3 Juli 2019
Lukas 17:6
Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji
sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan
tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Ada kisah seorang anak kecil yang tekun mendengar cerita guru sekolah
minggunya yang mengisahkan ayat di atas di gereja.
Setelah sampai di rumah, si anak itu dengan polosnya berdoa agar
gundukan tanah di belakang rumahnya dipindahkan Tuhan. Sebab dia ingin sekali
melihat pemandangan di balik gundukan itu yang sangat indah.
Beberapa waktu anak itu berdoa tanpa henti. Tak lama setelah itu, ada
kebijakan dari pemerintah daerah untuk meratakan tanah itu. Galian tanahnya
dibawa dan ditimbun di sebuah tempat. Artinya apa yang diharapkan anak kecil
itu terpenuhi.
Kejadian seperti kisah ini bisa saja terjadi dalam berbagai bentuk.
Tetapi tentu bagi kita tidaklah harus seperti pengalaman anak itu kita alami
sebagai bukti kita beriman. Kalau memang bisa seperti itu, kita akan berdoa
meminta agar gunung yang terus-terusan meletus dipindahkan Tuhan segera. Tuhan
pasti sanggup. Tapi ke mana Tuhan akan pindahkan?
Iman yang besar bukan sekedar pindah-memindahkan gunung sebagai bukti.
Kita bisa artikan bahwa yang pindah dan diratakan adalah gunung-gunung masalah
kita.
Dalam hidup kita ada banyak gunung-gunung pergumulan yang rumit.
Pertolongan Tuhan dapat membuat kita mampu menghadapi gunung-gunung
rintangan hidup yang menjulang tinggi. Iman seperti inilah sebetulnya
kita harus pelihara. Iman seperti ini bukanlah soal dimensi besar, tetapi lebih kepada kualitas iman yang benar di hadapan Tuhan.
Biarlah kita tidak sekedar mengukur seberapa besar iman kita, dan
jangan mengukur seberapa besar iman orang lain, tetapi mari kita renungkan
apakah iman kita benar dan semakin bertumbuh di hadapan Allah?
Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus menyertai kita untuk tetap memiliki iman yang besar dan
benar. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar