21 Desember 2019
Matius 1:19
Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak
mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan
diam-diam.
Peran Yusuf sebagai ayah Yesus, tidak banyak ditulis,
hanyalah di awal-awal saja dicatat dalam Injil. Selanjutnya tidak ada peran
Yusuf tercatat. Namun demikian, pastilah banyak perbuatan Yusuf beserta Maria
dalam merawat Yesus. Terutama di awal-awal Yesus lahir.
Sungguh banyak tantangan dan pergumulan Yusuf, diawali
dengan niat memutuskan pertunangannya secara baik-baik dengan Maria yang sedang
hamil.
Setelah menjadi keluarga, kemudian Jusuf dan Maria harus
berjalan jauh untuk memenuhi panggilan kewajiban sensus. Di tengah jalan Maria
tiba saatnya untuk melahirkan, namun tidak ada tempat yang tersedia.
Akhirnya kandang domba jadi pilihan.
Setelah Yesus lahir, ada ancaman pembunuhan yang
direncanakan raja Herodes terhadap Yesus. Lalu Yusuf sebagai ayah disuruh
Allah menolong Maria dan bayi Yesus untuk lari ke Mesir. Mereka berada di tengah-tengah
tekanan ketakutan. Yusuf lakukan semua tanggungjawabnya dengan baik dan sepenuh
hati.
Kisah Yusuf, tidak lengkap tertera dalam Alkitab. Memang
begitulah... seolah tidak perlu banyak ditulis tentang dia untuk diketahui.
Yang penting dia telah lakukan dan telah dipenuhi apa perannya dengan
baik.
Begitulah seharusnya juga dengan kita, agar tidak ada
menyelip keinginan dalam hati dan pikiran untuk diingat-ingat dan
dibesar-besarkan seolah kita berjasa. Sebaliknya yang perlu selalu kita
ingat-ingat adalah bahwa Allah sungguh baik bagi kita. Ingatlah selalu akan
kasih setia-Nya.
Yang penting juga adalah agar peran dan apa yang kita
lakukan, itu semua sesuai dan memenuhi apa yang Allah mau dan apa yang Dia
inginkan dari kita. Itu saja.
Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus beserta kita.
Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar