19 Agustus 2019
Mazmur 3:4-6
Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari
gunung-Nya yang kudus.
Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang
aku!
Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku.
Salah satu mungkin yang paling berat yang harus dihadapi
Daud dalam hidupnya adalah menghadapi apa yang dilakukan anaknya sendiri:
Absalom. Absalom melakukan kudeta.
Sabagai raja yang berkuasa tentulah Daud memiliki pasukan yang
mampu menumpas Absalom dan sekutunya. Apalagi Daud memiliki jam terbang yang
tinggi dalam dunia perang, tentulah tidak sulit bagi Daud untuk melawan.
Ingatlah juga kehebatan Daud dalam laga mengalahkan Goliat.
Namun Daud berseru kepada Tuhan dengan nyaring. Nyaring
bukanlah identik dengan suara keras, tetapi menunjukkan berharap dengan
sungguh-sungguh. Sebab yang harus dihadapi adalah anak sendiri... dilema...
serba salah. Menangpun jadi persoalan... kalah juga mala petaka. Pilih
mana?
Dalam hal itulah Daud berserah kepada Tuhan. Dalam
penyerahannya kepada Tuhan, Daud memiliki hati yang tenang... dia dapat tidur
dan dapat bangun dengan damai, walau situasi sulit. Daud tidak takut kepada
puluhan ribu yang sedang menyerang.
Kita juga mungkin sedang dalam posisi sulit. Mungkin
keyakinan kita sedang diserang dan diobok-obok oleh orang-orang yang sok pintar
yang gagal paham. Mungkin juga ada dilema dalam pekerjaan, keluarga, pergaulan,
bahkan mungkin dalam pelayanan kita diperlakukan tidak adil justru oleh orang
yang tahu banyak firman yang selalu berkhotbah di mimbar kehormatan.
Tidak apa-apalah....
Hal utama dan pertama yang harus kita lakukan adalah berseru
kepada Tuhan seperti Daud.
Sudahkah kita
lakukan?
Dengan berseru kepada Tuhan, maka Allah Bapa kita akan memberi hikmat surgawi untuk menuntun kita
dalam melakukan apa yang semestinya kita lakukan. Kita harus percaya ini.
Bahwa serta dengan Allah
Kita lakukan perkara yang besar
Bahwa serta dengan Allah
Kita hadapi semua..
πΌπΆπ·πΊπΈπ»πΉπ€
Selamat bekerja
Selamat belajar
Selamat melayani
Tuhan beserta kita selama-lamanya.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar