Ulangan 7:9
Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah,
Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang
yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada
beribu-ribu keturunan.
Di era tahun 60an, ada sebuah lagu terkenal: Tinggi Gunung Seribu Janji, yang
dilantunkan oleh Bob Tutupoli. Ketika di SD dulu, lagu itu sering dinyanyikan
di depan kelas, bila guru menyuruh bernyanyi ke depan satu-persatu.
Di samping itu, sebuah lagu lagi yang juga sering
dinyanyikan adalah: Padamu Negeri
Kedua lagu itu berisi soal JANJI.
Di dalam pelantikan jabatan, ada JANJI yang diucapkan.
Dalam upacara kelulusan, ada JANJI yang diikrarkan.
Di dalam kebaktian pemberkatan pernikahan, ada JANJI setia dari sepasang pria-wanita.
Ada banyak janji-janji…
Dalam prakteknya ada banyak janji yang diabaikan dan
dilupakan... janji tinggal janji, …
jadi teringat lagu bang Rinto Harahap “janji-janji,
tinggal janji… hanya mimpi…”
Tidak memenuhi janji mungkin karena lupa. Mungkin karena
tidak mampu melakukannya. Mungkin karena merasa tak penting. Mungkin karena
merasa sudah merasa mendapat apa yang diinginkan lewat pancingan janji. Mungkin
merasa rugi jika memenuhi janji. Dan sebagainya.
Betapa pentingnya memenuhi janji.
Kebesaran hati dan jiwa seseorang sering dilihat dan dinilai
dari: bagaimana dia memegang dan
melakukan janjinya.
Ulangan 7:9
mengatakan bahwa Allah kita adalah setia memegang janji-Nya. Allah akan
melakukan dan menggenapi setiap janji-Nya. Dikatakan oleh ayat tersebut supaya kita tahu dan percaya itu.
Syaratnya adalah berpegang
pada perintah-Nya... ini bagian penting yang harus kita lakukan. Itu bagian
kita.
Yang sering dan kebanyakan terjadi adalah kita berharap dan
menuntut janji Allah, tapi kita tidak berpegang kepada perintah-Nya. Kita hidup
semau kita. Karena itu kita sedang berada dalam posisi tidak siap menerima janji-Nya.
Oleh sebab itu ada dua hal penting yang harus kita lakukan
yaitu:
1. Mengetahui janji Allah. Percaya sepenuhnya akan janji
Allah.
Yakini itu !Amsal 3:5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
2. Mengasihi Allah sepenuh hati dengan berpegagang dan taat
kepada perintah-Nya.
Lakukan itu !Matius 22:37-38
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Bila 2 hal tersebut terjadi dalam hidup kita, maka sentosa
dan damailah kita.
Selamat bekerja.
Selamat berkarya.Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.
Tuhan Yesus beserta kita di dalam meyakini janji-Nya serta
berpegang kepada perintah-Nya. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar