Mencuri, Jangan Mencuri Lagi


16 Januari 2020

Efesus 4:28
Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.

Membaca pesan Paulus di atas, mungkin kita berkata bahwa ayat itu bukan untuk kita, sebab kita bukanlah pencuri... kita bukan perampok... kita adalah orang baik-baik.

Walau demikian, ayat itu mengingatkan kita untuk tidak berbuat curang, salah satu adalah dalam soal uang. 

Berbuat curang dalam soal uang, sebetulnya mirip-miriplah dengan mencuri yang dimaksudkan Paulus. Atau juga bila kita menahan hak orang... abai dengan sesuatu yang mestinya kita beri ke orang yang seharusnya diberi... inipun sebenarnya mencuri juga.

Dalam banyak hal tanggung jawab, seseorang dapat dipercaya, tetapi sering dalam uang tidak dapat dipercaya... dekat-dekat dengan mencuri itu namanya. 

Mungkin pernyataan ini terasa keras dan tidak disukai, tapi ini nyata. Tidak hanya di dunia sekuler, tetapi bila tidak hati-hati, masalah uang juga sering melibatkan oknum-oknum rohani dalam pelayanan.

Oleh karena takut atau kuatir kekurangan... atau yang lebih menyedihkan adalah karena terkontaminasi dengan gaya hidup, orang-orang sering tidak jujur soal uang, agar hidup nyaman dan keinginan terpenuhi.

Biarlah nasihat Paulus di atas memantapkan kita untuk memiliki  gaya hidup tidak berlebihan, tidak hedonisme, tidak menjadikan uang sebagai dasar hubungan dengan siapapun. Cukupkanlah diri dengan hasil kerja keras kita walau tidak besar imbalan yang didapat... sehingga kita "tidak mencuri"... tidak mengambil yang bukan hak kita.

Bahkan terlebih indah dan mulia lagi bila kita dapat berbagi dengan apa yang kita miliki kepada orang yang membutuhkan, atau kepada pihak ke mana Tuhan arahkan... ke mana beban hati kita...

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati dan menyertai kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Anggur Untuk Jiwa


15 Januari 2020

Yohanes 2:9-10
Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

Ketika Tuhan Yesus membuat air menjadi anggur di pesta di Kana, pemimpin pesta tidak tahu bagaimana dan dari mana anggur itu datangnya, bahkan dia mengira bahwa anggur itu tadinya disimpan mempelai laki-laki sebagai cadangan. 

Seorang pemimpin pesta pastilah tahu banyak jenis anggur dan dia bisa bedakan mana anggur yang baik dan mana yang tidak baik. Lantas dia memuji dan berkata bahwa anggur yang dibuat Yesus itu baik. Pastilah! 

Bagi kita penggemar anggur, mungkin ingin mencicipi bagaimana rasa anggur itu... pasti istimewa, melebihi rasa anggur yang pernah ada sebelum dan akan ada sesudahnya... 👍👍

Prinsipnya adalah bahwa Tuhan Yesus senantiasa berbuat dan memberi apa yang terbaik, bahkan di atas ekspektasi dan apa yang kita pikirkan. Hanya kita saja yang terkadang kurang atau tidak memahami bahwa apa yang Yesus berikan dan lakukan selalu yang terbaik di atas yang baik.

Apa yang dibuat Yesus di pesta di Kana itu barulah sekedar anggur yang sangat dibutuhkan penyelenggara pesta. Sesungguhnya Tuhan Yesus berbuat dan memberi kita lebih dari anggur untuk fisik kita. Dia memberi apa yang terbaik. Tuhan Yesus memberi ANGGUR untuk jiwa dan rohani kita, yaitu darah-Nya yang dibutuhkan oleh segenap manusia.

Bersyukurlah bila kita sudah dibasuh oleh darah-Nya... kita telah meminum ANGGUR-NYA.  

Oleh karena itu, sebagaimana anggur yang telah dibuat Yesus di pesta Kana itu untuk dibagikan kepada para tamu pesta untuk dinikmati, maka marilah kita membagikan dan mewartakan ke orang-orang agar mereka juga dapat menerima dan menikmati ANGGUR... DARAH YESUS.. untuk keselamatan jiwa mereka.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Status Kita Kaya


14 Januari 2020

1 Yohanes 3:1 
Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.

Ada seorang anak yang dianggap dan dikatakan orang sangat beruntung, sebab dia diangkat oleh seorang yang kaya raya menjadi anaknya. Tadinya dia sulit hidup, sekarang banyak kemudahan dia dapatkan, terutama kebutuhan hidup. Apa saja rasanya bisa dia beli. Tak kekurangan hidupnya.

Bagaimana dengan kita?
Apakah kita orang yang beruntung?

Yang terindah dan termahal bagi kita adalah status kita sebagai anak-anak Allah di dalam Yesus Kristus.

Kita yang tadinya "miskin" dan terhilang, telah diangkat menjadi anak-anak-Nya oleh karya keselamatan Tuhan Yesus. Kita diperkaya oleh-Nya. 

Tentu saja maksud diperkaya bukan kaya menurut ukuran kita yang selalu diartikan dalam bentuk finansial... bukan!

Kekayaan utama kita adalah dalam bentuk damai dan sejahtera serta hikmat surgawi. Dan sesungguhnyalah kita kaya, tetapi kekayaan kita bukan sekarang, namun nanti kita peroleh bila Dia datang.

Bila saat ini kita kaya dan hidup dalam kelimpahan materi, bersyukurlah... dan nanti akan lebih lagi kita peroleh bila Yesus datang kembali. Sebab itu pergunakanlah kekayaan kita dengan benar dan bijaksana. Semua itu untuk kemuliaan Kristus.

Bila keadaan kita saat ini, meski kita sudah bekerja keras, keadaan kita pas-pasan saja, tidak mengapa dan memang tidak apa-apa. Tetaplah bersyukur dan tetaplah semangat mengerjakan apa yang masih dapat kita lakukan sebaik mungkin. Nanti kita akan beroleh harta kekal abadi. Yang sedikit pada kita, bila dengan penyertaan Tuhan, dan kita imani itu sebagai rahmat dan berkat Allah, maka berbahagialah kita.
Puji Tuhan!

Dalam status kita sebagai anak-anak Allah;
• marilah kita melipat tangan berdoa,
• arahkanlah hati dan pikiran kita kepada Allah Bapa,
• ucapkanlah syukur atas apa yang ada,
• perkatakanlah berkat bagi orang lain dan diri kita
• sembahlah DIA.

Tetaplah semangat!

Selamat beraktifitas.
Selsmat melayani.

Tuhan beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bamdung.

Tuhan Saja Sandaranku


13 Januari 2020

Amsal 3:26  
Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.

Banyak hal yang tidak dimengerti dan tidak dipahami dalam hidup ini. Di tengah-tengah hal yang tidak kita pahami dan tidak dimengerti itu, Tuhan yang menjaga kita, Dia tempat kita bersandar sehingga aman.

Kekuatan kita tidak memadai sebagai sumber pertolongan. Bahkan orang yang mungkin kita andalkan, merekapun juga butuh Tuhan sebagai tempat pertolongan untuk bersandar.

Betapapun baiknya keadaan kita, bila Tuhan tidak menjadi sandaran kita, kita sebetulnya dalam posisi tidak aman. Semua dapat berubah tiba-tiba.

Dalam keadaan kita kurang baik sekalipun, bila Tuhan kita andalkan, kita berada dalam posisi aman.

Sebab itu biarlah kita selalu memutuskan untuk tetap mengandalkan Tuhan dalam hal apapun. Janganlah kita menjauh dari Dia.  Itulah keputusan terbaik kita.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Bersorak-sorak bagi Tuhan


12 Januari 2020

Mazmur 95:2
Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.

Kita diajak dan dipanggil untuk datang kepada Allah, menghadap wajah-Nya. Kita datang kepada-Nya dengan nyanyian syukur.

Persolannya adalah kita sering sulit datang kepada Tuhan dengan syukur sebab ada beban-beban yang terasa berat dan itu sangat menghambat. Hati dan pikiran kita condong ke beban itu. 

Kalaupun kita terlihat memuji Tuhan, tetapi sering pujian kita terasa hambar dan tidak terlepas. Kita tidak menikmati pujian kita, sepertinya kepaksa.

Tentulah Tuhan memahami sepenuhnya apa yang menjadi beban hati dan pikiran kita. Dan yang terpenting adalah di dalam Dia ada kelepasan dan pemulihan.

Oleh karena itu mari kita memuji Tuhan dengan bersorak-sorak. Bersorak artinya bukanlah intensitas dentuman suara keras. Kalaupun seperti itu tak masalah juga. Dipersilahkan saja asalkan jemaat dibangun oleh suara keras kita.

Mungkin saja dalam bersorak itu terasa suasana senyap, namun mengalir lembut dan meresap di hati. Mengalirlah pujian dan penyembahan kita kepada Allah. Terasa teduh, sebab pujian kita berintikan KEMENANGAN IMAN yang melampaui dan mengatasi segala persoalan kita.
P u j i  T u h a n  !

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.

Kuasa dan penyertaan Tuhan membangkitkan kemenangan iman bagi kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Menaruh Pengharapan Pada Kristus Di dunia dan Surga


11 Januari 2020

1 Korintus 15:19
Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Ayat ini ditujukan khusus kepada kita... orang Kristen... orang yang telah percaya kepada Kristus.

Sebagai orang percaya, kita masih berada di dunia ini. Pastilah sebagai manusia, wajar bila kitapun juga memiliki berbagai harapan akan hidup ini... agar dapat hidup lebih layak dan lebih sejahtera, dengan tolok ukurnya di benak kita:
• karir meningkat, 
• fasilitas oke, 
• untung dagang besar,
• anak-anak pintar sekolah, 
• sukses, 
• urusan lancar,
• menjadi orang terpandang,
• pendapat kita selalu diterima,
• eksis di semua tempat,
• menjadi figur yang dielu-elukan orang banyak,
• pasangan hidup penuh pengertian.
• ... ... ... ...
Ada lagikah?
Ayo tambahkan saja ke daftar di atas. 
Daftarnya menjadi amat panjang ya... 

Dunia ini maunya dapat disulap dan diubah jadi surga. Hal ini akan memotivasi kita bekerja keras tanpa kenal lelah, dan terkadang mau lakukan apapun untuk itu... habis-habisan sampai habis!

Akan tetapi, di dalam Kristus, kita memiliki harapan bukan hanya sekedar di dunia ini sebagai surga kecil, tetapi ada SURGA BESAR menanti yang jauh lebih indah dan lebih mulia... sempurna ! 
Sekali lagi... SEMPURNA !

Oleh sebab itu, janganlah kiranya harapan kita hanya sukses dunia ini. Bila kita sukses di dunia ini, syukur dan Pujilah Tuhan. Kalau memang bisa, mengapa tidak kan ya...?

Bila kita merasa tidak / belum memperoleh apa yang kita harap-harapkan di dunia ini, tidak apa-apa juga. Jangan putus harap! Terus sajalah berjuang berbuat apa yang terbaik yang masih Tuhan ijinkan kita lakukan. 

Jika kita hanya berharap dan bekerja keras akan dunia ini saja, dan hal itu membuat kita jauh dari Tuhan, serta menghalangi kita terlibat dengan apa rencana Allah atas dunia ini, maka dikatakan kita adalah: orang paling malang.

Mengapa?

Karena surga kecil dunia ini... yang belum tentu surga... dapat menghalangi kita melihat dan berharap akan SURGA BESAR, yang memang betul-betul Surga yang dijanjikan Yesus... 
Wow dahsyat ! !

Karena itu, maukah kita berpredikat paling malang? dengan hanya berharap akan surga kecil dan tidak mengimani SURGA BESAR ? 
J A N G A N L A H  !

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Kesatuan Roh dan Ikatan Damai Sejahtera


10 Januari 2020

Efesus 4:3-6 
Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

Kumpulan semut yang kecil dapat memindahkan benda yang jauh lebih besar. Pemandangan ini tentunya sering kita lihat. 

Kemampuan semut-semut kecil itu disebabkan adanya kerja sama yang kuat dan terarah. Yang di depan menarik, yang di belakang mendorong. 

Kekompakan ke arah yang tepat, membuat kekuatan kecil semut berlipat ganda, sehingga muncul kemampuan besar.

Kita sebagai manusia dalam banyak hal sering kalah dengan semut dalam hal kesatuan dan kebersamaan. Ibarat beban di tengah, kita sering menarik atau mendorong ke arah sembarang saja... suka-suka kita. Hal ini membuat beban tidak bergerak, atau kalaupun bergerak... lamban, sebab tidak efektif tenaga-tenaga yang kita punya. Malah jangan-jangan bergerak ke arah yang salah. Sia-sia dan rugi kita jadinya.

Rasul Paulus menyerukan agar ada kebersamaan dan kesatuan di antara kita. 

Hendaklah kita:
• bersatu dalam pengharapan,
• bersatu dalam iman,
• bersatu dalam babtisan (meski bentuknya berbeda),
• bersatu dalam tujuan besar Allah atas dunia ini.

Para sahabat, apapun peran kita, mari kita wujudkan kebersamaan kita dalam kesatuan Roh dan ikatan damai sejahtera

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Allah Bapa kita senantiasa mencurahkan berkat dalam kebersamaan dan kesatuan kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tiap Langkahku Diatur Oleh Tuhan


PA Permata Permata Sektor
2 Februari 2020

TIAP LANGKAHKU DIATUR OLEH TUHAN
Ibrani 11:8-11

Pada akhir tahun biasanya orang-orang membuat resolusi dan rencana-rencana untuk dilakukan maupun yang ingin dicapai di tahun depan. 
- Apakah Anda juga membuat resolusi pribadi? ... (Masing-masing menyampaikan resolusinya)

- Seberapa optimiskah Anda melangkah untuk mencapai resolusi Anda?... (Level 1 paling rendah, level 10 paling tinggi)

- Hari ini kita sudah memasuki hari ke 33 di tahun 2020, apakah langkah Anda mencapai resolusi Anda masih on the track?...

- bagaimanakah kondisi hubungan pribadi Anda dengan Tuhan saat ini (berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan) dibandingkan tahun 2019?...

Mari belajar bagaimana kita anak-anak Tuhan harusnya melangkah menjalani tahun 2020:

1. Tentunya tidak ada orang yang tahu apa yang akan terjadi di hari-hari ke depan di tahun 2020 ini. Dalam Ibrani 11:8, bagaimana sikap Abraham melangkah berjalan ke tempat yang dia tidak tahu?

2. Apa yang mendorong Abraham tetap taat untuk melangkah menjalani perintah Tuhan dan menunggu janji Tuhan? (Ibrani 11:8-11)

3. Mengapa kita harus menyerahkan langkah-langkah perjalanan hidup kita kepada Tuhan?
- Amsal 5:21 .... 
- Amsal 16:9 ....
- Yeremia 10:23 ....

4. Apa saja janji Tuhan tentang langkah-langkah orang yang hidup berkenan kepada-Nya? (Mazmur 18:37; Mazmur 37:23-24,31)

5. Untuk memperoleh janji Tuhan, apa saja yang harus kita lakukan?
- Mazmur 119:59 ....
- Matius 6:27 ....
- 2 Korintus 5:7 ....

Mari melangkahkan kaki dengan semangat dan penuh harapan menjalani tahun 2020. Tuhan memberkati. Amin.

Sumber Berkat

9 Januari 2020

Mazmur 5:12 
Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

Tentu kita rindu dan ingin diberkati oleh Tuhan...
• usaha kita diberkati,
• pekerjaan kita diberkati,
• studi kita diberkati,
• keluarga kita diberkati,
• pelayanan kita diberkati,
• apa yang kita lakukan diberkati.

Untuk itu satu hal penting yang harus kita lakukan adalah agar kita hidup di dalam kebenaran.

Dasar kita hidup dalam kebenaran adalah bahwa terlebih dahulu kita telah dibenarkan oleh Tuhan Yesus. Dengan telah dibenarkan oleh Kristus, kita dituntun-Nya untuk memahami apa yang benar dan diberikan-Nya kekuatan dan kemampuan untuk melakukannya.

Oleh sebab itu kita tidak perlu ragu akan Tuhan sebagai SUMBER BERKAT. Dengan dan di dalam rahmat-Nya, marilah kita dengan sepenuh hati hidup dalam kebenaran. Untuk itu bertekunlah mendengar, membaca, mempelajari dan merenungkan serta menerapkan firman-Nya. 

Tiada hari tanpa firman-Nya, teruslah berjalan maju ke depan di dalam kebenaran-Nya.

Mazmur 119:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Allah memberkati. Amin 

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Malu Hati Kepada Tuhan


8 Januari 2020

Filipi 1:20 
Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.

Perasaan malu yang positif sering mendorong orang untuk berbuat apa yang baik dan bermanfaat. 

Perasaan tidak tahu malu membuat banyak orang bertindak sembarangan. 

Tidak menghargai sesama, berbuat curang, merugikan orang lain, dan melakukan perbuatan tercela, sering terjadi sebagai akibat rasa malu tidak ada lagi.

Kita perlu memupuk rasa malu tidak hanya terhadap orang lain, tetapi malu terhadap diri sendiri bila tidak melakukan apa yang baik dan benar.

Terlebih kita juga perlu malu hati dan merasa malu terhadap Tuhan jika kita tidak melakukan apa yang Dia kehendaki... bila kita tidak taat kepada Dia.

Hal itulah yang diungkapkan Rasul Paulus... dia tidak merasa malu sebab dengan nyata Kristus dipermuliakan dalam hidupnya... bahkan sampai matinya.

Kiranya kuat kuasa Roh Kudus menuntun dan menguatkan kita untuk senantiasa dengar-dengaran kepada firman-Nya. 

Biarlah kita senantiasa peka terhadap kehendak-Nya, sehingga kita memiliki kontrol diri... merasa malu hati bila hidup kita tidak berpadanan dengan apa yang Allah mau. Itulah sesungguhnya harga diri, martabat dan nilai hidup kita di hadapan-Nya.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Yang Paling Hina Memberitakan Kekayaan Kristus


7 Januari 2020

Efesus 3:8  
Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu.

Rasul Paulus merasa dirinya paling hina karena mungkin dia melihat dan mengingat masa lalunya. Namun dengan merasakan anugerah dan kasih karunia Allah, Rasul Paulus sungguh menikmati kekayaan Kristus. 

Rasul Paulus menjadi murid Yesus dan dipakai-Nya memberitakan apa yang telah dia dapatkan dalam Kristus. Semua itu karena Paulus telah berjumpa dengan Kristus... diawali oleh perjumpaannya dengan Juruselamat.

Seberapa burukpun masa lalu seseorang, jika dia telah berjumpa dengan Kristus, maka dia akan  diubahkan dan dapat menikmati kekayaan Kristus. Terlebih dapat dipakai Allah menjadi pemberita Injil. Dia akan menjadi orang luar biasa dalam pandangan Tuhan, meski mungkin bagi manusia tidak terpandang apa-apa. Ini tentu sangat menakjubkan. 

Sebaliknya betapapun orang merasa dirinya baik dan hebat, tapi jika belum berjumpa dengan Kristus, dan belum diubahkan, maka dia sebetulnya akan dibatasi oleh pikirannya. Dia akan melakukan hal-hal biasa dan standar manusia saja. Tetapi orang seperti ini, bila berjumpa dengan Yesus dan diubahkan, sungguh ajaib. Sendainya kita menambahkan poin-poin daftar keajaiban dunia, maka orang baik dan hebat yang telah berjumpa dengan Kristus akan masuk di dalam daftar itu. Dia akan dipakai Tuhan begitu luar biasa.

Karena itu, bagi setiap kita, apapun dan bagaimanapun masa lalu kita, betapapun gelap gulitanya kita di masa lalu, bila berjumpa dengan Yesus dan menyambut serta menerima Dia dalam hati dan mau diubahkan oleh Dia, maka kita akan menjadi warga Kerajaan Allah dan kita dapat menikmati kekayaan Kristus yang tak terduga besar dan dalamnya.
Puji Tuhan !

Selamat beraktifitas
Selamat melayani

Anugerah dan kasih karunia Allah beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Apakah Keinginan Utama Anda?

6 Januari 2020

Matius 6:21 
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Apa yang kita inginkan, apa yang kita pikirkan, apa yang selalu kita bicarakan, dan apa yang membuat kita sering merasa penasaran karena merasa belum memperolehnya?

Kalau dibuat daftarnya, mungkin banyak yang muncul. Tetapi apakah yang menjadi urutan pertama?

Apa yang ada dalam daftar tersebut di situlah hati kita. Kita akan berjuang memperolehnya. Tentulah sebagai orang percaya kita akan berdoa untuk itu, bahkan kita juga meminta agar sahabat-sahabat kita turut mendoakannya.

Hanya saja, kita akan selalu diingatkan, apakah keinginan utama kita?, atau paling tidak dari sekian banyak tercatat dalam daftar keinginan kita, apakah ada kaitannya dengan rencana Allah atas dunia ini?... adakah hubungannya dengan kekekalan?

Alangkah indahnya dalam pemandangan Tuhan, jika isi daftar keinginan kita dan apa yang kita lakukan, termasuk profesi kita juga, apapun itu, kita tidak hanya sekedar mencari nafkah saja karena memang itu harus, namun ada dampaknya langsung atau tidak langsung dengan kehadiran Kerajaan Allah di dunia ini. Kita dipakai Allah untuk itu. Biarlah itu isi hati kita, itulah harta utama kita. 
S e t u j u k a h  ?
S e m o g a  !

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Mintalah yang Diinginkan Tuhan Bagi Anda


5 Januari 2020

Yohanes 15:7 
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Sebagian orang sering memandang atau menekankan ayat di atas dalam pengertian bahwa apapun yang diminta dan didoakan, akan dikabulkan Tuhan. Mereka sampai detail mendoakan apa yang mereka inginkan. Dan ada orang yang mungkin tidak memperoleh apa yang dia doakan; membuat mereka kecewa dan meragukan kebenaran perkataan Tuhan Yesus tersebut.

Bagi kita penekanan sebetulnya bukanlah soal dikabulkan atau tidaknya doa kita, tetapi kita disuruh untuk tinggal tetap di dalam Yesus, dan taat kepada Dia. 

Semestinyalah dalam kita tinggal dan taat kepada Dia, permintaan kitapun harusnya bukanlah permintaan atas selera kita, tetapi kita akan memohon bahwa apa yang kita minta selaras dan sesuai dengan kehendak-Nya. 

Dengan dikabulkannya permohonan dan doa kita, semestinya yang pertama dan utama yang terjadi adalah Allah dimuliakan dan ditinggikan. Keagungan Tuhan tampak melalui setiap pemberian-Nya. 

Tindakan iman bukanlah sekedar bahwa apa yang kita minta dikabulkan Tuhan. Banyak pengalaman menunjukkan bahwa kita sering bergumul menantikan apa yang sedang kita rindukan, bahkan ada yang tidak Allah penuhi apa yang kita mau.

Walau ada bagian-bagian apa yang kita harapkan belum Tuhan penuhi, tidak apa-apa asalkan hubungan kita dengan Allah langgeng... tidak terganggu. Keintiman kita dengan Allah jauh lebih penting dibandingkan dengan terkabulnya suatu keinginan. Hal ini tentu sering sulit karena sifat alami kita menuntut apa yang kita ingin maunya segera terealisasi, namun sebagai pelajaran kehidupan kita dengan Kristus, bila tidak seperti itu, kita harus siap!

Mari kita terus tetap tinggal di dalam Yesus, tetap taat kepada Dia... melampaui keinginan kita atas terkabulnya sebuah doa.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Allah Bapa di dalam Yesus Kristus dan persekutuan dengan Roh Kudus meneguhkan dan menguatkan kita senantiasa. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Berikan Yang Terbaik Pada Tuhan Yesus


4 Januari 2020

Yohanes 12:3-5 
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"

Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak yang sangat mahal. Karena mahalnya, maka Yudas Iskariot protes bahwa Maria seharusnya tidak perlu berbuat seperti itu. Lebih baik minyak itu dijual dan uangnya disumbangkan buat orang-orang miskin... meskipun memang Yudas memiliki maksud tertentu dibalik ucapannya yang tampak humanis.

Tuhan Yesus membiarkan Maria melakukan apa yang dilakukan Maria kepada-Nya. Yesus merasa apa yang dilakukan Maria sudah tepat dan sungguh amat terpuji. 

Walaupun Maria bukanlah orang kaya raya, tapi dia memberi minyak terbaik kepada Tuhan Yesus. Dia tidak menahan apa yang paling baik yang ada pada dia.

Apa yang ada pada kita yang terbaik yang telah kita persembahkan kepada Yesus?
Apa yang ada pada kita yang terbaik yang akan kita persembahkan kepada Yesus?

Biarlah kita jawab pertanyaan di atas secara pribadi sebagai evaluasi diri kita di hadapan Allah. Kita tidak perlu menjawab sikap orang lain, dimana kita bertindak sebagai hakim atas orang itu. Jangan kita mengukur sikap orang lain kepada Tuhan, yang dapat berakibat dengan diam-diam kita memvonis mereka... jangan!... siapakah kita? Lebih besarkah kita? Tentu tidak! Janganlah kita berperan "sebagai Yudas Iskariot terhadap Maria" terhadap orang lain.

Sebagaimana Maria menghargai dan memuliakan Yesus dengan meminyaki kaki-Nya dengan minyak yang mahal, alangkah indahnya bila kita juga berkomitmen mempersembahkan apa yang terbaik kepada Yesus sebagai respons kita terhadap kasih dan anugerah-Nya yang AJAIB dan BESAR.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati kita. Amin 

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Merelakan Yang Ada Pada Kita

3 Januari 2020

Yohanes 6:11
Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.

Ayat di atas adalah bagian dari peristiwa dimana Tuhan Yesus memberi makan 5000 orang.

Untuk memberi makan sebanyak itu, diawali dengan pengambilan roti dan ikan oleh Tuhan dari seorang anak kecil.

Tidak tahu kita bagaimana perasaan anak kecil itu ketika roti dan ikan yang menjadi bekalnya diambil. Namun pengambilan roti itu menjadi berkat bagi banyak orang. Bisa jadi anak itupun makan roti dan ikan lebih banyak dari apa yang dia bawa. Bahkan lebih enak dan lebih nikmat.

Belajar dari kisah anak kecil itu, relakah kita ada sesuatu yang diambil dari kita untuk bermanfaat bagi orang lain? 

Sering sebetulnya kita tidak harus berlebihan memberi sesuatu yang berguna bagi sesama kita. Hanya saja kita tidak terpikir untuk itu. Kita tidak peka dan tidak tanggap bahwa sebetulnya ada sesuatu yang sanggup kita lakukan untuk kebaikan sesama kita.

Pengalaman anak kecil itu kiranya menginspirasi kita untuk hidup memberi sesuai kapasitas dan kemampuan kita. Dengan demikianlah kita hidup bermakna.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai hidup kita. Amin.

Salam dan doa, 
Alamta Singarimbun-Bandung

Memberi Rasa Yang Berguna


2 Januari 2020

Lukas 14:34 
Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?

Bayangkanlah ada seorang ibu, atau siapapun, yang sedang memasak. Dia memasukkan garam ke dalam masakannya. Lantas tidak ada rasa asin muncul. Kemudian ditambah lagi garamnya, tetapi tetap saja rasa asinnya tidak muncul juga. Padahal semua bumbu sudah masuk. Ternyata memang bahwa garam tadi tidak terasa asin sama sekali... hambar tak berasa apa-apa.

Apakah akan diambil garam lain untuk mengasinkan garam yang sudah tawar, terus dimasukkan ke dalam masakan?

Tentu saja tidak! 
Buat apa? 
Lebih baik garam yang baik dan masih asin itu saja yang dimasukkan, lantas garam yang sudah tawar dibiarkan begitu saja, atau malah dibuang. Sebab sudah tidak berguna lagi.

Sahabat, mari kita melanjutkan kehidupan kita dengan bekerja, berkarya serta hidup melayani. Biarlah kita tetap memberi rasa ibarat garam memberi rasa asin. Kalau kita berperan sebagai gula, berilah rasa manis. 

Biarlah kita tetap berperan memberi dan berbagi sesuatu yang ada pada kita, apapun bentuknya. Mungkin hal itu berupa: materi... kata-kata membangun... tegur sapa menghangatkan... pikiran mencerahkan... dan sebagainya. Pastilah ada pada kita sesuatu yang berguna. Besar atau kecilpun tak apalah, biarlah yang ada pada kita dapat menjadi berkat dan memberkati orang. 

Begitulah semestinya kita bila memang kita rindu untuk berguna dan masih ada gunanya untuk orang lain. Itulah yang harus bergema dan tidak boleh menghilang dalam hidup kita.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Tetap Percaya


1 Januari 2020
SELAMAT TAHUN BARU

Yesaya 26:4
Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.

Puji Tuhan !
Kita telah berada di tahun baru 2020.

Ada berbagai perasaan menyelimuti hati kita memasuki tahun ini.
Ada yang optimis...
Ada yang pesimis...
Ada yang semangat...
Ada yang lesu...

Bagaimanapun situasi dan keadaan kita saat masuk ke tahun 2020 ini, sebagai anak-anak Tuhan, mari kita bersyukur untuk tahun 2019 yang telah berlalu. 

Dengan bersyukur, berarti kita secara terbuka menerima sepenuhnya apa yang telah terjadi... apa yang sudah berlalu.

Kita tidak mungkin kembali ke masa lalu kita, namun ada banyak pelajaran yang dapat kita petik di masa lalu untuk lebih bijak melangkah ke depan.

Oleh karena itu nabi Yesaya ingatkan kita untuk senantiasa tetap percaya kepada TUHAN. 

Kita akan tetap pakai logika, perhitungan, talenta, upaya, nalar, dan segala apa yang ada pada kita untuk bekal di tahun 2020. Tetapi itu saja TIDAK CUKUP!

Sungguh kita butuh kekuatan, perlindungan, tuntunan, pendampingan, dan kuasa dari Allah. 

Tuhan menguatkan dan menolong kita dengan kuat kuasa-Nya yang sempurna di tahun 2020 ini.

Mari kita yakini dan sungguh percaya kepada Tuhan mengiringi setiap langkah demi langkah yang akan kita tempuh.

Dengan percaya dan taat kepada Tuhan, 
• legalah hati kita...
• ringanlah langkah kita... 
• tenanglah pikiran kita...
untuk siap bekerja, berkarya dan melayani Tuhan di tahun 2020.

Sekali lagi...

SELAMAT TAHUN BARU
1 JANUARI 2020

Tuhan mengiringi dan mengawal hidup kita 
Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Kasih Tuhan Tidak Akan Beranjak dan Berubah


31 Desember 2019

Yesaya 54:10
Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

Seandainya ada gunung berpindah dan ada bukit bergoyang, pastilah hal itu menghebohkan dan  menakutkan dan mengerikan bagi kita.

Kekuatan apa yang dapat membuat gunung beranjak atau berpindah?
Kekuatan apa yang dapat membuat bukit-bukit bergoyang?
Pastilah Tuhan dapat lakukan itu jika Dia mau.

Kita akan alami sebentar lagi perubahan tahun. Meski manusia mencoba  memperkirakan apa saja yang akan terjadi, namun kita tidak tahu apa saja yang akan beranjak dan apa saja yang akan bergoyang-goyang di tahun yang akan datang ini. 

Gunung mana yang akan meletus, bukit mana yang akan bergoyang oleh gempa misalnya, tidak sepenuhnya kita pahami itu. Bahkan lebih heboh dan lebih dahsyat dari itu bisa saja terjadi di luar dugaan dan perhitungan manusia.

Akan tetapi kabar baik bagi kita adalah sekalipun hal-hal tak terduga bakal terjadi di depan kita yang belum dipahami sepenuhnya, yakinlah bahwa kasih setia Tuhan tidak akan berubah dan tidak bergoyang. Ini jaminan bagi setiap orang yang percaya kepada Allah di dalam Tuhan Yesus.

Oleh karena itu, di tengah perubahan dan guncangan yang terjadi, biarlah iman dan keyakinan kita tetap kokoh, kuat dan teguh, sebab kasih setia Allah tak pernah berubah.  PEGANGAN-NYA yang kuat terhadap diri kita menjadi pegangan kita.
Puji Tuhan!

Tuhan Yesus..., pegangan-Mu dan cengkeraman-Mu yang  kuat, yang tak pernah beranjak dan tidak bergoyang itu akan menjadi SUMBER KEKUATAN bagiku senantiasa, Amin..."

Selamat menikmati hari terakhir tahun 2019.
Selamat menantikan tahun 2020.

Tuhan beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Perkara Yang Di atas, Pikirkanlah!!


30 Desember 2019

Kolose 3:1-2  
Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

Kita masih hidup di dunia ini. Sebab itu kita perlu bekerja mencari nafkah, perlu berkarya, perlu mencapai cita-cita, perlu prestasi, perlu jabatan, perlu xxxxxx... (mungkin ada yang belum disebut). 

Semua itu akan dinilai orang terhadap kita, atau kitapun menilai diri sendiri dengan istilah: kinerja. Hadiahnya mungkin berupa bonus kerja + pujian, atau promosi kedudukan yang lebih baik. Pastilah hal ini menarik dan menyenangkan bagi kita.
Puji Tuhan !

Akan tetapi tidak cukup kalau hidup ini hanyalah berjuang untuk kinerja saja. Ada hal lain yang justru lebih penting, yaitu tentang panggilan kita... untuk apa kita hidup? Hanya mencapai kinerja gemilang?

Bagi kita yang telah percaya dan menerima Kristus, ada hal yang lebih istimewa, yaitu menyambut dan mewujudkan rencana Allah atas jiwa-jiwa manusia. 

Kita perlu selalu melihat dan mengingat akan akhir hidup kita dan manusia-manusia sekitar kita, walau kita tak tahu kapan itu terjadi... tapi pasti

Tubuh fisik yang kita rawat ini ada durasinya... akan selesai
Setelah itu apa dan bagaimana dengan kita? 
Apakah kita tidak peduli dengan itu? 
Nanti sajakah kita pikirkan?

Pertanyaan tersebut harus sejak sekarang kita jawab. Hal itu bukan urusan nanti, tapi urusan sekarang! Lebih cepat lebih baik. Jangan tunda waktu untuk berpikir tentang kekekalan. Jangan kita menyesal di hari nanti, atau lebih tragis tak sempat menyesalpun... ada yang lewat tanpa sinyal dari atas... Tubuh yang dibanggakan berubah nama menjadi jenazah.

Tampaknya tulisan ini menakut-nakuti dan berlebihan kalimatnya. Mungkin ada yang marah dan langsung mendelete tulisan ini. Tak apa-apa jugalah. Penulisnya siap mau dicap dan dikatakan apapun. Dicerca juga boleh.

Hanya saja kita diingatkan agar kita merenungkan apa kata Rasul Paulus. Kita harus berpikir perkara yang di atas. Kita diajak memasukkan ke dalam pikiran dan hati kita apa yang disebut sebagai kekekalan. 

Semua kita akan ke sana akhirnya bila waktunya tiba. Waktupun cepat  berjalan seolah ngebut. 

Kita tidak semakin jauh, tetapi semakin dekat saja dengan TITIK FINISH masing-masing. 

Mari kita renungkan ini agar kita lebih bijak hidup. Agar kita lebih memikirkan makna hidup kita melebihi apa yang kita mau peroleh di dunia bulat ini.

Dan di atas itu semua, kita bersyukur karena kita telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita. 

Di tengah-tengah semua kesibukan dan pekerjaan, marilah kita pusatkan hati dan pikiran kita kepada Yesus. Bagi setiap orang percaya, itulah arti sesungguhnya dari perkataan Paulus, "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi."

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbin-Bandung

Membangun Dengan Firman Tuhan


29 Desember 2019

Kolose 3:16
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

Perkataan Kristus sungguh amat kaya. Karena begitu kayanya. Perkataan Kristus adalah sumber hikmat.  Karena itu, maka kita perlu terus-menerus mempelajari perkataan Kristus. 

Belajar perkataan Kristus yang tertulis dalam firman Tuhan menjadi renungan kita setiap hari... menjadi gaya kehidupan kita sepanjang kita masih bernafas. Dengan demikianlah firman Tuhan tersebut akan berdiam dalam hati kita... menjadi pengatur langkah kita.

Firman Tuhan yang tinggal dalam diri kita, tidak hanya berguna untuk diri kita saja, tetapi dengan firman Tuhan kita dapat meneguhkan orang lain. 

Firman Tuhan yang tinggal dalam diri kita akan berguna untuk kita dapat menegur orang lain tanpa berkesan menghakimi. 

Bagaimanapun juga kita perlu saling mengingatkan, kita perlu saling menasihati agar kita dapat saling menjaga, sehingga kita tidak salah dan tidak tersesat. 

Mari kita berkomitmen untuk terus mengisi hidup kita dengan perkataan Kristus... dengan kebenaran firman Allah. Dengan demikianlah kita dapat menjadi lebih bijak dan dapat menjadi berkat bagi orang lain. 

Kita dapat saling membangun jika kita siap dan rela diisi oleh kekayaan perkataan Kristus.

Biarlah perkataan Kristus menjadi referensi kehidupan kita dalam semua tindakan dan aktifitas hidup kita.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Menguatkan dan Membangun


28 Desember 2019

2 Timotius 2:1
Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.

Rasul Paulus secara khusus berpesan dan berharap agar Timotius yang dia sapa sebagai anaknya menjadi kuat di dalam Yesus Kristus. 

Dengan kekuatan tersebut, Timotius akan dapat melakukan pelayanan dan seluruh tanggung jawabnya dengan baik.

Kiranya kita juga dapat menjadi kuat dan teguh di dalam keyakinan kita seperti pesan Paulus. 

Untuk itu biarlah kita juga senantiasa dapat memotivasi setiap orang percaya untuk tetap kuat di dalam Kristus. 

Kalau dahulu Paulus butuh waktu relatif lama untuk mengirim pesannya kepada Timotius, namun sekarang berkat kemajuan teknologi, kita begitu mudahnya mengirim pesan melalui media. 

Oleh karena itu biarlah kita juga berperan seperti Paulus, yaitu kita selalu ingin memberi penguatan iman kepada sebanyak mungkin orang, sejauh mana kita bisa. 

Hendaknya menjadi perhatian kita; agar apa yang kita katakan, apa yang kita tulis, apa yang kita kirim melalui media... biarlah itu positif dan membangun iman percaya saudara kita. Agar kita semua manjadi kuat seperti kerinduan Paulus terhadap Timotius.

Alangkah indahnya bila apa yang kita tulis dan katakan dapat menjangkau orang-orang untuk datang kepada Kristus.
Semoga!

Saya juga dalam segala keterbatasan dan kekurangan serta kelemahan, bahkan dalam kebodohanku, sayapun ingin menyapa dan berpesan kepada sahabatku semua yang membaca tulisanku yang sederhana ini, "Sebab itu, hai sahabatku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus"

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus senantiasa menguatkan kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Berjuang Sampai Akhir


27 Desember 2019

Kolose 2:1  
Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi,

Rasul Paulus dengan terbuka mengatakan betapa berat perjuangan yang dia lakukan. Walau berat dia alami, tetapi dia tetap tekun dan setia dalam panggilannya. Paulus tidak lari dan tidak menghindar dari misi dan tujuannya untuk mengabarkan Injil Kerajaan Allah.

Rasul Paulus juga membuat suatu pernyataan tentang komitmen dia dalam panggilannya, yang dia katakan dalam
Kisah Para Rasul 20:24
"Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah."

Pengalaman dan apa yang dilakukan Paulus menjadi teladan bagi kita; agar seberapa beratpun yang kita alami dalam panggilan hidup kita masing-masing, kita tetap setia dan terus berjuang hingga akhir.

Kita sudah berada mendekat di penghujung tahun. Mari kita bersyukur kepada Tuhan atas kasih setia-Nya melalui hari-hari kita yang telah berlalu. Dan yang paling penting tentunya kita tetap berkomitmen dalam tujuan hidup kita di tahun yang akan datang.

Biarlah kita menjadi bagian dari orang-orang yang Tuhan pakai melakukan rencana-Nya atas dunia ini.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...