Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan
jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah
milik Tuhan.
Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup
kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas
orang-orang hidup.
Bayangkanlah di depan kita ada dua kaos
oblong.
Oblong yang pertama masih baru dalam
kemasan plastik. Merknya masih ada. Warnanya bagus.
Oblong yang kedua sama dengan yang pertama.
Persis sama. Bedanya hanyalah bahwa oblong kedua sudah bekas. Warnanya nyaris
pudar dan ada sedikit sobeknya karena sudah sering dipakai.
Jika disuruh memilih dan hanya boleh
diambil satu saja, oblong yang mana Anda ambil ?
Pastilah pilihan jatuh ke oblong pertama.
Tetapi tunggu dulu !
Hal itu karena tidak ada informasi lengkap
tentang oblong itu.
Ternyata oblong pertama adalah kaos yang
baru saja dibeli di sebuah mall di kota Bandung. Oblong itu dibuat dengan
meniru oblong kedua.
Oblong kedua adalah oblong yang dipakai pemain
bola terkenal legendaris (PELE)
ketika kesebelasannya menjadi juara dunia sepak bola tahun 1970 (kalau tidak
salah). Selama ini oblong tersebut disimpan di sebuah museum olah raga.
Apabila informasi ini kita tahu, Anda pilih
mana?... ayooo ! !
Yang jelas saya pasti pilih oblong kedua.
Sebab saya tahu siapa pemiliknya.
Nilai oblong kedua itu tidak sebatas harga
bahannya saja, tetapi dominan disebabkan nama besar PELE. Prestis !
Ungkapan di atas merupakan sebuah analogi
tentang siapa kita.... ya... siapa kita ? ?
Rasul Paulus menegaskan bahwa kita milik TUHAN.
Siapapun kita... bila sudah percaya dan
terima Yesus secara pribadi... berbahagialah! Anda milik Yesus!
Apapun status dan level sosial kita di masyarakat...
tidak ada alasan untuk tidak berbahagia. Dipandang rendahpun tak apa-apa. Tak
ada gengsi-gengsian. Tidak ada alasan untuk merasa diri tidak berharga. Sungguh kita berharga... yakinlah!
Tinggal sekarang... mari kita hidup
menyesuaikan diri dengan apa yang diinginkan dan dikehendaki SANG PEMILIK kita.
Sangat
tidak perlu bagi kita buang-buang waktu untuk mengangkat
tanduk seolah berjuang meninggikan
status, sebab status dan nilai kita sudah sangat jelas amat tinggi di dalam
Yesus.
Yang perlu kita lakukan adalah bersama Yesus kita berpola pikir
sederhana dengan tekun bekerja menjalankan seluruh tanggung jawab dan setia
melayani. Tetap hidup sesuai kehendak-Nya... itu saja cukuplah !
Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus berkati... Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar