Menikmati Yang Menjadi Bagian Kita

25 Oktober 2018

Amsal 30:8-9 
Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.

Kalau dipikir-pikir, miskin dan kaya sama susahnya.

Jika miskin, kekuatan kita rasanya kurang. Daya beli rendah. Sulit mendapatkan apa yang kita butuhkan. Merasa status di bawah. Oleh sebab itu tentulah tidak ada orang yang mau miskin.

Manusia normal pasti ingin kaya. Tentu semua orang merasa bahwa kaya lebih baik dari pada miskin. Ini wajar. Namun kayapun memiliki kesusahan tersendiri. Orang kaya takut kehilangan harta. Harta harus dijaga ketat. Merasa status lebih tinggi dari orang lain... muncul kesombongan. Merasa uang dapat mengatur segalanya. Muncul rasa ingin dihargai lebih.

Yang paling baik sebetulnya adalah bukanlah soal kaya atau miskin, tetapi yang terbaik adalah kita dapat menikmati apa yang ditetapkan bagi kita. Yang menetapkan adalah Tuhan. Kita dapat menerima sepenuhnya pengaturan Tuhan atas hidup kita... entahkah orang anggap kita miskin, ataukah orang mengatakan kita kaya... terserahlah...

Kita tidak perlu dipusingkan dengan label-label orang. Jalani saja hidup ini dengan apa yang Tuhan beri. Syukuri apa yang ada. Apapun kata orang, kitalah yang tahu tentang kita serta Tuhan yang mengerti hidup kita. Tuhan tahu detail data kita dari semua sisi.

Sebab itu doa dari Amsal 3:9 sangat cocok bagi kita, berdoalah seperti itu agar Tuhan senantiasa memberikan apa yang semestinya menjadi bagian kita. 

Jangan ambil bagian orang yang bukan untuk kita, itu pantang !, dan jangan iri kepada siapapun... itu bukan sifat kita. Allah tidak suka bila anak-anak-Nya seperti itu.

Jika bagian kita diambil orang, dan kita dipersulit orang terserahlah... Dalam posisi itu kita tetap percaya bahwa tangan Tuhan tetap menjaga kita. Kerjakan saja tanggung jawab kita sebaik mungkin, lakukan apa yang baik yang Tuhan suruh, serta fokus kepada pertolongan-Nya. Bila ini kita lakukan, maka sesungguhnya kitalah orang yang paling berbahagia di muka bumi ini. Apalagi dalam Yesus kita sudah menjadi pewaris Kerajaan Allah... wahhh... apakah ada yang lebih baik dari itu?... tidak akan ada dan memang TIDAK  ADA ! !

"Tuhan Yesus, aku bersyukur akan seluruh hidupku. Entah bagaimanapun keadaanku saat ini, aku mau katakan aku berbahagia oleh karena Engkau bersamaku. Kebahagiaanku bukan karena keadaanku atau apa kata orang tentang aku. Sebab itu berilah apa yang patut menurut-Mu apa yang memang pas dan cocok menjadi bagianku... bukan atas kata-kata miskin atau kaya menurut pandangan orang, sebab itu relatif. Aku sungguh damai di dalam-Mu. Aku tidak kecil hati kalaupun orang menyebutku si miskin, dan akupun tidak terbuai dan tidak merasa di atas bila orang mengatakan aku kaya. Engkaulah yang mutlak dan berdaulat dalam hidupku... Amin...

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan  memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...