Markus 4:38
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka
murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak
perduli kalau kita binasa?"
Pengalaman dari murid-murid Yesus ketika mereka naik perahu dan badai
taufan datang... mereka ketakutan. Karena begitu besarnya badai itu, mereka
membangunkan Yesus yang sedang istirahat.
Dalam ketakutan, murid-murid merasa seolah Tuhan Yesus tidak peduli.
Intinya adalah mereka takut binasa tenggelam.
Karena kita percaya Yesus berkuasa, mungkin kita berpikir dan berkata, "Mengapa murid-murid begitu takut?...
tidak mungkinlah mereka tenggelam dan binasa"
Ya memang begitulah rupanya kalau saat-saat genting tiba. Bukankah kita
juga sering seperti murid-murid? Saat tekanan badai hidup berat datang, kitapun
takut. Dalam letupan emosi kitapun merasa seolah Allah jauh dan merasa tidak
peduli. Jadi kita juga tidak lebih baik
dari murid-murid yang sedang diterpa badai dalam perahu itu.
Kitapun harus akui bahwa kita juga sering gelisah dan masih saja
khawatir akan banyak hal. Mungkin saat inipun kita rasakan itu. Tak apalah...
begitulah kita manusia ini. Hanya saja janganlah khawatir kita berlebihan.
Biarlah kita masih dapat menguasai diri.
Sebagaimana akhirnya kita lihat bahwa Tuhan Yesus berkuasa menertibkan badai taufan itu, dan
perahu menjadi tenang... kita juga percaya bahwa badai taufan dalam perahu kita
akan ditertibkan Tuhan Yesus.
Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus menyertai dan menolong dalam melalui setiap badai hidup
kita. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar