Amsal 20:13
Janganlah menyukai tidur, supaya engkau tidak jatuh miskin, bukalah
matamu dan engkau akan makan sampai kenyang.
Saya ingat sewaktu SD dulu, dalam setiap kelas, dari kelas 1
hingga kelas 6, dinding kelas dihiasi dengan kata-kata:
RAJIN PANGKAL PANDAI
MALAS PANGKAL BODOH
HEMAT PANGKAL KAYA
Ketika belajar menulis, kalimat sederhana tersebut disuruh
guru ditulis dengan huruf sambung; nulis ke atas tipis dan nulis ke bawah
tebal. Disuruh menuliskannya berulang-ulang hingga selembar kertas penuh
memakai pinsil. Bahkan sering 2 lembar bolak-balik.
Karena tulisan saya cakar ayam, nilai maksimum yang pernah
saya peroleh adalah 6 (dari skala 1
sampai 10). Itupun mungkin atas dasar belas kasihan guru saja sebetulnya.
Selain agar pintar menulis, maksudnya agar kalimat itu
diingat baik-baik. Itu berarti pesan tersebut sangat penting.
Berkaitan dengan itu, seorang guru SD bertanya ke
murid-muridnya tentang apa hobby mereka.
Berbagai hobby yang diutarakan para murid tersebut. Tetapi
sangat menarik mendengar jawaban seorang murid yang membuat murid lain dan guru
tertawa jadi ramai. Murid itu mengatakan bahwa hobbynya adalah: tidur.
Tidur adalah kebutuhan kita. Sebab itu berbahagialah yang
dapat tidur dengan nyenyak. Mudah tidur pulas merupakan sebuah kekayaan juga.
Betapa susahnya pikiran orang yang sulit tidur.
Ada banyak orang yang harus makan obat tertentu agar bisa
tidur. Banyak iklan menawarkan produk mereka agar kita dapat tidur nyenyak.
Untuk itu ada tambahan biaya hidup.
Namun penulis Amsal mengatakan agar tidur tidak menjadi
hobby. Artinya sebetulnya adalah agar jangan
malas. Jauhi sifat pemalas.
Setelah kebutuhan tidur terpenuhi, maka kita disuruh membuka mata untuk bekerja... untuk
beraktifitas... untuk berkarya... untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat...
untuk melayani…
Dengan demikian kebutuhan kita terpenuhi... dapat makan hingga
kenyang. Cita-cita tercapai. Kita menjadi lebih produktif. Hidup kita tidak
bergantung kepada orang lain. Tuhan akan memberi rejeki kita masing-masing
melalui sungguh-sungguh bekerja.
Dengan tidur kita
akan bermimpi saja. Namun bila setelah cukup tidur kita bekerja, terpenuhilah
kebutuhan kita. Harapan kita menjadi kenyataan.
Memang TIDAK HARUS gila
kerja, dimana kita menjadi sama dengan mesin. Namun waspadalah dan ingatlah
bahwa pemalas BUKANLAH sifat
anak-anak Tuhan.
Mari kita tidur secukupnya agar tubuh sehat dan kuat.
Setelah itu bekerjalah dengan wajar sesuai tanggung jawab masing-masing.
Sesungguhnya dengan tekun dan wajar bekerja, sifat baik akan
muncul dan tubuh lebih sehat. Sebab itu seimbangkanlah antara tidur - bekerja - berdoa.
Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.Selamat melayani.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar