6 September 2019
Efesus 3:13
Sebab itu aku minta kepadamu, supaya kamu jangan tawar hati melihat
kesesakanku karena kamu, karena kesesakanku itu adalah kemuliaanmu.
Rasul Paulus rela dan bersedia menderita yang dia katakan
tersesak... demi untuk kemajuan jemaat.
Luar bisa Paulus!
Melihat kesesakan yang dialami Paulus, mungkin ada jemaat
yang menjadi takut, was-was dan khawatir. Jemaat menjadi tawar hati.
Mungkin jemaat takut terkena dampak dari kesulitan yang
dialami Paulus. Sebab itu Paulus menasihati: jangan tawar hati!
Meski di tengah-tengah getir dan pahitnya perasaan Rasul
Paulus, dia selalu memberi kekuatan. Dia seolah tak peduli dengan dirinya. Seolah
dia telah mati rasa.
Mengapa Rasul Paulus bisa seperti itu?
Mungkin ada banyak jawaban kita.
Salah satu yang saya terpikir sebagai jawabannya adalah:
karena Rasul Paulus meyakini dan merasakan bahwa Allah peduli dengan Paulus... Allah
mengerti Paulus.
Kita juga dimampukan meneladani jejak Rasul Paulus dan berkata
seperti ucapannya dalam Efesus 3:13,
dimana:
• kita tetap dapat memberi semangat kepada setiap orang,
• kita rela hidup sesak demi orang,
• kita seolah tak berhak apa-apa demi kemajuan orang,
• kita rela memberi diri, waktu, pikiran,
• kita tak hitung-hitungan hidup melayani,
• kita rindu berbuat apa yang benar dan baik walau tak
dihargai.
Semua itu jika kita yakin dan rasakan bahwa Allah peduli dan Allah mengerti akan kita, dan sungguh benar bahwa memang DIA peduli dan mengerti akan kita!
P u j i T u h a
n ! !
Allah peduli
Allah mengerti
*... ... ... ... ... ...*
*... ... ... ... ... ...*
Sebab
Allah mengerti
π΅πΌπΆπ·πΈπ»πΉ
Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat melayani.
Tuhan menyertai dan memberkati kita.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung