Belajar Mencukupkan Diri

15 Januari 2019

Filipi 4:11
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.

Ada seorang teman mengeluh soal uang. Masalahnya dia baru saja dapat bonus kerja yang cukup banyak. Namun tidak dia sadari, uangnya itu habis begitu saja seolah tak berbekas. Tak ada yang dia tabung. Bahkan anehnya pada saat itu dia merasa kekurangan uang. 

Setelah diteliti rupanya uang yang banyak itu dipakai tidak bijak. Dia membeli beberapa barang yang sebetulnya tidakpun dibeli tidak apa-apa, apalagi harganya mahal.

Ada orang yang pendapatannya kecil, tapi dia masih bisa menyisihkan sebagian uangnya itu walau tak banyak.

Kuncinya agar tidak kekurangan adalah memahami prioritas apa yang mau dibeli serta belajar untuk mencukupkan diri. 

Seorang penulis buku mendadak kaya raya. Bukunya terjual laris. Dia mendapat uang banyak dari penjualan bukunya. Namun dia tidak lepas kendali atas melimpahnya uang. Dia sudah mematok standar hidupnya untuk tidak bermanja-manja dengan uang yang banyak. Uangnya digunakan untuk hal-hal yang pantas dan perlu. Dia hidup atas apa yang perlu, bukan atas apa yang diinginkan.

Rasul Paulus hidup dengan sederhana. Dia katakan bahwa dia belajar mencukupkan diri atas apa yang ada dalam segala keadaan.

Kiranya kita juga didorong untuk belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. 

Bila kita bisa menahan diri, dan disiplin memakai uang untuk apa yang perlu, maka kita dapat hidup tenang, bahagia dan tidak was-was atas setiap situasi keuangan kita. Begitulah semestinya kita. 

Selamat bekerja.
Selamat belajar.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan yang menjaga dan mengatur hidup kita dengan baik.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...