Amsal 30:8-9
Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan.
Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati
makanan yang menjadi bagianku.
Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan
berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan
nama Allahku.
Kalau dipikir-pikir, miskin dan kaya sama
susahnya.
Jika miskin, kekuatan kita rasanya kurang.
Daya beli rendah. Sulit mendapatkan apa yang kita butuhkan. Merasa status di
bawah. Oleh sebab itu tentulah tidak ada orang yang mau miskin.
Manusia normal pasti ingin kaya. Tentu
semua orang merasa bahwa kaya lebih baik dari pada miskin. Ini wajar. Namun
kayapun memiliki kesusahan tersendiri. Orang kaya takut kehilangan harta. Harta
harus dijaga ketat. Merasa status lebih tinggi dari orang lain... muncul
kesombongan. Merasa uang dapat mengatur segalanya. Muncul rasa ingin dihargai
lebih.
Yang paling baik sebetulnya adalah bukanlah
soal kaya atau miskin, tetapi yang terbaik adalah kita dapat menikmati apa yang
ditetapkan bagi kita. Yang menetapkan
adalah Tuhan. Kita dapat menerima sepenuhnya pengaturan Tuhan atas hidup kita... entahkah orang anggap kita
miskin, ataukah orang mengatakan kita kaya... terserahlah...
Kita tidak perlu dipusingkan dengan
label-label orang. Jalani saja hidup ini dengan apa yang Tuhan beri. Syukuri
apa yang ada. Apapun kata orang, kitalah yang tahu tentang kita serta Tuhan
yang mengerti hidup kita. Tuhan tahu detail data kita dari semua sisi.
Sebab itu doa dari Amsal 3:9 sangat cocok
bagi kita, berdoalah seperti itu agar Tuhan senantiasa memberikan apa yang
semestinya menjadi bagian kita.
Jangan ambil bagian orang yang bukan untuk
kita, itu pantang !, dan jangan iri
kepada siapapun... itu bukan sifat kita. Allah tidak suka bila anak-anak-Nya
seperti itu.
Jika bagian kita diambil orang, dan kita
dipersulit orang terserahlah... Dalam posisi itu kita tetap percaya bahwa
tangan Tuhan tetap menjaga kita. Kerjakan saja tanggung jawab kita sebaik
mungkin, lakukan apa yang baik yang Tuhan suruh, serta fokus kepada
pertolongan-Nya. Bila ini kita lakukan, maka sesungguhnya kitalah orang yang
paling berbahagia di muka bumi ini. Apalagi dalam Yesus kita sudah menjadi
pewaris Kerajaan Allah... wahhh... apakah ada yang lebih baik dari itu?...
tidak akan ada dan memang TIDAK
ADA ! !
"Tuhan Yesus, aku bersyukur akan seluruh hidupku.
Entah bagaimanapun keadaanku saat ini, aku mau katakan aku berbahagia oleh
karena Engkau bersamaku. Kebahagiaanku bukan karena keadaanku atau apa kata
orang tentang aku. Sebab itu berilah apa yang patut menurut-Mu apa yang memang
pas dan cocok menjadi bagianku... bukan atas kata-kata miskin atau kaya menurut
pandangan orang, sebab itu relatif. Aku sungguh damai di dalam-Mu. Aku tidak
kecil hati kalaupun orang menyebutku si miskin, dan akupun tidak terbuai dan
tidak merasa di atas bila orang mengatakan aku kaya. Engkaulah yang mutlak dan
berdaulat dalam hidupku... Amin...
Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan menyertai dan memberkati kita.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar