1 Petrus 2:11
Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai
pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging
yang berjuang melawan jiwa.
Bayangkan kita nonton bioskop. Ketika asik-asiknya alur cerita
tontonan kita, tiba-tiba aliran listrik terputus. Filmpun berhenti. Jenset
tidak ada. Sehingga kita harus pulang kecewa.
Apa yang kita lakukan?
Marah?Protes?
Ya... boleh protes, walau protes kita tidak akan dilayani
karena di luar jangkauan pemilik bioskop.
Jika alur kisah hidup seseorang lagi asik-asiknya... karir
menanjak... proyek banyak... bisnis lancar... kedudukan di puncak. Tetapi
tiba-tiba orang itu dipanggil Tuhan.
Sehingga semua harus STOP.
Apa yang akan dia lakukan?
Protes??... tidak bisa.
Marah??... tidak bisa.
Namamya sudah dipanggil... tak bernyawa lagi... badan sudah
kaku... mana bisa protes dan marah segala. Tentulah keluarga yang akan bersedih
hati.
Oleh karena itu kita harus ingat dan sadar sesadar-sadarnya
bahwa kita hanyalah pendatang dan perantau saja di dunia ini.
Sebagai pendatang dan perantau, Rasul Petrus ingatkan agar
kita hidup dengan benar.
Tentu kita tidak bisa benar dengan perbuatan diri sendiri.
Oleh kasih Yesus kita dibenarkan. Oleh darah Yesus dan bilur-Nya kita
disembuhkan.
Setelah diselamatkan, mari kita terus bertumbuh dan berbuah.
Supaya kita menjauhkan diri dari kedagingan yang bertentangan dengan kehendak
Allah.
Bila ini terjadi, maka seseorang yang dipanggil kapan
sajapun... sudah siap. Tak akan ada lagi protes-protesan. Tidak ada lagi
marah-marahan.
Bagaimanapun juga, semua kita tanpa kecuali... akan ada hari-H dan jam-J untuk pemanggilan itu.
Cermati hidup kita. Sebelum hari-H, artinya sekarang, iya sekarang, saat ini… marilah
kita terus hidup melakukan kehendak Aĺlah.
Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.Selamat melayani.
Tuhan berkati. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar