Hamba Uang, Waduhhh Jangan Ahh

28 Juli 2018

Ibrani 13:5   
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: ’Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.’

Seorang teman pernah datang ke saya mengeluh soal pengelolaan uang. Di akhir bulan dia menerima bonus kerja cukup besar. Tanpa disadari uangnya itu habis begitu saja. Dia coba ingat-ingat kemana gerangan uang itu semua. 

Setelah diteliti betul-betul, rupanya uang itu habis membelikan hal-hal yang tidak perlu... yang sebenarnya bukan kebutuhannya. 

Dia menyesal karena tidak memanfaatkan uangnya dengan wajar, semua habis di luar rencana. Andaikan saja uang itu ditabung tentu akan dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat... begitulah pikirannya. 

Kita sering tidak dapat mengelola uang dengan baik. Begitu ada uang lebih dari biasanya, langsung dihabiskan membeli hal-hal yang sesungguhnya bukan kebutuhan pokok. Sejumlah uang yang cukup besar digunakan membeli barang atau apa saja yang nilainya cukup mahal, tetapi kegunaannya hampir tidak ada. 

Sering kita tergoda dan tergiur memiliki sesuatu yang sebetulnya kalaupun tidak ada tidaklah masalah. Akibatnya uang yang banyakpun menjadi tidak cukup... kita menjadi seolah kekurangan. 

Kalau saja uang dapat diatur dengan baik, sedikitpun bisa cukup bahkan bisa berlebih dan dapat digunakan untuk hal yang positif. Sebaliknya jika tidak bisa tahan diri, uang sebanyak apapun tak akan cukup.

Pernah ada seorang penghuni apartemen yang selalu membungkus mobilnya sehingga tidak diketahui jenis mobilnya itu. Suatu hari ketahuanlah bahwa mobilnya itu bermerk terkenal: XXXYYYZZZ model terbaru. Harganya luar biasa mahalnya. Menyetirnyapun dia selalu stress karena takut lecet oleh kendaraan lain yang berpapasan di jalan. Karena begitu setiap hari, akhirnya mobilnya itu dijual dan diganti dengan mobil yang lebih sederhana dan murah. Dengan mobil itu dia sekarang bisa lebih rileks dan santai di jalan. 

Begitulah sering gambaran manusia. Kita membeli sesuatu yang mahal namun manfaatnya tidak seberapa. Kita sering merasa bahwa martabat dan harga diri terletak kepada barang dan merasa derajat kita naik ke langit kalau punya kita lebih canggih, sehingga pikiranpun terarah selalu ke situ. Penghasilan yang lumayanpun akhirnya jadi tidak cukup. 



Mari menikmati hidup lebih berkualitas dengan cara merubah pikiran kita. Kita dapat hidup berbahagia dengan apa adanya tanpa harus mematok orang lain sebagai ukurannya. Hindarilah perasaan bersaing dengan kemewahan orang lain. Hidup sederhana dan takut akan Tuhan mestinya menjadi pola pikir kita, karena itulah sesungguhnya yang membawa kebahagiaan sejati.

Selamat berlibur.
Selamat beraktivitas.
Selamat melayani.

Tuhan senantiasa membimbing, menyertai, dan memberkati kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...