Matius 5:9
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka
akan disebut anak-anak Allah.
Ketika Yesus menyampaikan Khotbah Agung-Nya di Bukit, ucapan-Nya dimulai dengan berkata, "Berbahagialah ... ... ..."
Perkataan Yesus dengan kata: "BERBAHAGIALAH" tersebut bukanlah sebagai seruan biasa,
namun perkataan-Nya itu merupakan BERKAT
yang ditujukan bagi yang mendengar, berkat bagi yang membaca, berkat bagi
segenap kita yang merenungkan dan meyakininya. Kita butuh itu.
Secara khusus dalam ayat di atas, berkat ditujukan
bagi kita yang membawa damai.
Membawa damai berarti dalam pikirannya... dalam
hatinya... dalam ucapannya... dalam tindakannya... dalam rencananya... dalam
tujuan cita-citanya... dalam seluruh hidupnya, dia senantiasa mewujudkan
damai... mewujudkan kasih persaudaraan... mewujudkan kerukunan. Mereka disebut
Yesus sebagai anak-anak Allah.
Sekalipun berat dan tentu ada harga dan ada
pengorbanan untuk membawa damai, teruslah membawa damai dan kerukunan. Dengan
demikian status kita yang telah percaya dan telah menerima Yesus, diteguhkan
dan dikokohkan melalui peran kita sebagai pendamai. Tuhan menambahkan dan
melengkapi kebahagiaan kita, sebab itulah janji-Nya, itulah berkat-Nya untuk
kita nikmati.
"Tuhan... kuatkanlah aku menjadi pembawa damai di
manapun aku berada... sama seperti Kristus yang telah mendamaikan Allah Bapa
dengan aku yang penuh dosa ini'
Amin...
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita dengan
kebahagiaan kekal. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar