Setia Sampai Mati


1 Juli 2019

Amsal 2:20
Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar.

Tidak ada kita yang tahu seberapa lama lagi kita melakukan perjalanan hidup ini hingga sampai ke titik akhir kita masing-masing.

Mungkin sebentar atau masih lama... hanya Tuhan yang tahu. Yang jelas hanyalah sebentar saja kita hidup. 

Semua akan berakhir! 
Semua kita akan selesai dengan hidup kita masing-masing. 
Itu suatu keniscayaan.

Oleh karena itu jangan bosan untuk terus diingatkan agar seluruh perjalanan hidup kita menuju TITIK FINISH itu kita tempuh dengan baik dan benar. 

Teladan utama kita tentunya adalah Tuhan Yesus Kristus, sebab Dialah yang BAIK dan BENAR

Teladan kita juga adalah orang-orang yang sungguh-sungguh rindu mengenal Kristus dan mengabdikan hidup mereka kepada-Nya.

Mungkin selama ini perjalanan hidup kita berliku-liku tak jelas. Kita sendiri mungkin sadari atau tidak sadari bahwa hidup kita tidak benar. Kita mungkin hidup dalam ketakutan atau kecemasan. Atau malah mungkin kita tidak peduli, dan sebagainya.

Banyak tipe, corak dan warna hidup manusia di permukaan bumi bulat ini.

Yang terbaik kita lakukan adalah: 
1. Percayalah dan terimalah Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
2. Bertumbuhlah mengenal Kristus.
3. Ada perubahan hidup dalam watak dan karakter kita.
4. Menjadi saksi Kristus dan hidup melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh di market place kita masing-masing.
5. Bekerjalah dan terus berkarya... mengabdi dengan sungguh-sungguh dalam pekerjaan dan profesi kita.
6. Senantiasa mensyukuri apapun yang diberikan Tuhan sebagai rejeki kita... kecil atau besar.

Wahyu 2:10b
Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Mari mengumandangkan dan menikmati kidung...

   Setia setialah
   Setia sampai mati
   Seperti Tuhan Yesus
   Setia sampai mati

       Apakah jawabanmu
       Untuk kasih setia-Nya
       Setia setialah
       Setia sampai mati

🎼🎡🎢♩🎷🎸🎺🎻

Tetaplah setia kepada Yesus!

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai kita untuk tetap setia kepada-Nya. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Melakukan Perintah Tuhan Lebih Sungguh Lagi



1 Tesalonika 4:1
Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi

Rasul Paulus sangat menekankan agar kita hidup berkenan kepada Allah. Hal itu kita lakukan sebagai model dan gaya hidup. 

Tentu saja akan banyak hambatan untuk hidup berkenan kepada Dia. Namun kita harus berjuang terus. Tuhan akan menolong dan menyertai kita.

Hambatan itu muncul dari kelemahan dan kedagingan kita, ataupun datang dari luar diri kita. Walau begitu, kita harus terus maju dan Tuhan akan menolong kita.

Mari kita terus hidup sesuai dengan kehendak-Nya, bahkan semakin hari semakin bersungguh-sungguh kita hidup dalam ketaatan. 

Walau kita diselamatkan oleh anugerah, bukan oleh karena perbuatan... tetapi biarlah perbuatan kita tetap kita perhatikan... bahkan melebihi perbuatan orang-orang yang masih mendasarkan perbuatan sebagai dasar keselamatannya.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Disanggupkan Melakukan Perintah Tuhan


29 Juni 2019

Yohanes 6:60
Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

Ketika Tuhan Yesus menyampaikan pesan dan perintah apa yang harus diyakini dan dilakukan, maka banyak orang merasa perintah-Nya keras. Dan mereka berkata, "... ... siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

Jadi... jangankan melakukannya, mendengarnya saja mereka sudah tidak sanggup.

Orang-orang yang ingin mengikut Yesus itu mungkin ingin mendengar kata-kata Yesus sesuai dengan apa yang mereka mau... memanjakan... menghanyutkan... meninabobokkan... tanda-tanda ajaib yang menyenangkan. Apalagi mereka baru saja dipuaskan kenyang makan roti. Mereka ingin seperti-seperti itu lagi.

Namun ketika mereka diajarkan prinsip-prinsip dasar bagaimana semestinya mengikut Yesus, mereka merasa gusar. Mereka langsung tidak suka dan berniat mundur. 

Kalau seandainya ada alat perekam dan difoto pakai HP ala jaman ini, mungkin kita bisa melihat reaksi-reaksi spontan keras mereka terhadap apa kata Yesus. Mungkin banyak sumpah-serapah dan kata-kata melawan terdengar.

Bagaimana dengan kita?

Mungkin kitapun sering merasa bahwa perintah Yesus keras. Hal itu membuat kita segan mendengarkannya. Kalau segan saja mungkin masih lunaklah. Barangkali ada bantahan-bantahan yang menunjukkan ketidaksetujuan dan ketidakpercayaan kita. Kita merasa tidak akan sanggup melakukan firman-Nya.

Sesungguhnya perkataan Yesus adalah perkataan hidup untuk menuntun kita. Agar kita kuat dan kokoh berprinsip. 

Memang diri kita tidak akan sanggup melakukan perintah-Nya, tetapi ada Roh Kudus membuat kita mampu. Bersama Dia kita bisa!

Oleh sebab itu mari kita sepenuhnya bergantung dan bersandar kepada Yesus untuk mendengar dan melakukan firman-Nya. 
Dalam doa minta kekuatan kepada Dia. 
Miliki jugalah sahabat yang berkomitmen sungguh-sungguh ikut Yesus, agar kita saling mendoakan, saling menguatkan, dan saling membangun.

Selamat berlibur.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Kecaplah dan Lihatlah


28 Juni 2019

Mazmur 34:8
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Ada pandangan di masyarakat bahwa kita tidak boleh cepat merasa puas, sebab jika cepat merasa puas dapat membuat kita bermalas-malas, tidak produktif, tidak kreatif dan sebagainya.

Ada benarnya juga...

Namun di lain sisi, perasaan tidak puas membuat banyak orang tertekan. Perasaan selalu saja kekurangan. Merasa gagal dan tak berarti.

Ada banyak orang di sekitar kita, yang sebetulnya menurut kita punya banyak hal yang tak kita miliki. Betapa ingin rasanya kita sama dengan mereka. 

Namun kalau ditanya hati kecil mereka, mungkin mereka akan berkata sesuatu yang tidak masuk akal kita. Ternyata mereka tidak menikmati hidup, mereka kesepian, mereka merasa tidak puas dengan perolehan mereka...

Tetaplah perlu kita berupaya agar pencapaian kita maksimal... namun sesungguhnya rasa bahagia dan kepuasan hakiki tidak terletak di dalam apa yang kita capai. Rasa puas akan terwujud jika kita dapat meyakini otoritas Allah, dan merasakan campur tangan-Nya dalam seluruh hidup kita. Hal inilah yang sering terlupakan dan terabaikan. 

Mari kita simak apa kata penulis Mazmur yang mengatakan kecaplah dan lihatlah kebaikan Allah. Inilah yang harus kita cermati dan lakukan agar kita bahagia dan merasa puas. Kepuasan seperti ini akan menjadi bekal dan amunisi kita untuk tetap gigih berjuang, bekerja, berkarya, dan mengabdikan diri sebagai hamba-Nya.

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus memberkati kita. 
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Malas itu Saudara si Perusak

27 Juni 2019

Amsal 18:9  
Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.

Kita ingin disebut atau dijuluki saudara siapa?
Hal tersebut sangat berkaitan dengan bagaimana kita dan apa saja yang cenderung kita lakukan dalam keseharian kita.

Pasti kita ingin dikaitkan dengan sesuatu yang baik. Kita tidak mau atau keberatan diidentikkan dengan sesuatu yang buruk.

Penulis Amsal mengatakan bahwa orang yang malas disebut sebagai saudara si perusak.

Lazimnya orang yang malas tidak akan pernah berhasil. Orang yang malas akan merusak dirinya. Selain merusak dirinya, dia juga dapat merusak orang lain. Orang lain dapat terimbas atau terpengaruh jadi malas.

Oleh sebab itu mari kita jauhi sifat pemalas. 

Kalaupun hidup dan rejeki kita biasa-biasa saja dan tidak sehebat orang lain... tidak apa-apa. Rejeki Tuhan yang atur semuanya. Yang penting janganlah ketidakberhasilan disebabkan kemalasan. 

Watak malas atau rajin kita yang memerankannya dan dapat kita latih. Karena itu tetaplah rajin bekerja. 
Latih diri! 
Jangan malas! 
Teladanilah orang yang rajin! 

Meskipun kita belum bisa memberi apa-apa ke orang lain berupa materi, paling tidak... kita bisa memberi semangat dengan sifat rajin yang kita miliki.
S e m o g a  ! ! !

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menolong kita untuk tetap rajin bekerja dan semangat melayani. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Bersyukur atau Menuntut?

26 Juni 2019

Mazmur 30:4
Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!

Mungkin salah satu penyebab pikiran kita mumet dan gundah adalah karena kurangnya ungkapan pujian dan syukur kepada Allah.

Kita sering lebih fokus terhadap keinginan yang belum diperoleh. Di lain pihak, kita tidak mensyukuri apa yang telah diperoleh. Kita tidak menikmati sepenuhnya apa yang Tuhan telah beri... selalu saja hati berkata menuntut: “kurang... kurang... kurang ! !

Sejauh kita bisa, mari sejenak kita coba menghitung berkat-berkat yang telah Tuhan beri... dan nikmatilah itu. Pasti kita kagum dan memuji-muji Tuhan semestinya.

Mari kita menerapkan:
BERSYUKUR > MENUNTUT

Bersyukur berarti mengingat kasih setia Tuhan... dan begitulah seharusnya terjadi dalam kehidupan anak-anak Tuhan.

Menuntut berarti mengedepankan kepentingan kita... dan belum tentu itu yang terbaik bagi kita.

Biarlah dalam ucapan dan rasa syukur, kita dengan tulus dan hati lapang memuji-muji kebesaran Tuhan.

Perbanyaklah lagu-lagu ucapan syukur dan nyanyikanlah itu saat ini juga...

Ku bersyukur pada-Mu
Di antara bangsa ya Tuhan
Ku bermazmur bagi-Mu
Di antara bangsa

   Sebab kasih setia-Mu
   Besar sampai ke langit
   Dan kebesaran-Mu
   Sampai ke awan-awan

Tinggikanlah diri-Mu
Mengatasi langit
Kemuliaan-Mu...
Kemuliaan-Mu...
Kemuliaan-Mu mengatasi bumi
🎼🎡🎢♩🎷🎸🎺🎻🎹

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Iman Kita Jangan Goyang


25 Juni 2019

1 Tesalonika 3:2-3
Lalu kami mengirim Timotius, saudara yang bekerja dengan kami untuk Allah dalam pemberitaan Injil Kristus, untuk menguatkan hatimu dan menasihatkan kamu tentang imanmu, supaya jangan ada orang yang goyang imannya karena kesusahan-kesusahan ini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk itu.

Rasul Paulus dalam berbagai tantangan yang dia alami, di hatinya senantiasa ada keterbebanan luar biasa, sehingga dia berupaya maksimal agar jemaat yang dibangun tetap bertumbuh dan kuat.

Dia mengatakan agar setiap orang jangan goyang imannya oleh adanya tekanan derita dan kesusahan. Perkataan Paulus ini menjadi bermakna dan bergaung keras karena memang dia sendiri sedang alami hal itu. Paulus katakan bahwa derita yang dia alami adalah ketentuan dari Tuhan. Barangkali kita berkata: diijinkan Tuhan derita itu dia alami.

Tentu saja kita tidak usah dan tak perlu mencari-cari dan membuat persoalan agar kita menderita sebagai bukti iman kita kuat. Kalau memang hidup kita baik-baik saja dan semua urusan lancar... Puji Tuhan. Itu adalah berkat dan anugerah. 

Akan tetapi jika derita datang, hal-hal tidak disukai dan tak diharapkan datang... mari kita hadapi dengan tenang oleh karena Tuhan bersama kita... tetaplah kuat! 

Tetaplah memiliki hati untuk mengasihi Tuhan. 
Tetaplah hidup melayani. 
Keadaan dan suasana boleh berubah, namun hati untuk Tuhan tetap kokoh.

Dalam susah atau senang yang datang silih berganti, biarlah hati kita tetap hangat merespons panggilan Tuhan.

Tuhan... kuatkanlah hatiku untuk tetap setia mengikut Engkau...!!

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Relakan Hidupmu Dibaharui Tuhan

24 Juni 2019

2 Korintus 4:16
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

Kalau ada orang datang ke rumah kita, akan berbeda bentuk penyambutan kita.

Bila yang datang orang  tak dikenal sama sekali dan tampak berbahaya, kita tidak akan buka pintu. Bila perlu lapor ke polisi.

Bila orang belum dikenal dan nampak tak berbahaya mungkin bicara lewat pagar saja.

Jika sudah dikenal, akan diajak masuk ke rumah duduk di ruang tamu. Lantas disajikan minuman dan mungkin juga disertai makanan kecil.

Apabila sahabat baik yang berkunjung, akan diajak makan bersama.

Jika yang datang keluarga ring-1 kita, atau betul-betul sahabat kental dan istimewa, kamar kitapun diberikan untuk ditempati.

Begitulah gambaran sikap... bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang bertamu ke rumah kita.

Bagaimana kita memperlakukan Kristus yang sudah kita terima?
• Apakah Kristus menjadi istimewa di hati kita?
• Apakah Kristus menjadi SAHABAT BAIK kita yang bebas memasuki seluruh ruang hati kita?
• Apakah Kristus kita persilahkan menguasai hati kita untuk memperbaharui hidup kita?

Sejauh mana kita merelakan Kristus menguasai hati kita, sejauh itulah Dia akan memperbaharui dan menempa serta membentuk kita menjadi semakin serupa dengan Dia. 

Kristus berkehendak agar kita menyerahkan hati kita sepenuhnya kepada-Nya.

Yesus ingin membentuk kita betul-betul menjadi ciptaan baru, baik secara status maupun dalam watak dan karakter kita. 

Walau secara fisik mungkin kita semakin rentan dengan penyakit, dan penampilan kita semakin tidak menarik karena termakan usia, namun manusia batiniah kita justru semakin menarik, terutama bagi Yesus; sebab batin kita dibaharui terus-menerus oleh-Nya. 

Hal tersebut hanya mungkin apabila kita semakin merekat-erat dengan Kristus.

Mari datang semakin melekat dengan Tuhan Yesus agar kita semakin dibaharui, sehingga hati kita tampak baru dan segar senantiasa.
S E M O G A  ! !

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Jangan Lalai

23 Juni 2019

Kisah Para Rasul 20:27
Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.

Rasul Paulus menjadi teladan kita dalam tanggung jawab pelayanan. Dia mengatakan tidak lalai dalam menyampaikan seluruh maksud Allah. Dia adalah pribadi yang serius menjadi hamba Allah.

Kita juga adalah para hamba Allah, walau mungkin kita anggota jemaat biasa saja. Kita mungkin hanyalah sebagai kaum awam saja yang bukan terstruktur dalam gereja atau dalam sebuah persekutuan.

Setiap orang yang telah percaya adalah duta Allah. Bagi setiap duta, ada maksud dan tujuan Allah. Untuk mencapai maksud Allah, Dia melibatkan dan menggunakan manusia... kita yang telah percaya.

Kecil atau besar yang Allah percayakan sebagai tanggung jawab kita, tidaklah masalah. Tidak perlu mempersoalkan peran yang Dia percayakan. Yang penting  jangan lalai, sebaliknya; lakukan sepenuh hati dan serius tanggungjawab kita. Hendaklah kita yakini bahwa semua yang kita lakukan adalah bagi kemuliaan-Nya. Kita hanyalah hamba sahaya yang tidak layak. Itulah posisi kita sesungguhnya.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Menyelesaikan Pekerjaan yang Tuhan Berikan

22 Juni 2019

Yohanes 17:4
Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

Di dalam doa-Nya, Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia telah mempermuliakan Allah Bapa dengan cara menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepada-Nya.

Janganlah bosan untuk diingatkan terus-menerus... bahwa bagi kita yang percaya kepada Yesus; sesungguhnya ada maksud dan tujuan Allah dengan hidup kita masing-masing. Hanya saja mungkin kita tidak menyadarinya atau sering lupa.

Walau panggilan kita berbeda-beda, namun kita saling melengkapi dalam panggilan tersebut. Tidak ada panggilan yang satu lebih mulia dari yang lain; asalkan kita senantiasa melakukan yang terbaik. 

Yang penting adalah mari kita memenuhi panggilan kita. Tuntaskanlah panggilan kita itu sebaik-baiknya. Dengan demikianlah kita memuliakan Tuhan. Biarlah Tuhan merasa puas dengan hidup kita yang hanya sekali saja ini... tidak ada ulangan.

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas
Selamat melayani.

Tuhan Yesus Kristus menolong kita untuk lebih bersabar. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Jangan Memandang Muka


21 Juni 2019

Yakobus 2:1
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.

Sebagai manusia, tentu saja kita memiliki kriteria orang-orang yang cocok dan sesuai untuk dijadikan teman atau sahabat.

Bagi orang yang suka banyak bicara, mungkin cocok berteman dengan orang yang banyak diam mendengar, dan sebaliknya.

Mungkin juga kita akrab bersahabat dengan orang berlatar belakang profesi yang sama, atau hobby sama, atau asal sama, atau suku sama, atau kepentingan yang sama, dan sebagainya. 
Itu wajar saja.

Akan tetapi sebagai murid Yesus, Rasul Yakobus mengingatkan kita untuk memperlakukan semua orang dengan sebaik-baiknya... sebaik kita bisa. Penghormatan kita sama kepada semua orang. Pelayanan kita tidak berbeda. Yakobus katakan; jangan memandang muka!

Apa yang dikatakan Yakobus merupakan keinginan dan ajaran Tuhan Yesus bagi kita. 
Karena itu mari kita lakukan!

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Ketekunan Menghasilkan Buah Yang Matang

20 Juni 2019

Yakobus 1:4
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Keberhasilan dan kesempurnaan dalam sesuatu yang kita lakukan adalah idaman kita, namun sering tidak mudah meraihnya... butuh proses.

Kata kunci untuk sukses dalam proses adalah ketekunan. Ketekunan inilah yang sering sulit dlakukan sebab ada sering muncul dalam diri kita beberapa hal yang melawan, seperti: kemalasan, cepat puas, kejenuhan, kehilangan pengharapan, kelelahan fisik, dan sebagainya.

Mari kita terus tekun melatih diri kita untuk tetap tekun dalam seluruh tanggung jawab kita. Dengan demikian walau pekerjaan kita belum sempurna, namun mendekati kesempurnaan atau arahnya kepada kesempurnaan. Paling tidak karakter kita bertumbuh dalam hal ketekunan.

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus Kristus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Berdirilah Teguh, Berpeganglah Pada Firman-Nya

19 Juni 2019

2 Tesalonika 2:15
Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.

Bayangkanlah kita sedang berdiri. Tentulah kita harus berdiri dengan tumpuan dasar yang kuat. Jika bediri dalam lantai yang rapuh atau getas, maka kita akan bergoyang-goyang dan terjatuh. Rasul Paulus menyuruh kita berdiri pada ajaran yang dia sampaikan, sebab apa yang dia ajarkan merupakan landasan yang kokoh untuk kita berdiri.

Bayangkanlah jika seorang prajurit bertempur, lalu dia tidak memegang senjatanya erat-erat. Maka senjatanya itu dapat terjatuh dan berakibat kekalahan, sebab senjatanya tidak ada. Rasul Paulus menyuruh kita memegang ajaran firman Tuhan, sebab firman Tuhan adalah alat atau senjata kita dalam menjalani hidup.

Tentu kita tidak mau dan tidak ingin kalah. Tuhan rindu agar kita berkemenangan hidup. Untuk itu marilah kita memegang erat firman-Nya; agar kita tetap kokoh dan kuat berdiri dalam keyakinan dan iman kita kepada Yesus.

Sungguh banyak sudah kita terima didikan dan pengajaran firman Tuhan, baik melalui mendengar, membaca, mempelajari, dan merenungkannya. Marilah tetap lakukan hal tersebut, dan mintalah kekuatan kepada Tuhan agar kita mampu melakukannya.

Ajaran firman Tuhan adalah ajaran yang sehat dan menyehatkan. Bila ingin iman sehat, peganglah dan berdirilah dalam firman-Nya!

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus Kristus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Menyadari Kuasa Tuhan


18 Juni 2019

Mazmur 118:16
Tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"

Hanya dengan perkataan-Nya, Tuhan dapat berbuat apa saja.

Alam semesta ini berada di bawah dan di dalam genggaman-Nya.

Tuhan juga bebas berbuat apa saja terhadap manusia kalau Dia mau. Umur kita bisa dipanjangkan-Nya dan bisa juga dipendekkan-Nya. Hanya saja sering kita tidak sadari atau kita abaikan kuasa Allah. 

Karena Allah tidak kelihatan secara fisik, dan seolah Dia abstrak, membuat kita sering tidak awas akan apa yang kita lakukan. Hal ini bukanlah dimaksudkan bahwa Tuhan sangat ketat mengamati kita, sehingga kapan kita salah Dia siap memukul... bukan!

Kita bersyukur sebab Allah kita Maha Baik. Dia menjaga kita, dan sesungguhnya Dia ingin segera memberi kita apa yang baik dan apa yang sifatnya membangun bagi kita.

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus Kristus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Patuh Membawa Berkat

17 Juni 2019

2 Korintus 9:13 
Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang.

Di dalam Alkitab ada banyak peristiwa, dimana dengan kepatuhan, kerelaan dan ketaatan kepada Tuhan; mendatangkan berkat dan keselamatan, baik bagi pelakunya maupun orang lain.

Abraham dalam kerelaannya meninggalkan negerinya, dia disapa sebagai bapa orang beriman. Melalui Abraham bangsa-bangsa diberkati. Melalui garis keturunannya, Yesus Kristus lahir.

Musa dalam kepatuhannya kepada pimpinan Tuhan; membuat dia menjadi berkat. Dia dipakai Allah memimpin bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan... Mesir.

Yusuf dalam kepatuhan dan ketaatannya kepada Tuhan dengan tidak menceraikan Maria; membuat dia dipercaya sebagai "ayah" Tuhan Yesus. Namanya akan tertoreh diingat sepanjang masa.

Masih banyak lagi contoh-contoh. Paling istimewa adalah apa yang dilakukan Tuhan Yesus. Yesus dengan kerelaan dan kepatuhan-Nya kepada Allah Bapa; membuat kita selamat.

Ada selalu benang merah antara kepatuhan kita dengan berkat yang akan kita dan orang lain nikmati. Berkat tersebut tidak harus dalam bentuk uang, harta, benda, materi, atau apa yang disebut sebagai kemakmuran. Berkat terutama adalah kedamaian dan ketenteraman hidup.

Tuhan tidak pernah menahan berkat bagi orang yang taat; yang dikasihi-Nya. Terbuka selalu kesempatan bagi kita untuk memilih apakah kita mau atau tidak mau menjadi berkat bagi orang lain. Rahasia dan caranya adalah memilih untuk taat dan patuh kepada pimpinan Allah.

Apa pilihan kita?

Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus Kristus memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Gunung Batu

16 Juni 2019

Mazmur 31:3
Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.

Gunung batu yang kokoh dan kuat; begitulah Daud meyakini Tuhan sebagai pertahanannya.

Daud menambahkan lebih lanjut bahwa  Tuhan... oleh karena nama-Nya, Dia menuntun dan membimbing Daud.

Kiranya kita juga meyakini dan berpikir hal yang sama seperti Daud, bahwa Tuhan adalah GUNUNG BATU tempat kita bernaung. 

Hanya Tuhan yang tetap setia kepada kita. Hanya Tuhan yang tidak berubah. Tuhan tidak akan membuat kita kecewa. Ketika kita merasa Dia jauh atau sepertinya Dia tidak peduli dan tidak berpihak ke kita, itu hanyalah pikiran kita saja. Atau katakanlah kita sedang memiliki pemikiran yang tidak tepat, atau sedang berada dalam emosi yang tidak stabil.

Kita bersyukur oleh karena Tuhan dengan nama-Nya yang Agung dan kekuatan-Nya yang melebihi apa yang dapat kita pikirkan... akan tetap menjaga kita.
Puji Tuhan !

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus Kristus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Kesabaran Menjadi Kepribadian

15 Juni 2019

Yakobus 5:10
Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.

"Habis kesabaranku!"... begitu mungkin kita kerap kali mendengar seseorang berkata. Atau kita jugapun sering mengucapkannya, walau mungkin hanya dalam hati.

Betapa sering kita tidak sabar dengan situasi. Kita tidak sabar dengan orang-orang sekitar kita. Kita tidak sabar dengan apa yang kita harap-harapkan. Bagi yang sudah berkeluarga... tidak sabar dengan pasangannya. Tidak sabar mendidik anak. Banyak lagi bentuk-bentuk ketidaksabaran.

Terhadap apa dan kepada siapa kita tidak sabar saat ini?

Apakah memang betul-betul kesabaran kita sering habis? Mengapa?

Akibat ketidaksabaran biasanya keburukan. 

Rasul Yakobus mengajak kita untuk bersabar. Yakobus merujuk kepada kesabaran para nabi. Seorang nabi dipanggil menyuarakan kebenaran dari Tuhan. Namun suara nabi sering tidak didengar dan diremehkan. Bahkan banyak nabi dikucilkan... diperlakukan tidak bersahabat. Walau begitu, seorang nabi harus bersabar walau dia menderita.

Di tengah-tengah hidup ini yang penuh dinamika dan bergerak cepat, tetap dibutuhkan kesabaran kita.

Dalam kesabaran ada ketenangan dan kedamaian serta kebahagiaan.

Dalam kesabaran, kita dapat rasakan getaran kasih Allah.

Dalam kesabaran ada kejernihan berpikir untuk menganalisa dan merenungkan sesuatu dalam hidup ini.

Dalam kesabaran, hikmat bertambah.

Dalam kesabaran sering ada pelajaran hidup yang didapat.

Dalam kesabaran sebetulnya kita diuntungkan oleh Allah.

Walau sulit ditempuh, hendaklah kesabaran menjadi kepribadian kita.

Oleh sebab itu, mari kita ikuti apa kata Yakobus untuk bersabar. Teladan utama kita tentunya adalah Tuhan Yesus yang bersabar... yang puncaknya di kayu salib.

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas
Selamat melayani.

Tuhan Yesus Kristus menolong kita untuk lebih bersabar. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...