1 Petrus 1:6-7
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus
berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk
membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas
yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh
puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan
diri-Nya.
Jika kita berpikir di luar Kristus, pastilah terasa aneh apa yang
dituliskan Petrus dalam ayat di atas. Bagaimana mungkin kita dapat bergembira
di tengah pencobaan? Apakah maksudnya agar kita mati rasa?
Sering kita lihat ada banyak orang stres, bahkan depresi karena begitu
beratnya tantangan hidup.
Di dalam Kristus, kita memandang bahwa pencobaan diijinkan Tuhan kita
alami sebagai ujian agar melaui itu kita teruji. Iman kita dimurnikan.
Kita sering dikuatkan bukan saja atau bukan hanya dengan apa yang
dikatakan dan nasihat orang, tetapi justru sering lebih kuat oleh imbas orang yang tetap bertumbuh, kuat
dan tetap setia di tengah derita yang ada.
Saat ujian datang, tentu saat itu adalah proses yang tidak mudah. Akan
tetapi bagi kita yang melihat orang tetap kuat dalam ujian hidupnya, hal itu
merupakan kuliah hidup dan
memberkati. Kita terasa diberkati dan dikuatkan melalui hidup orang-orang yang
terus maju ke depan meski banyak tantangan.
Tuhan mengijinkan kita diuji. Walaupun terasa menyakitkan, tapi Tuhan
tertarik dengan prosesnya sampai dengan melihat hasilnya setelah ujian itu
berakhir.
Sama halnya ketika seorang murid sekolah harus ikut ujian. Dalam masa
ujian sang murid merasa berat. Dia harus belajar, harus latihan untuk
memecahkan contoh-contoh soal. Tetapi melalui ujian itulah dia akan naik kelas.
Dia naik level... naik tingkat. Begitu ujian selesai dan dinyatakan
LULUS, bahkan apalagi dapat nilai memuaskan, maka terlupakanlah beratnya
belajar sebelumnya.
Janganlah merasa atau jangan memposisikan diri kita sebagai orang tak
beruntung saat ada banyak tantangan hidup. Pandanglah dan sikapilah ujian hidup
kita sebagai sebuah kesempatan untuk naik kelas dalam beriman dan sebuah
instrumen untuk memahami kedewasaan kita.
Yakinlah juga bahwa setiap ujian hidup itupun pastilah ada durasinya...
ada waktunya. Tuhan tahu dan atur semua itu.
Meskipun ujian hidup kita saat ini berat, namun tetaplah ceria dan
jangan hilang sukacita.
Pandanglah Yesus!
Bersama Yesus kita akan dapat melewati segenap SKS mata kuliah hidup kita dengan gemilang. Kita akan LULUS
SEMPURNA menjadi Sarjana Kehidupan.
Wisudanya tunggu nanti saat Kristus datang dalam segenap kemuliaan-Nya.
Amin...
Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus menyertai kita.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar