Kisah Para Rasul 1:8-9
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria
dan sampai ke ujung bumi."
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka,
dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Pengalaman tak terlupakan di masa kecil. Kami masak dengan kayu bakar.
Kayu dibelah dengan kampak. Lalu dijemur dikeringkan di bawah sinar matahari
agar mudah dibakar untuk keperluan masak.
Ketika itu orang tua saya pergi ke ladang. Sebelum ke ladang, ibu
menyuruh agar kayu yang dijemur itu nanti diangkat dan disusun rapi di dapur.
Tentu saja saya menyanggupinya. Tidak mungkinlah saya bantah.
Karena asik main kasti dengan teman-teman, saya lupa mengangkat kayu
bakar itu. Bahkan hari itu hujan, sehingga basah semua kayu itu jadinya.
Ketika ayah dan ibu pulang dari ladang, mereka tahu bahwa saya lupa
dengan apa yang dia suruh. Sayapun jadi takut. Tentu saja mereka marah.
Tak perlu saya ceritakan bagaimana marahnya mereka akibat saya lupa dan abai dengan pesan dan perintah ibu. Pokoknya saya kena marah
serius... dan itu wajar dan pantas saya terima akibat kealpaan saya. Buah jeruk
dan jambu yang saya suka yang mereka bawa dari ladang, dilarang saya makan.
Lucu untuk diingat, tapi tak mau diulang lagi pengalaman pahit itu. Saya
bersalah kepada ayah dan ibu.
Saat-saat Yesus akan naik ke Surga, Dia berpesan dan memerintahkan
murid-murid-Nya menjadi saksi. Ini
perintah akhir, berarti memang ini sangat
penting. Boleh dikatakan ini adalah perintah
utama Yesus, sebab untuk itulah Dia datang ke dunia ini.
Apakah saya murid Yesus?
Kalau saya merasa tidak...
ya sudah... STOP sampai di sini.
Saya akan menyibukkan diri saja dengan dunia ini.
Kalau saya katakan iya, maka
bagaimana dengan perintah Yesus dalam Kisah
1:8 tersebut?
Apakah akan menjadi mirip dengan pengalaman masa kecil saya dulu... asik dan hanyut dengan dunia kecil saya?
Tuhan Yesus...,
Aku banyak gagalnya menjadi
saksi-Mu.
Aku sering lupa dan abai dengan
perintah-Mu itu.
Namun hari ini dalam mengingat
hari kenaikan-Mu ke Surga, akupun diingatkan lagi akan pesan dan perintah-Mu
itu.
Karena menjadi saksi adalah
perintah-Mu, maka ketika Engkau nanti datang, pastilah Engkau akan
mempertanyakannya kepadaku, sampai di mana hal itu kulakukan.
Ampunilah aku yang sering terlalu
asik dengan duniaku.
Oleh sebab itu aku memperbaharui
kembali penyerahanku untuk hidup sebagai saksi-Mu.
Tuhan... karena aku sering lupa,
takut dan ragu serasa tak mampu menjadi saksi-Mu, kuatkanlah aku.
Beserta-Mu aku bisa
Aku mau setia kepada-Mu Tuhan...
Amin...
Selamat beribadah di hari KENAIKAN
TUHAN YESUS KRISTUS KE SURGA.
Tuhan Yesus beserta kita untuk menjadi saksi-Nya. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar