Lukas 23:35
Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya.
Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan,
biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias,
orang yang dipilih Allah."
Ketika Yesus disalib, apa yang dikatakan
orang banyak berupa ejekan terhadap Yesus, ada
sisi benarnya. Mereka mengatakan, "
Orang lain Ia selamatkan, ... ... ..."
Ya..., orang lain Dia selamatkan, orang
sakit Dia sembuhkan, orang mati Dia bangkitkan, orang lapar Dia beri makan,
orang buta Dia celikkan, dan sebagainya.
Tiba giliran pada diri-Nya... Dia disalib,
justru Dia diam saja. Dia tidak membebaskan diri-Nya. Dia relakan diri-Nya.
Bukan karena Dia tidak berkuasa seperti hinaan orang. Dia cukup dengan berkata
saja... akan jadi.
Bahkan kalau Yesus mau, Yesus bisa turun
dari salib dan para pengejek tadi semua tiba-tiba nancap kesakitan disalib...
gantian !
Pontius Pilatus... raja Herodes... para
pemuka agama... kaum Farisi... prajurit Roma... bisa berjejer ditancapkan Yesus
di kayu salib.... kalau Yesus mau !
Tapi itu tak perlu ! Nantilah itu... Yesus
akan lakukan apa yang Dia mau lakukan pada pada HARI AGUNG saat kedatangan-Nya.
Kita tunggu sajalah ya !
Segera
!
Cobalah kita karang kata-kata apa saja...
apa yang kita ingin Yesus lakukan, Dia lebih dari bisa untuk melakukannya.
Namun Dia taat dan tahu jalan yang harus Dia tempuh. Hidup-Nya untuk orang lain...
untuk kita... untukku.
Betapa berbahagianya saya, karena apa yang
Dia alami, apa yang Dia tanggung di kayu salib adalah untukku... untuk kita
semua yang percaya kepada Dia.
Terpujilah
Tuhan Yesus Kristus.
Karena itu, apa yang harus kita
lakukan?
Apa yang seharusnya dan selayaknya kita
perbuat?
Kata Rasul Paulus,
Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya
mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia,
yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
(2 Korintus 5:15)
Walau susah dan tak mudah jalan-Nya, tetapi
marilah kita tempuh itu. Itulah kehendak Yesus... hidup kita bagi sesama kita.
Dalam kerinduanku aku berdoa,
"Tuhan
Yesus... dalam kelemahan dan betapa tidak berdayanya aku, tolonglah aku untuk
dimampukan menempuh jalan-jalan-Mu"
Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan menyertai dan melindungi kita. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Terpujilah Tuhan, atas penjelasan penjelasan Bapak Alamta Singarimbun
BalasHapus