Matius 27:46
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli,
Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?
Sejak ditangkap, Tuhan Yesus diolok-olok dan diperlakukan sadis. Dia
dihina dan diejek... diperlakukan amat buruk tidak manusiawi.
Menghadapi itu semua, Yesus amat sangat kuat dan tegar. Dia tidak
meminta dibelaskasihani. Dia tidak minta ditangisi. Dia tidak mengeluh. Luar
biasa!
Namun ada satu momen di kayu salib, dimana Tuhan Yesus berseru dengan
nyaring mengungkapkan perasaan-Nya. Yesus merasa ditinggalkan oleh Allah Bapa
karena dosa ditimpakan kepada Yesus.
Dalam posisi itu, sepertinya terjadi keterpisahan antara Yesus dengan Allah Bapa. Keterpisahan
tersebut melampaui kesakitan fisik dan derita badani yang sedang diderita Yesus
di kayu salib. Mengerikan terpisah dari Allah Bapa... karena itu Tuhan Yesus
berteriak.
Teriakan Yesus mewakili teriakan
kita oleh sebab dosa yang melekat dalam diri kita. Dosa membuat kita terpisah
dari Allah.
Artinya adalah bahwa apapun derita kita, tidak ada derita lebih hebat daripada ditinggalkan terpisah dari Allah...
Yesus saja berteriak tidak kuat terpisah dengan Allah Bapa-Nya!
Sahabat... apapun derita kita saat ini... kuatkanlah hati ! Tetaplah
bersabar ! Sebab Tuhan beserta kita. Kita sudah dipulihkan oleh karena percaya
dan telah menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi. Kita tidak lagi terpisah
dari Allah. Itu janji-Nya.
Karena Allah menyertai kita, semestinyalah kita tetap kuat dan teguh
dalam hal apapun yang sedang dialami.
Puji Tuhan !!
Sehebat apapun status seseorang, setinggi apapun posisinya... jika di
luar Yesus, sebetulnya jiwanya sedang merana berteriak dalam kengerian. Sebab
mereka terpisah dari Allah. Ujung dan akhir hidup mereka dalam hukuman
kebinasaan kekal.
Adalah tugas kita untuk memberitakan kabar baik berita keselamatan
dalam Yesus, agar jiwa mereka berhenti berteriak betapa mengerikannya terpisah
dari Allah.
Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan menolong dan menguatkan kita senantiasa. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar