Efesus 2:10
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya
kita hidup di dalamnya.
Rombongan tour anak SMA tersesat dalam areal hutan amat luas.
Tujuan mereka sebetulnya adalah sebuah danau yang indah di lereng bukit.
Berkali-kali mereka melihat peta yang mereka bawa untuk mencocokkan dengan
lokasi dimana mereka sedang berada, tetapi tidak ketemu.
Mereka tambah bingung karena hari sudah menjelang sore.
Mereka sangat kesulitan karena tidak tahu harus berbuat apa. Orang yang mau
ditanyapun di sekitar daerah itu tidak ada karena sepi.
Kegelisahan tampak dalam wajah mereka dan sudah mulai ada
yang mengeluh dan menggerutu. Sekali lagi mereka melihat peta baik-baik.
Akhirnya mereka sadar bahwa peta yang mereka bawa adalah peta lama dan usang
bahkan sudah rusak, jadi sudah tidak cocok lagi. Jalan-jalan dan titik pengenal
dalam peta sudah berbeda. Peta itu tidak terpakai lagi karena akan menyesatkan
pemakainya.
Dalam sejarah penciptaan, manusia diciptakan sangat istimewa
melebihi ciptaan lain. Allah menjadikan manusia begitu unik dan sempurna,
dijadikan dari debu tanah dan dihembuskan Allah nafas hidup.
Manusia diciptakan sangat mulia menurut gambar dan rupa
Allah. Manusia adalah wakil Allah untuk mengelola bumi dan isinya.
Dalam diri manusia disemayamkan sifat Allah yang sempurna.
Karena manusia adalah gambar dan rupa Allah, maka dapat dibayangkan ketika itu,
bila kita melihat Adam dan Hawa, kita dapat merasakan suasana hati Allah yang
sempurna. Kita dapat rasakan sentuhan kedamaian dari Allah.
Akan tetapi hal tersebut tidak bertahan lama, manusia
sebagai gambar dan peta Allah dirusak oleh dosa. Setelah manusia jatuh, apa
yang terlihat dalam sifat manusia sudah lain… sudah tidak lagi menggambarkan
sifat Allah, bahkan manusia menampilkan sifat yang berlawanan dengan sifat
Allah.
Tetapi Allah mengasihi manusia yang telah jatuh. Allah ingin
mengembalikan citra manusia yang telah rusak agar kembali menjadi gambar dan
rupa Allah. Proses tersebut dimulai dari penebusan oleh Yesus Kristus agar
manusia yang telah rusak menjadi ciptaan baru… lahir baru… memiliki hati yang
baru (2 Korintus 5 : 17).
Selanjutnya, manusia yang telah ditebus masuk dalam proses
pendewasaan agar menjadi manusia baru di dalam perbuatan dan tingkah laku. Hal
ini penting karena sebagai gambar dan rupa Allah yang telah dipulihkan harus
tampak dalam kehidupan sehari-hari…untuk itulah kita diciptakan.
Karena itu..
• Apakah kita telah kembali menjadi peta Allah yang
sebenarnya dengan lahir baru?• Apakah kita dalam proses pendewasaan... telah dapat dipergunakan sebagai peta Allah yang baru dengan ”sedang melakukan pekerjaan baik” yang Allah telah siapkan untuk kita?
Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.Selamat melayani.
Tuhan memberkati dan menyertai kita. Amin.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar