30 Agustus 2019
Efesus 3:8
Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah
dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan
Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu
Ketika kita merasa dan menempatkan diri kita labih baik,
atau paling baik dibanding orang lain, hal itu sering merupakan awal hancurnya
hubungan baik.
Akibat lain adalah kita tidak dapat menikmati sepenuhnya
anugerah Allah, bahkan boleh jadi kita tidak meyakininya, padahal hidup ini
semuanya adalah kasih karunia dan semata-mata oleh belas kasih Allah.
Kita belajar dari Rasul Paulus yang dalam pengenalannya akan
Kristus, menempatkan dan mengatakan dirinya paling hina.
Mungkin Paulus ingat dan terkenang hidupnya yang dulunya terhilang, namun telah berjumpa dengan Yesus Yang Mulia.
Ketika dia melihat
Yesus, dia memandang dirinya rendah
dan hina. Sikap inilah menjadi titik tolak dan manjadi dasar, sehingga Paulus dapat dipakai
Kristus sepenuhnya menjadi utusan dan duta-Nya.
Janganlah merasa minder dan jangan rendah diri, serta jangan
merasa tidak berdaya ketika berhadapan dengan setiap orang di dunia ini. Juga
tentunya jangan merasa lebih hebat dan lebih mampu, sebab semua kita sama
saja... sama-sama manusia ciptaan Allah.
Akan tetapi ketika kita memandang Tuhan Yesus di dalam
hadirat-Nya, marilah kita menundukkan diri dan hati serendah-rendahnya... agar
kita dapat meyakini, merasakan, dan menikmati anugerah-Nya yang sungguh amat
sangat luar biasa. Kita butuh itu. Itulah dasar yang kuat jika kita mau dan
ingin dipakai-Nya menjadi duta-Nya.
Mari kita ikuti teladan Paulus dengan pernyataannya dalam Efesus 3:8.
P u j i T
u h a n ! ! !
Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus menolong kita untuk merendahkan hati di
hadapan-Nya. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar