Memberi Rasa Yang Berguna


2 Januari 2020

Lukas 14:34 
Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?

Bayangkanlah ada seorang ibu, atau siapapun, yang sedang memasak. Dia memasukkan garam ke dalam masakannya. Lantas tidak ada rasa asin muncul. Kemudian ditambah lagi garamnya, tetapi tetap saja rasa asinnya tidak muncul juga. Padahal semua bumbu sudah masuk. Ternyata memang bahwa garam tadi tidak terasa asin sama sekali... hambar tak berasa apa-apa.

Apakah akan diambil garam lain untuk mengasinkan garam yang sudah tawar, terus dimasukkan ke dalam masakan?

Tentu saja tidak! 
Buat apa? 
Lebih baik garam yang baik dan masih asin itu saja yang dimasukkan, lantas garam yang sudah tawar dibiarkan begitu saja, atau malah dibuang. Sebab sudah tidak berguna lagi.

Sahabat, mari kita melanjutkan kehidupan kita dengan bekerja, berkarya serta hidup melayani. Biarlah kita tetap memberi rasa ibarat garam memberi rasa asin. Kalau kita berperan sebagai gula, berilah rasa manis. 

Biarlah kita tetap berperan memberi dan berbagi sesuatu yang ada pada kita, apapun bentuknya. Mungkin hal itu berupa: materi... kata-kata membangun... tegur sapa menghangatkan... pikiran mencerahkan... dan sebagainya. Pastilah ada pada kita sesuatu yang berguna. Besar atau kecilpun tak apalah, biarlah yang ada pada kita dapat menjadi berkat dan memberkati orang. 

Begitulah semestinya kita bila memang kita rindu untuk berguna dan masih ada gunanya untuk orang lain. Itulah yang harus bergema dan tidak boleh menghilang dalam hidup kita.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...