Mazmur 115:15
Diberkatilah kamu oleh TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Sepasang suami istri berjalan kaki memasuki sebuah daerah
pemukiman yang penuh dengan rumah besar dan megah.
Sang istri berkata kepada suaminya, ”Pa, bagus sekali rumahnya itu ya. Alangkah berbahagianya pemilik rumah
besar itu. Mereka pasti merasa tenang dan hidup nyaman di situ”
Tersirat dalam hati ibu itu betapa dia juga ingin memiliki
rumah besar seperti itu. Tentu ini adalah keinginan yang wajar saja.
Lantas suaminya berkata, “Doakan
saja agar suatu saat nanti kita juga dapat memiliki rumah sebagus itu ma…”
Lima menit kemudian di depan mereka melintas sebuah mobil
bagus. Kembali lagi sang istri berkata, “Alangkah
enaknya mereka ya pa. Dengan naik mobil seperti itu, mereka tidak
kecapaian seperti kita berjalan kaki seperti ini”
Suaminya berkata, “Tenanglah
ma, doakan saja biar suatu saat nanti kita juga dapat mobil seperti itu, bahkan
lebih bagus”
Tak lama kemudian mereka melewati sebuah restoran. Istrinya
berkata, “Pa, alangkah nikmatnya mereka
yang sedang makan dalam restoran itu ya. Lauknya pasti enak-enak”
Suaminya berkata lagi, “Doakan
saja ma, kalau kita sudah punya banyak uang, kita akan makan bersama anak-anak
di situ”
Sang istri mulai kelihatan agak protes dan berkata, “Pa,
perasaan dari tadi papa bilang doakan terus. Kira-kira kapan doa kita dijawab
?”
Meski tidak kita ucapkan, mungkin sering terlintas dalam
hati dan pikiran kita betapa kita tidak bersabar dan tidak dapat menerima
keadaan sebagaimana kita ada. Kita memiliki patokan tertentu sebagai ukuran
kebahagiaan menurut kita. Karena itulah sering ada orang-orang tertentu yang
begitu antusias mencari kebahagiaan bahkan ada yang di luar batas.
Bagi kita yang percaya diingatkan bahwa kebahagiaan itu
adalah berasal dari Tuhan. Tuhan yang memberikan berkat dan berkat itu tidak
selalu dan tidak mesti dalam bentuk materi. Tuhanlah yang mampu memberikan
kepada kita kebahagiaan sejati.
Kata kunci untuk hidup bahagaia adalah mendengar suara Tuhan
dan melakukannya dengan setia. Meski jalan-Nya sulit untuk dipahami, tetapi
bila kita taat, kita akan memperoleh yang terbaik sesuai dengan takaran Tuhan
untuk menjadi bagian kita.
Yang terpenting adalah Tuhan memberkati kita dalam semua
hal. Walau kita memiliki tidak sebanyak apa yang dimiliki orang lain, tetapi
bila tangan Tuhan yang penuh kasih menaungi kita, itulah kemegahan dan
kenyamanan sesungguhnya. Karena itu marilah kita senantiasa taat, setia dan
melakukan kehendak-Nya untuk kemuliaan-Nya.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.Selamat melayani.
Immanuel... Tuhan beserta kita. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar