Ibrani 13:5
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa
yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: ’Aku sekali-kali tidak akan
membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.’
Seorang teman pernah datang ke saya mengeluh soal
pengelolaan uang. Di akhir bulan dia menerima bonus kerja cukup besar. Tanpa
disadari uangnya itu habis begitu saja. Dia coba ingat-ingat kemana gerangan
uang itu semua.
Setelah diteliti betul-betul, rupanya uang itu habis
membelikan hal-hal yang tidak perlu... yang sebenarnya bukan
kebutuhannya.
Dia menyesal karena tidak memanfaatkan uangnya dengan wajar,
semua habis di luar rencana. Andaikan saja uang itu ditabung tentu akan dapat
digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat... begitulah pikirannya.
Kita sering tidak dapat mengelola uang dengan baik. Begitu
ada uang lebih dari biasanya, langsung dihabiskan membeli hal-hal yang
sesungguhnya bukan kebutuhan pokok. Sejumlah uang yang cukup besar digunakan
membeli barang atau apa saja yang nilainya cukup mahal, tetapi kegunaannya
hampir tidak ada.
Sering kita tergoda dan tergiur memiliki sesuatu yang
sebetulnya kalaupun tidak ada tidaklah masalah. Akibatnya uang yang banyakpun
menjadi tidak cukup... kita menjadi seolah kekurangan.
Kalau saja uang dapat diatur dengan baik, sedikitpun bisa
cukup bahkan bisa berlebih dan dapat digunakan untuk hal yang positif.
Sebaliknya jika tidak bisa tahan diri, uang sebanyak apapun tak akan cukup.
Pernah ada seorang penghuni apartemen yang selalu membungkus
mobilnya sehingga tidak diketahui jenis mobilnya itu. Suatu hari ketahuanlah
bahwa mobilnya itu bermerk terkenal: XXXYYYZZZ model terbaru. Harganya luar
biasa mahalnya. Menyetirnyapun dia selalu stress karena takut lecet oleh
kendaraan lain yang berpapasan di jalan. Karena begitu setiap hari, akhirnya
mobilnya itu dijual dan diganti dengan mobil yang lebih sederhana dan murah.
Dengan mobil itu dia sekarang bisa lebih rileks dan santai di jalan.
Begitulah sering gambaran manusia. Kita membeli sesuatu yang
mahal namun manfaatnya tidak seberapa. Kita
sering merasa bahwa martabat dan harga diri terletak kepada barang dan merasa
derajat kita naik ke langit kalau punya kita lebih canggih, sehingga
pikiranpun terarah selalu ke situ. Penghasilan yang lumayanpun akhirnya jadi
tidak cukup.
Mari menikmati hidup lebih berkualitas dengan cara merubah
pikiran kita. Kita dapat hidup
berbahagia dengan apa adanya tanpa harus mematok orang lain sebagai ukurannya.
Hindarilah perasaan bersaing dengan kemewahan orang lain. Hidup sederhana dan takut akan Tuhan mestinya menjadi pola pikir kita,
karena itulah sesungguhnya yang membawa kebahagiaan sejati.
Selamat berlibur.
Selamat beraktivitas.Selamat melayani.
Tuhan senantiasa membimbing, menyertai, dan memberkati kita.
Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar