Gereja, Gedung atau Orangnya?

29 Desember 2018

Kisah Para Rasul 11:26
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.

Kristen adalah sebutan untuk orang-orang yang percaya kepada Yesus. Kini sangat banyak gereja-gereja dengan ritual kebaktian yang berbeda-beda. 

Kristen juga menjadi sebuah agama, dan agama Kristen adalah salah satu agama yang diterima dan disyahkan oleh negara kita di Indonesia.

Tentu kita patut bersyukur karena Tuhan memakai gereja-Nya untuk membuat orang bertumbuh mengenal Yesus.

Hanya saja kita diingatkan kembali bahwa Kristen adalah sebutan. Bukan sebutan itu yang penting, tetapi bagaimana kita menjadi pribadi yang sedemikian, sehingga memang sebutan itu pas dan cocok untuk kita... bahwa kita telah lahir baru dan terus bertumbuh menjadi murid Yesus yang setia dan taat.

Teringat bagian sebuah lagu sekolah minggu:
Gereja bukanlah gedungnya
Dan bukan pula menaranya
Bukalah pintunya
Lihatlah isinya
Gereja adalah orangnya

Ya... kita yang percaya kepada Yesus adalah Kristen... kita adalah gereja. 

Tentu penting membangun gedung gereja dan bangunlah sebesar-besarnya kalau jemaat mampu untuk membangunnya sebagai sarana untuk bersekutu dan memuji Tuhan.  Namun tetap kita harus sepakat bahwa asset Tuhan bukanlah gedung, tetapi manusia.

Di beberapa belahan dunia ini ada banyak gereja besar. Kagum kita melihatnya. Tapi di mana orangnya? 

Kini banyak gereja besar dan indah itu menjadi tempat turis. Orang di dalamnya kebanyakan berfoto ria. Ketika melihat masuk ke dalam, tidak ada pujian dan penyembahan di dalamnya. Jangan-jangan orang yang dulu membangun gereja itu menangis karena gereja yang dia bangun telah berubah fungsi. 

Gereja yang dulu dibangun bertujuan menarik orang kepada Yesus, kini berubah menarik orang ke dalamnya untuk foto-foto berdecak kagum akan kebesaran gedungnya... bukan mengagumi Tuhan. Selain itu sudah banyak gereja-gereja yang kosong dijual karena kosong dan tidak terawat. 
Sedih...

Begitulah bisa terjadi bagi setiap gereja jika arahan hati kita bukan kepada manusia, tetapi semata-mata kepada gedung.

Betapa sering orang yang berkebaktian di tempat lain menceritakan betapa besarnya gereja yang dia kunjungi, lengkapnya alat musiknya, bagusnya mimbarnya, indahnya toga pendetanya, banyaknya orang kebaktian di situ, ruangannya yang nyaman, khotbah pendetanya yang mantap, dan sebagainya. 

Akan tetapi pertanyaannya yang penting adalah:
Berapa banyak murid yang bertumbuh di situ
Berapa banyak yang sedia dan setia melakukan penginjilan sehingga banyak petobat baru untuk dilakukan tindak lanjut?
Apakah pemimpin dan jemaatnya memiliki visi?
Berapa banyak anak sekolah minggu dan kaum muda yang dilatih di situ untuk siap menjadi pemimpin masa depan gereja? 
Berapa banyak jemaatnya berhati missi?
Ini yang terlupakan! 

KEGAGALAN kita sebagai orang Kristen sering adalah berjuang untuk disebut-sebut, dan lupa atau lalai atau enggan melakukan apa yang disebut Tuhan. 
Mestinya kita sadar ini... dan bertobatlah! 

Kita harus kembali kepada tujuan semula... untuk apa gereja dibuat dan diijinkan Tuhan ada?
Mengapa kita disebut sebagai Kristen seperti sebutan yang mula-mula di Antokhia itu?. 
Biarlah kita menjawabnya dengan berkata untuk bermissi... sekali lagi bermissi dengan VISI Amanat Agung Kristus. 

Kita akan ditanyakan Tuhan nanti soal ini. Sebelum kita ditanya Tuhan, maka baiklah kita bertanya kepada diri kita sendiri... sudahkan kita lakukan?
Jawabannya sungguh penting untuk mamastikan apakah gereja yang sedang kita bangun kelak akan menjadi sarana orang untuk berfoto-foto, ataukah akan terus bergema menyuarakan HATI ALLAH.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Bagaimana Orang Lain Memandang Anda?

28 Desember 2018

1 Korintus 4:1-2
Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

Sebagai apa kita ingin dilihat dan dipandang orang? 
Jika kita tidak berada di antara orang banyak, lantas mereka membicarakan kita, kira-kira apa kata mereka tentang kita?

Akan banyak jawaban kita untuk menjawab pertanyaan ini? Dan kitapun tentu berupaya mewujudkan hal-hal agar pandangan orang terhadap kita sesuai dengan harapan kita itu. 

Rasul Paulus menginginkan dan mengajak kita agar orang-orang memandang kita sebagai hamba dan murid-murid Kristus. 

Dalam hal ini mungkin orang menyukai kita atau tidak menyukai kita. 
Mungkin ada yang menyambut dan ada banyak yang menolak kita. 
Tidak apa-apalah...!

Sama seperti Kristus, ditolak kelahiran-Nya oleh raja Herodes. Ditolak kehadiran-Nya oleh orang-orang Farisi.
Ada banyak orang menolak Dia. Melihat simbol-simbol tentang Yesus sajapun orang sudah duluan tidak suka.

Namun Yesus didatangi para gembala sederhana. 
Dia didatangi orang Majus kaum cendekiawan.
Yohanes pembabtis mengagungkan Yesus dengan berkata bahwa membuka kasut-Nyapun dia tidak layak.
Betapa MULIA Yesus.
Yesus kita sembah dan sanjung tinggi.

Apapun pandangan orang kepada kita (negatif atau positif),  berhubungan dengan pengakuan kita akan Yesus, sama sekali tidak masalah!  Asalkan hidup kita berkenan di hati Allah, cukup!
Janganlah ragu! 

Dengan kesaksian hidup yang baik dan hati mengasihi, tetaplah percaya kepada Yesus dan biarlah Tuhan Yesus tetap mempercayai kita sebagai murid dan  pelayan-pelayan-Nya yang taat dan setia.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Siapa Yang Pernah Melihat Allah?

27 Desember 2018

Yohanes 1:18  
Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Bayangkan ada seorang yang buta sejak lahir. Lantas kepada orang itu dijelaskan tentang warna merah.

Kemudian orang tersebut disuruh lagi bercerita kepada temannya yang juga buta sejak lahir tentang warna merah.

Kira-kira apakah kedua orang yang buta itu memahami apa itu warna merah?, terlebih orang buta yang ke-2?

Tentu saja pemahaman mereka tidak karuan. Mereka mungkin hanya mengira-ngira saja. Mereka hanya merasa-rasa saja. Walaupun mereka memiliki perasaan yang sangat peka, tetapi pemahaman mereka tentang warna merah tidak jelas, bahkan kacau-balau.

Bayangkan jika kedua orang buta itu tiba-tiba dapat melihat dan diberi sekumpulan benda warna-warni. Mereka disuruh menunjukkan yang mana warna merah, mereka akan bingung memilih yang mana.

Kata kuncinya di sini adalah melihat

Karena orang buta itu tidak pernah melihat, tentu sulit menjelaskan kepadanya apa warna merah, apalagi disuruh menjelaskan.

Dengan pengandaian kisah kedua orang buta di atas, bayangkanlah jika orang disuruh menceritakan SIAPA Allah, bisakah?
Tentu saja tidak bisa !

Yang mampu menceritakan JATI DIRI Allah adalah OKNUM yang pernah melihat Allah. Barulah dapat dipercaya sepenuhnya. 

OKNUM tersebut bukan hanya pernah melihat Allah, tetapi DIA adalah Allah itu sendiri. OKNUM tersebut adalah YESUS KRISTUS nama-Nya.

Yesus Kristus... hanya Yesus Kristus yang telah lahir dan pernah hidup sebagai manusia saja yang terang-benderang dapat memberi penjelasan SIAPA Allah, sebab itulah diri-Nya sendiri !
Luar biasa !
Percayalah !

Aku bersyukur kepada-Mu Tuhan Yesus Kristus, karena Engkau adalah Allah yang telah menjadi manusia. Di dalam-Mu aku mengenal Allah Yang Benar. Aku tidak hanya mengenal, tetapi aku yang adalah debu kecil dan berdosa ini telah diselamatkan oleh-Mu. Tolonglah aku untuk dapat mengenal-Mu lebih dalam lagi. 
Terima kasih Tuhan Yesus. Amin...

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Sukacita Natal

26 Desember 2018

Lukas 2:29-32
"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."

Simeon merasa puas setelah melihat bayi Yesus. Dia berkata sudah rela pergi karena telah bertemu Yesus, meski saat itu Yesus masih bayi kecil. Simeon selama ini menantikan Mesias yang telah dijanjikan itu. Simeon lega sebab telah berjumpa Yesus.

Meski kita tidak betemu Yesus secara fisik seperti Simeon, namun kita sungguh merasa lega. Kita telah mendapat keselamatan seperti yang dirasakan Simeon. 

Dalam hidup ini, masih banyak hal-hal yang kita tunggu dan nantikan yang behubungan dengan rejeki kita, hasil karya kita, cita-cita besar kita, dan sebagainya. Akan tetapi hal utama dan terpenting sudah kita dapatkan di dalam Yesus

Kedatangan Kristus yang kita ekspresikan dalam perayaan natal merupakan sukacita kita karena Yesus telah lahir dan kita telah berjumpa dengan dia. Kiranya kitapun dapatlah berkata seperti Simeon, "Aku bersyukur dan bersukacita karena aku telah berjumpa dengan Kristus!"

Kepuasan kita setelah berjumpa dengan Yesus kiranya memotivasi dan mendorong kita melanjutkan hidup ini untuk mewujudkan apa yang baik, indah dan mulia. Terutama juga adalah agar melalui hidup kita, orang lain juga dapat bertemu Yesus dan merasa lega beroleh pengampunan. Itulah mestinya terjadi dalam hidup kita. 
Mari kita wujudkan !

     SELAMAT HARI NATAL

Tuhan telah memberi kelegaan dan kepuasan kepada kita.
Sambutlah !

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Berita Natal, Jangan Takut

25 Desember 2015

Lukas 1:30-31 
Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Dalam masa pertunangannya, Maria merasakan stres dan gelisah. Bagaimana tidak? Dia dengan setia menantikan pernikahan dengan Yusuf. Tetapi tidak disangka dia mengandung tak tahu sebabnya? Dia merasakan beban mental luar biasa. Dia malu kepada Yusuf tunangannya, dia malu kepada orang banyak, terlebih malu kepada dirinya sendiri. Dia bingung dan takut.

Saat seperti itu Allah sungguh luar biasa menolong. Malaikat menemui Maria menyampaikan pesan Allah. Seruan pertama malaikat kepada Maria, Jangan takut... ..." Dengan perkataan ini Maria diteguhkan karena memang ketakutanlah masalah utamanya.

Selanjutnya, Maria diberitahu bahwa dia beroleh kasih karunia luar biasa, Maria akan melahirkan Yesus... luar biasa!

Maria telah dipilih Allah untuk melahirkan Yesus, dan bagi kita... marilah kita juga siap sedia membuat Yesus lahir di hati orang banyak... orang-orang menerima Yesus... lahir baru.

Mungkin kita juga sering takut-takut dan bimbang saat menceritakan Yesus kepada orang banyak. Namun yakinlah bahwa Allah menyertai kita meskipun tidak ada malaikat menemui kita untuk berkata, "Jangan takut!"

Bagi kita sangat diyakinkan dan dipuaskan sebetulnya dengan penguatan Yesus yang berkata, "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20b).

Di saat Natal ini, mari kita merenungkan kembali agar Yesus tidak hanya sekedar kita ingat telah lahir di kandang 2.000 tahun lalu, tapi Dia harus lahir di hati manusia di sekitar kita, dan itu adalah menjadi tugas dan panggilan kita.

SELAMAT HARI NATAL
25 Desember 2018

Damai dan sukacita Natal sepenuhnya berdiam dalam hidup kita dan menjadi milik kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Apakah Solusi Keterpisahan Dengan Allah?

24 Desember 2018

Roma 1:2-4
Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci, tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud,  dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.

Pernah sorang guru membuat sebuah soal. Soal itu sebetulnya sederhana saja, namun solusinya yang susah. 

Sudah dicoba oleh seluruh murid, namun tidak ada yang benar. Semua jawaban ditolak oleh sang guru. Karena tidak ada jawaban yang benar, oleh guru diberikan jawabannya.

Begitu melihat jawabannya, para murid ada yang manggut-manggut tanda setuju dan menerimanya. Namun ada pula yang bingung-bingung saja. Ada yang diam tak berekspresi apa-apa. Ada juga murid yang sok pintar menolak dengan berkata, Kok begitu solusinya?

Manusia memiliki satu soal yang nampaknya sederhana yaitu keterpisahan dengan Allah. Lalu manusia mencoba berbagai solusi untuk memecahkan masalah itu.Namun semua solusi yang manusia buat tidak cocok sebagai jawaban soal itu. Semua ditolak karena bukan itu jawabannya.

Jawaban atas soal itu adalah jawaban dari Allah sendiri yaitu Yesus Kristus. Kelahiran Kristus direncanakan oleh Allah sebagai solusi tunggal atas soal  menyangkut hubungan kita dengan Allah yang telah terputus oleh dosa.

Kedatangan Kristus ditanggapi manusia dengan berbagai bentuk. 
Ada yang percaya dan menerima-Nya. 
Ada yang bingung-bingung saja. 
Ada yang tidak menanggapi. 
Ada banyak yang menolak.

Bagaimana dengan kita?
Semoga kita adalah orang-orang yang sepenuhnya menerima solusi tunggal Allah. Yesus adalah sungguh-sungguh JURUSELAMAT kita. 
Ini sungguh penting !

Terpenting selanjutnya adalah agar kita meyakini bahwa kita adalah orang-orang yang dipercayaakan Tuhan menyampaikan kepada orang banyak bahwa Yesus adalah solusi tunggal atas soal keterpisahan mereka dengan Allah.
Mari kita lakukan !

Selamat berlibur.
Selamat menyambut NATAL.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memimpin hidup kita.. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Merindukan Allah

23 Desember 2018

Mazmur 25:5
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.

Daud menuliskan dalam ayat di atas tentang keinginannya untuk selalu berjalan dalam kebenaran Allah. Dia rindu untuk diajar oleh Allah. Kerinduannya itu dia ungkapkan dengan kata menanti-nantikan sepanjang hari.

Apa yang kita nanti-nantikan itulah kerinduan kita. Betapa sering kita berkata bahwa waktu berlalu dengan cepat. Namun waktu terasa begitu lambat berjalan jika ada kerinduan kita akan sesuatu. Kita ingin segera cepat-cepat saja... maunya hari-hari yang dilalui dipotong saja agar tiba saatnya untuk mendapatkan apa yang kita rindukan.

Begitulah kerinduan Daud akan Allah. 
Bagaimana dengan kita?

Biarlah kita juga selalu merindukan Allah. Kita ingin diajar dan dibaharui oleh Tuhan. Semoga saja hari inipun terjawab kerinduan itu lewat jamahan Tuhan melaui firman-Nya yang kita dengar.

Tuhan memberkati dan menyertai kita.
Amin.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Hidupku, Bukan Lagi Aku Sendiri Yang Hidup

22 Desember 2018

Galatia 2:20
Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Ketika kita berpikir bahwa hidup kita adalah untuk kita saja, maka kita akan hidup menurut selera kita. Kita hidup suka-suka. Berjuang untuk diri sendiri. Standar hidup akan datar saja. Tujuan hidup kita tidak fokus.

Akan tetapi bila kita sadar bahwa hidup kita adalah bukan untuk kita saja, maka hal itu akan merubah sikap dan pandangan kita. 

Rasul Paulus mengatakan bahwa hidupnya adalah untuk Kristus... Kristus yang hidup di dalam Dia. Hal itulah yang membuat cara hidupnya berbeda. Tujuan hidupnya berbeda. 

Mari kita semua meneladani Paulus, bahwa hidup kita untuk Kristus. Biarlah Kristus terus merubah sikap hidup kita. Kita terus berproses menjadi semakin menyerupai Dia.

Biarlah Galatia 2:20 kita baca, kita pelajari, kita hafalkan, kita renungkan dan kita hidupi. Biarlah setiap situasi hidup kita dikendalikan oleh Yesus, sebab Dia hidup di dalam kita.
Semoga !

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memimpin hidup kita.. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tips Jitu Supaya Semua Rencana Tercapai

21 Desember 2018

Amsal 16:3
Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.

Hidup ini penuh dengan pilihan. Kita diberi kebebasan untuk memilih apa saja yang mau kita lakukan. 

Hari inipun kita masih diberi ruang gerak untuk menggunakan kesempatan yang masih ada di depan. Hanya saja memang kita tidak memahami ada berapa lagi kesempatan yang masih tersedia.

Di tengah-tengah kebebasan yang ada pada kita, apakah kita merasa kitalah yang menjadi tuan atas apa yang hendak dilakukan?

Penulis Amsal ingatkan bahwa TUHAN yang menjadi PENGUASA atas hidup kita. Sebab itu kita diajak untuk menyerahkan seluruh perbuatan kita kepada Dia. 
Artinya adalah:
• Bahwa apa yang kita akan perbuat... Dia setuju dan buka pintu untuk itu, seolah Tuhan berkata, "Silahkan anak-Ku, Aku suka itu engkau lakukan!"

• Bahwa apa yang kita akan perbuat... Dia dimuliakan, seolah Tuhan berkata, "Terus... teruskan itu anak-Ku, Aku sangat menikmatinya !.

• Bahwa apa yang akan kita perbuat... Dia memang siapkan itu untuk kita lakukan, seolah Tuhan berkata, "Bagus anak-Ku, memang itulah yang Aku siapkan untuk engkau lakukan dan jalani!."

• Bahwa apa akan kita perbuat... Dia restui dan Dia memberkatinya, seolah Tuhan berkata,   "Jangat takut anak-Ku, Aku memberkatimu!"

Alangkah indah dan manisnya jika hidup kita merupakan bagian dari totalitas rencana Allah atas dunia ini, meskipun mungkin itu kecil di hadapan manusia. 
"Terima kasih Tuhan... aku mau seperti itu !"

Hidupku kuserahkan bagi-Mu
Hanya Engkau yang kurindu
Masukkan hidupku dalam rencana-Mu

Tuhan senantiasa menjaga dan meneguhkan kita untuk hidup dalam rencana-Nya.
Amin.

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Berharaplah Kepada Allah

20 Desember 201

Mazmur 43:5
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Di tengah situasi berat, pemazmur melihat dirinya dan bertanya kepada dirinya mengapa dia gelisah dan tertekan. Lalu dia berkata, "Berharaplah kepada Allah!

Mungkin kita juga sering, atau mungkin saat inipun kita berada dalam situasi dimana kita merasakan adanya tekanan berat sehingga kita sampai seolah berdiskusi dengan diri sendiri dan berkata dengan hal yang sama: "Mengapa aku tertekan seperti ini?"

Dalam situasi seperti itu mari kita juga dengan penuh pengharapan berkata, "Berharaplah kepada Allah!". Itulah cara dan jalan keluar terbaik mengatasi semua tantangan hidup. 

Seberat apapun situasi kita, Allah selalu akan hadir menolong dan melindungi kita. 

Masalah tidak akan pernah berhenti, tetapi selalu ada cara dan alasan untuk kita kuat yaitu: Ada Allah yang senantiasa mendampingi kita.
Yakin dan percayalah !

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Berkat-Moral-Firman Tuhan

19 Desember 2018

Mazmur 37:16   
Lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang berlimpah-limpah pada orang fasik

Dalam ayat di atas ada dua hal pokok yakni soal ukuran jumlah yaitu: banyak-sedikit, dan ukuran moral yaitu: fasik-benar.

Bagi kebanyakan orang terlebih penting sering adalah ukuran jumlah... yang penting apapun banyak. Orang sering mengabaikan moral demi jumlah. 

Tidak berarti bahwa kita puas dan membatasi diri dengan kecil dan sedikit saja, karena hal itu dapat membuat tidak ada upaya kita untuk meningkat. 
Berpikirlah besar ! 

Teruslah juga berpikir dan berupaya maksimum dan melakukan terbaik untuk bertambah besar dalam ukuran jumlah. Namun terlebih penting bagi kita yang sangat mendasar adalah moralnya... prosesnya.

Jangan sampai yang banyak yang kita peroleh... hal itu mengorbankan moral dan integritas kita sebagai anak-anak Tuhan. Artinya adalah jika moral kita menjadi taruhan untuk beroleh sesuatu yang kita anggap peluang... tinggalkan !

Jangan sampai terjadi; kita memperoleh sesuatu yang kita pikir keuntungan, padahal kebenaran firman Tuhan diabaikan. 

Faktanya sering hal ini menjadi kesulitan bagi beberapa kita sesuai dengan profesi dan kedudukan serta jabatan kita. Sering menjadi dilema juga... serba salah jadinya. Kita sering berada di bawah tekanan... berat !

Oleh sebab itu berdoalah agar Tuhan  senantiasa memberi kekuatan dan hikmat bagi kita untuk memutuskan dan melakukan apa yang benar di hadapan-Nya. Agar Tuhan melepaskan kita dari jebakan dan jerat-jerat iblis.

Biarlah Tuhan menjaga dan memelihara kita di jalan yang benar. Dan terpenting adalah niat dan komitmen kita untuk bermoral mau menempuh jalan-jalan yang Tuhan mau.

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Perbuatlah Apa Yang Anda Inginkan Dari Orang Lain

18 Desember 2018

Matius 7:12   
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

"Jangan mencubit jika tidak mau dicubit", begitulah barangkali sebuah kalimat yang maknanya sama dengan apa yang dikatakan Yesus dalam Matius 7:12. 

Nasihat di atas sangat penting dalam interaksi kita dengan setiap orang. Bahkan sebetulnya Tuhan Yesus berkata dalam Matius 5:44,
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."

Inilah yang disuruh Yesus untuk kita lakukan. Jadi standar moral dan ukuran kedalaman interaksi kita yang disuruh Yesus sungguh amat tinggi. Sakin tingginya, kita mungkin berkata bahwa itu adalah terlalu ideal dan tak mungkin kita lakukan.

Terlepas dari apakah kita mampu atau tidak mampu melakukannya, itulah sesungguhnya keinginan Tuhan Yesus... dan pada dasarnya kita tidak akan sanggup melakukan itu tanpa Yesus. Hanya di dalam Yesus kita mampu berbuat sesuatu di atas standar manusia biasa.

Oleh karena itu mari kita terus bertumbuh di dalam takut akan Tuhan, agar kita dimampukan melakukan hal-hal luar biasa, khususnya menyangkut interaksi kita dengan sesama kita. Dengan demikianlah nama Yesus dimuliakan dan ditinggikan melalui hidup kita.

Mari kita berdoa agar hari ini kita dapat melakukan apa yang baik dan berguna kepada orang-orang di sekitar kita sebagai buah keselamatan kita dan bukti bahwa kita adalah anak-anak Tuhan yang namanya telah tercatat dalam KITAB KEHIDUPAN.

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Anda Kenal Tuhan, Maka Janganlah Kuatir

17 Desember 2018

Matius 6:31-32 
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Dalam setiap fase hidup, masing-masing memiliki masalah dan bentuk-bentuk kekhawatiran sendiri. Namun demikian, kekhawatiran kita sering menyangkut di area yang sama yakni berhubungan dengan soal rejeki kita... soal perolehan kita. Betapa sering kita tertekan oleh soal yang satu ini. 

Hari inipun sebagian besar kita akan berakfifitas dan bekerja lagi untuk mencari nafkah hidup kita. Itulah yang kita cari. Sebagian besar waktu dan hidup kita berhubungan dengan upaya untuk memperolehnya. Itu adalah aktifitas keseharian kita. Karena itu sebelum berangkat bekerjapun, jangan-jangan saat ini hal itu lagi sumber kecemasan kita.

Sebagai orang percaya, Tuhan Yesus katakan agar jangan khawatir dengan persoalan kita yang berhubungan dengan apa yang akan kita peroleh. Bila itu terus menjadi kekhawatiran kita, kita disamakan dengan orang yang tidak mengenal Allah. Tentulah kita merasa kurang pas dan kurang enak di hati apabila kita disamakan dengan orang yang tak mengenal Allah. 

Mungkin kita merasa heran dengan orang ateis yang tidak percaya bahwa Tuhan ada. Mereka tidak meyakini bahwa ada Tuhan yang mengendalikan hidup manusia. Nah... kita seolah disamakan dengan orang-orang seperti itu bila kita terus saja khawatir akan hidup kita, seolah  dunia ini berjalan begitu saja tanpa dikontrol Tuhan.

Marilah kita yakini sepenuhnya otoritas Tuhan akan hidup kita masing-masing, sehingga kita dapat menguasai diri. 

Rasa khawatir tentulah tidak bisa hilang sepenuhnya sebab kita masih hidup di dunia nyata. Tetapi rasa khawatir jangan biarkan mengendalikan kita. Ada Tuhan

Percayalah bahwa Allah Bapa kita yang akan terus memimpin hidup kita. 

Marilah kita datang kepada Tuhan Yesus dan Dia akan membuat kita lega.

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Bersama Yesus kita merasa lega walau banyak masalah hidup kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Sungguh Benar Firman-Nya Itu

16 Desember 2018

Lukas 1:3-4
Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.

Penulis Kitab Lukas melakukan suatu penyelidikan atau penelitian bahwa apa yang dia teliti dan kemudian dia tuliskan adalah benar adanya.

Hal itu mengingatkan kita untuk tidak ragu-ragu dan percaya sepenuhnya akan rangkaian peristiwa yang dia laporkan. Kita percaya sepenuhnya akan kebenaran firman Allah yang dia tuliskan dalam kitab Lukas... dan tentu atas seluruh yang tercatat dalam Alkitab.

Tinggal sekarang kita diajak untuk mempelajari dan merenungkan serta melakukan apa yang diperintahkan Tuhan melalui firman-Nya. Bila kita yakin akan kebenaran firman Tuhan yang kita terima, maka tentu kita akan tidak bimbang melakukannya. Itulah semestinya yang terjadi dalam hidup kita.

Kita sungguh bersyukur karena hidup kita dibekali dan dituntun oleh kebenaran firman Tuhan. Firman Tuhan adalah harta kita yang sungguh amat berharga. Marilah hidup kita terus diperkaya oleh kebenaran firman Allah.

Biarlah firman-Nya menghibur, menguatkan dan memperkokoh hubungan keintiman kita dengan Kristus.

Selamat hari Minggu.
Sekamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan melengkapi kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Delegasi Menceritakan Kemuliaan Allah

15 Desember 2018

Mazmur 19:1  
Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.

Secara umum Allah menyatakan diri-Nya melalui alam dan secara khusus kita mengenal Allah di dalam Yesus Kristus.

Pemazmur berkata bahwa langit dan cakrawala menceritakan kemuliaan Allah. Oleh karena itu menjadi perenungan bagi kita: apakah hidup kita bercerita tentang kemuliaan Allah? 

Langit dan cakrawala yang merupakan benda mati saja mengungkapkan betapa Allah mulia, apakah kita makhluk hidup yang berakal budi kalah dengan alam untuk bercerita siapa Allah?

Terlebih bagi kita yang sudah percaya dan menerima Yesus, seharusnyalah kita tidak sekedar bercerita yang umum saja tentang Tuhan, tapi hidup kita sebetulnya didelegasikan Tuhan agar orang mengenal Allah secara khusus di dalam Kristus melalui kita.
Itulah kerinduan Tuhan!
• Apakah ada beban hati kita seperti itu? 
• Apakah kita seperti itu terus-menerus?
• Apakan itu tinggal menjadi impian indah saja dalam hidup kita karena kita enggan melakukannya?
• Apakah kita seperti itu dulu dan sekarang tidak lagi?

Tentu kita sendiri yang memahami diri kita. Yang jelas Tuhan rindu agar Allah dikenal secara khusus di dalam Yesus Kristus melalui hidup kita.
S e m o g a  ! ! !

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai kita untuk memperkenalkan Dia secara khusus ke dunia ini... Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Anda Membawa Damai, Berbahagialah

14 Desember 2018

Matius 5:9
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Ketika Yesus menyampaikan Khotbah Agung-Nya di Bukit, ucapan-Nya dimulai dengan berkata, "Berbahagialah ... ... ..."

Perkataan Yesus dengan kata: "BERBAHAGIALAH" tersebut bukanlah sebagai seruan biasa, namun perkataan-Nya itu merupakan BERKAT yang ditujukan bagi yang mendengar, berkat bagi yang membaca, berkat bagi segenap kita yang merenungkan dan meyakininya. Kita butuh itu.

Secara khusus dalam ayat di atas, berkat ditujukan bagi kita yang membawa damai.

Membawa damai berarti dalam pikirannya... dalam hatinya... dalam ucapannya... dalam tindakannya... dalam rencananya... dalam tujuan cita-citanya... dalam seluruh hidupnya, dia senantiasa mewujudkan damai... mewujudkan kasih persaudaraan... mewujudkan kerukunan. Mereka disebut Yesus sebagai anak-anak Allah.

Sekalipun berat dan tentu ada harga dan ada pengorbanan untuk membawa damai, teruslah membawa damai dan kerukunan. Dengan demikian status kita yang telah percaya dan telah menerima Yesus, diteguhkan dan dikokohkan melalui peran kita sebagai pendamai. Tuhan menambahkan dan melengkapi kebahagiaan kita, sebab itulah janji-Nya, itulah berkat-Nya untuk kita nikmati.

"Tuhan... kuatkanlah aku menjadi pembawa damai di manapun aku berada... sama seperti Kristus yang telah mendamaikan Allah Bapa dengan aku yang penuh dosa ini'
Amin...

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita dengan kebahagiaan kekal. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung


Hidup Berkelimpahan Yang Memberkati

13 Desember 2018

Yohanes 10:10b
Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Tuhan Yesus berkata bahwa Kedatangan-Nya memberi kita hidup berkelimpahan.  

Ukuran pemberian Yesus bagi kita bukanlah banyak, tetapi melimpah. Melimpah berarti berlebih.... lebih dari cukup.

Orang yang yang memiliki banyak belum tentu melimpah. 

Ada orang yang memiliki banyak kita pikir, tetapi justru orang itu merasa selalu saja kekurangan. Mengeluh terus merasa tidak puas dan tidak mensyukuri hidupnya.

Sebaliknya ada orang yang tampak biasa-biasa dan sederhana saja, namun berkemurahan hati untuk hidup memberi. Hidupnya penuh dengan ucapan syukur dalam berbagai bentuk.

Marilah kita lihat Tuhan Yesus dalam hidup-Nya sebagai manusia. Dia tak dipandang orang. Dia dihina-hina orang. Dia tak diperhitungkan orang. Seandainya ada BANK pada saat itu di Betlehem atau di Yerusalem, berapakah kira-kira deposito Yesus tersimpan di situ? Adakah kita yang bisa jawab?

Yesus tampak secara fisik fakir miskin.  Baju-Nya itu-itu saja setiap hari. Namun Dia SUPER KAYA. Kalau Dia tidak datang, kita mati semua dalam kekekalan. Itulah Tuhan Yesus Kristus Juruselamat kita.

Karena itu tidaklah terlalu penting bagi kita mempersoalkan apakah kita memiliki banyak atau sedikit menurut ukuran manusia. Banyak atau sedikit adalah sesuatu yang relatif juga sebetulnya. Namun yang terpenting adalah apakah ada sesuatu yang keluar dari diri kita dan hal itu memberkati dan berarti bagi sesama kita. Itulah makna hidup melimpah. Kristus memberi kita hidup seperti itu dan Dia ingin kita seperti itu.

Selamat bekerja.
Selamat melanjutkan ujian.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita dengan melimpah. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Hidup Bukan Dari Roti Saja

12 Desember 2018

Matius 4:4
Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Matius 4:4 di atas sudah terlalu sering kita dengar, baca dan bicarakan. Namun tetap hal itu perlu terus diingatkan bahwa kita memang butuh roti untuk makanan fisik kita, tetapi roti saja tidak cukup. Kita butuh makanan rohani.

Kita setiap hari sibuk mencari roti dalam berbagai bentuk.
Kita mungkin kejar-kejaran dengan waktu untuk berjuang menumpuk roti.
Tidak jarang juga kita lupa memperhatikan kesehatan kita karena berjuang mengumpulkan roti.
Kita juga sering khawatir takut kekurangan roti.
Fokus hidup kita sering tertuju kepada roti.
Kitapun sering berkompetisi berebut roti dengan orang lain.
Betapa sering kita sulit tidur... kurang waktu untuk istirahat karena sedang memikirkan banyak hal berkaitan dengan pergumulan dan keinginan akan roti.
Kita sering meletakkan standar dan ukuran hidup kita kepada banyaknya roti yang kita miliki.
Tidak puas-puasnya hati kita terhadap roti... dan memang roti tak akan pernah kita puas olehnya.
Hidup kita tidak akan pernah merasakan kelegaan jika hanya roti fisik dasarnya. 

Iblis sering memakai roti sebagai alat ampuh untuk mencobai dan menjatuhkan kita. Terhadap Tuhan Yesus hal yang sama iblis lakukan... bahkan itu mengawali serangkaian pencobaannya. 

Iblis berpikir dan sok tahu dengan merasa bahwa Yesus yang sedang lapar dapat dijatuhkannya dengan mengajukan roti sebagai umpan. Iblis gigit jari seandainya ada jarinya, karena gagal memperdaya Yesus... Yesus menang. Yesus berkuasa menangkis dan mematahkan sengat jerat iblis dalam masalah roti.

Keanehan kita sering adalah: justru kita yang dalam kondisi kelimpahan rotipun masih saja kalah oleh daya tatik roti. Kita tersandung dan terjatuh oleh aroma roti-roti dunia ini.

Oleh karena itu mari kita berjuang untuk menang seperti Yesus. 

Sebagaimana kita gigihnya berjuang untuk memenuhi diri kita dengan roti-roti fisik, begitu jugalah kiranya kita penuhi kebutuhan hidup kita dengan roti rohani yaitu firman Tuhan. 
Harus seimbang!

Kita tentu butuh roti untuk sarapan pagi ini. Mari kita siapkan! 
Tapi ingatlah... sejajar dengan itu, kitapun butuh santapan rohani. Kita butuh firman Tuhan. Kita butuh saat teduh bersekutu bersama Tuhan. 

Janganlah seadanya saja... apalagi tidak ada waktu kita bersekutu dan intim dengan BAPA kita... janganlah!

Adakanlah waktu khusus berkualitas tinggi bersama Yesus setiap hari... baiknya setiap pagi... utamakan itu ! 

Jangan kehilangan momen yang indah dan akrab bersama Tuhan Yesus setiap hari. Segarkan hati bersama Dia di pagi hari mengawali hari-hari kita.
Mari kita lakukan!

Selamat bekerja.
Selamat melanjutkan ujian.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita selama-lamanya. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Buah Pertobatan

11 Desember 2018

Matius 3:8
Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

Kita dipanggil untuk dua hal utama, yaitu panggilan untuk bertobat dan panggilan untuk menghasilkan buah pertobatan.

Bertobat artinya percaya kepada Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi. Ini hal yang sangat mendasar sekali.

Setelah menerima Yesus, kita berakar dan bertumbuh dalam Kristus. Ada perubahan yang terus menerus terjadi dalam hidup kita. Perubahan tersebut nampak di dalam karakter dan perilaku kita. 

Melalui karakter yang baik... karakter Kristus dalam diri kita... Yesus dimuliakan. Itulah kesaksian hidup kita yang akan menjadi daya tarik bagi orang-orang untuk percaya serta menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka. Itulah buah utama kehidupan kita.

Karena itu, seruan Yohanes Pembabtis merupakan seruan bagi kita untuk hidup berbuah. Kita diingatkan kembali untuk hidup berbuah... buah pertobatan. 
Jangan lupa!*

Semoga di tengah-tengah dunia yang banyak kerasak-kerusuknya dan sering semakin tidak jelas ini... hidup kita tetap jelas dan nyata dalam status, identias serta atribut kita sebagai anak-anak Allah yang hidupnya terus berbuah. Mari kita saling mendoakan dan berjuang bersama serta saling bahu-membahu melakukannya !
Puji Tuhan ! !

Selamat bekerja.
Selamat melanjutkan ujian.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita untuk terus hidup berbuah. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Menuruti Apa Kata Yesus

10 Desember 2018

Matius 3:14-15
Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?”
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

Ketika Yohanes melihat Yesus datang untuk dibaptis, Yohanes semula tidak bersedia, Yohanes bahkan mencegah hal itu terjadi.. Yohanes merasa tidak layak, dia berkata bahwa semestinya dialah yang dibaptis oleh Yesus.

Namun Yesus mengatakan, "... ... karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.'

Mendengar hal itu, Yohanes menuruti apa kata Yesus.

Di dalam menggenapi kehendak Allah, Yesus sebagai manusia menaati-Nya, dan Yohanespun setuju untuk taat dan turut menggenapi apa yang Allah kehendaki. Hal ini sangat indah. 

Satu hal yang Tuhan suka untuk kita lakukan bersama adalah ketika kita taat akan kehendak-Nya... ketika kita memahami apa yang Dia mau dan kita turut menggenapinya.

Sungguh Allah ingin agar kehendak-Nya diwujudkan dan digenapi melalui kita juga. 
Sebab itu...
• Apakah  kehidupan kita terus berada dalam posisi menggenapi janji-janji-Nya buat kita dan buat dunia ini? 
• Apakah kita memberi kebebasan penuh kepada Allah agar Dia leluasa memakai kita menggenapi kehendak-Nya?

Masalah kita sering adalah: kita kurang mengetahui apa kehendak-Nya... dan ketika kita tahu kehendak-Nya, kita sering menjadi enggan dan tidak taat sepenuhnya.

Oleh karena itu, mari kita lebih peka dengan kehendak Tuhan atas diri kita dan berilah kebebasan penuh bagi Dia untuk memakai kita menggenapi kehendak-Nya itu.

Selamat bekerja.
Selamat melanjutkan ujian.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...