2 Korintus 4:1
Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan
ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
Tawar hati adalah hal yang sering membuat
kita bekerja atau melayani setengah-setengah... tidak semangat. Kita tidak
melakukan apa yang terbaik. Tidak maksimal berbuat.
Penyebab tawar hati banyak.
Mungkin karena keletihan fisik.
Mungkin karena merasa apa yang kita lakukan
tidak dihargai.
Mungkin karena merasa jenuh.
Mungkin karena merasa apa yang dilakukan
tidak sebaik apa yang orang lakukan.
Mungkin karena pangkat kita tidak
naik-naik.
Mungkin hasil usaha kita tidak sesuai
harapan.
Mungkin karena upah kita kecil.
Ada banyak kemungkinan lain.
Rasul Paulus mengatakan bahwa apa yang dia
lakukan dalam pelayanannya, itu dia terima dari Allah. Itu semua karena kemurahan
Allah. Itulah yang membuat dia tetap antusias dan bergairah melakukannya. Dia
tidak tawar hati. Semua dari Tuhan dan untuk Tuhan.
Apa yang sedang kita kerjakan?
Bagaimana bentuk pelayanan kita saat ini?
Berapa penghasilan kita?
Apa kata orang tentang apa yang sedang kita
lakoni?
Semua itu tidak mempengaruhi kualitas
pekerjaan dan pelayanan kita, bila kita sadari bahwa itu semua dari Tuhan.
Tuhan mempercayakannya kepada kita.
Penilai dan Juri utama atas
hidup kita adalah Allah. Oleh karena itu sebetulnya kualitas pekerjaan dan mutu
hidup kita mestinya tetap terjaga dan baik adanya. Kita tetap bersemangat dan
tidak tawar hati. Mutu hidup kita tidak sekedar diletakkan atas dasar apa kata
orang.
Apa
kata Tuhan tentang kita itulah yang utama.
Selamat bekerja.
Selamat belajar.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan menyertai dan memberkati. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar