Filipi 4:11
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku
telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Ada seorang teman mengeluh soal uang. Masalahnya dia baru saja dapat bonus
kerja yang cukup banyak. Namun tidak dia sadari, uangnya itu habis begitu saja
seolah tak berbekas. Tak ada yang dia tabung. Bahkan anehnya pada saat itu dia
merasa kekurangan uang.
Setelah diteliti rupanya uang yang banyak itu dipakai tidak bijak. Dia
membeli beberapa barang yang sebetulnya tidakpun dibeli tidak apa-apa, apalagi
harganya mahal.
Ada orang yang pendapatannya kecil, tapi dia masih bisa menyisihkan
sebagian uangnya itu walau tak banyak.
Kuncinya agar tidak kekurangan adalah memahami prioritas apa yang mau
dibeli serta belajar untuk mencukupkan diri.
Seorang penulis buku mendadak kaya raya. Bukunya terjual laris. Dia
mendapat uang banyak dari penjualan bukunya. Namun dia tidak lepas kendali atas
melimpahnya uang. Dia sudah mematok standar hidupnya untuk tidak bermanja-manja
dengan uang yang banyak. Uangnya digunakan untuk hal-hal yang pantas dan perlu.
Dia hidup atas apa yang perlu, bukan atas apa yang diinginkan.
Rasul Paulus hidup dengan sederhana. Dia katakan bahwa dia belajar
mencukupkan diri atas apa yang ada dalam segala keadaan.
Kiranya kita juga didorong untuk belajar mencukupkan diri dalam segala
keadaan.
Bila kita bisa menahan diri, dan disiplin memakai uang untuk apa yang
perlu, maka kita dapat hidup tenang, bahagia dan tidak was-was atas setiap
situasi keuangan kita. Begitulah semestinya kita.
Selamat bekerja.
Selamat belajar.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.
Tuhan yang menjaga dan mengatur hidup kita dengan baik.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar