Melakukan Kehendak Allah adalah "Makanan"

30 Maret 2019

Yohanes 4:34
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Makan adalah rutinitas kita. Orang akan terus makan jika masih hidup. Kalau sudah berakhir hidupnya, barulah dia sudah selesai dengan aktifitas makan.

Yesus berkata bahwa makanan-Nya adalah melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Marilah kita meyakini bahwa makanan kita adalah melakukan kehendak Allah dan menyelesaikan dengan tuntas apa yang disuruh Tuhan untuk dikerjakan sebagai tanggung jawab hidup kita.

Biarlah kita merasakan puas hidup ini dengan sebuah ukuran dan patokan bahwa kita telah tuntas dengan apa yang Tuhan suruh untuk kita lakukan. 

Kita puas hidup bukanlah sekedar karena mencapai apa hasrat hati, tapi sejauh mana hidup kita bermakna seperti apa yang Tuhan mau.

Sebagaimana makanan juga adalah kebutuhan yang berguna untuk menyehatkan dan menguatkan, maka biarlah kita juga disehatkan dan dikuatkan oleh makanan melakukan kehendak Allah. 

Melakukan kehendak Allah serta hidup dalam pekerjaan-Nya adalah gizi rohani kita. Nikmatilah gizi rohani itu dengan teratur.

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menguatkan kita dengan gizi rohani melakukan kehendak-Nya.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Iman: Berharap dan Bersabar

29 Maret 2019

Roma 4:18-19
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." 
Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.

Dalam usia Abraham sekitar seratus tahun dengan tubuh sudah mulai melemah kemakan usia, dan istrinya Sarah juga sudah berusia lanjut, dimana rahimnya sudah tertutup, sesungguhnya tidak ada lagi dasar bagi Abraham untuk beroleh keturunan.

Dalam bahasa sekarang, mungkin nasihat dan kalimat yang cocok bagi Abraham adalah: "Sudahlah Pak Abraham... lupakanlah! Hiduplah realistis!"

Namun Abraham tetap berharap akan janji Allah. Iman... hanya itulah satu-satunya yang dapat diandalkan Abraham. Selain itu tidak ada lagi. 

Akhirnya memang Abraham beroleh kegenapan janji. Allah menepati janji-Nya. Abraham dikaruniakan Tuhan seorang anak laki-laki: Ishak.

Pengalaman Abraham menjadi penolong dan penyemangat bagi kita untuk terus berpengharapan kepada Tuhan. 

Sekalipun mungkin keadaan sulit dan tidak ada lagi rasanya dasar dan cara bagi kita beroleh apa yang baik, namun bila itu bagian dari janji Allah, maka pastilah Dia akan genapi. Hanya soal waktu sajalah. Kita butuh kesabaran. 

Allah ingin melihat sejauh mana kita bersabar menantikan janji-Nya. Sebab itu mintalah kekuatan dari Tuhan agar kita mampu bersabar. Sebab untuk bersabarpun perlu kekuatan khusus dari Tuhan... dan itupun kasih karunia juga.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan senantiasa menolong dan menguatkan kita untuk tetap berpengharapan menantikan janji-Nya.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Kerinduan Mengenal Tuhan Yesus Lebih Lagi

28 Maret 2019

Filipi 3:10
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya

Keinginan dan kerinduan Paulus adalah mengenal Kristus lebih mendalam. Keinginannya tersebut adalah tentang kuasa kebangkitan Yesus, sebab inilah hal khusus dan penting yang berbeda dari tokoh lain. 

Kristus bangkit. Kristus naik ke Surga. Tokoh lain tidak ada seperti itu. Hanya Yesus. Yesus bukan sekedar TOKOH, tapi Dia adalah Tuhan yang hidup. Orang-orang yang percaya dan menerima Dia akan hidup. Hal inilah yang diinginkan Paulus untuk dia pahami dan dalami.

Dalam kerinduan Paulus untuk mengenal Kristus dalam hal kuasa kebangkitan-Nya, Paulus juga rela menderita di dalam Yesus. Dia tidak menolak jika ada penderitaan disebabkan kecintaan dan ketaatannya kepada Yesus. Bahkan Paulus mengatakan ingin dan siap menjadi serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya.

Tentu ini adalah hal yang sangat luar biasa dari Paulus akan kerinduan serta kesungguhannya menjadi murid Yesus.

Mengenal Yesus seperti kerinduan Paulus adalah titik tolak dari iman yang teguh dan penyerahan hidup secara total kepada Allah.

Tentu saja bukanlah dimaksudkan kita harus menderita sebagai bukti kesungguhan kita mengenal Tuhan. Namun bila memang itu diijinkan Tuhan dalam rangka keseriusan kita untuk mengenal dan mengikut Dia... kita harus siap. Dan Tuhan pastilah tahu porsi dan kapasitas beban kita untuk ujian iman kita. Dia tidak akan melebihi itu.

Marilah kita menyiapkan diri untuk terus bertumbuh semakin mengenal Tuhan Yesus dalam setiap situasi kita... dalam susah atau senang... dalam suka atau duka...

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan senantiasa menolong dan menyertai dalam kerinduan kita mengenal Dia.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Kesudahan Orang Fasik

27 Maret 2019

Mazmur 73:16-19
Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku, sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka. Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!

Pemazmur dalam kebingungan bertanya-tanya; mengapa orang yang taat dan takut akan Tuhan dibiarkan menderita, sementara orang fasik hidup beria-ria senang?

Mungkin juga dalam benak kita seperti pemazmur berpikir, bahwa semestinya orang taat hidupnya enak tak bermasalah, dan orang yang berlaku jahat hilang lenyap sajalah.

Di tengah kebingungan kita seperti itu, kita harus datang kepada Allah untuk memahaminya. Agar kita beroleh solusi tepat dan jitu.

Di luar Tuhan, kita tidak akan mengerti dan mungkin tidak terima jika orang-orang cinta Tuhan; 
- menderita secara fisik,
- diperlakukan buruk,
- dikasari,
- haknya tak diberikan,
- diancam, 
- dimusuhi,
- menjadi korban ketidakadilan,
- dan sebagainya.

Pertanyaan klasik kita sering adalah:
• Apakah Tuhan tidak adil?
• Habiskah kasih setia-Nya?
• Tertutupkah mata Tuhan?
• Pedulikah Dia?
• Terlalu sibukkah Tuhan dengan urusan-Nya yang tidak kita ketahui?
• Apakah saya masih disayang Tuhan?

Semua pertanyaan itu akan terjawab dengan sangat memuaskan jika kita ambil langkah seperti pemazmur... datang kepada Tuhan dan mendengarkan Dia.

Tuhan tetap setia. Kasih Tuhan kekal.
Allah sungguh serius mencintai kita anak-anak-Nya.

Semua apa yang kita saksikan seolah terjadi kontradiksi... itu hanyalah sementara saja. 
Sejenak saja!

Orang fasik pada saatnya akan berhadapan dengan Tuhan. 
Mereka tidak akan bisa luput dari hadapan Tuhan. 
Tak akan ada tanah kering sebagai tempat pelarian mereka. 
Tuhan akan berpekara dengan mereka. 
Tuhan sungguh tahu apa yang Dia lakukan dalam keadilan-Nya. 
Biarlah Tuhan yang mengurusnya... bukan kita!

Bagi kita anak-anak Tuhan tetaplah setia apapun yang terjadi. 
Lakukan saja terus apa yang berkenan bagi Dia.
Tetaplah setia melayani.
Sabarlah! 
Waktu akan cepat berlalu.
Semua akan berubah. Kasih sayang Tuhan abadi!

Dalam penantian kita akan janji-janji Allah, selalu mohonkan dan pintalah kekuatan dari Tuhan agar kita dimampukan bertahan dalam kesesakan dan kita berkemenangan. Agar kita tetap sabar berpengharapan menantikan kegenapan seluruh janji-janji Allah.

Iman kita kepada Kristus akan kuat mengalahkan setiap situasi tak menyenangkan
Iman kita menenangkan hati kita dari segala kegalauan.

Disarankan bagi kita untuk membaca dan merenungkan berulang Mazmur 73 secara keseluruhan.

P u j i  T u h a n  ! !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan senantiasa menolong dan menyertai kita melewati suka dan duka hidup ini.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Teruslah Menanam Benih Yang Baik

26 Maret 2019

Matius 13:27-28
Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?

Kalau kita menanam padi atau jenis tanaman lain yang bermanfaat, maka akan tumbuh jugalah rumput yang mengiringi. 

Rumput itu dapat berupa lalang seperti gambaran yang ditunjukkan oleh ayat di atas.

Sebaliknya... bayangkanlah kita menanam rumput atau lalang... apakah akan tumbuh padi mengiringi? 
Biasanya tidak!

Itulah mungkin latar belakangnya dalam ayat di atas dimana para hamba bertanya kepada tuan, mengapa benih baik yang ditanam, kok tumbuh juga lalang di sampingnya.

Yesus menjawab bahwa ada musuh yang menanamnya. Dan buat sementara hal itu dibiarkan saja dulu hingga musim panen tiba.

Di tengah-tengah upaya kita menanam apa yang baik di sekitar kita, atau kita sedang berusaha menanam nilai-nilai baik dalam diri kita, selalu juga ada tumbuh lalang-lalang liar yang mengganggu.

Walau begitu, jangan pernah berhenti menanam dan merawat apa yang baik di sekitar kita maupun dalam diri kita. 

Biarlah hidup kita terus berbuahkan kebenaran meski di sekitar kita ada banyak gangguan dan hambatan oleh adanya lalang yang mengganggu. 

Marilah kita menjadi pohon dan tanaman Allah berbuahkan kebaikan yang dapat dirasakan dan dinikmati orang.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan senantiasa menolong dan menyertai kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Menyerahkan Diri Kepada Allah

25 Maret 2019

Mazmur 37:5-6
 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

Yang sering sulit bagi kita adalah berserah dan percaya kepada Tuhan. Sukar bagi kita untuk "mengijinkan" Tuhan bertindak sepenuhnya atas hidup kita.

Kalau dipikir-pikir... apa sebetulnya yang kita bisa? 
Sejauh mana kita mampu membuat diri kita berbahagia?

Tentu kita sadar betapa kita terbatas. Kita tidak bisa jalan sendiri tanpa Dia.

Oleh sebab itu Daud dalam ayat di atas mengajak kita untuk datang menyerahkan diri kepada Dia.

Menyerahkan diri kepada Tuhan tidak berarti kita pasif tak melakukan apa-apa. Bukan berarti kita diam kaku.... tidak!

Menyerahkan diri bermakna melibatkan Tuhan dalam apapun yang kita lakukan. Kita aktif melakukan apa yang masih bisa kita lakukan. Dan di dalam aktifnya kita, Tuhan beri kekuatan dan semangat. Dalam tidak berdayanya kita, Tuhan menggendong dan memapah kita.

Sekalipun apa yang kita nantikan belum juga muncul bahkan terasa seolah masih amat jauh, kita tetap berpengharapan. Kita yakin bahwa Tuhan akan memberikan apa yang memang baik dan berguna bagi kita, yang membuat kita damai sekalipun kita dalam posisi kesulitan.

Terpujilah Tuhan kekal selamanya ! !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan senantiasa menolong dan menyertai kita dalam berpengharapan.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tempaan Iman Untuk Menjadi Teladan

24 Maret 2019

1 Tesalonika 1:6-7
Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya.

Berlian yang indah dengan bagian hitam dari pinsil yang kita goreskan untuk menulis, unsurnya sama... sama-sama karbon (C).

Namun...
Mengapa berlian sangat jauh lebih mahal dari pinsil?
Mengapa berlian lebih keras dan putih kemilau?

Berlian dibentuk lebih lama serta dalam kondisi dan lingkungan berbeda. Tekanan yang dialami berlian jauh lebih besar dan berat.

Manusia juga seperti itulah kira-kira. Lingkungan yang berat serta tekanan dan beban hidup sangat berperan dalam membentuk sikap seseorang.

Bila saja tekanan dan himpitan hidup diterima dengan sikap positif, maka kita dapat menjadi pribadi yang baik. Bermental baja dan tangguh. Sikap seperti ini sungguh sangat penting bagi kita untuk bertahan dan mengalami kemenangan hidup.

Begitulah apa yang Rasul Paulus tuliskan tentang jemaat Makedonia yang menjadi teladan. Dalam penindasan berat mereka tetap menjadi penurut Tuhan. Mereka tetap bersukacita dalam himpitan hidup.

Marilah kita menerima segala bentuk tekanan dan tantangan hidup dengan sikap positif. Roh Kudus akan tetap bekerja dalam hidup kita untuk menempa kepribadian kita menjadi ulet, laksana unsur karbon menjadi permata berlian yang bersinar kemilau. Begitulah mestinya kita.
S e m o g a   ! ! !

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati dan menyertai serta menguatkan kita menjadi permata indah di hadapan-Nya.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tuhan Tidak Pernah Melupakan Kita

23 Maret 2019

Ibrani 6:10
Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.

Mengingat dan meyakini Allah tidak lupa dan adil membuat kita aman dan nyaman meski keadaan kita sering menyesakkan. 

Sekalipun suasana tidak bersahabat dan orang-orang melupakan kita, namun Allah tetap mengingat kita. 

Sekalipun rasanya manusia tidak peduli dan tidak membela kita saat kita sebetulnya merasa butuh itu... tetaplah tenang! 

Ketika rasanya kita kecewa karena tidak ada orang yang berjuang untuk hak kita yang semestinya buat kita... tak apa-apa. Pandanglah tetap kepada Allah Bapa kita.
Image result for hebrew 6:10
Apa yang semestinya untuk kita, tapi tidak diberi dengan berbagai alasan, mungkin karena dilupakan dengan sengaja atau tidak sengaja... jika kita dapat ikhlaskan itu... itu adalah ciri kedewasaan. 

Untuk kedewasaan seperti itu, maka rumus ampuhnya adalah kembali kepada jaminan dari Allah bahwa Dia tidak akan melupakan kita. Tuhan selalu ingat akan kita... Itu cukuplah !

Mari kita terus belajar untuk tidak mudah kecewa dan tidak cepat patah arang oleh apapun.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan senantiasa menolong dan menyertai kita dalam setiap situasi.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Menanggung Penderitaan adalah Kasih Karunia

22 Maret 2019

1 Petrus 2:19
Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Apakah kita sedang mengalami pergumulan berat saat ini?

Mari sejenak merenungkan... apa penyebabnya?

Bila pergumulan itu karena ada kesalahan yang kita buat, maka tentu kita harus bertobat dan minta ampun kepada Tuhan. 
Mari perbaiki diri !

Bila pergumulan itu ada dan kita tidak tahu apa penyebabnya, maka serahkanlah kepada Tuhan. Dia akan memberi kelepasan dan kelegaan. Dia akan membuat kita kuat menghadapinya.

Jika kita sadar dan yakin bahwa pergumulan itu semestinya tidak kita alami, namun Allah ijinkan itu ada, maka Rasul Petrus mengatakan itu adalah kasih karunia.

Nampaknya perkataan Petrus itu sulit untuk diterima. Dalam benak kita adalah bahwa yang namanya kasih karunia selalu berupa hal positif yang menyenangkan. 
Tapi ini kok beda?

Apa yang dikatakan Petrus tidaklah aneh bila kita memahami ayat tersebut dalam konteks yang benar dari sisi cara pandang Allah. 

Pergumulan kita yang diijinkan Tuhan bermaksud untuk memurnikan iman kita.  Tuhan ingin membuat kita menjadi pribadi yang tangguh dan tulen.

Tentu saja kita tidak perlu mencari-cari pergumulan. Jangan mengundang persoalan hidup. Selalulah berupaya meminimalkan tekanan hidup. Namun bila pergumulan itu datang tak terduga dan Allah ijinkan, maka mari kita hadapi itu bersama Yesus. 

Bersama Dia kita pasti menang. Kemenangan itu pasti kita peroleh. Hanya memang butuh waktu... waktu yang tepat dari Tuhan.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menolong dan menyertai dalam setiap pergumulan hidup kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Ungkapkanlah Perasaanmu Pada Tuhan

21 Maret 2019

Mazmur 10:1
Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?

Ketika mengalami kesesakan hidup, pemazmur meluapkan perasaannya seolah Allah jauh. Seolah Allah tidak hadir dan bersembunyi.

Apa yang dialami pemazmur adalah sering merupakan pengalaman keseharian kita.

Sesungguhnya Allah selalu hadir dan bersama dengan kita. Hanya perasaan kita sajalah mengatakan seolah Dia tak peduli dengan kita. 

Letupan hati kita sering bertanya-tanya mengapa seperti ini? Apakah Allah melihat? Mengapa Dia ijinkan saya alami begini? Dan ada banyak pertanyaan yang ingin kita tahu apa jawabannya dan segera bebas. Tak berlama-lama kita dalam derita, itu keinginan kita.

Di situlah memang kedewasaan serta kebergantungan kita kepada Tuhan akan terus diuji. 

Adalah sangat mudah seperti membalikkan tangan bagi Tuhan meniadakan masalah kita. Dan itu maunya kita.

Namun terlebih penting bagi Tuhan adalah pembentukan watak dan karakter kita. Allah ingin lihat itu. Dia menantikan itu. Sehingga Tuhan ijinkan kesulitan singgahi kita.

Oleh karena itu wajar memang kalau sering masih ada keluhan-keluhan kita. Itu alami dan sebetulnya tidak ada yang salah. Itulah kita manusia yang memiliki perasaan. Ungkapkanlah perasaan kita kepada-Nya. Dia Bapa kita kok... Mengapa harus sungkan-sungkan mengutarakan keluhan kita? Dia mau mendengarkan keluhan kita sebab kita anak-Nya.

Akan tetapi tentu saja kita tidak berhenti dalam keluhan. Yakin dan percayalah akan kuasa-Nya serta ingatlah janji-Nya. Itulah obat dari semua bentuk-bentuk keluhan kita. 

Ingatlah bahwa keluhan kita tidak akan pernah habis, tapi semua akan berlalu dan ada terus Tuhan beri solusi. Inilah seni dan nikmatnya berjalan bersama Tuhan Yesus. Selalu ada suka dan duka bersama Dia. Tetapi kita akan damai dan bahagia dalam setiap suasana apapun jika kita mengenal Dia dengan baik. 
Sebab itu kenallah DIA lebih dalam lagi !

Terpujilah Yesus Tuhanku !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menolong kita melalui berbagai gelombang hidup.
Amin

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Meneliti Melakukan Mengajarkan Firman-Nya

20 Maret 2019

Ezra 7:10
Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan  peraturan di antara orang Israel.

Ada 3 hal menjadi komitmen Ezra terhadap Taurat yaitu:
1. Meneliti firman Tuhan. Mempelajarinya. Ezra melibatkan pengetahuan dan segala kemampuannya belajar. Dia fokus kepada firman Tuhan. 

2. Melakukan firman Tuhan. Menerapkannya. Ezra tidak sekedar menjadikan firman Tuhan sebagai pengetahuan, tetapi dia hidup dalam firman Tuhan.

3. Mengajarkan firman Tuhan. Membagikannya ke orang lain. Itu berarti bahwa Ezra peduli dengan orang lain. Dia ingin agar orang lain juga sama seperti dia dapat menikmati firman Tuhan. Orang dituntun oleh kebenaran firman Tuhan.

Kiranya apa yang dilakukan Ezra membuat kita juga seperti itu; 
• Kita belajar firman Tuhan
• Kita melakukan firman Tuhan
• Kita mengajarkan firman Tuhan.

Mari kita menyiapkan diri seperti Ezra. Rindu kepada firman-Nya. Dengan demikian hidup kita dan orang-orang di sekitar kita yang mengasihi Tuhan akan diubahkan. Inilah salah satu kerinduan Tuhan untuk kita lakukan bersama.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita untuk menjadikan firman-Nya hidup dan bergema.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Jangan Tinggalkan Firman-Nya

19 Maret 2019

Yohanes 6:60, 66
Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Oleh karena merasa perkataan Yesus dianggap keras, maka banyak pengikut Yesus mengundurkan diri.

Beratkah perkataan Yesus?... sehingga hal itu membuat kita berniat mundur atau menjadi tidak serius dengan Dia?

Perintah Yesus memang tidak dapat dan tidak mampu sepenuhnya kita ikuti dengan kekuatan sendiri. Ada peran Roh Kudus dalam diri kita, sehingga kita dimampukan untuk setia dan taat. 

Sesungguhnya perintah Yesus bukanlah soal berat atau ringan, namun sering penyebabnya adalah karena kita tidak percaya. Atau juga bahwa keinginan-Nya tidak sesuai dengan apa maunya kita.

Sering daya tarik dunia ini begitu kuat dan menyilaukan serta cocok rasanya dengan selera. Ketertarikan akan dunia ini membuat orang merasa seolah perintah Yesus menjadi penghalang untuk mendapatkannya. Orang akhirnya menurunkan standar firman Allah dan mengambil kesimpulan dan keputusan yang salah. Atau secara halus mengambil sikap kompromi.

Mari kita tetap meyakini sepenuhnya bahwa apa yang diajarkan Yesus sungguh itu adalah kebutuhan pokok kita. 

Perkataan-Nya adalah kebenaran yang menghidupkan... terimalah !

Saat kita merasa tidak ada daya melakukan apa yang Dia ingin, berdoalah... mintalah kekuatan khusus, sehingga Dia menolong kita sepenuhnya untuk melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menolonh kita untuk melakukan kehendak-Nya.
Amin

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Anda Ikut Menanam atau Menyiram?

18 Maret 2019

1 Korintus 3:6-7
Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.

Rasul Paulus menuliskan pentingnya kebersamaan dalam mewujudkan pekerjaan Tuhan di dunia ini. Ada yang menanam dan ada yang menyiram. Tergantung kesempatan dan apa yang disuruh Tuhan. 

Yang terpenting adalah bahwa Allah yang memberi pertumbuhan; karena memang untuk membuat orang bertumbuh, Allah yang akan lakukan. Kita tidak sanggup membuat orang bertumbuh.

Sebab itu mari kita menyiapkan diri, apakah menanam atau menyiram... dua-duanya sama baiknya dan sama-sama penting. 

Terkadang kita berperan untuk menanam memberitakan Injil dan tidak sampai, atau belum waktunya untuk menolong mereka langsung menerima Kristus. 

Terkadang ada orang yang sudah dengar Injil, lantas Tuhan memakai kita meneguhkan mereka berdoa terima Yesus.

Tuhan juga memakai kita untuk menyiram... memfollow up orang-orang yang sudah percaya, agar mereka tetap dalam pertumbuhan yang Allah sedang kerjakan dalam hidup mereka. 

Hal ini membuat mereka semakin dewasa dan paling tidak mereka akan sama dengan kita hatinya, bahkan kita doakan dan berharap agar orang-orang yang sedang kita layani menjadi lebih baik dari kita.

Apapun peran kita, kita adalah satu tim yang baik, yang membuat orang-orang tertarik dan percaya kepada Yesus. Mereka bertumbuh dalam pengenalan akan Yesus, teguh dalam iman dan pengharapan, serta hidup dalam kasih. 

Mari kita tanpa henti terus berperan di dalam hal-hal yang kekal sifatnya.

Tetaplah semangat !!

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita untuk berperan dalam menanam, menyiram, atau dua-duanya.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Yang Menantikan Tuhan Menjadi Kuat

17 Maret 2019

Yesaya 40:30-31
Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Pengharapan akan pertolongan Tuhan adalah sumber yang tak habis-habisnya bagi setiap orang percaya.

Orang-orang muda yang sering digambarkan sebagai orang kuat dan energik juga dapat letih lesu kehilangan semangat. 

Firman Tuhan mengatakan bahwa setiap orang yang berharap dan menantikan urapan dan kuasa Tuhan akan menjadi kuat. Mereka diumpamakan sebagai burung rajawali yang naik terbang tunggi dengan kekuatan sayapnya.

Ya... setiap orang yang mengandalkan Tuhan akan dinaungi-Nya. Mereka tidak menjadi letih lesu. 

Tuhan senantiasa melimpahkan rahmat-Nya. Anugerah-Nya tak terbatas dan pertolongan Tuhan nyata bagi setiap orang yang mengasihi Dia dengan segenap hati.

Kesetiaan-Nya kekal dan itulah harapan utama kita. Karena itu mari kita andalkan Tuhan dalam setiap sisi hidup kita. Mata dan telinga Tuhan tertuju kepada kita.

1 Petrus 3:12  
Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati dan menyertai serta memguatkan kita setiap saat.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak Kuatir Karena Semakin Kenal Tuhan

16 Maret 2019

Matius 6:31-32 
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Setiap hari kita sibuk bekerja untuk mencari apa yang dapat dimakan, apa yang dapat diminum, dan apa yang dapat dipakai. Itu adalah normal dan seharusnya.

Manusia sering berpersoalan dengan sesamanya, penyebabnya berkisar soal makanan, minuman, dan apa yang dapat dipakai.

Manusia sering lupa akan Tuhan, juga penyebab dan sumbernya itu juga.

Banyak orang merasa tidak persoalan baginya tidak melakukan apa yang Tuhan mau, asalkan dapat bersenang-senang menikmati melimpahnya makanan, minuman dan apa yang dapat mereka pakai.

Dalam hal itu, maka rasa khawatir manusiapun terutama di sekitar-sekitar itu juga.

Tuhan Yesus mengatakan jika seseorang terus saja khawatir soal makanan, minuman serta fasilitas apa yang dapat dipakai, maka orang tersebut disamakan atau disejajarkan dengan orang yang tidak mengenal Allah.

Hal ini mengingatkan kita untuk tidak perlu khawatir, sebab bukankah kita mengenal Dia sebagai Bapa yang baik yang akan memberi kecukupan hidup??

Biarlah kita semakin bertumbuh mengenal Allah. Mari terus naik kelas semakin memahami Dia Yang Maha Sempurna.

Mari kita berusaha mencari makanan, minuman dan apa yang akan kita pakai, namun jangan hal itu menjadi penghambat bagi kita untuk mengenal Tuhan.

Dengan semakin mengenal Tuhan, taat kepada perintah Allah, serta bekerja rajin, sungguh-sungguh dan bertanggung jawab, maka Tuhan pasti memuaskan kebutuhan jiwa kita dan mencukupkan kebutuhan jasmani kita juga.
Percaya dan yakinlah !

Filipi 4:19
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati untuk bertumbuhnya gandum dalam diri kita .
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...