Mazmur 103:2-3
Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,
Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih
setia dan rahmat”
Seorang anak minder dan tidak percaya diri untuk berenang,
padahal dia ingin sekali berenang. Dia selalu membatalkan niatnya berenang
meski sudah berada di kolam renang. Dia merasa tidak bisa dan takut kalau orang
lain mengejek dan merendahkan dirinya.
Suatu hari dia melihat tidak ada orang. Tiba-tiba dia
melompat... byurrrrrr... ke kolam renang. Dengan susah payah dia berenang
dengan gaya yang tak karuan bagaikan orang panik.
Rupanya tanpa dia sadari, di situ ada seorang pelatih renang
dan berkata kepadanya, ”Wahhh... kamu
hebat !, ayo teruskan ! Kamu pasti bisa ! Saya lihat dari cara kamu lompat tadi amat bagus. Tenaga kamu luar biasa lho...”
Mendengar pujian yang sederhana itu, anak tersebut jadi
semangat dan besoknya dia ulang lagi tanpa peduli apakah dilihat orang atau
tidak.
Dia berlatih terus dan suatu saat dia memberanikan diri ikut
lomba renang sekecamatan walau akhirnya hanya dapat juara 3. Tapi yang lebih
penting adalah berenang menjadi hobbynya dan dia sering mengajak dan
mengajar anak-anak seusianya berenang.
Sungguh... pujian yang tulus dari seorang pelatih telah
membawa perubahan positif terhadap dirinya.
Sebagian besar kita sulit mengungkapkan pujian kepada orang
lain, bahkan sulit memberi pujian bagi pasangan kita yang telah berkeluarga.
Padahal sebetulnya pujian adalah salah satu resep manjur dalam bergaul dan berkomunikasi.
Asalkan pujian kita jujur, benar dan tulus serta tidak
dibuat-buat, maka pujian dapat membuat kita lebih dekat dengan orang lain.
Pujian yang tepat dapat membangkitkan semangat orang lain. Bahkan lebih luar
biasa lagi: pujian dapat memulihkan hubungan yang kaku.
Ada kuasa dan potensi luar biasa dalam pujian !
Begitu juga dengan pujian kita kepada Allah. Pujian dan rasa
hormat yang berkenan kepada Allah sungguh dapat menyentuh hati-Nya. Sentuhan
pujian kita kepada Allah berdampak sangat besar yang dapat membuat kita merasa
dekat bergaul dengan Allah.
Ada damai di hati ketika kita memuji-muji dan mengagungkan
Tuhan. Pujian yang kita naikkan kepada Allah dapat merubah hati kita yang keras
menjadi lembut. Sesungguhnya pujian yang
tulus datang dari orang-orang yang merendahkan hatinya di hadapan Allah.
Hanya Allah saja yang layak disembah dan patut dipuji.
Sudahkah memuji Allah dengan tulus tercantum dalam agenda
hidup kita setiap hari?
Biarlah pujian kepada-Nya terus mengalir menjadi gaya hidup
kita.
Selamat Hari Mingu.
Selamat beribadah.Selamat melayani.
Tuhan Yesus memberkati dan menyertai kita senantiasa. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar