Yohanes 6:9
"Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima
roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak
ini?"
Dari kisah Tuhan Yesus memberi makan lima
ribu orang lebih, sungguh banyak prinsip dan pelajaran yang dapat kita ambil.
Lima ribu orang diberi makan di lapangan
terbuka tentulah amat repot. Repot menyediakannya dan repot membagi-bagikannya.
Apalagi saat itu murid-murid Yesus tidak punya apa-apa, sehingga mereka jadi
pesimis ketika Tuhan Yesus menyuruh mereka memberi makan orang sebanyak itu.
Pada waktu itu mereka hanyalah melihat ada
seorang anak yang memiliki lima roti dan dua ikan, sehingga murid Yesus,
Andreas, berkata, "... ... apakah
artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
Akhir dari peristiwa ini adalah semua
mereka kenyang makan, bahkan ada sisa 12 bakul penuh.
Salah satu hal penting dari kejadian ini
adalah dari si anak kecil yang membawa roti dan ikan itu. Dalam
kekanak-kanakannya, mungkin dia juga kaget dan heran ketika roti dan ikannya
diambil darinya tanpa penjelasan. Dia juga bingung-bingung. Namun dia berikan
saja... relakan. Mungkin dia sungkan menolak.
Tapi lihatlah... begitu si anak kecil ini melepaskan roti dan ikannya... dan kini
miliknya berada di tangan Yesus,
dari sinilah awal keajaiban itu.
Lima roti dan dua ikan yang semula kata
Andreas tak berarti menjadi sungguh berarti di tangan Yesus.
Kita sering pesimis dengan diri kita seolah
kita tak berarti dan tak dapat berkontribusi apa-apa. Ya... memang siapakah
kita sehingga kita dapat berarti?
Hebatkah kita?
Jawabannya: pasti tidak.
Kita memang tidak berarti apa-apa kalau
hanya berdasarkan apa yang kita bisa... walaupun mungkin kita merasa bisa dan
diam-diam dalam hati kita merasa pintar.
Kita
dan apa yang ada pada kita akan berarti penuh dan maksimum serta optimal dalam
hidup ini bila kita ada di tangan Yesus.
Sebab itu marilah kita memperbaharui
penyerahan hidup kita dan berserah penuh kepada-Nya. Apapun pekerjaan dan
profesi kita, biarlah orientasi kita tertuju kepada Yesus. Kita tetap berada di tangan Yesus.
Bersama Yesus kita bisa dan berarti
penuh... full...
P u
j i T u h a n ! ! !
Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus menyertai dan Dia membuat kita
berarti. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar