Rut 1:16
Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan
pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ
jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah
bangsaku dan Allahmulah Allahku
Entah apa yang menggerakkan Rut sehingga ia setia menemani ibu
mertuanya. Padahal mertuanya, Naomi, sudah menyuruh Rut untuk berpisah saja.
Tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari Naomi.
Secara manusia, mungkin belas
kasihan Rut yang membuat ia tetap setia bersama Naomi. Secara iman kita
dapat juga berkata memang itu ketetapan
dari Tuhan. Tuhan yang menggerakkan hati Rut untuk mendampingi Naomi.
Atau mungkin ada lagi hal lain yang menyebabkan Rut tetap berkeras
bersama Naomi.
Apapun kita buat alasannya, yang jelas Rut luar biasa. Ini teladan bagi
kita. Dalam kehidupan keseharian, sering sulit menjalin keharmonisan antara
seorang wanita dengan ibu mertuanya, tapi ini beda. Jadi pastilah karakter Rut
hebat. Tentu Naomi juga hebat. Sama hebatnya mereka berdua.
👍👍👍👍👍
Jika kita melanjutkan pembacaan kitab Rut ini, maka Rut akhirnya secara
luar biasa diberkati Tuhan menjadi seorang ibu yang hebat pula. Pernikahannya
dengan Boas melahirkan Obed. Obed ayah dari Isai. Isai ayah dari raja Daud.
Artinya Daud adalah cicit dari Rut.
Rut 4:17
Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada anak itu, katanya: "Pada
Naomi telah lahir seorang anak laki-laki"; lalu mereka menyebutkan namanya
Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.
Menakjubkan hidup Rut. Dari keturunannya lahir raja Daud... dan lebih
ajaib lagi dari keturunan Rut lahir Raja
di atas segala raja... Yesus Kristus Sang Mesias.
Kisah hidup Rut ini bercerita dan mengajarkan kepada kita tentang
pentingnya senantiasa setia... setia kawan... setia melakukan apa yang baik...
setia kepada janji... setia kepada Tuhan.
Pastilah Rut tidak tahu apa upahnya ketika dia setia kepada ibu mertuanya,
Naomi. Yang penting bagi dia tetap setia,
dia jalani itu dengan tulus...
Oleh karena itu, walau kita tidak memahami ke mana ujungnya kesetiaan
kita, tidak apa-apa... tak perlu pikirkan itu. Tuhan yang memimpin kita dalam
kesetiaan. Yang penting marilah kita tetap setia, terlebih setia kepada Yesus Tuhan kita.
Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus yang adalah setia... senantiasa menyertai kita.
Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar