Roma 12:19
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut
pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis:
Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman
Tuhan.
Pengalaman ketika dulu akan ada acara kebaktian...
Acara itu dihalangi orang karena tak setuju. Mereka berorasi
menentang acara itu. Acara itupun akhirnya batal, padahal para undangan sudah
banyak yang datang dan sebagian besar sudah masuk ruangan.
Maka saya teringat kisah kematian Herodes....
Kisah Para Rasul 12:23
Dan seketika itu juga
ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati
dimakan cacing-cacing.
Saya waktu itu rasanya ingin seperti itu terjadi...
mirip-miriplah. Apapun caranya... maunya Tuhan tunjukkanlah kuasa-Nya. Salah
satu dalam benak saya berkata maunya dahan kayu itu jatuh mengenai orang yang
berorasi itu. Hati saya dibakar
kemarahan. Saya harus minta ampun…
Ketika kita marah atau perasaan kita disakiti...
• apa yang kita lakukan?• apa yang ada dalam hati dan pikiran kita?
Mungkin kita membalas dengan cara masing-masing, misalnya:
• mengeluarkan kata-kata kotor• diam
• kalau sudah terlalu, terlibat kontak fisik
• dendam
• dan sebagainya…
Hal itu adalah manusiawi. Logika kita mengatakan itu wajar.
Namun sebagai anak-anak Tuhan kita diingatkan bahwa Allah yang memiliki hak penuh untuk
membalas.
Rasanya akan timbul berbagai tafsiran dan pendapat kita
tentang perasaan marah dengan
alasan-alasan tertentu. Sebagian kita ingin segera mengekspresikan ketika ada rasa tidak senang ke pihak atau
orang-orang tertentu.
Namun firman Tuhan mengatakan agar kita ikhlas memberikan
waktu dan ruang kepada Allah untuk bertindak dengan cara-Nya, bukan cara kita.
Mungkin kita saat ini sedang menerima berbagai perlakuan
negatif dari orang tertentu... mungkin kita sedang kecewa... mungkin kita
merasa tidak dianggap... mungkin hak kita diselewengkan... mungkin .... ....
....
Walau sulit, hal yang terbaik dan yang paling awal kita
lakukan adalah datanglah kepada Allah. Berdoa meminta kekuatan agar Tuhan
membuat kita bersabar dan Dia yang bertindak sehingga kita tidak kehilangan
sukacita.
Dengan demikian, kita terus dapat berkarya dan tidak terganggu untuk tetap produktif
dalam pekerjaan/profesi dan pelayanan kita. Kita tetap menjadi berkat dan
memberkati.
Tuhan adil. Pada saatnya Dia akan menunjukkan kuasa dan
keadilan berdasarkan kasih-Nya yang tiada taranya.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan memberkati kita. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar