2 Tesalonika 3:13
Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.
Ketika jalan pagi, saya sering bertemu dengan seorang bapak
yang juga olah raga dengan naik sepeda.
Awalnya dulu saya menyapa dia dengan berkata, "Selamat pagi Pak ! Terkadang saya
katakan, "Semangat Pak !"
Namun orang tersebut diam saja tanpa ekspresi apa-apa.
Lantas saya berpikir sudahlah... diam sajalah. Mungkin bapak itu kelelahan
ngayuh sepedanya dalam jalan yang menanjak, sehingga sulit baginya membalas
sapaan saya.
Maka sejak itu saya turunkan sedikit kualitas tegur sapa
dengan dia. Bosan juga menyapa tanpa
balasan. Itulah pikiran saya. Sejak itu, bila berpapasan, saya hanya lambaikan
tangan saja. Itupun terasa dipaksakan. Bagi saya itu sudah cukuplah. Apalagi
memang dia tidak bereaksi apa-apa.
Namun saya kaget di suatu pagi ketika saya sedang buka
gerbang mau jalan pagi. Orang itu lewat. Kali ini dia yang menegur duluan.
Bahkan dia turun dari sepedanya dan menganggukkan kepalanya dan menyapa saya, "Selamat pagi Pak! Bapak tinggal di
sini? Saya duluan Pak!" Begitulah katanya.
Bagi saya ini sebuah kehormatan, apalagi sampai dia turun
dari sepedanya. Lantas saya spontan berkata, "Terima kasih Pak!" Hati-hati !" Lalu dia
menganggukkan kepalanya dengan senyuman dan melanjutkan naik sepedanya ke arah
atas.
Sejak kejadian itu, bila bertemu di pagi hari, kami selalu saling
melambaikan tangan bila berpapasan. Walau kami belum saling mengenal lebih
dalam, paling tidak sudah ada saling tegur sapa sederhana. Sudah ada
jembatan hubungan baik. Saya sangat menikmati suasana ini.
Dari kejadian ini saya belajar dan tertegur rasanya. Bahwa
rasa bosan atau jemu sempat membuat saya hampir berhenti menyapa orang yang
memang seharusnyalah saya sapa. Respons saya kok jadi bergantung kepada sikap
orang... ini tidak baik.
Para sahabat, Rasul Paulus ingatkan kita agar jangan
bosan... jangan jemu berbuat apa yang
baik, walau mungkin kebaikan itu sederhana saja adanya.
Teruslah tanamkan
benih-benih baik dalam setiap hubungan kita dengan siapapun. Paling tidak
berilah senyuman terbaik kalau mungkin baru itu saja yang bisa kita beri.
Berdoa dan berupayalah agar dalam waktu-waktu berikutnya kita dimampukan untuk
memberi lebih dari senyuman sesuai kapasitas kita.
Semoga !
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.Selamat melayani.
Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar