Menjadi Terang

31 Agustus 2018

Yesaya 49:6b
”Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."

Kita dapat melihat sekeliling kita bukan saja karena mata kita baik, tetapi faktor penting adalah karena ada terang di sekitar kita. Coba saja buka mata selebar-lebarnya di tempat gelap gulita, sesempurna apapun mata kita, tetap saja kita tidak dapat melihat apa-apa. Jadi kita dapat melihat dengan adanya terang, bukan hanya pada kesehatan mata. 

Gelap adalah faktor utama dalam membutakan penglihatan terhadap sekeliling. Bagaimana menyingkirkan kegelapan dari sebuah ruangan?

Kegelapan tidak dapat diangkat dan tidak  dapat dipindahkan ke tempat tertentu seperti memindahkan benda. Cara mengusir kegelapan adalah: berilah sinar terang dan arahkan ke tempat gelap, maka kegelapan akan hilang. Kegelapan tidak akan pernah tahan bila berhadapan dengan terang. 

Mengubah situasi sulit sering seumpama mengusir gelap dalam ruangan... tak dapat diangkat dan tak dapat dibuang begitu saja, tetapi dapat diselesaikan bila ada terang di situ. 

Siapakah terang itu ? 

Terang utama adalah Kristus. Kita yang telah menerima Kristus, diharapkan-Nya memancarkan terang. Allah menghendaki kitalah penerus terang itu sebagai solusi terhadap keadaan gelap di sekitar kita, di lingkungan tempat kita tinggal, di tempat bekerja... di mana saja. 

Dengan menjadi terang, keselamatan dari Allah dalam Kristus dapat disampaikan kepada bangsa-bangsa... itu poin penting !

Marilah bangkit dan jadilah terang untuk menerangi dunia. 

Jangan lupa !, kita mampu dan dimampukan menjadi terang bila kita bersama TERANG yang sebenarnya: Yesus Kristus Tuhan !

Arahkanlah hati kita senantiasa kepada Kristus untuk terus dikuatkan menjadi terang. Setelah itu teruskanlah terang itu ke sekeliling kita... meski kekuatan kita mungkin hanyalah kekuatan satu lilin... tak apalah !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Seamat melayani.

Tuhan menyertai kita untuk menjadi terang. Amin...

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Mari Menjadi Pengikut Kristus

30 Agustus 2018

1 Korintus 11:1
Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.

Orang yang paling berbahagia adalah orang yang meyakini bahwa hidup ini adalah suatu kesempatan dan penuh harapan. Tapi orang yang paling malang adalah orang yang merasa dirinya kosong dan menganggap tidak ada lagi harapan dalam hidup ini. 

Di pihak orang malang atau di di pihak orang berbahagiakah kita ?
Hal itu terletak kepada kita sendiri.

Pilihan-pilihan dalam hidup terus bergulir tanpa henti dan kita harus memilih. Terkadang kita hari ini merasa sudah memilih apa yang baik, mungkin besok kita menyesal dengan apa yang telah kita pilih dan sayangnya terkadang pilihan itu sudah tidak bisa diubah lagi. 

Terkadang kita merasa hari ini penuh susah oleh karena ada pergumulan tertentu. Tetapi bisa jadi, pegumulan hari ini membuat kita semakin kuat dan menjadi lebih dewasa. Pada hari-hari berikutnya kita merasakan apa artinya kedewasaan sebagai hasil tempaan kemenangan pergumulan kita hari ini.



Hal yang pasti adalah bahwa setiap orang yang sungguh-sungguh memilih untuk mengikut Tuhan, pada akhirnya tidak akan pernah menyesal. Tidak ada pernah kisah yang mengatakan bahwa orang yang setia mengikut Yesus di ujung hidupnya mereka menyesal. 

Tuhan mampu merubah setiap keadaan sekalipun situasi tampaknya buruk. Karena itu mari kita memilih untuk tetap setia menjadi murid Yesus sampai akhir hayat. Rasul Paulus mengatakan, ”Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.

Ya... mari kita menjadi murid Kristus yang sejati.

Selamat belajar
Selamat bekerja
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai kita senantiasa. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Maukah Kesalahan Anda Tidak Diperhitungkan Tuhan?

29 Agustus 2018

Mazmur 32:2 
Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

Kita sering sulit melupakan kesalahan orang lain. Bahkan tak jarang kita membuat label atau cap terhadap orang-orang tertentu yang kita anggap memiliki nilai minus

Andaikan Tuhan melakukan hal yang sama, dimana Tuhan menghitung-hitung kesalahan kita, berapa banyak sudah kesalahan yang telah kita perbuat? Apabila Tuhan mempersoalkan diri kita dan membuat label terhadap kita, kira-kira apakah label kita? 

Siapakah kita sesungguhnya?

Puji Tuhan... kita bersyukur karena kita telah dibenarkan oleh darah Yesus. 
Roma 3:24
dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

Kita berbahagia karena Tuhan tidak lagi menghitung-hitung kesalahan masa lalu kita. 
Walau begitu, kita harus dalam kesadaran penuh bahwa:
• Kita tidak berjalan ke masa lalu.
• Kita tidak berjalan mundur.
• Kita berjalan ke depan.

Artinya adalah kita harus berjalan dengan status kita sebagai orang-orang yang telah ditebus dan telah dibaharui oleh darah Yesus. 

Hal ini diingatkan bagi kita dengan melihat fakta betapa banyaknya orang-orang hidup tidak memperdulikan kebenaran. Ada orang-orang tertentu yang begitu berani mengambil harta yang bukan haknya dalam bentuk manipulasi, penipuan, korupsi dan sebagainya. Orang-orang tersebut hanya memikirkan dirinya tanpa pernah berpikir dan tidak peduli dengan kerugian orang lain. 

Kalau dicermati, banyak dari orang-orang tersebut bukanlah orang yang kekurangan, tapi justru orang yang telah berkecukupan dan mapan. Rupanya memang ada saja manusia yang tak penah puas dan tidak pernah merasa cukup dengan apa yang telah ada... haus terus... 

Kitapun, kalau tidak hati-hati dapat terjatuh dalam kesalahan yang sama. Sebab itu kita diingatkan agar jangan melakukan perbuatan seperti itu. 

Manusia bisa kita bohongi, tetapi di mata Tuhan kita tidak bisa bersembunyi. Tuhan tahu semua dan kelak akan dibukakan dengan jelas tentang kita sampai hal-hal yang kecil sekalipun. Janganlah bertindak bodoh dengan melakukan kecurangan dalam bentuk apapun. 

Kita berbahagia karena Tuhan tidak menghitung-hitung lagi kesalahan kita. Bahagia dan damai akan terus berlanjut dan disempurnakan dalam hidup ini bila kita melakukan apa yang benar. Pintu berkat dibukakan Tuhan pada waktunya dalam berbagai bentuk bila memang hal itu adalah bagian kita. 

Puji Tuhan ! !



Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Saling Mendorong Dalam Pekerjaan Baik

28 Agustus 2018

Ibrani 10:24
Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Renungan kita kemaren mengisahkan tentang Nicolo Paganini yang gigih dan tekun memainkan biolanya walau bersenar satu, hingga berakhirlah sebuah lagu dengan indah di mata penonton. Happy ending dari lagu tersebut tentunya juga adalah karena para penonton memiliki hati yang baik, terlepas dari apakah Nicolo ahli atau tidak bermain biola. 

Bisa saja penonton merasa kecewa dan menyatakan kekesalannya. Mungkin penonton bersorak mencemooh Nicolo dan menyuruh turun dari panggung. Mereka menuntut uang pembeli tiket dikembalikan. Mereka katakan permainan biola Nicolo tak bermutu... tidak dipersiapkan dengan baik.

Penonton tidak lakukan itu ! 

Penonton malah berdiri dengan gegap gempita memuji usaha keras Nicolo sampai akhir lagunya walau tak sempurna. Penonton memberi suasana atau atmosfir yang baik dan kondusif di dalam ruang konser. Penonton menyatakan kepuasannya dan pastilah Nicolo juga tertolong mentalnya.

Bagaimana dengan kita ?

Kita menyaksikan setiap hari orang-orang di sekitar kita. Ada banyak orang-orang yang berupaya hidup baik dan benar. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk melakukan apa yang terbaik. Hanya saja selalu tidak ada yang sempurna. Dalam hal itu kita mungkin sering tidak melihat bagaimana usaha mereka. Kita selalu saja melihat apa yang kurang dan menekankan kekurangan tersebut. 

Dari satu sisi, mungkin ada benarnya juga, agar semakin sempurna. Akan tetapi sering membuat orang patah semangat karena kita selalu melihat orang dari sisi kurang, tanpa pernah memberi apresiasi dan pujian dari sisi yang baik.

Kita sering bertindak sebagai hakim dan menghakimi orang-orang di sekitar kita. Kita menjadi orang yang sangat responsif berlebihan terhadap apa yang kita pandang tidak sesuai dengan selera dan apa yang kita ingin. 

Tentu saja kita ingin kesempurnaan dan jika memang bisa haruslah. Namun kita diingatkan agar kita dimampukan untuk lebih melihat sisi baik dari setiap orang. Hal ini sungguh sangat diperlukan, sehingga apa yang dikatakan oleh penulis surat Ibrani, ”... ... ... supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik”... menjadi nyata dalam hidup kita, khususnya di antara kita yang telah percaya dan telah menerima Kristus.

Dengan demikian, kita semua akan terus semakin diperkaya dan bertumbuh di dalam iman serta semakin disempurnakan memiiki sifat-sifat yang baik ke arah hidup yang berbuah lebat.



Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Kita Memerlukan Ketekunan

27 Agustus 2018

Ibrani 10 : 36- 37
Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

Nicolo Paganini... seorang pemain biola sangat terkenal hidup pada abad ke-19. Pada suatu waktu dia ikut dalam sebuah konser musik klasik di Eropah. 

Saat  mengalunkan lagu, tiba-tiba senar biolanya putus. Nicolo jadi gugup, keringat dinginpun mengucur di sekujur tubuhnya. Tetapi dia terus melanjutkan permainan musiknya. Tidak disangka senar biola yang lainpun ikut putus dan hanya tinggal satu saja yang bertahan tidak putus. 

Tentu mustahil memainkan lagu dengan satu senar... tidak cukup... pincang.! Tetapi yang namanya upaya, Nicolo terus saja bermain.

Penontonpun tahu bahwa senar-senar biola Nicolo putus satu pesatu dan tinggal satu saja. Para penonton semua berdiri dan memberi tepuk tangan yang meriah memberi dukungan kepada Nicolo  yang tangguh. Meskipun senar biolanya tidak lengkap, bahkan tinggal satu senar saja, dia tetap bertahan bermain hingga lagu berakhir dilantunkan. 

Setelah lagu selesai, penonton gegap gempita bertepuk tangan. Mereka memuji kepiawaian dan kehebatan Nicolo bermain biola. Luar biasa !!! 

Mungkin begitu banyak waktu kita tercurah berkonsentrasi memikirkan senar-senar kehidupan kita dalam kondisi putus. Senar-senar putus berupa persoalan dan masalah. Mungkin berupa kekhawatiran, kekecewaan dan kejadian-kejadian yang tidak diharapkan. 

Namun demikian, tetaplah bermental tangguh seperti Nicolo. Tetaplah lantunkan lagu kehidupan yang baik bernada indah dalam hidup meski hanya dengan satu senar saja dan walau rasanya lagu yang dilantunkan seolah tidak merdu dan sumbang bagi orang lain. 

Asalkan saja kita tetap melakukan yang terbaik meski tak sempurna, itulah persembahan hidup bagi Tuhan yang dapat kita lakukan. Tuhan tahu siapa kita dan seberapa yang dapat kita lakukan. Dia mengasihi dan berkenan kepada kita. Teruslah mengupayakan apa yang paling baik. 

Dalam segala keterbatasan dan ketidak sempurnaan, arahkanlah pikiran dan pandangan kita ke depan di bawah pimpinan Kristus. Mari bertekun dalam iman dan peliharalah itu hingga hidup kita berakhir. Hiduplah berkenan kepada Tuhan dan tetaplah setia. 

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus senatiasa memberkati kita meskioun banyak senar-senar hidup kita tak sempurna bahkan ada yang terputus. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Sebab Tuhan Percipta Allah Kita

26 Agustus 2018

Yesaya 41:10
”Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”

Ada seorang kakek berusia 90 tahun berselera tinggi dan percaya diri. Dia selalu berpakaian rapi, meskipun dia buta. Rambutnya diatur rapi. Istrinya yang berumur 87 tahun telah terlebih dahulu meninggal dunia. Dia harus masuk ke panti jompo, karena tidak ada orang yang merawatnya di rumah. 

Ketika dibawa ke panti jompo, dia bersabar menunggu selama beberapa saat di lobi panti. 

Diapun tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap. Ketika dituntun berjalan mengikuti petunjuk jalan ke elevator, dia diberitahu bahwa kamarnya kecil. "Saya menyukainya",  kata kakek itu dengan girang dan antusias. 

Petugas panti jompo berkata, "Pak, Bapak belum melihat kamarnya kan?, tahan dulu perkataan tersebut. Siapa tahu nanti kamarnya tidak cocokpun". 

Kakek tersebut berkata, "Hal itu tidak ada hubungannya. Kebahagiaan adalah sesuatu yang diputuskan di awal. Apakah aku akan menyukai kamarku tidak tergantung dari bagaimana perabotannya diatur, tapi bagaimana aku mengatur pikiranku. Aku sudah memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat setiap pagi ketika aku bangun tidur". Aku punya satu pilihan dari dua hal:_

aku bisa menghabiskan waktu di tempat tidur memikirkan kesulitan-kesulitan yang akan terjadi padaku karena ada bagian tubuhku yang tidak berfungsi lagi 

atau aku turun dari tempat tidur dan berterima kasih atas bagian-bagian tubuhku yang masih berfungsi".

Setiap hari adalah hadiah, dan selama masih bernafas, aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru dan semua kenangan indah dan bahagia yang pernah kualami.

Umur yang sudah tua adalah seperti simpanan di bank. Kita akan mengambil dari yang telah kita simpan. Jadi, nasehatku adalah : simpanlah sebanyak-banyaknya kebahagiaan di bank kenangan kita."

Luar biasa nasihat kakek yang bijak. Itu adalah nasihat buat kita juga. 

Bersyukurlah karena Tuhan masih mengijinkan kita hidup. Mari memutuskan sejak awal untuk meyakini bahwa kita dapat menempuh seluruh hari-hari kita dengan baik bersama Yesus Kristus. Di tengah-tengah kita merasa gagalpun selalu ada alasan kita berbahagia karena Tuhan Yesus bersama kita. 

Harapan dan keinginan kita yang tidak/belum tercapai, tidaklah merebut sukacita kita dan tidak menghalangi kita untuk hidup baik dan berbuat kebaikan bagi siapa saja. 

Kesulitan hidup tidak mengganggu kerinduan kita untuk terus mengasihi Tuhan dan memberi diri kita dipakai-Nya untuk melayani. 

Ingatlah selalu bahwa kita adalah anak-anak Tuhan, dan Bapa yang Kekal berkata melalui nabi Yesaya,

 ”Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan yang beseru, ... ... sebab Aku ini Allahmu ... ..., senantiasa melindungi, menyertai dan memberkati kita. Amin... Amin... ya... AMIN... ! ! !

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Pengharapan dan Integritas

25 Agustus 2018

Mazmur 130:7
Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

Sangat menarik beberapa hari yang lalu disiarkan melalui sebuah TV Swasta pengalaman dan kesaksian seorang konglomerat terkenal. Dia begitu kaya raya beberapa tahun silam. Pada saat terjadi krisis moneter di tahun 1998, dia bangkrut dan dililit utang yang amat banyak. 

Masalahnya adalah karena pinjamannya dalam bentuk dolar. Begitu nilai dolar melambung tinggi berlipat-lipat terhadap rupiah, maka pinjamannya menjadi berlipat-lipat dari sebelumnya. Kondisi ini membuat assetnya di dalam negeri yang dinilai dalam rupiah tidak seimbang dengan pinjamannya. Pastiah hal tersebut membuat hatinya pedih. 

Apakah yang masih ada padanya ? 
Bukankah semua sudah habis ?... 

Jawabannya: BELUM ! 
Dia mencoba bangkit lagi dengan apa yang masih ada. 

Masih ada yang dia miliki dan justru itulah yang paling mahal, yaitu: INTEGRITAS dan PENGHARAPAN ! 

Kini orang itu berjaya dan berkibar lagi dalam usaha yang sama seperti sebelumnya, malah boleh dikatakan berlebih dan meluas. Bahkan kini tidak hanya usahanya yang maju, tetapi dia menyaksikan betapa hatinyapun turut bangkit untuk berbuat sesuatu kepada Tuhan. 

Mungkin dulu dia bekerja keras untuk menancapkan dan menegakkan usaha dan namanya di dunia ini, tetapi sekarang terlihat nilai kekal yang lebih utama baginya. Hidupnya menjadi INSPIRASI bagi banyak orang. Masa krisis telah membentuknya lebih bijak dengan menemukan jati dirinya dalam Tuhan. 

Banyak hal yang dia sampaikan sebagai jalan untuk bangkit dari kebangkrutannya. Tapi yang saya tangkap kunci utamanya adalah: PENGHARAPAN dalam Tuhan dan INTEGRITAS

Tidak ada manusia yang tidak ada masalah dalam hidupnya. Ada saja saat-saat yang sulit dimengerti dalam hidup ini. Sering rencana dan strategi hidup sudah direncanakan dengan baik, tetapi dalam kenyataannya tidak berjalan mulus. Terkadang kegagalan dan hal-hal yang tidak terpahami membuat mental kita jatuh, seolah kita dalam bahaya dan gelaplah dunia ini dalam pandangan kita. 

Namun kita diingatkan untuk meyakini bahwa hari-hari kehidupan masih tetap ada... ada bersama Tuhan. Mari kita memiliki kata kunci yang sama, yaitu: PENGHARAPAN dalam Tuhan, dan INTEGRITAS

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan Yesus memberkati dan menyertai kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Tahukah Anda Arti Memberi Dengan Tulus?

24 Agustus 2018

Kisah Para Rasul 20:35
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.

Arya sedang sibuk bekerja di meja tugasnya.Tiba-tiba Nelson mendekat dan memungut pinsil kecil yang tejatuh di sisi meja Arya. Lalu Nelson berkata, ”Arya, untukku pinsil ini ya, aku ada perlu.” Arya mengangguk tanda setuju dan berkata dengan singkat, ”Oke...ambil saja buatmu!” 

Nelson mengantongi pinsil itu dan segera berlalu ke tempatnya semula untuk menyelesaikan gambar yang sedang dia lukis. Arya meneruskan kesibukannya bekerja. 

Berkat pinsil kecil itu gambar yang dibuat Nelson jadi selesai dengan baik. Bagi Arya pinsil kecil itu tak berarti karena di mejanya masih banyak pinsil yang lebih baik, bahkan dia lupa apa yang telah dia berikan kepada Nelson. Tetapi bagi Nelson pinsil kecil itu sangat berharga. 

Meski Arya telah lupa apa yang dia berikan kepada Nelson, tetapi dia telah memberi sesuatu yang berarti dengan tulus. 

Dalam keseharian kita, marilah kita peka. Mungkin kita pernah memberi sesuatu dengan tulus kepada seseorang apapun itu bentuknya dan pemberian itu sangat berharga bagi yang menerimanya walau dalam pikiran kita hal itu kecil. 

Dalam memberikan itu, mungkin kita tidak merasa apa-apa karena memberi dengan ketulusan bukanlah sekedar rasa apalagi untuk dirasa-rasakan. Ketulusan adalah rasa yang tak terasa dan banyak orang gagal memahami apa arti ketulusan. Pemberian dalam ketulusan adalah pemberian tanpa keberatan dan tanpa menuntut terima kasih

Jika memberi dengan ketulusan, maka lenyaplah embel-embel rasa berjasa. Persoalan bagi kita adalah sering sulit memberi dengan tulus karena secara alami dalam pikiran kita: bila memberi harus disertai dengan apa yang akan kita terima. Akibatnya pinsil patahpun yang kita berikan, kita melihatnya seolah memberi emas yang harus terbalaskan dengan berlian. 

Dalam Tuhan kita diingatkan bahwa bila kita memberi, pemberian itu disertai dengan ketulusan tanpa pamrih. Pemberian seperti ini merupakan pemberian tingkat tinggi!. 

Tentu saja keyakinan seperti ini tidak datang secara tiba-tiba, tetapi merupakan sebuah proses. Proses tersebut akan berlangsung dan menjadi kenyataan bila kita sadari bahwa Allah telah terlebih dahulu memberi apa yang terbaik dan berharga bagi kita, terutama keselamatan jiwa kita yang dianugerahkan secara cuma-cuma. 

Bila kita sampai dalam tahap ini, kita merasa berbahagia saat  memberi dan tidak lagi merasa kekurangan dan tidak merasa kehabisan bila memberi, sebaliknya kita yakin diperkaya dengan kelimpahan dengan luapan kebajikan dari Tuhan.

Lukas 6:38  
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Marilah berdoa agar Tuhan memberi kepekaan dan kekuatan kepada kita untuk hidup memberi apa yang memang dapat kita berikan. Mungkin harta. Mungkin perhatian. Mungkin keahlian. Mungkin kecerdasan. Mungkin waktu. Mungkin senyuman. Mungkin doa. Mungkin dorongan semangat. Mungkin motivasi. Mungkin pelipur lara. Mungkin ... ... pastilah ada dan kita bisa !

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Berakar dan Bertambah Teguh

23 Agustus 2018

Kolose 2:6-7
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Dalam sejarah orang sukses, selalu ada jalan panjang berisi catatan tentang perjuangan dan pengorbanan. Bila dilihat dengan jeli perjalanan seseorang yang berhasil, selalu ada keringat bahkan air mata yang mendahuluinya. 

Mungkin saja sukses dapat dicapai tanpa pengorbanan, tetapi sukses seperti itu lebih merupakan keberuntungan belaka. 

Bila hanya terpesona melihat kenyamanan sebagai buah kesuksesan, maka dapat berakibat lupa akan keharusan untuk berupaya. Tetapi bila kagum akan ketegaran seseorang untuk sukses, maka dari situlah awal untuk maju. Sukses yang sejati sering dicapai melalui kesabaran serta keuletan dan bukan oleh kecepatan. 

Kesuksesan di dunia ini dan pertumbuhan iman ada kesamaan prosesnya. Rasul Paulus mengingatkan kita untuk tetap di dalam Dia. Kita berakar dan dibangun di dalam Dia. Dengan cara demikianlah kita menjadi kuat dan dapat dipakai Allah. Orang-orang yang diurapi Tuhan, sering memiliki catatan hidup yang tidak mudah. Banyak pengalaman panjang yang harus dilalui dengan penuh pergumulan. 

Pohon yang berbuah segar dan ranum diawali dengan benih yang bersedia masuk dalam proses yang menyakitkan. Benih itu harus bersedia jatuh dan mengalami penghancuran dalam tanah. Setelah itu barulah bertumbuh dan akhirnya menghasilkan buah berlipat ganda. 

Tuhan tidak melihat apa profesi kita, Dia tidak melihat tingkat kesuksesan yang kita alami dan seberapa kita bisa. Meski orang memandang kita biasa-biasa saja, tetapi bila kita membuka telinga dan hati kita kepada suara Allah, maka Allah di pihak kita. 

Seseorang yang mau mati bagi diri sendiri dalam hal menyangkal diri serta melepaskan egonya, maka orang seperti itulah yang akan dapat bangkit dan memberi pengaruh serta perubahan kepada dunia ini. 

Mari kita renungkan ini dan jadilah demikian dalam hidup kita !

Selamat belajar
Selamat bekerja.
Selamat beraktivitas
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kehidupan kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Kebersamaan Dalam Keberagaman

22 Agustus 2018

Efesus 4:3
”Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikat-an damai sejahtera, satu tubuh  dan satu Roh, sebagai-mana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu ”

Senar gitar yang terdiri dari beberapa buah, bila dipetik oleh orang yang pintar bermain gitar, akan kedengaran alunan musik yang indah. 

Apabila tuts-tuts piano ditekan oleh orang yang piawai bermain piano, akan terdengar rangkaian nada anggun dan menawan.

Biola yang digesek oleh seorang pemain biola kawakan, akan terdengar alunan musik yang merdu. 

Bila dibandingkan piano dengan gitar, akan terasa perbedaan fungsi, warna suara dan cara memainkannya. Piano tidak harus sama dan memang tidak sama suaranya dengan gitar dan sebaliknya, tetapi yang penting adalah keselarasannya. Karena itu jika beberapa alat musik dimainkan dengan serasi, akan terdengar lagu yang menyentuh hati.

Bayangkanlah bila dalam suatu orkestra beberapa alat musik dimainkan sembarangan tanpa nada dan not yang tak jelas, apalagi masing-masing alat musik itu dimainkan dengan lagu yang berbeda pada saat yang sama dan di tempat yang sama, maka akan kedengaran musik yang tidak karuan dan sangat mengganggu pendengaran. 

Dalam orkestra ada peran seorang konduktor untuk mengarahkan kapan sebuah alat musik harus dimainkan dan bagaimana temponya. Orang yang memainkan alat musik harus taat kepada sang konduktor dan tak boleh asik sendiri dan jangan bermain sesukanya meskipun dia pintar.

Kehidupan orang yang telah percaya kepada Tuhan bagaikan kumpulan alat musik yang memiliki beragam latar belakang, kedudukan, pemikiran, talenta dan sebagainya. Dalam hal itu, Tuhan memimpin manusia dengan Roh-Nya agar setiap manusia yang berbeda dapat menjalankan perannya masing-masing dalam keselarasan. Oleh karena itu harus ada satu keserasian agar tercipta irama dan harmoni kehidupan kita. 

Biarlah masing-masing kita mejadi diri kita seutuhnya dan tidak harus menjadi orang lain, karena yang penting bukanlah kesamaan tetapi kebersamaan dalam keberagaman kita mewujudkan panggilan Allah atas hidup kita masing-masing

Dengar-dengaran dan taatlah kepada suara-Nya yang telah mempersatukan kita dan peliharalah kesatuan itu. 

Selamat berlibur.
Selamat beraktivitas
Selamat melayani.

Tuhan yang telah mempersatukan kita akan terus menyertai kita dengan rahmat-Nya yang besar. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Ketaatan dan Berkat

21 Agustus 2018

2 Korintus 9:13-15
Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang, sedangkan di dalam doa mereka, mereka juga merindukan kamu oleh karena kasih karunia Allah yang melimpah di atas kamu. Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu

Dalam kisah-kisah yang tertulis dalam Alkitab, ada banyak peristiwa dimana dengan adanya hubungan yang intim dengan Tuhan disertai kepatuhan, kerelaan dan ketaatan kepada Tuhan, mendatangkan berkat dan keselamatan bagi orang lain dan juga bagi pelakunya. 

Abraham dalam kerelaannya meninggalkan negerinya dan patuh kepada Tuhan menjadikan dia berkat, bahkan dia dijuluki sebagai bapa orang beriman. Melalui keturunannyalah bangsa-bangsa diberkati. Berkat terutama atau berkat khusus dari Abraham adalah melalui garis keturunannya Yesus Kristus lahir. 

Musa dalam kepatuhan dan ketaatannya kepada pimpinan Tuhan, membuat dia menjadi berkat bagi Israel untuk memimpin bangsa itu keluar dari Mesir. 

Yusuf dalam kepatuhan dan ketaatannya kepada Tuhan untuk tidak menceraikan Maria yang telah mengandung, membuat dia akan diingat sepanjang masa secara lahiriah sebagai ”ayah” Tuhan Yesus. 

Bahkan Yesus sendiri karena kepatuhan-Nya dengan rela disalib membuat manusia yang percaya dan menerima-Nya, tidak  binasa melainkan beroleh hidup kekal. Ketika Tuhan Yesus dalam doa-Nya berkata dalam Lukas 22:42, "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi", maka inilah titik tolak keselamatan kita.

Tentu begitu juga dengan Rasul Paulus yang menuliskan ayat di atas. Dia adalah teladan kita.

Dari kisah-kisah ini jelas terlihat adanya benang merah antara kepatuhan dan berkat. Orang yang berseru kepada Tuhan disertai ketaatan dan kepatuhan kepada pimpinan-Nya, akan dipakai oleh-Nya menjadi berkat bagi sesamanya, bahkan dia sendiri akan menerima berkat itu. 

Berkat tidak mesti dalam bentuk kemakmuran atau apa yang sering dilihat manusia sebagai kekayaan harta benda... bukan ! Mungkin itu jugalah salah satu, tapi tidak mesti. 

Hendaklah kita memandang dan meyakini bahwa berkat terutama bagi kita adalah jika kita dipakai oleh Dia mewujudkan maksud-Nya di dunia ini melalui pekerjaan, profesi, dan seluruh aktifitas kita. Melalui itu semua, Tuhan bekerja memakai kita memashyurkan nama-Nya serta membawa jiwa kepada Yesus. 

Bahkan ketika rasanya kita berada dalam keterbasan dan kelemahan fisikpun, Allah tetap dapat memakai kita luar biasa melalui doa-doa kita atau melalui setiap dorongan semangat serta inspirasi yang kita berikan kepada para sahabat dan kepada setiap orang. 

Ketika jalan pagi dan tubuh rasanya sudah letih berjalan, namun saat berjumpa dengan seorang pemulung sampah, dan dia berkata tulus, “Selamat pagi Pak... semangat Pak !”, itupun rasanya dapat membangkitkan semangat yang mulai kendur. 

Allah sungguh luar biasa dimana Dia memberi dan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi kita untuk menjadi berkat dan memberkati orang lain. Tinggal sekarang kita pilih saja... apakah kita bersedia atau tidak bersedia... semestinya bersedia. Rahasia utamanya adalah keintiman kita dengan Tuhan disertai TAAT dan PATUH kepada firman-Nya.

Selamat belajar.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Tak Berkesudahan Kasih Setia TUHAN

20 Agustus 2018

Ratapan 3:22-25
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu ! ‘TUHAN adalah bagianku,’ kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.

Seorang petualang yang berani menjelajah daerah-daerah berbahaya, membuat catatan daerah-daerah yang pernah dikunujunginya. Dalam peta yang dipakainya, dia menandai daerah-daerah tertentu. Dia membuat catatan tentang beberapa daerah tertentu dengan memberi komentar: 

• Di sini berkeliaran ular berbisa
• Di daerah ini banyak kalajengking
• Di sini tempat beruang ganas menyeramkan
• Di pegunungan ini orangnya kasar, ganas dan kanibal.

Banyak lagi keterangan-keterangan menakutkan sesuai pengalamannya dicantumkan dalam peta itu. Dengan penjelasan dalam peta itu, orang menjadi takut dan tidak mau pergi ke sana. 

Suatu hari catatan dan peta itu dibaca oleh seorang utusan Injil. Dia  mengcopy peta tadi dan dalam copy peta tersebut dia menandai daerah-daerah berbahaya tadi dengan tulisan: 

• Di sini ada Tuhan
• Di daerah ini kuasa Tuhan nyata
• Di sini berkat Tuhan menanti.

Utusan Inji itu tertantang untuk pergi ke daerah-daerah tersebut untuk memberitakan Injil. Dengan iman dan keyakinan yang teguh kepada janji Tuhan, dia berangkat. 

Perkara luar biasa terjadi, kuasa Tuhan nyata. Meski banyak tantangan yang dialami, di daerah-daerah berbahaya itu banyak orang bertobat dan menerima Yesus sebagai Juruselamat.

Pengalaman hidup tidak selalu mulus seperti apa yang diharapkan. Barangkali ada pengaruh pengalaman buruk masa lalu yang sulit untuk dilupakan, sehingga berakibat pesimis menghadapi masa depan…seolah ada “bahaya” yang akan menghadang. 

Petiklah pelajaran kisah utusan Injil di atas. Walau tantangan berat, tetapi keyakinannya kepada Tuhan membuat dia kuat dan terus maju. 

Masalah sering datangnya dari diri kita sendiri dengan ketidakpercayaan dan ketidaktaatan atas apa yang kita lakukan. 

Periksa dan telitilah hidup kita. Berlakulah setia dan tetaplah taat. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita, Dia tetap membela kita. Dia  dapat diandalkan. Tidaklah penting untuk terlalu memikirkan apa yang akan kita hadapi ke depan. Yang penting adalah sikap kita untuk menghadapinya, karena itulah yang menentukan apakah kita berhasil atau gagal... Tuhan pembela kita yang setia.


Selamat bekerja
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan senantiasa menyertai kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Jadilah Buku Gambaran Yesus

19 Agustus 2018

Matius 22:37 
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 

Ada sebuah buku tentang daftar tokoh yang mempengaruhi dunia. Dalam buku tersebut, penulisnya menempatkan Tuhan Yesus dalam urutan ke-sekian...  sangat jauh di bawah sekali.

Secara subjektif, alasan penulis buku itu menempatkan Yesus bukan di urutan utama adalah karena dia menilai bahwa banyak orang Kristen yang tidak lagi mengikuti ajaran Yesus seutuhnya. Penulis tersebut melanjutkan paparannya: ”Tuhan Yesus gagal menyampaikan pesan-Nya.”

Benarkah ??? 
NO PROBLEM !!
Tidak menjadi masalah apakah kita setuju atau tidak setuju terhadap pendapat yang dituliskan dalam buku itu.

Penulis tersebut mungkin melihat dari sisi jumlah orang yang sungguh-sungguh ikut ajaran Yesus. Karena itu baik jugalah buku itu sebagai cerminan untuk kita... bagaimana sesungguhnya dengan kita? Itu tantangan bagi kita !

Jika kita bijaksana, sebetulnya ada makna penting yang perlu kita ambil dari buku tersebut sebagai evaluasi diri kita. Pernyataan penulis merupakan teguran bahwa kita memang sering gagal meneladani Yesus, kita tidak maksimal menyampaikan pesan Tuhan Yesus.

Oleh karena itu terserahlah apa kata buku tersebut, dan terserahlah apa kata orang tentang Yesus. Tepenting adalah:

• Apa kata kita tetang Yesus... SIAPA Dia bagi kita ? 

• Di mana posisi Yesus di hati kita?

• Sejauh mana kita meneladani dan menuruti apa kata Yesus sebagai bukti kasih kita kepada-Nya?

• Sejauh mana ajaran-Nya mempengaruhi hidup kita?

Kitalah yang harus sebagai buku untuk menunjukkan SIAPA Yesus... di urutan ke-berapa Dia dalam hidup kita, bukan kata-kata atau pendapat orang yang tidak percaya kepada-Nya. 
Mari kita renungkan ini !

Biarlah Yesus menempati urutan utama dalam hidup kita. Biarlah kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa.

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati dan menyertai kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Menjaga Lidah Mencintai Hidup

18 Agustus 2018

1 Petrus 3:10
Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

Kerapkali terjadi ada orang yang *bergossip ria* mengatakan seperti ini ke temannya, "Jangan bilang ke siapa-siapa ya, di antara kita saja ini... si Xxxx Yyyyy itu kan ... ... ..."  Diceritakannyalah apa yang dia tahu bahkan dilebih-lebihkan tentang seseorang, dimana hal itu tak patut diceritakan.

Setelah itu, hal yang sama diceritakannya lagi ke temannya yang lain. Dan bayangkan jika temannya itu juga melakukan hal yang sama, maka berita yang tak patut segera menyebar ke mana-mana.

Hal ini adalah sebuah contoh saja betapa sulitnya terkadang menjaga lidah... menjaga ucapan. 

Salah satu ciri orang yang dianggap istimewa adalah orang-orang yang dapat mengendalikan ucapan dan kata-katanya. Dia dipercaya. Orang merasa aman dan nyaman berbicara curhat kepadanya. 

Oleh karena itu marilah kita menjaga setiap ucapan kita. Libatkanlah hati dan pikiran kita dengan semua perkataan kita.

Mazmur 39:2
Pikirku "Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama orang fasik masih ada di depanku."

Hal ini tidaklah berati kita harus diam tanpa ekspresi apa-apa. Tidaklah baik dan tidak bermanfaat jika kita diam saja dimana kita memang seharusnya berbicara. Bicaralah ! 

• Bicaralah hal yang benar
• Bicaralah untuk membangun
• Bicaralah untuk memberi semangat
• Bicaralah untuk membuat orang optimal dan maksimal hidupnya
• Bicaralah membuat orang produktif
• Bicaralah untuk membuat orang tidak berlarut-larut dalam masalah dan pergumulannya
• Bicaralah membuat orang merasa dirinya berharga
• Bicaralah membuat orang mencintai hidup dan mengasihi sesamanya
• Bicaralah agar orang ingin hidupnya Panjang
• Bicaralah membuat orang mencintai Yesus Kristus
• Bicaralah dan bicaralah... ! Jangan diam saja !

Walau kita orang biasa-biasa saja dan mungkin tidak banyak memiliki apa-apa, tapi ingatlah bahwa kita dapat menjadi orang istimewa dengan menjaga kata-kata kita

Jangan diam saja, tapi berbicaralah dengan batasan: kendalikan lidah kita. 
Berkata-katalah selalu untuk kebaikan orang lain dan demi kemuliaan Allah Bapa kita.
S E M O G A ! ! !

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan memberkati kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Merdeka!!! ... Sudahkah Anda Merdeka?

17 Agustus 2018

Galatia 5:1
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, tahu atau tidak tahu... semua manusia tanpa kecuali terlahir dalam status berdosa.
Roma 3:23
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

Tetapi syukur kepada Tuhan Yesus karena Dia telah menyelamatkan kita. Kita telah bebas dari murka Allah. Rasul Paulus mengatakan, "Kristus telah memerdekakan kita"

Dengan kemerdekaan kita dari status berdosa, kita diberi status baru, sebagai anak-anak Allah.

2 Korintus 5:17
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah dating 

Dengan status baru tersebut, sepantasnyalah kita hidup sesuai dengan status kita. Cita-cita, keinginan serta cara kita hidup berpadananlah dengan status baru kita. Hendaklah tabiat lama dalam keberdosaan semakin lama dikikis habis digantikan dengan tabiat baru... karakter Kristus, manusia baru yang merdeka.

 

Kita bukan lagi hamba dosa yang takluk kepada dosa. 
Kita adalah hamba-hamba Allah yang semestinya tunduk kepada rencana dan kehendak Allah.
Kita hidupilah kiranya sifat-sifat-Nya yang agung dan mulia... itulah seharusnya kita.

Kita juga patut bersyukur oleh karena kasih dan campur tangan Tuhan, kita telah merdeka. Kita menjadi bangsa yang bebas dari penjajahan. 

Sebagai bangsa yang merdeka, kita haruslah menjadi warga negara yang cinta bangsa dan cinta tanah air serta taat kepada pemimpin bangsa. 

Khususnya kita yang telah meyakini bebas dari dosa kita, kita telah berdamai dengan Allah, kita memiliki damai Kristus... maka marilah kita membawa damai dan kesejukan hati bagi setiap orang, apapun latar belakang mereka. 

Biarlah kita berupaya menjadi warga negara Indonesia yang produktif membawa angin segar dan kerukunan bagi bangsa kita yang serba majemuk ini. 

Saya senang dengan cuplikan sebuah lagu:
    Bersinar bersinar
    Itulah kehendak Yesus
    Besinar bersinar
    Aku bersinar terus

Kita berdoa kepada Tuhan agar hidup kita bercahaya dan bersinar menerangi bangsa kita. 

Apapun peran dan profesi kita... apapun pangkat dan jabatan kita... tinggi atau rendahpun kedudukan kita, semua kita penting berperan bagi bangsa ini. 

Ayolah kita menjadi berkat dan memberkati bangsa kita.

Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Dirgahayu HUT kemerdekaan bangsa Indonesia.
Sekali merdeka tetap merdeka.

Merdeka... ! ! !
Merdeka... ! ! !
Merdeka... ! ! !

Tuhan Yesus memberkati bangsa Indonesia. 
Tuhan Yesus menyertai kita.
Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Jalan Orang Benar

16 Agustus 2018

Mazmur 1:6a   
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar

Sungguh sulit dan susah melakukan apa yang benar. Ada harga yang harus dibayar untuk itu. 

Ketika kita melakukan apa yang benar, mungkin kita tidak diuntungkan. Mungkin pula orang benar dicemooh dinilai bodoh. Sering tidak populer saat kita memilih apa yang benar. 

Orang benar dan lurus sering tidak populer dan dijauhi. Ada sering anggapan bahwa orang benar hidupnya akan menderita dan rejekinya tidak nomplok. Orang benar sering dipermainkan dan diabaikan bahkan dimusuhi dan tidak diperjuangkan haknya. Dipersulit karirnya.

Seolah banyak ruginya jika hidup benar. Karena itu banyak orang ambil jalan pintas. Kebenaran menjadi tidak diminati dan menjadi nomor urut kesekian saat ambil keputusan. Yang penting bagi mereka adalah keuntungan dan kenikmatan sementara.

Walau demikian, ada kabar baik bagi orang yang hidup benar…
TUHAN MENGENAL JALAN ORANG BENAR.

Pernyataan ini sungguh mujarab dan ampuh bagi setiap orang yang berjuang dan memperjuangkan kebenaran. 

Tuhan mengingat orang benar, sebab Tuhan adalah KEBENARAN itu sendiri. Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 14:6, "... ... Akulah jalan dan kebenaran dan hidup ... ... ..." 

Tuhan tidak hanya sekedar mengenal orang benar, tapi juga Dia mengingat dan peduli dengan orang-orang pilihan-Nya yang hidup dalam kebenaran.

Kita telah dibenarkan oleh Yesus. Karena itu semestinya kita rindu untuk hidup benar... kita berjuang bersama Yesus berprilaku benar. Gigihlah berbuat kebenaran sebab itulah salah satu BRAND kita sebagai anak-Nya. Roh Kudus menguatkan kita menjadi pelaku-pelaku kebenaran.

Sebab itu mari kita  setiap hari... sebaiknya setiap pagi... untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan serta berbicaralah dengan Allah melalui doa-doa kita. 

Berilah hati dan adakan waktu untuk intim dan mesra bersama Tuhan sebelum memulai aktifitas agar kita diingatkan dan dikuatkan untuk hidup benar. 

Jangan hanya kebutuhan fisik saja kita penuhi berupa sarapan pagi yang nikmat menuruti selera. Perlu seimbang antara kuat fisik dan kuat rohani. Kita perlu dua-duanya. Jangan timpang. 

Kasihilah dan pedulilah dengan rohani kita. Berilah gizi rohani kita, sebab dari situlah awalnya kita menjadi kuat sebagai pelaku kebenaran.

Semoga saja kita sadar dan melakukannya. 
Puji Tuhan !

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Jati Diri Yang Seharusnya

15 Agustus 2018

Lukas 22:26
Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.

Sebagai anak-anak Tuhan, milikilah citra diri yang baik sebagai bagian dari peran kita menjadi saksi Kristus. Dengan memiliki jati diri yang baik, kita telah memenuhi salah satu perintah Allah. 

Kiranya perlu direnungkan sejenak apa pengertian dari citra dan jati diri yang baik bagi seorang Kristen. Jangan sampai keinginan memiliki citra diri yang baik bermotif popularitas dan merasa dengan itulah harga diri meningkat. 

Sering jati diri dikaitkan dengan keberuntungan dan sukses, seolah orang yang sukses dan beruntung sajalah yang memiliki jati diri yang baik. Jati diri diukur dari penghargaan manusia saja. Pandangan ini terlalu sempit.   

Kalau dicermati kehidupan dan ajaran Yesus, maka citra diri yang baik bukanlah didasarkan atas penilaian manusia, tetapi dari Tuhan sendiri. Titik berat jati diri tidak terletak pada sekedar penghargaan yang diterima. 

Yesus berkata bahwa Dia datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi manusia (Matius 20:28). Inilah JATI DIRI AGUNG yang ada pada Yesus. 

Jati diri berhubungan dengan sikap hati dan kerelaan untuk berkorban, dan sangat jauh dari keinginan untuk dihargai berlebihan. Bila ada keinginan untuk memiliki jati diri yang baik, perhatikan dan pikirkanlah hal berikut ini:

• Hendaklah setiap hal yang dikerjakan, dipandang sebagai sebuah kesempatan yang baik untuk memuliakan Tuhan. 

• Hendaklah setiap hal yang dikerjakan, dipandang sebagai sebuah kesempatan untuk membantu orang lain agar mereka menjadi lebih baik, karena inilah arti dari hidup bermakna. Hidup bermakna adalah hidup yang didedikasikan melayani orang lain, bukan berfokus kepada diri sendiri.

• Hendaklah setiap hal yang dikerjakan, apapun itu, dipandang sebagai usaha menabur yang kelak akan dituai buahnya. Karena hidup kita dari Tuhan dan untuk Tuhan, maka iman kita akan berkata, “Buah tuaian itu datangnya dari Tuhan dan bukan dari manusia. Tuhan tidak akan mengecewakan anak-anak-Nya”. 

Para sahabat yang kekasih, mari kita belajar untuk tidak menghitung-hitung apa saja yang telah dan akan diberikan orang lain kepada kita, namun mari kita cermati hidup kita; apa yang telah kita berikan dan apa yang akan kita berikan. 

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan senantiasa mejaga dan menolong hidup kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Doa Adalah Harapan

14 Agustus 2018

Filipi 1:9-11
Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.

Doa adalah harapan. Apa yang kita harapkan akan kita doakan sepenuh hati. Bagaimanapun cara kita berdoa, harapan kita adalah agar semua impian kita dapat terjadi.

Apa yang diharapkan Rasul Paulus kepada jemaat Filipi, dia doakan sungguh-sungguh. Poin-poin doa Paulus yang merupakan suatu kesatuan yang utuh terhadap jemaat Filipi adalah agar jemaat ini:
• melimpah dalam kasih,
• memiliki pengetahun serta pengertian yang benar,
• mampu memilih apa yang baik,
• suci dan tak bercacat, dan
• penuh dengan buah kebenaran.

Tentu tidaklah mudah untuk mewujudkan doa Paulus tersebut dalam hidup kita. Itulah sebabnya Paulus katakan, "... ... yang dikerjakan oleh Yesus Kristus ... ..."
Artinya kita butuh kekuatan dari Yesus untuk melakukan itu. Bersama Yesus kita bisa. Kita tidak dapat dan tidak mampu berjalan sendiri. 

Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 15:4,
"Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku."

Semestinyalah ada kerinduan kita agar terwujud doa Paulus dalam hidup kita? Kitapun merindukan hal sama agar hal tersebut juga terjadi dalam hidup para sahabat kita.

Untuk itu mari kita terus saling mendoakan dan saling mengingatkan agar kita bertumbuh untuk semakin mengenal Kristus, karena itulah kuncinya... itulah rahasianya;
• Isilah perbendaharaan hati kita dengan firman-Nya... saat teduh setiap hari... sangat baik setiap pagi sebelum kita melakukan seabrek kegiatan.
• Dengar-dengaranlah akan suara-Nya dan ikuti itu... doa yang sungguh-sungguh... ijinkan Roh Kudus bekerja sepenuhnya mengendalikan hidup kita... 
• Pegang dan taatlah kepada perintah-Nya... lakukan dengan setia.

Biarlah hari-hari kita baik adanya dengan mewujudkan doa Rasul Paulus.
S E M O G A ! !

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan memimpin hidup kita dalam kasih-Nya. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Cukupkan Diri Dengan Apa Yang Ada

13 Agustus 2018

Lukas 3:14
Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."

Masalah kebanyakan kita sering adalah merasa tidak cukup dengan penghasilan. Selalu terasa kurang gaji atau perolehan. Memang tak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian di antara kita memang memiliki gaji yang minim, sehingga harus dicari sumber tambahan lain.

Yang juga sering terjadi adalah: ketika gaji yang masih relatif rendah, justru terasa cukup. Akan tetapi ketika penghasilan naik, justru merasa kekurangan. 

Hal tersebut mungkin karena keinginan juga ikut naik, bahkan dapat lebih besar dibanding naiknya penghasilan... muncul kebutuhan sekunder lebih banyak. Sehingga sering berakibat orang melakukan tipu daya, yang dikatakan oleh Yohanes sebagai merampas atau memeras bahkan korupsi... dan untuk itu Yohanes mengatakan JANGAN !

Untuk itu kita harus mengenal kata cukup. Artinya kita mampu membatasi diri.



Mari kita terus belajar hidup dalam kebenaran... salah satu di dalamnya adalah memiliki kata-kata kunci: cukupkan diri dengan apa yang ada... jangan melakukan kecurangan ! 

Bekerjalah dengan tekun, baik dan jujur. Tuhan akan mencukupkan kebutuhan hidup kita dengan kelimpahan-Nya. Itulah yang membawa kebahagiaan dan kedamaian hati.

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan menjaga kita dengan kuat kuasa-Nya. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Menghidupi Firman Tuhan Dalam Hidup Kita

12 Agustus 2018

Amsal 3:1-2
Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.

Panjang umur serta hidup sejahtera adalah keinginan semua orang dan itu yang dicari-cari manusia pada umumnya. 

Panjang umur mungkin berhubungan dengan kesehatan. Orang-orang yang sudah lanjut usia, mereka berbicara banyak soal kesehatan. Mereka misalnya bicara soal makanan apa yang baik dan sehat dimakan sehingga mereka bisa hidup sehat. Bila mereka sehat, peluang mereka untuk hidup lebih lama akan terwujud.

Lain lagi kalau kaum muda bertemu. Mereka dengan semangat akan berbicara lebih banyak soal cita-cita, bisnis, dunia kerja, dan kesempatan atau peluang usaha yang akan dapat mereka lakukan. Semua itu berhubungan dengan keinginan hidup sejahtera... perolehan uang, harta, kedudukan, dan sebagainya.

Semoga saja umur panjang dan rejeki melimpah menjadi bagian hidup kita. Namun bagi kita adalah bahwa semua itu merupakan bonus atau tambahan bagi kita. Di balik itu yang penting sebetulnya adalah jangan melupakan ajaran kata penulis Amsal. Kita memelihara perintah.

Sungguh banyak sudah ajaran dan perintah yang kita ketahui. Mungkin itu berupa didikan orang tua, ajaran guru kita, nasihat orang bijak, ajaran orang-orang yang kita hormati... terlebih firman Tuhan.

Marilah kita sungguh-sungguh-sungguh berada dalam ajaran kebenaran firman Tuhan. Peliharalah itu dan hiduplah di dalamnya. Yakinlah bahwa dengan demikian, bonus-bonus hidup... apa yang baik dalam pandangan Tuhan akan dilimpahkannya kepada kita.
Puji Tuhan!

Selamat Hari Minggu.
Selamat beribadah.
Selamat melayani.

Tuhan beserta kita. Amin.

Teriring dalam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Kenakanlah Perhiasan Batiniah

11 Agustus 2018

1 Petrus 3:4
Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

Ada seorang ibu yang sudah cukup lanjut usia. Ibu ini selalu berpenampilan menarik. Bajunya amat bagus dan mahal. Tak ketinggalan asesoris yang menarik selalu menghiasi tubuhnya. Begitu juga seperangkat alat-alat kecantikan senantiasa dipakai. Ibu ini selalu tampak segar dan lebih muda dari usia sebenarnya.

Rupanya ibu ini berpenampilan seperti itu karena disarankan dan disuruh suaminya. Jadi memang itu adalah suatu usaha agar lebih manis kelihatan untuk menutupi kondisi dirinya yang dia rasa kurang menarik.

Bersyukurlah bila kita memiliki perawakan yang menarik dan rupawan. Namun walaupun tidak, tak apa-apa. Atau barangkali karena kita sudah berumur sedemikian, sehingga secara alami tentulah ada penurunan penampilan dan kekuatan fisik melemah. Dalam situasi seperti ini kita dapat menjadi lebih menarik jika kita memiliki dan memakai perhiasan batiniah.


Perhiasan batiniah adalah hati yang baik dan pikiran jernih. Karakter yang baik akan membuat diri kita menjadi menarik bagi setiap orang, paling tidak menarik bagi Tuhan. Itulah sebabnya mengapa Rasul Petrus menyuruh kita memakai perhiasan batiniah. Tentu itu juga merupakan kerinduan Tuhan bagi semua kita.

Tuhan Yesus juga berkata di dalam Matius 5:16,
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Kalau si Ibu tadi harus keluarkan uang banyak untuk membeli baju, perhiasan dan alat kecantikan yang mahal-mahal, maka kita tidak perlu keluar uang banyak sebetulnya. Caranya adalah: percaya dan terima Yesus Kristus.

Setelah terima Yesus, ikuti pesan Rasul Paulus dalam Kolose 2:6-7,
"Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Dengan demikian niscaya hidup kita akan menjadi menarik, bagaimanapun kondisi fisik kita saat ini. A M I N ! ! !

Selamat berlibur.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan menyertai dan memberkati kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

Di Dalam Tuhan Segala Perkara Dapat Kita Tanggung

10 Agustus 2018

Filipi 4:12-13 
Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. 
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Tak dapat diragukan dan tak terbantahkan Rasul Paulus sebagai pribadi yang kuat dan tangguh. Segala keadaan dia alami. Keadaan melimpah dan kekurangan dialami Paulus. Lapar dan kenyang dia rasakan. Kalau ditelusuri hidupnya, keadaan kekurangan dan lapar lebih banyak.

Namun semangat Paulus mencapai tujuan hidupnya tidak pernah undur. 

Yang menulis ini sendiripun saat ini sedang bergumul dengan sesuatu yang membuat dada ini sesak rasanya. Hampir kehilangan gairah. Bahkan menulis yang sedang ditulis ini sangat berat rasanya. 



Dalam kondisi seperti ini perkataan Rasul Paulus yang mengatakan, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia..." sungguh memberi kekuatan.

Penulis sedang melihat dirinya bahwa sesungguhnya diapun tidak kuat dan rapuh juga adanya. Dia tidak bisa mengandalkan apa-apa kecuali Tuhan. 

Mungkin dia sudah banyak berkata-kata dan mengajar orang. Dia sering meneguhkan orang-orang, tapi melalui pengalaman ini dia diingatkan bahwa diapun manusia biasa yang sama saja... dia harus merendahkan hati belajar dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan Yesus.

"Terima kasih Tuhan untuk pelajaran ini. Engkau sungguh baik. Aku mau belajar dari-Mu. Aku mau dikuatkan oleh-Mu. Mampukan aku merasakan dan mengatakan bahwa hanya di dalam Engkau aku kuat. Bersama-Mu aku kuat. Aku ingin belajar untuk mampu berkata seperti teladan Rasul Paulus... segala perkara dapat kutanggung di dalam Engkau... perkara apapun itu"
AMIN...

Para sahabat yang kekasih... 
Tuhan mengerti kita, kitalah yang sering tidak mengerti rencana dan maksud Tuhan atas kita. 

Oleh sebab itu marilah terus menapaki hidup ini dan teruslah berjalan maju dengan berserah dan bergantung sepenuhnya kepada Allah Bapa kita yang penuh rahmat di dalam Kristus Yesus. 

Selamat bekerja.
Selamat berkarya.
Selamat melayani.

Tuhan beserta kita. Amin.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung.

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...