Amsal 12:24
Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan
kerja paksa.
Kebiasaan buruk kita sering adalah menunda. Hasil kerja kita sering
tidak maksimum bukan karena kita tidak bisa, bukan karena tidak mampu, tetapi
karena melakukannya terburu-buru sehingga hasilnya seadanya, bahkan jauh di
bawah dari seadanya.
Ketika kita tidak mencapai sesuatu apa yang semestinya harus dicapai
sebagai tanggung jawab kita, maka sering alasan
yang kita beri, atau alasan menjadi
dalih agar kita dimengerti atau dimaafkan orang.
Karena kebiasaan menunda, maka sering kita melakukan sesuatu yang
menjadi tanggung jawab kita terburu-buru... serasa terpaksa. Amsal 12:24 mengatakan kita dalam
kondisi kerja paksa.
Mengerjakannyapun pastilah tidak nyaman. Kalau mengerjakannya sudah tidak
nyaman maka kebayanglah hasilnya seperti apa...
Jika kita malas-malasan akibatnyapun kontra positif.
Sebaliknya, orang yang rajin, pekerjaannya akan optimal. Kita sendiri
akan puas dengan pekerjaan kita jika tidak diburu-buru. Kita dapat lebih
teliti.Terasa lebih menikmati dalam prosesnya. Orang yang berhubungan dengan
kita akan merasa puas dan lebih respek.
Dalam karir, kerajinan dapat membuat posisi kita lebih baik dan naik ke
atas. Kita mungkin diberi tanggung jawab lebih besar. Inilah yang dimaksudkan
panulis Amsal bahwa orang rajin memegang
kekuasaan.
Berusahalah capailah ini.
Dengan demikian KEYAKINAN
dan SIAPA yang kita percayai dapat
lebih diterima orang.
Sahabat...
Kemampuan dan skill kita mungkin terbatas, tetapi keterbatasan kita itu
dapat diimbangi dengan sifat rajin.
Mari kita terapkan di tahun 2019 ini, agar kondisi kita secara pribadi,
keluarga dan masyarakat menjadi lebih baik.
RAJIN PANGKAL KAYA
MALAS PANGKAL MISKIN
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus beserta kita.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar