Dewasa Rohani itu Maju Terus Dalam Segala Kondisi

13 Juli 2018

Mazmur 94:12
Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu.

Seorang bapak sedang sakit parah. Kakinya lumpuh terserang penyakit yang rada aneh. Sudah dibawa ke dokter, tetapi belum jelas penyebabnya. 

Penyakit tersebut membuat dia harus di rumah, padahal dia seorang yang rajin olah raga jalan kaki, karena itu dia merasa semakin tertekan. Apalagi dia seorang hamba Tuhan yang rajin mengunjungi jemaatnya, dia merasa kehilangan. 

Banyak orang berdoa dan datang mengunjunginya untuk menguatkan. 

Namun ada satu hal yang luar biasa dari bapak ini. Kalau ada yang berkunjung, malah yang datang itu yang merasa dikuatkan. Dari bicaranya tidak keluar keluhan sebagaimana orang lain pada umumnya. Dari mulutnya selalu keluar kata yang membangkitkan semangat. 

Seorang jemaatnya bertanya,
“Saya lihat Bapak dalam kondisi ini semangat terus, apa rahasianya yang membuat bapak mampu bertahan dan tidak mengeluh dan tidak pernah kami dengar sekalipun bapak menyalahkan Tuhan ?”

 Bapak itu menjawab, 
“Dengan jujur saya harus katakan bahwa terkadang muncul juga pertanyaan dalam diri saya mengapa Tuhan mengijinkan hal ini terjadi dalam diri saya. Namun setiap kali pertanyaan itu datang, selalu seolah Tuhan membawa saya datang ke Golgota dan melihat apa yang terjadi di sana. Dengan hal itu saya rasanya tak tahan lagi dan ingin berkata… Tuhan itu baik !. Saya bersyukur dan memuji Tuhan karena DIA tidak akan pernah keliru dalam semua keputusanNYA. Tuhan merasa saya layak dan dianggap mampu mengalami penyakit seperti ini.”  

Mendengar itu tidak ada lagi pertanyaan lanjutan, yang ada hanyalah jemaatnya ikut terhibur dan dikuatkan jadinya.

Pengalaman hamba Tuhan yang sedang sakit dalam kisah di atas mengingatkan kita akan salah satu prinsip kebenaran dalam iman kita, yaitu: 

Bahwa kondisi yang tak menguntungkanpun dapat menolong kita memahami apa maksud dan rencana Tuhan. 

Hal tersebut sangat erat hubungannya dengan kedewasaan rohani seseorang. Kedewasaan bertumbuh bila dekat dengan Tuhan. Bila kita memahami maksud Tuhan atas hidup kita, disitulah muncul kebahagiaan sejati. Hati menjadi damai. 

Siapapun tentu ingin keadaan yang lebih baik. Kitapun tentu berdoa agar terhindar dari penyakit dan berharap memperoleh rejeki melimpah. Namun bila ukuran bahagia diletakkan atas apa yang dapat dilihat oleh mata saja dan hanya dapat dirasakan secara fisik saja, kebahagiaan seperti itu dangkal. 

Sesungguhnya orang yang paling berbahagia di dunia ini dan di dunia yang akan datang dalam kekekalan adalah orang yang telah menerima Yesus Kristus... orang yang telah lahir baru, dan secara totalitas dalam hidupnya;

1. dia dengan rendah hati dapat menerima kenyataan hidup apa adanya,
2. dia memahami rencana serta panggilan Tuhan atas hidupnya, dan dengan tulus hidup dalam rencana-Nya itu,
3. dia sepenuhnya memegang dan meyakini janji-janji Alah,
4. dia hidup taat.

Bagaimana dengan kita? 

Bila kita sering gelisah berkepanjangan tanpa henti, cobalah cek keyakinan dasar kita akan *“lahir baru” dan periksa daftar nomor 1 hingga 4 tersebut di atas dalam keseharian kita.

Agar kebahagiaan kita melimpah, maka berdasarkan Mazmur 94:12 di atas, mari kita selalu siap diajari Tuhan melalui firman-Nya.

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai, memberkati dan melindungi kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...