Mazmur 90:10, 12
Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh
tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya
buru-buru, dan kami melayang lenyap.
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh
hati yang bijaksana.
Cobalah lihat tubuh kita sejenak mulai dari kepala hingga kaki. Berapa
lama kira-kira tubuh itu akan kita pakai? ... Angka berapa yang keluar?
Berapapun angka yang keluar, tetap saja ada batas. Mazmur 90:16 mengatakan 70 tahun, kalau kuat 80 tahun.
Andaikanlah usia kita sampai 80 tahun, atau bila perlu 100 tahun. Waktu
100 tahun sebetulnya sangat singkat. Pemazmur katakan berlalunya buru-buru... cepat dan ngebut!
Betapa banyak usaha dan betapa gigihnya kita melakukan segala sesuatu
untuk umur yang singkat dan terbatas itu.
Pertanyaan penting adalah,
seberapa banyak kita peduli dan perhatian untuk kehidupan setelah usia 100
tahun itu selesai ditutup oleh Tuhan?
Apakah kita juga sudah bersiap untuk kehidupan pasca 100 tahun usia
kita di bumi ini?
Pemazmur mengatakan dan mengingatkan kita agar bijaksana. Kita disuruh
menghitung hari-hari.
Berapa sudah hari-hari kita terbuang hilang percuma?
Apakah hari-hari kita efektif untuk dipergunakan sesuai dengan apa yang
Tuhan mau?
Berapa lagikah hari-hari kita ke depan akan hilang percuma begitu
saja?
Semoga bisa kita minimalkan !
Betapa ruginya kita sebetulnya kalau kita tidak bijak menggunakan
hari-hari yang diberikan Tuhan untuk bekerja dan berkarya di bumi ini serta
menyiapan diri sebaik-baiknya untuk masuk dalam keabadian bersama Yesus di
Surga.
Tuhan Yesus... ajar aku menghitung hari-hariku untuk bijak
menggunakannya... Amin
Selamat bekerja.
Selamat belajar.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan senantiasa menyertai dan memberkati kita.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar