Hati Yang Haus

1 Desember 2018

1 Petrus 2:2
Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.

Orang yang tidak biasa atau tak berpengalaman mungkin bingung jika melihat bayi terus-menerus menangis. Tidak tahu mau diapakan agar bayi itu jadi tenang.

Sebetulnya menangis itu adalah cara sang bayi untuk menyatakan bahwa dia butuh sesuatu yang harus segera dipenuhi. Hanya saja dia belum bisa berkata-kata menyatakan apa yang dia mau, dan kitapun kurang peka.

Salah satu kebutuhan penting dan utama bayi itu adalah susu. Oleh karena itu sang ibu atau pengasuhnya yang mengerti akan segera memberi susu, dan betul... bayi itu berhenti menangis dan bahkan dengan damainya dia tertidur pulas di pangkuan ibu terkasih... luar biasa ! 

Banyak orang... bahkan mungkin kita... sebetulnya sedang menangis dan meringis hatinya. Penyebabnya adalah jiwanya sedang haus. Akibatnya dia tidak tenang hidup, gelisah dan tindakannya aneh-aneh... persis sang bayi yang menangis. 

Kita tidak sadari dan tidak peka apa kebutuhan utama kita yang membuat jiwa kita menangis. Kita masukkan ke pikiran dan hati kita segala macam yang real dan abstrak ibarat bilangan dan fungsi kompleks. Tak sembuh juga. Padahal sebetulnya kita butuh firman-Nya untuk mengisi hati kita. 

Karena firman-Nya tidak masuk ke hati kita, kita tetap saja kehausan sebab tak terpenuhi kebutuhan utama kita. Ibarat sepeda motor yang macet tak mau hidup karena bahan bakarnya nyaris habis. Lantas kita berbaik hati memasukkan teh manis ke tankinya.. tentu tak bisa hidup, sebab tak cocok. 

Sahabat yang kekasih... sebagai orang percaya, sejauh manapun kita merasa level rohani kita... kita tetap butuh hal yang sangat mendasar... kita butuh yang paling utama dan pokok... kita butuh hati kita diisi oleh firman Tuhan. Oleh firman-Nya kita kuat.

Karena itu, sesibuk apapun kita hari ini dan setiap hari kejar-kejaran dengan pekerjaan seolah waktu kurang... tingkat manapun pentingnya peran kita di mata orang... janganlah lupa luangkan waktu serta tenangkan hati untuk berdoa kepada Tuhan. Biarlah firman-Nya mengalir mengisi tanki hati kita. 

Dengar-dengaranlah akan kehendak Bapa kita yang akan Dia nyatakan lewat suara-Nya yang halus dan merdu melalui sapaan firman-Nya setiap hari. Oleh firman-Nya kita dikuatkan, diteguhkan, dihiburkan dan dipuaskan. Rasakan dan yakinilah itu.

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus berkati... Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Kekuatan Yang Membangun

30 November 2018\

Roma 15:1-2 
Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.
Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.

Di dalam wawancara mencari kerja di sebuah perusahaan, kepada calon tenaga kerja sering ditanyakan, "Apa kekuatan Anda ?"

Berbagai jawaban orang atas pertanyaan tersebut dengan maksud agar diterima bekerja. Terkadang distel juga jawabannya karena dianggap pertanyaan itu sudah standar dan sudah diduga akan ditanyakan.

Terlepas dari apapun jawaban orang, tetapi memang perlu diketahui apa kekuatan orang yang mau bekerja, supaya dapat disempurnakan kekuatan itu untuk membangun perusahaan.

Tidak hanya di perusahaan, tetapi kita juga perlu sebetulnya mengetahui apa kekuatan kita sebagai pemberian Allah?

Apa kekuatan kita?

• Kuat dalam finansial?
• Kuat dalam posisi/jabatan?
• Kuat dalam iman?
• Kuat dalam pengetahuan?
• Kuat dalam ... ...? (silahkan diisi !)

Pastilah ada kekuatan kita dalam bidang tertentu yang positif sifatnya. Semua itu diberikan Tuhan dan milik-Nya... dan kita pakai demi kemuliaan-Nya. 

Masalahnya adalah; sudahkah kita gunakan kekuatan kita untuk membangun orang-orang? 
Ataukah kita gunakan kekuatan kita seputar kesenangan saja demi popularitas dan kepuasan diri?

Rasul Paulus ingatkan agar kita menolong dan menanggung orang yang lemah dalam bidang tertentu dimana justru dalam hal tersebut kita diberi Tuhan kemampuan.
Sebaliknya juga demikian... semoga dalam kelemahan kita, ada orang-orang tertentu yang punya hati untuk menolong.

Marilah kita menjadi anak-anak Tuhan yang selalu siap tolong-menolong dan saling membangun dengan segenap kapasitas yang telah diberikan Tuhan.

Selamat bekerja.
Selamat belajar.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita  Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Optimalkan Karunia Rohani Anda

29 November 2018

2 Timotius 1:6
Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.

Berbagai-bagai karunia rohani diberikan Allah kepada kita. Karunia tersebut dianugerahkan-Nya setelah kita percaya dan menerima Kristus... setelah kita lahir baru. 

Karunia rohani diberikan untuk melengkapi kita dan untuk kita saling melengkapi sebagai orang percaya. Ada berbagai karunia pada setiap kita. Karunia rohani tidaklah menunjukkan level atau status kita, sebab status kita semua sama yaitu anak-anak Allah.

Beberapa karunia tersebut diungkapkan Rasul Paulus di dalam 1 Korintus 12:28,
"Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh."  

Apa karunia rohani kita? 

Kita dapat mengetahui karunia rohani kita dalam pengalaman keseharian dan perjalanan kehidupan rohani kita. Orang lain yang telah percaya kepada Kristus, juga dapat memberitahu tentang karunia rohani kita berdasarkan apa yang mereka lihat dalam diri kita, misalnya di dalam pelayanan yang kita lakukan.

Apapun karunia kita, semua itu baik karena dari Allah datangnya dan bertujuan mempermuliakan Dia. Jangan diamkan dan jangan abaikan setiap karunia rohani yang Allah beri. Rasul Paulus ingatkan hal itu kepada Timotius dan tentu kepada kita juga di dalam pertumbuhan rohani dan di dalam pelayanan kita.

Karena itu, adalah baik kita mengoptimalkan  dengan meneliti untuk lebih mengatahui karunia rohani dari Tuhan kepada kita agar dikembangkan, dipergunakan dan dikobarkan untuk kemuliaan Allah.

Biarlah Tuhan Yesus Kristus dimuliakan, ditinggikan dan diagungkan melalui setiap karunia rohani kita masing-masing, sebab untuk itulah kita hidup sebagai anak-anak-Nya.

Selamat bekerja.
Selamat belajar.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita dengan segala karunia rohani yang Dia beri. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Sikap Terhadap Uang

28 November 2018

1 Timotius 6:10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Semua kita butuh uang. Itu pasti ! 
Itulah salah satu alasan mengapa kita bekerja atau berusaha. Dengan hasil kerja atau usaha kita dapatkan uang. 

Betapa sering juga orang-orang kaya serasa terpojokkan dengan kata-kata atau bahkan oleh khotbah yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Sepertinya kekayaan itu tak perlu. Padahal kalau kita normal pastilah kita ingin juga kaya kan?
Pastilah kita tidak mau kekurangan uang.

Apapun kita katakan yang menyiratkan seolah kita tak butuh uang... itu tidak benar. Hidup ini harus berlanjut dan untuk itu kita butuh biaya... butuh ongkos.

Hanya saja yang perlu dimiliki adalah sikap terhadap uang. Kita butuh uang dengan sikap yang benar.

Beberapa sikap yang benar terhadap uang adalah:
• Uang bukan segala-galanya.
• Jiwa kita tidak dapat diukur harganya oleh nilai uang.
• Jangan sampai uang menjadi penyebab yang membuat kita putus hubungan dengan siapapun.
• Jangan malas... kreatif dan usahakan jalan jujur untuk beroleh uang
• Jika ada utang dan sudah sanggup mengembalikan... kembalikanlah. 
• Kita harus dapat dipercaya dalam keuangan... jujur. Sebab sering orang dapat dipercaya dalam berbagai hal, tetapi sering sulit dipercaya dari sisi kejujuran akan uang.
• Jangan rakus dan jangan tamak dengan uang. 
• Jangan sampai uang membuat kita lupa melayani.
• Dapatkanlah uang dengan cara benar dengan keringat dan jerih lelah kita. Adalah nikmat makan dan minum jika yang kita makan dan minum itu adalah hasil keringat kita.
• Bermurah hati dengan sikap memberi. Teratur memberi sesuai dengan beban hati yang ditaruh Tuhan kepada kita. Mungkin kita memberi ke gereja, ke Lembaga Penginjilan, ke orang tertentu yang sangat butuh, menyokong pelayanan seseorang ataupun pelayanan yang sedang kita lakukan... banyak posnya dimana kita sejahtera untuk berbagi.

Bila kita memiliki sikap yang benar akan uang, maka kita akan damai. Tetapi bila tidak tepat sikap kita terhadap uang, maka keadaan bisa kacau, atau paling tidak hati kita yang dikacaukan oleh ketidakbenaran pandangan kita akan uang. 

Rasul Paulus katakan bahwa ketertarikan atau cinta akan uang adalah akar kejahatan. Ini peringatan bagi kita agar jangan sampai ada sesuatu dalam diri kita yang jahat di hadapan Tuhan gara-gara uang.  

Marilah kita menikmati perjalanan hidup kita dengan keuangan kita... dengan rejeki dan bahagian hidup kita sesuai dengan ketetapan Tuhan yang sudah Dia atur dengan  kebijaksanaan-Nya.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus  menyertai dan memberkati serta mencukupkan kebutuhan hidup kita. 
Amin...

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Diamlah dan Ketahuilah

27 November 2018

Mazmur 46:10 
"Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!"

Sifat alami manusia adalah ingin dihormati... ingin dihargai dan ingin ditinggikan. Manusia selalu saja cenderung berkeinginan menguasai serta menjadi nomor satu dan orang lain yang menjadi nomor 2... nomor 3... dan seterusnya. 

Bila manusia merasa dirinya nomor 1, maka dari situlah sering memunculkan kegaduhan dan kekacauan. 

Bagi kita yang percaya haruslah tahu dan berkehendak menjadikan bahwa Tuhan Yesus NOMOR SATU dalam hidup kita. Lalu terserah Tuhan saja... kita menjadi nomor berapa. Biarlah Tuhan dengan kebijaksanaan-Nya akan menempatkan kita dalam porsi yang Dia mau dan Dia rasa tepat. 

Kita harus selalu berusaha memaksimumkan diri dalam semua hal. 
Kembangkan talenta kita seoptimal mungkin. 
Bekerja keraslah. 
Puaskanlah orang-orang di sekitar kita sejauh kita bisa dengan karya terbaik kita. 
Jangan tanggung-tanggung berbuat apa yang benar dan baik. 

Namun dibalik itu apa bagian kita dan nomor urut berapa kita dipercayakan Tuhan... sama sekali tidak ada masalah. Terimalah bagian kita dengan penuh ucapan syukur.

Bagi kita culup puaslah dan berbahagialah serta damailah bila hidup kita memuaskan Tuhan. Ukurannya bukan pikiran dan maunya kita seperti apa, tapi apa yang Tuhan mau.

Asalkan saja rencana dan tujuan Tuhan terhadap dunia ini tercapai melalui setiap peran kita, maka sesungguhnya kitalah orang sukses... sukses menurut Tuhan. Itulah sebagian arti atau makna bahwa kita meninggikan Tuhan.

Di mana Allah ditinggikan dan dimuliakan, maka di situlah ada damai dan bahagia.

Orang yang takut dan hormat akan Tuhan mengalami ketenangan penuh dalam setiap situasi... walau dia bukan nomor 1... bahkan mungkin orang mencap dia sebagai urutan bawah atau juru kunci.

Kiranya Tuhan ditinggikan dan dihormati setiap orang dengan melihat hidup kita yang senantiasa meninggikan Dia.
Semoga ! ! !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus  menyertai dan memberkati kita.
Amin...

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Ke Level Tak Berhingga

26 November 2018

Filipi 2:5-7
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,  yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Rasul Paulus mencatat sempurna tentang Yesus. Walaupun Yesus setara dengan Allah, Dia tidak pertahankan itu, tetapi Dia melepaskan dan mengosongkan diri-Nya. Yesus dengan sengaja merendahkan diri-Nya.

Yesus setara dengan Allah memiliki arti bahwa Yesus adalah Allah. Yesus yang adalah Allah mau turun menjadi manusia. Bahkan Yesus menjadi manusia yang paling rendah... mati disalib.

Berapa level Yesus merendahkan diri-Nya?

Yesus dari status Maha Tinggi menjadi manusia yang paling bawah level penurunannya : TAK BERHINGGA.

Semua itu Yesus lakukan adalah untuk menjangkau kita yang sudah jatuh tak berhingga dalamnya. 

Oleh karena Yesus telah merendahkan diri-Nya serendah-rendahnya, maka Dia ditinggikan pula setinggi-tingginya. Tidak ada yang lebih tinggi dari Yesus... sekali lagi: tidak ada siapapun yang lebih tinggi dari Yesus.

Oleh karena Yesus begitu amat tinggi, maka salah satu yang nanti terjadi adalah apa yang dikatakan Paulus dalam
Filipi 2:9-11: 
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku:"Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Ketika kita mencoba membandingkan kebesaran dan keagungan Yesus dengan tokoh lain yang kita anggap tokoh besar... tolonglah hentikan itu! Kita tidak patut lakukan itu! 

Jangan mencoba membandingkan Yesus dengan manusia siapapun. Tidak bisa! Yang kita anggap manusia sehebat apapun dia... orang itu kelak bertekuk lutut di hadapan Yesus! Sebab Yesus menjadi manusia hanyalah selama selang waktu singkat saja, namun Dia adalah Allah. Sedangkan manusia tidak bisa menjadi Allah seperti Yesus. 

Jadi betapa bodohnya jika kita membandingkan Yesus dengan manusia yang kita anggap hebat yang mungkin kita hayalkan dan juluki sebagai superman... spiderman... batman... dan ....man, ...man lainnya. 

Betapa berbahagianya kita menjadi milik Yesus. Betapa bersyukurnya kita memiliki Yesus yang Agung, Mulia dan rendah hati... luar biasa!
Puji Tuhan !

Sebab itu mari kita terus semangat hidup menjalani sisa hidup kita berapapun sisa hidup kita yang mungkin tinggal sedikit atau masih banyak... untuk belajar, bekerja, berkarya dan melayani. 

Soal masih banyak sisa hidup kita, itupun relatif dan memang pada dasarnya hidup kita singkat saja dan terbatas... ibaratnya... kita cuma singgah untuk makan dan minum di rest area... dan setelah itu piring dan gelas kita segera dicuci serta disimpan... dan kitapun berangkatlah ke tujuan kita yang sebenarnya... RUMAH BAPA, ke LEVEL TAK BERHINGGA dibandingkan tempat kita di dunia fana ini.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus  menyertai dan memberkati kita melanjutkan perjalanan hidup kita masing-masing hingga akhir.
Amin...

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tuhan Adalah setia

25 November 2018

2 Tesalonika 3:3
Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.

Dari masa ke masa, tantangan dan hambatan akan selalu dialami oleh orang-orang percaya. Bentuknya saja yang berbeda-beda.

Kekuatan kita hanyalah Tuhan semata-mata. Hanya Dia yang dapat diharapkan. Tuhan saja yang tidak pernah mengecewakan. DIA SETIA!!

Manusia sering menyusahkan kita. Orang-orang yang kita merasa dekatpun dapat membuat kita kecewa. Sahabat kita sering tidak memuaskan kita.

Sebaliknya sama saja. Tentu kita juga dapat menyusahkan orang. Harapan orang terhadap kita betapa sering tidak dapat kita penuhi. Kitapun sering melupakan orang. Kita juga sering tidak perhatian dengan orang yang mestinya kita peduli.

Apa yang dikemukakan di atas  sering menjadi pengalaman keseharian kita. Hal itu sudah kita alami di masa lalu. Mungkin juga saat inipun sedang kita alami. Kedepanpun masih saja hal tersebut menjadi bagian hidup kita.

Semua itu menunjukkan betapa terbatasnya kita sebagai manusia. Kita diingatkan bahwa hanya Tuhan yang setia. Dia yang akan terus sebagai Bapa yang baik menguatkan hati kita. Allah yang memelihara dan menaungi kita.

Bayangkanlah bila kita tidak sepenuhnya percaya kepada Tuhan, sementara orang-orang di sekitar kita juga tidak memahami kita... kepada siapa lagi kita akan pergi? Tidak ada lagi!

Karena itu mari kita percayakan sepenuhnya hidup kita kepada Tuhan. Jangan ragukan Dia. Dia sumber pertolongan kita.

Meski memang kitapun tidaklah sempurna dan serba terbatas dalam banyak hal, terlepas dari apapun pengalaman kita dengan orang lain, maka marilah kita berupaya dan berusaha menjadi sahabat yang baik bagi siapa saja. Jadilah hidup kita menjadi berkat dan memberkati orang lain. Itu yang diajarkan Kristus kepada kita. Itu teladan-Nya!

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Allah Bapa Yang Maha Setia menguatkan hati dan memelihara kita.
Amin. 

Salam dan doa.
Alamta Singarimbun-Bandung

Hidup Mati Untuk dan Milik Tuhan

Roma 14:8-9  
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.

Bayangkanlah di depan kita ada dua kaos oblong. 
Oblong yang pertama masih baru dalam kemasan plastik. Merknya masih ada. Warnanya bagus. 
Oblong yang kedua sama dengan yang pertama. Persis sama. Bedanya hanyalah bahwa oblong kedua sudah bekas. Warnanya nyaris pudar dan ada sedikit sobeknya karena sudah sering dipakai. 
Jika disuruh memilih dan hanya boleh diambil satu saja, oblong yang mana Anda ambil ?
Pastilah pilihan jatuh ke oblong pertama.
Tetapi tunggu dulu !
Hal itu karena tidak ada informasi lengkap tentang oblong itu.

Ternyata oblong pertama adalah kaos yang baru saja dibeli di sebuah mall di kota Bandung. Oblong itu dibuat dengan meniru oblong kedua.
Oblong kedua adalah oblong yang dipakai pemain bola terkenal legendaris (PELE) ketika kesebelasannya menjadi juara dunia sepak bola tahun 1970 (kalau tidak salah). Selama ini oblong tersebut disimpan di sebuah museum olah raga.

Apabila informasi ini kita tahu, Anda pilih mana?... ayooo ! !

Yang jelas saya pasti pilih oblong kedua. Sebab saya tahu siapa pemiliknya. 

Nilai oblong kedua itu tidak sebatas harga bahannya saja, tetapi dominan disebabkan nama besar PELE. Prestis !

Ungkapan di atas merupakan sebuah analogi tentang siapa kita.... ya... siapa kita ? ?
Rasul Paulus menegaskan bahwa kita milik TUHAN
Siapapun kita... bila sudah percaya dan terima Yesus secara pribadi... berbahagialah! Anda milik Yesus!

Apapun status dan level sosial kita di masyarakat... tidak ada alasan untuk tidak berbahagia. Dipandang rendahpun tak apa-apa. Tak ada gengsi-gengsian. Tidak ada alasan untuk merasa diri tidak berharga. Sungguh kita berharga... yakinlah! 

Tinggal sekarang... mari kita hidup menyesuaikan diri dengan apa yang diinginkan dan dikehendaki SANG PEMILIK kita.

Sangat tidak perlu bagi kita buang-buang waktu untuk mengangkat tanduk seolah berjuang meninggikan status, sebab status dan nilai kita sudah sangat jelas amat tinggi di dalam Yesus.

Yang perlu kita lakukan adalah bersama Yesus kita berpola pikir sederhana dengan tekun bekerja menjalankan seluruh tanggung jawab dan setia melayani. Tetap hidup sesuai kehendak-Nya... itu saja cukuplah !

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus berkati... Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Mengisi Kemerdekaan Dari Belengu Dosa

23 November 2018

1 Petrus 2:16
”Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.”

Para orang tua kita yang sudah lanjut usia yang dahulu hidup dalam zaman penjajahan mengatakan bahwa kehidupan saat itu susah. 

Mereka tidak dapat menikmati hidup dengan bebas. Kehidupan selalu diawasi dan diatur oleh bangsa penjajah. Segala hal yang dilakukan selalu dibatasi. Mengeluarkan pendapat tidak boleh. 

Bila menentang dianggap musuh dan nyawa dapat melayang. Harta kepunyaan sendiripun tidak bebas untuk dipergunakan. Hak-hak dibatasi, tapi sebaliknya kewajiban sangat ditekankan bahkan sering diperberat.

Oleh karena itu idaman bagi bangsa yang terjajah adalah merdeka. Itulah sebabnya banyak pelopor dan pahlawan bersedia berjuang tanpa pamrih agar diperoleh kemerdekaan. Harta dan nyawa menjadi taruhannya. Tetapi begitu kemerdekaan diperoleh dan terlepas dari tangan penjajah, masih banyak hal yang harus dilakukan. 

Kebebasan tidaklah berarti masalah selesai, tetapi ada perjuangan lain yang harus dilakukan yaitu menata kehidupan... bahkan perjuangan sama beratnya. Bila kemerdekaan tidak diisi dengan hal yang baik, keadaan tidak akan pernah berubah, bahkan bisa saja malah lebih parah.

Penjajahan yang lebih buruk adalah penjajahan atas jiwa. Jiwa manusia telah terjajah ke dalam dosa. Dosa dengan segala keinginannya bercokol dalam diri manusia. Karena itu jiwa manusia perlu dibebaskan. 

Kebebasan jiwa diperoleh karena pemberian Allah dalam Kristus. Begitu manusia sadar akan keberdosaannya dan datang kepada Yesus untuk mengakuinya serta bertobat, dia akan dibebaskan dari hukumam dosa. 

Terlepas dari dosa tidak berarti manusia bebas berbuat apa saja, tetapi ada perjuangan lain yaitu bagaimana agar kehidupan sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki...agar kita terus menerus melakukan apa yang menjadi tugas kita sebagai orang yang telah merdeka dari dosa. 

Ada orang-orang tertentu yang merasa tidak perlu lagi berbuat apa-apa, merasa telah selesai semuanya begitu keselamatan dalam Yesus diterima. Pandangan ini tentu tidak benar. Kebebasan bukan berarti tidak ada tanggung jawab. Setiap orang percaya wajib menjaga diri serta terus bertumbuh dan berbuah. 

Kehendak Allah atas kemerdekaan manusia adalah agar kebebasan itu diisi dengan melakukan hal-hal mulia yang kelak dituai buahnya ketika Kristus datang. 

Setiap orang yang telah dimerdekakan berada  dalam perjuangan... berjuang dalam berbuat kebajikan dan kesalehan.
Mari kita melakukan itu ...!!

Sealamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus Sahabat setia menyertai dan memberkati kita senantiasa.
Amin...

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

TUHAN Menetapkan Langkah-Langkah Kita

22 November 2018

Mazmur 37:23
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.

Sebagai seorang penumpang, ketika kita naik pesawat terbang, pernahkan kita mendatangi pilot untuk memberi petunjuk ke arah tujuan kita? Kita ajarikah dia bagaimana mengemudikan pesawat yang sedang kita naiki itu?

Bayangkan kalau kita lakukan hal itu, apa gerangan kata penumpang lain? Apakah akan mereka katakan bahwa kita adalah pelatih pilot?... padahal bukan !
Atau ketika penumpang lain lakukan seperti itu, apa kata kita?

Yang kita perlu lakukan adalah duduklah dengan rapi dan manis di kursi yang telah ditetapkan. Bertegur sapalah dengan orang di sebelah kita. Ikuti semua petunjuk yang diberikan. Jangan bertindak aneh-aneh... apalagi merusak pesawat... pantang ! !

Begitulah juga ketika kita menjadi penumpang pesawat besar... bumi ini.
Kita bersyukur dapat hidup di dunia ini walau hanya sementara dan selintas saja. Kita bersyukur karena hidup kita ditetapkan Allah di manapun kita berada saat ini.

Terlebih bagi kita yang percaya kepada Yesus Kristus, Tuhan sungguh menetapkan seluruh langkah kita. 
Arti Allah menetapkan langkah kita, adalah bahwa:
• Allah merencanakan kita ada,
• Allah menyertai kita,
• Allah melindungi kita,
• Allah memantau kita,
• Allah menjaga kita,
• Allah memperhatikan kita,
• Allah memahami kita,
• Allah memihak kita,
• Allah mengasihi kita,
• Allah ... ... ... ...

Apa yang terbaik dan tersesuai menurut pandangan Allah bagi kita... diberikan-Nya.

Jadi sebagai penumpang dan penghuni sementara di bumi ini, marilah kita hidup dengan baik.. sebaik kita bisa. Tekunlah bekerja sesuai profesi kita sebab itu amanah-Nya.
Walau dalam suasana terbatas dan rasanya kita tidak bisa berbuat banyak hal, namun biarlah hidup kita ada faedahnya bagi sesama kita.
Inilah ketetapan Allah bagi setiap orang yang berkenan kepada-Nya.

Selamat belajar.
Selamat bekerja
Selamat beraktifitas. 
Selamat melayani.

Tuhan Yesus memberkati dan menyertai setiap langkah hidup kita sebagai ketetapan-Nya. 
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
✈✈✈✈✈

Tuhan Yesus Merasakan dan Mengalami Kelemahan Kita

21 November 2018

Ibrani 4:15
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Seorang bayi menangis terus-menerus di sebuah pesawat. Mungkin sang bayi merasa kurang nyaman. Seandainya bukan bayi, tentu dia dapat berkata mengungkapkan perasaannya sebagai arti dari tangisannya.

Melihat bayi itu menangis, maka seorang ibu berkata kepada suaminya, "Kasihan sekali anak itu Pa ya..."  Berkali-kali ibu itu berkata seperti itu. 

Sang ibu berkata begitu karena ada perasaan kasihan kepada si bayi mungil dan juga kepada ibu si bayi yang sangat repot menggendong anaknya sambil membujuk supaya tidak nangis lagi. Rasa belas kasihan juga muncul karena sang ibu sudah berpengalaman dengan anaknya ketika dulu masih bayi yang juga rada rewel di perjalanan.

Lain halnya dengan seorang pemuda di pesawat itu. Dia agak sewot dan sepertinya mengeluh dan mau protes. Dia merasa terganggu sebab tidak bisa istirahat menikmati perjalanan. Sang pemuda tidak merasakan perasaan sang bayi karena belum punya pengalaman susahnya merawat dan mendalami perasaan bayi. Atau mungkin juga karena memang dalam dirinya tidak ada perasaan berbelas kasihan.

Sesungguhnyalah Tuhan Yesus sebagai Imam Besar kita turut merasakan kesusahan kita sebagai manusia. Tuhan Yesus pernah merasakan hidup sebagai manusia seperti kita. Bahkan perjalanan hidup-Nya lebih berat dan lebih parah dari kita. 

Bayangkan dan rasakan juga perasaan Yesus yang dihina, ditolak, diperlakukan kasar, diejek dan dicemoohkan. Bahkan Yesus tahu bahwa Dia harus mati menempuh jalan salib. Betapa berat beban-Nya. Kalau kita seperti Yesus, kita sudah mati berdiri duluan karena stress, atau jadi tidak waras karena beratnya tekanan.

Oleh sebab itu kita sungguh berterima kasih dan amat bersyukur sebab Yesus sangat memahami kita. 
Dia sungguh berempati kepada kita. 
Dia rasakan apa yang kita rasa dengan segala beban dan tekanan hidup kita. 
Yesus peduli dengan kita.

Saat-saat kita tidak kuat dengan tekanan hidup, Tuhan Yesus selalu hadir di sisi kita. Bahkan Roh Kudus ada di hati kita. Allah Bapa Yang Maha Baik mengendalikan segala sesuatu. Dia menuntun hidup kita. Dia sungguh memahami kita. Dia berpihak kepada kita apapun dan bagaimanapun situasi hidup kita. 

Tuhan Yesus merasakan kegetiran hati kita dan Dia peduli dengan kita. Oleh sebab itu dekatlah dan menyatulah terus dengan Kristus Yesus Tuhan kita.

Pujilah Tuhan hai jiwaku... Janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya! !

Selamat belajar.
Selamat bekerja
Selamat beraktifitas. 
Selamat melayani.

Tuhan Yesus memberkati dan menyertai kita. 
Dia peduli dengan kita. 
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Kekayaan Perkataan Kristus

20 November 2018

Kolose 3:16
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

Salah satu kekayaan adalah berdiamnya perkataan Kristus dalam hati dan pikiran kita. Kekayaan ini dimiliki oleh setiap orang percaya yang dapat digunakan untuk saling memberkati di antara kita. Kita saling diteguhkan dan dikuatkan oleh firman Tuhan yang tertaruh dalam hati kita.

Rasul Paulus mengatkan, "Hendaklah... ... ...", artinya adalah wajib bagi kita agar firman-Nya ada di dalam hati kita. Persoalannya adalah bagaimana agar firman-Nya sungguh-sungguh tinggal dalam hati sehingga menjadi kekayaan kita.

Untuk itu kita harus meyakini bahwa firman Tuhan sungguh berharga yang tak ternilai. Selanjutnya ada kerinduan dan upaya kita untuk mendengar, membaca, mempelajari, merenungkan serta melakukan firman-Nya. Dengan demikian kita dikuatkan dan kita menguatkan orang lain. Orang lain juga dapat menguatkan kita. 

Oleh karena itu, sebagai saudara seiman, mari kita terus saling meneguhkan dan saling menguatkan serta saling menghibur oleh kekayaan firman Tuhan. Itulah semestinya terus terjadi di antara kita. 

Jika kita kuat di dalam Tuhan, maka banyak hal-hal positif yang dapat kita lakukan untuk membesarkan hati orang dan dengan demikian kita memuliakan Tuhan.

Selamat belajar.
Selamat bekerja
Selamat beraktifitas. 
Selamat melayani.

Tuhan memberkati dan menyertai kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Sangat Malang Hanya Berhasil Di Bumi


19 November 2018

1 Korintus 15:19
Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Dimanakah dan apakah harapan hidup kita sesungguhnya?

Setiap hari kita berjuang agar hidup kita menjadi lebih baik. Memang harus begitu. Biarlah cita-cita kita tetap terpelihara dan upayakan serta buat jalannya. 

Tetapi itu sajakah?

Rasul Paulus katakan bahwa jika dalam hidup sementara ini saja kita berharap... kita ingin menikmati dunia ini sepuasnya... itu saja tanpa berkelanjutan... maka kita adalah orang yang paling malang.

Untuk menuliskan hal ini saya haruslah minta maaf... bahwa jika kita berharap dan berjuang sekedar berjaya di dunia ini, maka secara prinsip apa bedanya kita dengan mahluk hidup lain yang bukan manusia? Apa bedanya kita dengan binatang kesayangan peliharaan kita? Bukankah mereka berjuang juga sama seperti kita? Merekapun minum dan makan. Setelah itu sudah... selesai.

Oleh sebab itu mari kita berjuang dengan gigih untuk segudang cita-cita kita. Akan tetapi paling tidak; sama bahkan lebih gigih lagi semestinya kita hidup untuk hal-hal yang kekal. Hidup kita tidak stop di bumi ini saja, namun berlanjut dalam keabadian. Itulah mestinya yang ada dalam hati dan pikiran kita. Biarlah 1 Korintus 15:19 mengingatkan kita terus akan hal ini.

Selamat belajar.
Selamat bekerja
Selamat beraktifitas. 
Selamat melayani.

Tuhan memberkati dan menyertai kita hingga kekekalan. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Status kita adalah anak-anak Allah

18 November 2018

Yakobus 1:18  
Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Di beberapa suku tertentu, para bapak atau ibu disapa dengan menyebutkan anak sulungnya. Nama anak sulung ditaruh atau disambungkan ke orang tuanya. Ini sebetulnya merupakan sebuah penghargaan dan kehormatan.

Allah menciptakan segala sesuatu, baik benda mati maupun makhluk hidup. Tetapi Allah disapa atau disebut sebagai Allah manusia... Allah kita.

Ingat jugalah misalnya Allah kita disebutkan sebagai Allah Abraham... Allah Ishak... Allah Yakub.

Kisah Para Rasul 7:32
Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Maka gemetarlah Musa, dan ia tidak berani lagi melihatnya.

Kita bersyukur karena kita sudah menjadi anak-anak Tuhan. Kita dapat menyapa DIA sebagai: Allahku... Tuhanku... Bapaku. Seolah Allah itu milik kita pribadi... dan memang betul bahwa kita milik-Nya... kepunyaan-Nya atas kehendak-Nya sendiri. 

Allah menjadikan kita oleh firman-Nya. Sesungguhnya harga dan nilai diri kita sudah dipatok sangat tinggi. Status kita adalah anak-anak Allah. Masing-masing kita seolah anak sulung Tuhan. Mari kita syukuri ini. Dan yang paling penting adalah biarlah kita menjadi anak-anak-Nya yang manis, baik dan taat.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Allah Bapa senantiasa menyertai dan memberkati kita sebagai anak sulung-Nya. Amin.

Salam dan doa.
Alamta Singarimbun-Bandung

Kenakanlah Kasih Persaudaraan

17 November 2018

Ibrani 13:1  
Peliharalah kasih persaudaraan!

Oleh Yesus Kristus, kita telah menjadi saudara dalam sebuah keluarga besar... Keluarga Besar Allah. 

Dalam Keluarga Besar Allah, kita diberi talenta dan karunia yang berbeda-beda. Dalam pandangan Allah semua itu baik. Semua kita berguna. Semua kita berperan. Jangan sampai kita merasa lebih penting dari orang lain. Jangan sampai kita merasa lebih utama dari orang lain.

Alah menciptakan kita unik. Tidak ada kita yang sama persis. Allah menciptakan kita sempurna. Dalam keterbatasan kita, semua kita penting di hadapan-Nya. Allah ingin memakai kita menjadi alat perpanjangan tangan-Nya untuk mencapai maksud dan rencana-Nya Yang Agung atas dunia ini.

Semua kita berharga karena telah diangkat menjadi anak-anak Allah. Kita telah ditebus oleh darah Kristus. 
• Kita tidak menjadi lebih mulia bila dipuji dan tidak berkurang nilai kita jika kita dikritik. 
Bobot diri kita tetap sama walau ditolak, dan harga diri kita sama saja jikapun kita diangkat-angkat orang. 

Betapa damainya apabila hal ini kita pahami baik-baik, sehingga kita tidak lagi mencari-cari pujian yang sia-sia. Kita akan bersyukur atas kasih karunia Allah yang sungguh besar.

Oleh sebab itu, yang perlu kita lakukan adalah mari kita semakin mengenali diri kita di hadapan Allah dan di hadapan manusia, terutama di antara kita sesama anak-anak Allah. 

Kenakanlah kasih persaudaraan serta maksimumkan diri kita dengan apa yang Tuhan telah beri sebagai karunia-Nya. 

Marilah kita menjaga kebersamaan dan kebersatuan kita sebagai Keluarga Besar Allah. 

Dengan demikian damai sejahtera Kristus akan semakin terasa dan ternikmati oleh kita dan itulah semestinya yang mengendalikan hidup kita. 
Puji Tuhan ! !

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus berkati... Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Berkontribusi Membangun Orang Percaya

16 November 2018

Yohanes 17:4
Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

Dalam doa-Nya Tuhan Yesus mengungkapkan bahwa Dia telah menyelesaikan pekerjaan yang telah ditugaskan Allah Bapa kepada-Nya. Dengan demikianlah Dia mempermuliakan Bapa.

Salah satu pekerjaan utama Kristus adalah menyiapkan murid-murid-Nya untuk melanjutkan pekerjaan-Nya kelak. Apa yang telah dilakukan Yesus dipercayakan kepada para murid-Nya. Karena itu fokus doa Yesus adalah murid-murid-Nya. Manusia adalah asset bagi-Nya.

Apakah kita tertarik dengan apa yang dilakukan Yesus? Apakah kita juga sedang membagi hidup kita untuk ikut ambil bagian membangun orang-orang masa depan?

Orang-orang yang kita siapkan adalah anak-anak kita. Tapi tidak hanya itu, tetapi juga orang-orang yang dipercayakan Tuhan untuk kita latih dan didik. 

Mungkin saja kita tidak langsung membina orang-orang, sebab talenta dan karunia kita berbeda dibuat Tuhan. Tetapi masalahnya adalah apakah kita tertarik dan terbeban agar ada banyak generasi-generasi yang takut akan Tuhan. Apakah ada kontribusi kita untuk itu.

Kiranya doa Yesus terhadap murid-murid menjadi inspirasi bagi kita untuk ikut membangun manusia dan menyelesaikannya dengan baik hingga titik tertentu yang telah Tuhan tetapkan. Dengan demikian kitapun dimampukan kelak untuk berkata, "Aku telah menyelesaikan pekerjaan yang telah Engkau berikan kepadaku"
Semoga ! !

Selamat belajar.
Selamat bekerja
Selamat beraktifitas. 
Selamat melayani.

Tuhan menyertai kita untuk ikut ambil bagian di dalam pekerjaan-Nya. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Hubungan Pribadi Dengan Tuhan Yesus

Yohanes 17:3
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Terbayang kalau kita berada di satu rumah yang indah dan sangat menyenangkan, tetapi kita tidak mengenal dengan baik sang pemilik rumah, hanya kenal begitu-begitu saja, tentulah tidak sempurna senangnya.

Bayangkan kita sedang makan semeja dengan pemilik rumah itu, kita diam-diaman saja jadinya. Kita hanya fokus kepada makanan saja. Bagi orang yang tujuannya hanya makan, mungkin tidak persoalan, tidak ada masalah. Namun tentu saja hal ini tidak normal. Semestinyalah ada suasana hangat.

Begitulah diumpamakan jika srseorang meyakini sudah diselamatkan, namun biasa-biasa saja... tidak bertumbuh mengenal Yesus yang telah menyelamatkannya. Hubungan terasa tidak harmonis.

Dalam doa Yesus tersirat suatu pemahaman bahwa kehidupan yang kekal haruslah ditandai dan dibangun oleh suatu pengenalan akan Allah di dalam Kristus. Jadi tidaklah sekedar beroleh bebasnya kita dari hukuman dosa, tetapi lebih dalam dari itu adalah adanya dan terciptanya relasi dan pengenalan yang kuat dan dalam akan Tuhan.

Oleh sebab itu, marilah kita terus membangun hubungan yang kuat dengan Kristus. Itulah yang mestinya menjadi kerinduan kita. Kita tidak hamya yakin akan keselamatan; tetapi lebih dari itu adalah hubungan pribadi kita yang intim dengan pribadi Kristus. Itulah doa Yesus... itulah kerinduan-Nya. Biarlah itu juga menjadi kerinduan kita bersama. Kita dekat dengan Dia.

Selamat belajar.
Selamat bekerja
Selamat beraktifitas. 
Selamat melayani.

Tuhan beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
✈✈✈✈✈

Menyadari Kasih Yesus

14 November 2018

Yohanes 15:13
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Persoalan kita sering adalah merasa kurang dikasihi... kurang diperhatikan. Merasa kurang dikasihi oleh pasangan... oleh orang tua... oleh teman. Bahkan kita merasa kurang diperhatikan oleh Tuhan.

Sering kita berpikir...
• Mengapa Tuhan tidak mengabulkan doa saya?
• Mengapa Tuhan tidak memberi apa yang saya inginkan? 
• Mengapa Tuhan tidak melepaskan saya dari susah hidup dan sengsara? 
• Mengapa Tuhan tidak memenangkan perkara saya? 
• Mengapa Tuhan tidak melepaskan saya dari kehidupan seperti ini? 
• Mengapa Tuhan tidak menyembuhkan penyakit saya? 
• Mengapa Tuhan  tidak ... ...  ?

Ya... 
Terlalu banyak pertanyaan negatif kata tidak terhadap Tuhan.
Terlalu banyak kata mengapa dalam hidup kita terhadap Tuhan, dan merasa tidak ada jawabannya.

Akibatnya kita berkesimpulan Tuhan tidak adil dan Dia tak berpihak kepada kita. 
Kita merasa jauh dengan Tuhan. 
Kita memiliki pemikiran yang tidak pas terhadap Tuhan. 
Yang namanya tidak pas, pastilah terasa tidak nyaman. Hubungan kita dengan Tuhan terasa tawar dan hambar.

Akibatnya hidup ini terasa jenuh dan membosankan. Sukacita hilang. Banyak khawatir datang dari berbagai segi. Merasa takut. Bahkan penyakit fisik muncul dalam berbagai bentuk.

Namun Tuhan Yesus mengatakan kepada para murid-Nya... kepada kita semua... bahwa Dia mengasihi kita. Bukti kasih-Nya adalah nyawa-Nya. Apa yang paling mahal dalam diri Yesus, sudah diberikan-Nya kepada kita. Itulah kasih terbesar. Itulah puncak dari keberpihakan Yesus kepada kita. 

Jadi kita mau berkata apa lagi?
Apakah masih banyak pertanyaan mengapa dari kita dan seolah tidak ada jawabannya?

Doaku...
Ya Allah ... betapa sering hatiku begitu kecil dan kerdil meyakini-Mu sebagai Bapa yang baik. Seolah Engkau tidak peduli kepadaku. 
Sesungguhnya Engkau  mencintai dan mengasihiku sepenuhnya sesuai  kebesaran-Mu. Buktinya nyawa Yesus sudah Engkau peruntukkan bagiku.
Buatlah aku semakin meyakini kasih-Mu, sehingga berkuranglah pertanyaan mengapa dariku... seolah aku yang kecil ini meragukan cinta-Mu padaku.
Amin

Selamat belajar.
Selamat bekerja
Selamat beraktifitas. 
Selamat melayani.

IMMANUEL... Tuhan beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Hidup Yang Menyatakan Kemuliaan Allah

13 November 2018

Yohanes 11:4
Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."

Tuhan Yesus mendapat kabar bahwa Lazarus sakit. Setelah mengetahui kabar itu Yesus mengatakan bahwa penyakitnya itu tidak akan membawa kematian.

Karena penyakitnya itu, Lazarus kemudian meninggal dunia. Ketika Yesus datang, Lazarus dibangkitkan dan hidup kembali. Sehingga benarlah kata Yesus bahwa penyakit Lazarus tidak membawa kematian, walaupun memang Lazarus mengalami kematian sejenak, tetapi dia bangkit. 

Melalui kebangkitan Lazarus, orang takjub kepada Allah. Tampak kuasa dan kemuliaan Allah. Inilah tujuan dari peristiwa kematian dan kebangkitan Lazarus. Allah menggunakan peristiwa kematian Lazarus sebagai alat untuk memperlihatkan kehormatan dan kemuliaan-Nya.

Mungkin saat ini kita tidak mengalami seperti suasana keluarga Lazarus. Atau bisa juga mungkin persis seperti halnya Lazarus mengalami suasana dukacita. Mungkin saja masalah kita adalah pergumulan berat sehingga dapat disamakan beratnya seperti suasana berkabung dukacita.

Dalam hal ini, bila kita melihat dari sisi Allah, maka seperti apa yang dikatakan Yesus bahwa ini adalah suatu kesempatan dinyatakannya kemuliaan Allah... walau terasa berat.

Kemuliaan Allah dinyatakan dalam hidup kita tidak sama dengan tercapainya apa yang kita mau, atau tidak selalu dalam suasana gembira seperti bayangan dan gambaran orang pada umumnya. Kemuliaan Allah justru sering dinyatakan atau kita rasakan dalam suasana dimana kita sedang mengalami tekanan berat juga.

Oleh karena itu marilah kita dengan hati terbuka menerima setiap peristiwa dan keputusan Tuhan atas kita. 

Biarlah dalam setiap situasi hidup kita kemuliaan Allah menjadi nyata. Baik dalam susah atau senang Allah senantiasa ditinggikan dan dimuliakan. Bila ini terjadi, maka sesungguhnya kitalah orang yang paling sukses dan paling berbahagia sebab Allah "berhasil" menggunakan kita mencapai maksud-Nya.

Selamat belajar.
Selamat bekerja
Selamat beraktifitas. 
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...