Pembalasan Itu Hak Tuhan

18 Juni 2018

Roma 12:19
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

Pengalaman ketika dulu akan ada acara kebaktian... 

Acara itu dihalangi orang karena tak setuju. Mereka berorasi menentang acara itu. Acara itupun akhirnya batal, padahal para undangan sudah banyak yang datang dan sebagian besar sudah masuk ruangan.

Maka saya teringat kisah kematian Herodes....

Kisah Para Rasul 12:23
Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.

Saya waktu itu rasanya ingin seperti itu terjadi... mirip-miriplah. Apapun caranya... maunya Tuhan tunjukkanlah kuasa-Nya. Salah satu dalam benak saya berkata maunya dahan kayu itu jatuh mengenai orang yang berorasi itu. Hati saya dibakar kemarahan. Saya harus minta ampun…

Ketika kita marah atau perasaan kita disakiti... 
• apa yang kita lakukan?
• apa yang ada dalam hati dan pikiran kita?

Mungkin kita membalas dengan cara masing-masing, misalnya:
• mengeluarkan kata-kata kotor
• diam
• kalau sudah terlalu, terlibat kontak fisik
• dendam
• dan sebagainya…

Hal itu adalah manusiawi. Logika kita mengatakan itu wajar.



Namun sebagai anak-anak Tuhan kita diingatkan bahwa Allah yang memiliki hak penuh untuk membalas.

Rasanya akan timbul berbagai tafsiran dan pendapat kita tentang perasaan marah dengan alasan-alasan tertentu. Sebagian kita ingin segera mengekspresikan ketika ada rasa tidak senang ke pihak atau orang-orang tertentu. 

Namun firman Tuhan mengatakan agar kita ikhlas memberikan waktu dan ruang kepada Allah untuk bertindak dengan cara-Nya, bukan cara kita.

Mungkin kita saat ini sedang menerima berbagai perlakuan negatif dari orang tertentu... mungkin kita sedang kecewa... mungkin kita merasa tidak dianggap... mungkin hak kita diselewengkan... mungkin .... .... ....

Walau sulit, hal yang terbaik dan yang paling awal kita lakukan adalah datanglah kepada Allah. Berdoa meminta kekuatan agar Tuhan membuat kita bersabar dan Dia yang bertindak sehingga kita tidak kehilangan sukacita. 

Dengan demikian, kita terus dapat berkarya dan tidak terganggu untuk tetap produktif dalam pekerjaan/profesi dan pelayanan kita. Kita tetap menjadi berkat dan memberkati. 

Tuhan adil. Pada saatnya Dia akan menunjukkan kuasa dan keadilan berdasarkan kasih-Nya yang tiada taranya.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...