Galatia 6:2
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi
hukum Kristus.
Di tepi jalan yang sepi, seorang yang kaya raya melihat ada
seorang pria kurus sedang mengunyah-ngunyah rumput. Lantas dia bertanya, ”Mengapa kamu makan rumput ?”
Pria kurus itu menjawab, ”Saya
sudah tiga hari tidak makan karena tidak punya uang, karena sudah tidak tahan
lagi, terpaksalah rumput ini yang saya makan”
Orang kaya itu langsung teringat bahwa pekarangannya yang
luas di depan rumah penuh rumput dan belum sempat dipotong, karena itu dia
berpikir mungkin orang ini cocok disuruh untuk datang memakan rumput yang ada
di tanahnya itu agar rumputnya jadi habis.
Lantas orang kaya itu melanjutkan pembicaraannya, ”Kalau begitu ayolah ke rumah saya, saya
akan membantu kamu, di rumah saya ada banyak rumput, tentu cocok buat kamu
kalau memang kamu bisa memakannya. Makan saja semua rumput-rumput itu, ajak
sekalian keluarga kamu juga untuk memakannya.”
Orang yang makan rumput itu jadi heran dan bingung. Tentu
saja bukan rumput yang dia butuhkan. Dia sebetulnya barharap dapat dipekerjakan
untuk memotong rumput dengan upah yang wajar sehingga dia bisa membeli makanan
yang layak.
Kisah di atas adalah karang-karangan saja. Namun pesannya
adalah bahwa sering ada orang ingin terlihat memiliki rasa kebersamaan dan rasa
sosial yang tinggi dengan memberi bantuan, tetapi tidak tulus. Artinya: dalam
memberikan pertolongan itu justru dialah yang mendapat manfaat dan
diuntungkan.
Dalam dunia bisnis dan dagang tentu boleh-boleh saja, tetapi
hidup ini tidaklah sesempit bisnis dan hitungan matematis. Ada kalanya kita
harus memberi pertolongan dengan kasih tanpa menuntut balasan, dimana secara
hitungan kita memang tidak diuntungkan sama sekali, bahkan seolah ”merugi”.
Tuhan Yesus memberikan Nyawa-Nya. Yesus adalah teladan bagi
kita untuk saling memberi dan saling menolong. Pada suatu saat kita yang
menolong, saat lain kita butuh bantuan orang lain juga. Masalahnya adalah:
• Pada saat
ada kesanggupan, apakah kita peka dan berinisiatif untuk menolong?
• Apakah kita
rela memberi tanpa membangkit-bangkit?
Semestinya jawabannya iya,
karena sebagai anak Tuhan itulah salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan
dalam hidup ini. Dengan demikian Tuhan akan dimuliakan melalui kehidupan kita.
Kita akan berbahagia karena telah memenuhi hukum
Kritus seperti diungkapkan oleh ayat di atas.
Puji Tuhan ! !
Selamat beraktifitas.
Selamat berlibur.Selamat melayani.
Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita.
Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar