Yohanes 6:27
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk
makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak
Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan
meterai-Nya."
Seorang mahasiswa yang sedang sibuk meneliti di laboratorium
ditanya siapa nama walikotanya. Dia bilang tidak tahu. Lalu ditanya nama
Perdana Menterinya. Juga dia tidak tahu.
Mungkin bagi sebagian kita, orang seperti itu kurang baik.
Dapat dicap sebagai warga negara tak peduli. Dan anehnya bukan hanya dia,
temannya yang lain yang sebangsa juga sama... dia bilang lupa. Aneh juga.
Lalu dia katakan bahwa tidak masalah bagi dia meski tidak
tahu siapa nama Perdana Menteri dan siapa Walikotanya. Yang penting bagi dia
adalah dia bisa bekerja. Dari sisi ini nampaknya baik juga... giat bekerja dan
produktif.
Memang negara mereka dikenal sebagai sebuah negara maju. Warga
negaranya sangat tekun bekerja. Sampai kita mungkin berpikiran bahwa bekerja
adalah hobby mereka, bukan kewajiban. Tentu ini adalah teladan bagi kita juga
yang bekerja, agar produktif dan tekun berkarya.
Karena begitu tekunnya mereka bekerja sampai lupa nama
pemimpinnya... tidak apa-apalah. Bisa dimaafkan kalau kita merasa mereka perlu
minta maaf.
Namun bagi kita adalah jangan
sampai kita sibuk bekerja dan orang acung jempol dengan karya-karya kita,
tetapi kita lupa untuk apa kita hidup. Jangan sampai kita lupa akan Tuhan
Pemimpin kita.
Banyak orang mungkin hebat karya-karyanya, tetapi jika hal
itu tidak ada kaitannya dengan rencana Allah atas dirinya, tentulah akan
sia-sia juga.
Yang dimaksudkan bukanlah supaya kita bekerja asal-asalan
dan hanya sekedarnya saja. Bukan dimaksudkan kita boleh malas-malasan
bekerja... TIDAK BEGITU dan JANGAN BEGITU.
Malah sebaliknya kita diminta bekerja sungguh-sungguh
sepenuh hati dan lakukan yang terbaik. Tapi satu hal adalah kita harus memahami tujuan akhir dari apa yang kita
lakukan yaitu: mengaitkan pekerjaan kita dengan kekekalan. Itulah jiwa dari perkataan Kristus dalam Yohanes 6:27 di atas; bekerja untuk makanan yang bertahan sampai
kepada hidup yang kekal.
Kita boleh sibuk bekerja sepuas-puasnya dan tekun serta
semangat berkarya. Haruslah seperti itu kualitas kita sebagai anak-anak Tuhan.
Tetapi pada akhirnya PENENTU dan PENILAI akhir dari setiap karya kita
bukanlah manusia, tatapi Allah.
Alangkah ruginya hidup, bila kita merasa di dunia ini begitu
banyak berbuat sampai lupa segala-galanya, tetapi ternyata Allah berkata lain
terhadap apa yang kita lakukan... kita sibuk di luar ekspektasi Allah.
Alangkah sayangnya bila kesibukan kita selama ini ternyata
hanya sanggup untuk level dunia fana ini, tetapi tidak kuat berbicara dan tidak
berperan di dalam kekekalan dimana Tuhan Yesus nanti sebagai HAKIMnya.
Karena itu mari kita tekun dan semangat bekerja dengan
mengaitkan semua itu kepada hal-hal yang kekal sifatnya. Tuhan akan menyertai dan
memberkati serta membuka jalan buat kita untuk itu. Amin.
Selamat bekerja.
Selamat berkarya.Selamat melayani.
Salam dan doa,
Alamta Singarimbun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar