Dekat Siapa Anda Tenang?

1 Agustus 2019

Mazmur 62:2
Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.

Mari sejenak untuk berpikir dan merenungkan... dekat dengan siapa kita akan merasa tenang dan aman?

Mungkin akan banyak jawaban kita. Jawabannya barangkali tertuju ke orang tertentu. Tentulah hal ini wajar.

Atau barangkali kita bertanya kepada diri sendiri, "Apa yang saya peroleh, agar saya senang dan merasa  bahagia?"

Untuk hal ini juga akan banyak dan bervariasi jawaban kita. Jawabannya mungkin berupa materi atau berhubungan dengan cita-cita kita. Inipun tidaklah masalah... kita harus punya cita-cita.

Hanya saja haruslah kita sadari bahwa manusia dan segala sesuatu yang kita harapkan sering terbatas untuk memenuhi harapan kita.

Daud menuturkan bahwa hanya dekat dengan Allah saja yang sempurna yang dapat memberi ketenangan dan keselamatan. 

Oleh karena itu, kita boleh dan semestinyalah mengembangkan kedekatan dengan siapa saja yang kita rasa perlu. Kitapun haruslah gigih bekerja untuk memperoleh apa yang kita inginkan. Cita-cita kita mestinya tinggi dan berupayalah mendapatkannya. Semua ini baik.

Hanya saja janganlah lupa dan jangan abaikan, bahwa dalam semua hal kegigihan dan keuletan kita untuk mencari-cari sesuatu... sesungguhnya dekat dengan Allah di dalam Yesus Kristus menjadi UTAMA dan NOMOR SATU. Setelah itu bolehlah berikhtiar mewujudkan apa yang ada dalam pikiran kita.

Dalam semua kegiatan dan kesibukan kita hari ini, biarlah hati dan pikiran kita semakin merapat dan dekat dengan Tuhan Yesus.

Tuhan, aku berseru: tawanlah hatiku semakin dekat dengan Engkau...!!

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan menolong kita untuk dapat menikmati kedekatan dengan Dia. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Cukup...


31 Juli 2019

Amsal 30:8-9
Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.

Ada dua kondisi hidup yang saling berlawanan yaitu kaya dan miskin. Orang normal pasti ingin kaya dan tidak mau miskin.

Penulis Amsal mengatakan agar dia tidak diberikan kekayaan... apa yang diinginkan oleh banyak orang, dan dia juga memohon agar jangan jatuh miskin... apa yang dihindari orang. Dia meminta apa yang layak dan patut baginya.

Alasan permintaan penulis Amsal adalah agar jangan dengan kekayaan dia menjadi sombong, dan jangan kemiskinan membuat dia mencuri dan mencemarkan nama Allah.

Sesungguhnya hidup ini indah jika kita sadari bahwa apa yang ada pada kita memang itu adalah pas dan cocok buat kita. Ibarat minum teh manis; pas gulanya; jika kebanyakan gula tidak nikmat. Bila kekurangan gula; rasanya mengambang. Juga ibarat pakaian, pas dengan ukuran tubuh kitalah yang menyenangkan untuk dipakai... tidak kekecilan dan tidak kebesaran... proporsional.

Kaya dan miskin itu adalah kata kualitatif dan relatif, dan sesungguhnya juga yang menjadi soal bukanlah kaya atau miskin... tetapi soal sikap kita memaknainya. 

Ada orang kaya mungkin pura-pura miskin, dan dalam mencari kekayaannya dia tidak jujur dan curang. Dia mengambil yang bukan haknya. 

Ada orang miskin bergaya kaya, dia tidak dapat terima dirinya yang menurutnya kekurangan. Penyebab kemiskinannya mungkin karena malas. 

Kekayaan dan kemiskinan dapat menyebabkan adanya kepalsuan dan kebohongan. Maka itu penulis Amsal mendahului dengan mengatakan, "Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan"

Bila kita merasa diri kita kaya dan orangpun berkata bahwa kita kaya... bersyukurlah! Jangan tolak! Nikmati itu di dalam kasih Tuhan. Janganlah pelit! Berbagilah! Jangan menjadi sombong. Tidak ada alasan bagi kita untuk sombong... semuanya anugerah Tuhan!

Bila kita merasa hidup dalam kekurangan, jangan takut! Terimalah diri kita apa adanya. Kalau masih ada daya... maksimumkanlah upaya kita. Tuhan pasti buka jalan. Yang penting jangan malas berusaha.

Dalam hal itu semua... mari kita memiliki sikap yang benar dan jujur terhadap apapun kondisi kita. Tujuan hidup kita sesungguhnya bukanlah menjadi orang kaya, dan bukan pula agar kita merasa miskinpun tak apa-apa. Yang penting jauhkan kecurangan, jujur dalam mencari nafkah hidup... dan hiduplah taat menjadi saksi dan murid Yesus. Bagi kita itu sajalah... CUKUP !!

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan menolong kita untuk dapat menikmati hidup dalam setiap kondisi. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Apakah Yesus Peduli?

30 Juli 2019

Markus 4:38
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"

Pengalaman dari murid-murid Yesus ketika mereka naik perahu dan badai taufan datang... mereka ketakutan. Karena begitu besarnya badai itu, mereka membangunkan Yesus yang sedang istirahat. 

Dalam ketakutan, murid-murid merasa seolah Tuhan Yesus tidak peduli. Intinya adalah mereka takut binasa tenggelam. 

Karena kita percaya Yesus berkuasa, mungkin kita berpikir dan berkata, "Mengapa murid-murid begitu takut?... tidak mungkinlah mereka tenggelam dan binasa"

Ya memang begitulah rupanya kalau saat-saat genting tiba. Bukankah kita juga sering seperti murid-murid? Saat tekanan badai hidup berat datang, kitapun takut. Dalam letupan emosi kitapun merasa seolah Allah jauh dan merasa tidak peduli. Jadi kita juga tidak lebih baik dari murid-murid yang sedang diterpa badai dalam perahu itu.

Kitapun harus akui bahwa kita juga sering gelisah dan masih saja khawatir akan banyak hal. Mungkin saat inipun kita rasakan itu. Tak apalah... begitulah kita manusia ini. Hanya saja janganlah khawatir kita berlebihan. Biarlah kita masih dapat menguasai diri.

Sebagaimana akhirnya kita lihat bahwa Tuhan Yesus berkuasa menertibkan badai taufan itu, dan perahu menjadi tenang... kita juga percaya bahwa badai taufan dalam perahu kita akan ditertibkan Tuhan Yesus.

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan menolong dalam melalui setiap badai hidup kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Rahasia Melakukan Kehendak Tuhan


29 Juli 2109

Mazmur 40:8
Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku.

Pada dasarnya sering sulit bagi kita melakukan kehendak Allah, apalagi mungkin tidak sesuai dengan apa yang kita mau dan inginkan. Sungguh bergumul melakukan apa yang Tuhan mau.

Namun kita melihat pemazmur mengatakan bahwa dia suka melakukan kehendak Tuhan.
Apa rahasianya sehingga dia bisa seperti itu?

Beberapa penyebabnya adalah karena pemazmur mengasihi Tuhan. Pengalaman kita juga sering adalah; kita mau melakukan sesuatu bagi orang yang kita kasihi meski hal itu terasa berat.

Hal lain adalah pemazmur meyakini bahwa melakukan kehendak Allah adalah pilihan terbaik untuk dilakukan. Itulah jalan menuju hidup yang damai dan bahagia.

Melakuan kehendak-Nya adalah menyenangkan bila kita sungguh mengasihi Dia dan jika  meyakini bahwa kita akan berbahagia bila kehedak-Nya yang kita pilih untuk ditempuh.

Mari kita mencari kehendak Allah dalam seluruh sisi hidup kita dan melakukannya.

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan menolong kita untuk melakukan kehendak-Nya. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Sudahkah Anda Dewasa


28 Juli 2019

Efesus 4:13-14
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan

Berdasarkan ayat firman di atas, dewasa adalah suatu capaian sebagai hasil dari proses. 

Dewasa ditekankan bukan pada usia berapa, tetapi terlebih kepada sikap dan kemandirian seseorang. Kedewasaan juga berarti teguh iman, tidak terpengaruh oleh ajaran palsu, kuat menghadapi tantangan, menjalankan tanggung jawab sebaik-baiknya serta ada keteladanan hidup, 

Bagi kita standar dewasa adalah Kristus. Walau standar itu tidak akan kita capai sepenuhnya, tetapi ke sanalah arahnya. Oleh karena itu dasar pertama tentunya adalah percaya serta menerima Kristus secara pribadi. Setelah itu bertumbuh mengenal Dia lebih dalam. Bertumbuh dalam mengetahui dan memahami firman-Nya, dan taat melakukannya.

Tanpa melihat ke diri orang lain, marilah kita awali untuk menjadi dewasa dengan melihat diri masing-masing dengan bertanya kepada diri sendiri:
1. Apakah saya sudah menerima Kristus secara pribadi?
2. Apakah saya berada dalam proses pertumbuhan iman dengan indikator rindu belajar firman-Nya?
3. Apakah saya terus-menerus dibaharui dalam sikap dan watak saya semakin serupa dengan Dia?
4. Apakah saya ikut serta dalam tanggung jawab memberi hidup untuk tetap setia melayani Tuhan sesuai kapasitas dan karunia yang diberikan kepada saya?

Apapun penilaian kita terhadap diri kita saat ini, tidak perlu kita gusar dan tak usah disesali dan jangan dimasalahkan. Yang penting kita sadari itu dan bergeraklah maju dalam 4 point tersebut.
S e m o g a  ! !

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita dalam proses menuju dewasa dalam iman. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Menyelesaikan Pekerjaan Yang Dipercayakan Tuhan


27 Juli 2019

Yohanes 17:4
Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

Dalam doa-Nya Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia telah mempermuliakan Allah Bapa dengan telah selesainya pekerjaan yang diberikan kepada Yesus.

Apa pekerjaan yang harus kita selesaikan dalam hidup ini?

Apakah pekerjaan yang berhubungan dengan profesi kita?
Lakukan dengan baik, sehingga kita nantinya merasa lega dan pimpinan kita merasa puas.

Apakah berhubungan dengan studi kita?
Belajarlah dengan sungguh-sungguh dan tetap semangat, sehingga nanti lulus dengan nilai sebaik mungkin.

Apakah berhubungan dengan rumah tangga?
Tuntaskan dengan baik, sehingga segenap anggota keluarga kita berbahagia.

Apa lagi?

Ada satu pekerjaan penting yang diamanahkan Kristus bagi setiap murid-Nya... bagi kita ini yang telah percaya dan telah menerima Dia.

Tugas itu adalah Amanat Agung-Nya;
• memberitakan kabar baik,
• menolong orang bertumbuh... memuridkan.

• Apakah kita menyadari itu?
• Apakah kita berada di dalam Amanat itu?
• Apakah kita tetap setia dalam proses untuk menyelesaikannya dengan baik?

S e m o g a !!

Selamat berlibur.
Selamat berkarya
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menolong  dalam proses penyelesaian pekerjaan yang diembankan-Nya kepada kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Pemberian Utama Tuhan Bagi Kita

26 Juli 2019

Roma 8:32
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Andaikan ada seorang pria menikah dengan seorang wanita anak seorang yang kaya raya, apakah sesungguhnya yang utama bagi pria itu? Wanita itu atau kekayaannya?

Kita memiliki Tuhan Yang Maha Kaya... apakah bagi kita yang lebih penting?, kekayaan-Nya atau diri-Nya?

Kita sering lebih tertarik dan lebih mengejar pemberian Tuhan daripada diri Tuhan itu sendiri. 

Marilah kita lebih merindukan dekat dengan Allah daripada merindukan memiliki apa yang akan Dia beri.

Sesungguhnya pemberian Allah yaitu hadirnya Yesus Kristus menjadi Juruselamat kita merupakan pemberian Allah terbesar melebihi pemberian lain. Anugerah keselamatan di dalam Tuhan Yesus adalah pemberian utama Allah yang tak dapat dibandingkan dengan apapun.

Oleh karena itu kita sungguh berterima kasih atas pemberian Allah yang sungguh istimewa. 

Walau masih ada harapan-harapan kita yang rasanya belum diberikan Allah, hendaklah kita tidak merasa terganggu hubungan kita dengan Allah. Sebab yang teragung dan terbesar sudah dianugerahkan-Nya. 

Yakinlah bahwa sesuatu yang lain yang Tuhan pandang baik, pastilah dia akan berikan kepada kita pada saat yang tepat.
Puji Tuhan ! !

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Ikatan Kasih

25 Juli 2019

Yohanes 15:9
"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu."

Allah Bapa-Yesus Kristus-Roh Kudus yang kita yakini sebagai Allah Tritunggal merupakan SATU KESATUAN yang utuh.

Dalam Allah Tritunggal, ada ikatan super kuat dan super harmoni. Ikatan tersebut adalah KASIH yang super dalam yang tak terdefinisikan karena begitu besarnya.

Begitulah ungkapan Tuhan Yesus tentang Bapa mengasihi Kristus, dan begitu pulalah kasih Kristus kepada kita... wahhhh... LUAR BIASA!

Karena itu Yesus mengatakan agar kita tetap tinggal dalam kasih-Nya itu. 

Adalah super bodoh bagi orang-orang yang sudah tahu rahasia kedalaman kasih Yesus, tetapi oleh alasan tertentu... apapun itu... mencoba mencari sensasi baru keluar dari kasih Yesus... waspadalah!

Tak perlu kita ragukan kasih Allah kepada kita. Tinggal sekarang mari kita mersepons kasih Allah tersebut dengan penyerahan hidup secara total kepada-Nya. Jangan tanggung-tanggung. Apapun... yang tanggung-tanggung itulah yang sering menyusahkan dan membuat kita mendua hati.

Dan marilah kita juga membangun kasih di antara kita. Walau sering amat susah yang satu ini dan betapa sering kita gagal... gagal... dan gagal lagi... bangkitlah lagi... bangun kembali tali silaturahmi dan tali silaturahim di antara kita. 

Mintalah kekuatan kasih-Nya agar kita mampu mengasihi semua orang. Sebab tanpa kasih-Nya, hati kita kosong melompong dan kita tak berdaya apa-apa untuk mengasihi. Tanpa Dia kita akan selalu cenderung mengasihi dan mangasihani diri sendiri.

Bersama Dia dan berkat pertolongan-Nya kita dapat belajar dan hidup mengasihi serta saling menghargai.

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan menolong untuk saling mengasihi. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Demi Kemajuan Injil


24 Juli 2019

Kolose 1:24  
Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.

Dalam hal apapun kita tidak berharap untuk menderita. Kita semua ingin luput dari penderitaan lahir dan bathin.

Namun kita melihat bagaimana Rasul Paulus rela menderita demi kemajuan Injil... bahkan dia katakan bersukacita dalam penderitaan karena berjuang demi jemaat Tuhan. Ini terasa aneh memang, tapi itulah ungkapan Paulus dalam panggilannya. Artinya adalah bahwa penderitaan seperti apapun sama sekali tidak menghalangi dia untuk tetap berjuang dalam kemajuan Injil.

Paulus sebutkan bahwa penderitaannya menggenapi apa yang masih kurang dalam penderitaan Kristus. 

Apa yang masih kurang dalam penderitaan Kristus? 
Tidak ada! 
Genap dan lengkap sudah derita yang dialami Yesus untuk menebus kita. Tidak kurang derita-Nya demi kita. Dalam hal ini Paulus sedang mengungkapkan komitmennya untuk siap menderita demi kemajuan jemaat.

Biarlah kita bertanya kepada diri kita... apa komitmen kita untuk berkontribusi demi kemajuan Injil? Seandainya harus ada derita sebagai harga yang harus dibayar... bagaimana?

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan menolong untuk siap bayar harga demi kemajuan Injil. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Jangan Bergeser


23 Juli 2019

Kolose 1:23
Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.

Hal yang paling dijaga Rasul Paulus adalah agar jemaat tidak bergeser pengharapannya dari Injil. 

Secara mekanis... arti bergeser adalah berpindah... tidak di situ lagi tempatnya.

Ada banyak pemahaman teologis orang-orang tentang perpindahan keyakinan dan iman. Tentu boleh-boleh saja beda-beda pengertian kita tentang hal ini. Namun apa dan bagaimanapun pemahaman kita, yang jelas adalah jangan bergeser... jangan berpindah... jangan bergoncang. Rasul Paulus katakan jangan mau... apapun alasan, upah, embel-embel, dan janji-janjinya.

Sebaliknya biarlah kita tetap bertekun dalam iman kita di dalam dan kepada Yesus Kristus... bertumbuh semakin besar.

Keadaan ekonomi kita boleh bergeser. Jabatan kita boleh bergeser. Pandangan dan sikap orang terhadap kita boleh bergeser. Kondisi fisik kita boleh bergeser. Situsi orang-orang sekitar kita boleh bergeser. Sebab itulah sifatnya. Akan tetapi iman dan pengharapan kita jangan bergeser dan jangan berubah... kalaupun berubah... berubahlah ke arah yang lebih besar dan berkualitas.

Apapun yang terjadi dengan hidup kita terjadilah... namun iman kita tetap teguh dibangun di dalam Yesus Kristus Tuhan.

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan menolong kita untuk tetap teguh beriman dan berpengharapan kepada-Nya. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Mengajarkan Kebenaran


22 Juli 2019

Yakobus 3:1
Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.

Ayat tersebut yang berkata janganlah banyak yang mau menjadi guru, tentulah kita pahami bukan dimaksudkan sebagai profesi guru. 

Yakobus maksudkan adalah agar kita tidak hanya tahu kebenaran, dan setelah tahu, kita hanya menggurui orang, tapi kita tidak melakukan apa yang kita tahu.

Sebagai guru... yang sudah tahu dan mengajarkannya,  akan diminta pertanggungjawaban yang lebih besar.

Hal ini tentu tidak berarti kita ambil kesimpulan terbalik dengan berkata, "Saya tidak perlu tahu dan saya tidak mau mengajarkannya agar tidak dituntut" 

Kita tetap harus rindu mengetahui kebenaran dan kitapun haruslah mengajarkannya. 

Yakobus sesungguhnya mengingatkan agar kita termotivasi dengan kuat untuk siap melakukan kebenaran firman yang kita pelajari... dan sebelum kita ajarkan, kita diharapkan melakukannya terlebih dahulu, atau sama-samalah kita melakukannya.

Memang rasanya berat melakukan kebenaran yang kita pelajari dari firman-Nya. Namun Tuhan Yesus akan menguatkan kita. Kita perlu kekuatan baru dan bergantung kepada Yesus, sehingga Dia akan menolong kita melakukan kebenaran serta dengan hikmat-Nya kita juga dapat berkontribusi mengajarkan firman-Nya ke orang lain.

Yohanes 15:5
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menolong kita untuk memahami, melakukan serta mengajarkan kebenaran firman-Nya. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Pemberian


21 Juli 2019

Yakobus 1:17  
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

Perbuatan baik yang memang betul-betul baik dan tulus berasal dari Allah Bapa, Bapa yang penuh KASIH AGAPE.

Kita akan mampu berbuat kebaikan tanpa ada maksud-maksud tersembunyi jika kita telah mengalami kebaikan dari Allah Bapa. 

Di dalam Allah, kita dimampukan memberi tanpa menuntut balas. Sebab kita sadar bahwa apa yang kita beri, semua itu dari Allah asalnya... Allah Bapa yang kekal yang tidak mengalami perubahan dan pertukaran.

Memberi sebagai perbuatan baik tidaklah dibatasi hanya berupa materi saja. Pemberian bisa dalam bentuk motivasi, perhatian, pemikiran, tenaga, dan sebagainya. Singkatnya adalah sesuatu yang membuat orang semangat, sukacita dan diringankan bebannya.

Bahkan ketika kita mengingat orang dan berdoa buat dia, itupun sungguh perbuatan baik, dimana doa kita menggerakkan Tuhan untuk bekerja sesuai dengan kehendak-Nya untuk orang lain.

Pemberian yang sungguh mulia adalah memberitahu jalan keselamatan kepada orang lain... dan jalan itu adalah Yesus Kristus. Hal ini disebabkan oleh karena hanya itulah kebutuhan jiwa manusia sesungguhnya. Betapa seringnya kita absen dalam pemberian yang satu ini.

Jadi ada banyak bentuk-bentuk perbuatan baik yang dapat kita lakukan saat ini juga. Persoalannya cuma satu... maukah kita?

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Bukan Untuk Kalangan Sendiri


20 Juli 2019

Yesaya 49:6
"Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."

=Untuk kalangan sendiri=
=Edisi Terbatas=
=Rahasia=

Begitulah kata-kata sering kita lihat, misalnya pada sebuah buku atau dokumen. Artinya bahwa buku atau dokumen itu hanya untuk kalangan tertentu saja.

Tidaklah demikian bagi kita. Seumpama sebuah dokumen, kita tidak hanya untuk kalangan sendiri. Kita menjadi berkat dan memberkati siapa saja. Sebagai hamba Tuhan, kita tidak dibatasi oleh apapun, apakah suku, kaum, bahasa, kelompok, adat istiadat, dan sebagainya.

Kita juga haruslah tidak merahasiakan iman dan keyakinan kita. Hidup kita mestinya terbuka dan transparan. Kita siap dipanggil bagi dunia ini untuk menjadi saksi Kristus. 

Hal tersebut dikatakan Tuhan kepada umat-Nya melalui nabi Yesaya dengan berkata, "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk ... ..."

Karena itu marilah kita tidak menyimpan-nyimpan iman kita, dan tidak merahasikan keyakinan kita di dalam Kristus. 

Jangan kaku dan jangan berpikiran sempit. Kita jangan membatasi diri dalam melayani Tuhan.  Di manapun kita berada, kita adalah hamba-Nya bagi semua orang atau bukan untuk kalangan sendiri. 

Meskipun kita mengalami penolakan-penolakan sehubungan dengan keyakinan kita, janganlah undur. Kita adalah duta-duta Kristus untuk menyampaikan maksud dan isi hati Tuhan ke semua orang.

Selamat berlibur.
Selamat berkarya
Selamat melayani.

Tuhan menyertai kita sebagai duta-duta-Nya di manapun kita ditempatkan-Nya.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Kuasailah Dirimu

19 Juli 2019

2 Timotius 4:5  
Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

Kita harus akui bahwa yang paling sulit dilakukan adalah menguasai diri dan bersabar ketika barada dalam situasi sulit. 

Menguasai diri tercakup dalam hal keinginan, emosi, respons terhadap keadaan yang tak sesuai harapan, dan sebagainya.

Walau sulit, tetapi itulah yang dipesankan Rasul Paulus kepada Timotius, dan tentu bagi kita semua, agar kita dapat kendalikan diri dalam segala hal. 

Penguasaan diri penting sebagai karakter kita, dan pada akhirnya hal itu merupakan daya tarik yang amat kuat untuk membuat Tuhan Yesus dikenal melalui hidup kita.

Dalam pesan Paulus kepada Timotius sebagai pemberita Injil dan dalam menunaikan pelayanan, maka penguasaan diri begitu penting.

Hanya sedikit di antara kita yang memang dipaggil khusus untuk melayani sepenuh waktu sebagai hamba-Nya, atau terpanggil dalam struktur gereja/ persekutuan. 

Namun tugas kita adalah sama. Di dunia kerjapun atau di mana saja atau sebagai apapun, kita diminta untuk menunjukkan identitas dan jati diri kita sebagai anak-anak Tuhan. Kita adalah saksi-saksi Yesus. Kita adalah duta-duta Kristus untuk menyampaikan kabar baik. Kita menjadi pelayan dalam profesi kita masing-masing. 

Meyakini hal tersebut, rasanya kita menyadari betapa pentingnya kita menguasai diri. 

Sebab itu mari kita  hafalkan, kita renungkan dan kita lakukan 2 Timotius 4:5 di atas.

Walau kita banyak gagalnya, mari kita bangkit lagi. Tuhan Yesus pasti menopang kita untuk mewujudkannya, sebab itulah kehendak-Nya.

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan menolong kita dalam penguasaan diri sepenuhnya. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Ambil Peran Memenangkan Jiwa


18 Juli 2019

1 Korintus 9:19  
Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.

Rasul Paulus mengikhlaskan dirinya menjadi hamba bagi semua orang agar dia dapat memenangkan sebanyak mungkin orang.

Bagi Paulus, menjadikan diri sebagai hamba bagi orang lain bukanlah paksaan, tetapi kerelaan. Dia membuat relasi atau hubungan dengan semua orang melalui sikap dan karakternya. Untuk itu tentu butuh kepekaan dan kerendahan hati.

Bagaimana dengan kita?
Apakah kita terlalu kaku sehingga hal itu menjadi penghalang dalam membuat jembatan hubungan dengan orang-orang yang belum percaya?

Apakah kita terus berada dalam apa yang kita pandang baik bagi diri sendiri, sehingga kita tidak berkontribusi dalam perluasan Kerajaan Allah di dunia ini?

Walaupun rasanya sumbangsih kita kecil dan seolah tak berarti, mari kita teladani sikap Rasul Paulus untuk memberi diri dipakai Tuhan dalam Amanat Agung-Nya.

2 Timotius 4:2
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Cara Untuk Cerdas Otak-Hati-Rohani


17 Juli 2019

Amsal 5:1-2
Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan, supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan.

Pengetahuan kita butuh. Dengan pengetahuan kita dapat berkembang dan mengembangkan diri. 

Dengan pengetahuan kita bisa hidup lebih praktis. 

Banyak hal yang tadinya sulit menjadi lebih mudah seiring bertambahnya ilmu pengetahuan. Sebab itu penulis Amsal menyatakan agar kita mengarahkan diri kepada pengetahuan. Buka telinga kepada kepandaian. Artinya adalah: kita membuka diri kita untuk dapat memiliki pengetahuan yang bersifat membangun.

Bibir juga dipelihara untuk pengetahuan, artinya adalah bahwa setelah telinga dibuka untuk masuknya ilmu pengetahuan, maka apa yang diketahui wajib dibagikan melalui perkataan kita kepada orang lain. Penulis Amsal mengatakan... bibirmu memelihara pengetahuan... jangan pelit dengan ilmu... berbagilah! 

Kita diajak untuk menggali ilmu dan disuruh berbagi ilmu pengetahuan. Bila hal ini terjadi, maka semua kita menjadi cerdas... cerdas otak.

Selain cerdas otak, kita diajak mendaki ke tingkat yang lebih tinggi yaitu memiliki hikmat. Penulis Amsal katakan; berpegang pada kebijaksanaan. Tangan kita yang berbuat, dasar dan pegangannya adalah bijaksana. Hal ini membuat kita lebih dari sekedar cerdas otak, tetapi juga cerdas hati dan cerdas emosi. Kita akan memiliki pikiran lurus dan tulus. 

Apalagi bagi kita yang telah percaya dan telah menerima Yesus, dari sisi rohani kitapun  disuruh berubah untuk memiliki karakter Kristus. Lengkaplah dan semakin sempurna. Inilah sebenarnya arti dari menjadi manusia seutuhnya.

Mari kita bercita-cita menjadi manusia yang seutuhnya... MANUSIA PARIPURNA... dengan cerdas otak dan cerdas hati serta cerdas rohani.

Hebat sekali makna Amsal 5:1-2 ini. Karena itu sahabat yang budiman, marilah....
Hafalkanlah Amsal 5:1-2 !
Renungkanlah Amsal 5:1-2 !
Lakukanlah Amsal 5:1-2 !
Hiduplah dalam Amsal 5:1-2 !

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tuhan Tahu Keinginan dan Keluhku


16 Juli 2019

Mazmur 38:9 
Tuhan, Engkau mengetahui segala keinginanku, dan keluhku pun tidak tersembunyi bagi-Mu

Hal yang sering kurang menyenangkan adalah ketika kita ingin sesuatu, tetapi orang tidak tahu, terlebih orang yang semestinya tahu apa keinginan kita, dan kita rasa mereka dapat memenuhinya.

Hal menyesakkan adalah ketika kita mengeluhkan sesuatu, tetapi orang tidak menanggapi, terutama orang penyebab keluhan kita, yang kita merasa seharusnya dia minta maaf.

Hal tersebut disebabkan sensitivitas orang-orang sering rendah atau sensor tanggapnya tak berfungsi.

Bebeda dengan Tuhan. Tuhan mengetahui seluruh keinginan kita. Dia melihat keluhan kita sejelas-jelasnya.

Tuhan tidak hanya mengetahui keinginan dan keluhan kita, tetapi Dia memahami. Oleh karena Dia mahami itulah mengapa Dia sering tidak penuhi keinginan kita dan Dia tidak segera menyelesaikan keluhan kita, sebab Tuhan memahami apa yang terbaik untuk dilakukan-Nya kepada kita.

Tuhan tidak hanya memahami keinginan dan keluhan kita, tetapi Dia juga memahami kita yang sedang berkeinginan dan sedang mengeluh. Dia memahami apa yang diijinkan-Nya kita alami dalam situasi-situasi kita yang sedang berkeinginan dan sedang berkeluh.

Oleh sebab itu mari kita serahkan segala keinginan dan segala keluh kesah kita kepada Tuhan. Tuhan yang akan mengatur semuanya menjadi kebaikan kepada kita. 

Serahkanlah hidup kita kepada-Nya dalam doa, dan tetaplah bertekun dalam setiap tanggung jawab kita.

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...