau merupakan tanda kasih.

Upah utama kita sesungguhnya adalah adanya orang-orang yang kita layani tetap setia dan bertumbuh serta berbuah dalam iman dan panggilannya... ini adalah UPAH BESAR yang tidak dapat dinilai dengan apapun... lebih besar dari segepok uang dalam amplop.

Sebab itu, di tengah kesibukan kita bekerja, mari kita lebih sungguh-sungguh menunaikan pelayanan kita kepada Tuhan melalui pelayanan kepada orang-orang yang Tuhan percayakan kepada kita.

Selamat berlibur
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menguatkan kita untuk memberitakan kabar baik.
Amin

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...