Lukas 1:30-31
Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai
Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Dalam masa pertunangannya, Maria merasakan
stres dan gelisah. Bagaimana tidak? Dia dengan setia menantikan pernikahan
dengan Yusuf. Tetapi tidak disangka dia mengandung tak tahu sebabnya? Dia
merasakan beban mental luar biasa. Dia malu kepada Yusuf tunangannya, dia malu
kepada orang banyak, terlebih malu kepada dirinya sendiri. Dia bingung dan takut.
Saat seperti itu Allah sungguh luar biasa
menolong. Malaikat menemui Maria menyampaikan pesan Allah. Seruan pertama
malaikat kepada Maria, Jangan takut...
..." Dengan perkataan ini Maria diteguhkan karena memang ketakutanlah
masalah utamanya.
Selanjutnya, Maria diberitahu bahwa dia
beroleh kasih karunia luar biasa, Maria akan melahirkan Yesus... luar biasa!
Maria telah dipilih Allah untuk melahirkan
Yesus, dan bagi kita... marilah kita juga siap sedia membuat Yesus lahir di
hati orang banyak... orang-orang menerima Yesus... lahir baru.
Mungkin kita juga sering takut-takut dan
bimbang saat menceritakan Yesus kepada orang banyak. Namun yakinlah bahwa Allah
menyertai kita meskipun tidak ada malaikat menemui kita untuk berkata, "Jangan
takut!"
Bagi kita sangat diyakinkan dan dipuaskan
sebetulnya dengan penguatan Yesus yang berkata, "Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20b).
Di saat Natal ini, mari kita merenungkan
kembali agar Yesus tidak hanya
sekedar kita ingat telah lahir di kandang 2.000 tahun lalu, tapi Dia harus
lahir di hati manusia di sekitar kita, dan itu adalah menjadi tugas dan
panggilan kita.
SELAMAT
HARI NATAL
25
Desember 2018
Damai dan sukacita Natal sepenuhnya berdiam
dalam hidup kita dan menjadi milik kita.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar