Wahyu 4:11
"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan
hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh
karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan”
Bayangkanlah jika ada seorang tentara berpangkat Kapten
tidak mau memberi hormat kepada atasannya berpangkat Kolonel.
Alasannya adalah atasannya itu tidak pantas diberi hormat
karena kasar dan tidak mau memperjuangkan hak anak buah. Jika atasannya itu
lewat, maka si Kapten menghindar agar tidak usah memberi hormat.
Sang kapten juga memiliki bawahan berpangkat Sersan. Hal
yang sama terjadi dimana si Sersan juga tidak pernah memberi hormat kepada
Kapten. Bila bertemu, si sersan sengaja menyibukkan diri dan pura-pura tidak
lihat.
Lama kelamaan si Kapten tahu bahwa sersan bawahannya sengaja
tidak mau memberi hormat kepadanya. Karena itu dia marah dan melaporkan hal itu
kepada atasannya yang berpangkat Kolonel.
Si Sersan dipanggil dan diadili. Ditanya apa alasannya
sehingga tidak pernah memberi hormat kepada atasannya yang berpangkat
Kapten.
Sersan itu dengan terus terang berkata bahwa dia sedang
mencontoh Kapten itu yang juga tidak mau menghormati Kolonel atasannya.
Pak Kolonel yang saat itu memimpin sidang marah besar.
Kepada Kapten yang mengadu diberi sanksi dan hal ini akan mempersulit dia untuk
naik pangkat karena dinilai cacat.
Kapten itu tidak sadar bahwa bila dia menghormati Kolonel
atasannya, berarti dia juga sedang menghormati hukum di Institusinya. Hal itu
pula berarti dia sedang menghormati harkat dan martabat dirinya sendiri, sebab
dia adalah bagian dari institusinya itu. Dengan demikian, diapun layak mendapat
hormat dari Sersan bawahannya. Itulah hukum yang harus dihormati dan
ditegakkan.
Jika seorang Kapten merasa tidak layak menghormati seorang
Kolenel atasannya, maka ini merusak sistem dan tatanan hukum yang ada. Jadi
Kapten itu juga janganlah berharap dihormati oleh Sersan bawahannya.
Kisah di atas dapat dianggap sebagai gambaran hubungan kita
dengan Tuhan.
Kehormatan, keagungan dan otoritas ada pada Allah. Karena
itu Dia pantas dan layak dihormati serta ditinggikan oleh makhluk
ciptaanNya.
Manusia adalah salah satu ciptaan Allah yang semestinya
menghormati Tuhan. Secara prinsip, bila manusia menghormati dan memuliakan
Tuhan, berarti manusia itu sedang menghargai dirinya dan mengangkat harkatnya
sebagai ciptaan Tuhan.
Bila kita tidak
menghormati Tuhan, itu berati kita sedang merusak tatanan HUKUM TUHAN. Kehormatan tertinggi akan
kita miliki bila kita menghormati Tuhan. Oleh sebab itu marilah kita
senantiasa menghormati dan menyembah Allah Bapa kita di dalam Yesus
Kristus.
Sudahkah setiap hari kita menyembah Dia?
Apakah hati dan pikiran kita tunduk kepada kehendak dan
otoritas-Nya?Apakah sikap hidup kita menunjukkan bahwa kita takut akan Tuhan?
Segala puji dan hormat hanyalah bagi Tuhan Yesus Kristus
kekal selamanya... !!
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar