Yakobus 5:10
Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi
yang telah berbicara demi nama Tuhan.
"Habis kesabaranku!"... begitu mungkin kita kerap
kali mendengar seseorang berkata. Atau kita jugapun sering mengucapkannya,
walau mungkin hanya dalam hati.
Betapa sering kita tidak sabar dengan situasi. Kita tidak sabar dengan
orang-orang sekitar kita. Kita tidak sabar dengan apa yang kita harap-harapkan.
Bagi yang sudah berkeluarga... tidak sabar dengan pasangannya. Tidak sabar
mendidik anak. Banyak lagi bentuk-bentuk ketidaksabaran.
Terhadap apa dan kepada siapa kita tidak sabar saat ini?
Apakah memang betul-betul kesabaran kita sering habis? Mengapa?
Akibat ketidaksabaran biasanya keburukan.
Rasul Yakobus mengajak kita untuk bersabar. Yakobus merujuk kepada
kesabaran para nabi. Seorang nabi dipanggil menyuarakan kebenaran dari Tuhan.
Namun suara nabi sering tidak didengar dan diremehkan. Bahkan banyak nabi
dikucilkan... diperlakukan tidak bersahabat. Walau begitu, seorang nabi harus
bersabar walau dia menderita.
Di tengah-tengah hidup ini yang penuh dinamika dan bergerak cepat,
tetap dibutuhkan kesabaran kita.
Dalam kesabaran ada ketenangan dan kedamaian serta kebahagiaan.
Dalam kesabaran, kita dapat rasakan getaran kasih Allah.
Dalam kesabaran ada kejernihan berpikir untuk menganalisa dan
merenungkan sesuatu dalam hidup ini.
Dalam kesabaran, hikmat bertambah.
Dalam kesabaran sering ada pelajaran hidup yang didapat.
Dalam kesabaran sebetulnya kita diuntungkan oleh Allah.
Walau sulit ditempuh, hendaklah kesabaran menjadi kepribadian kita.
Oleh sebab itu, mari kita ikuti apa kata Yakobus untuk bersabar.
Teladan utama kita tentunya adalah Tuhan Yesus yang bersabar... yang puncaknya
di kayu salib.
Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas
Selamat melayani.
Tuhan Yesus Kristus menolong kita untuk lebih bersabar. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar