Bekerja Untuk Makanan yang mana?

6 Agustus 2018

Yohanes 6:27  
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

Seorang mahasiswa yang sedang sibuk meneliti di laboratorium ditanya siapa nama walikotanya. Dia bilang tidak tahu. Lalu ditanya nama Perdana Menterinya. Juga dia tidak tahu.

Mungkin bagi sebagian kita, orang seperti itu kurang baik. Dapat dicap sebagai warga negara tak peduli. Dan anehnya bukan hanya dia, temannya yang lain yang sebangsa juga sama... dia bilang lupa. Aneh juga.

Lalu dia katakan bahwa tidak masalah bagi dia meski tidak tahu siapa nama Perdana Menteri dan siapa Walikotanya. Yang penting bagi dia adalah dia bisa bekerja. Dari sisi ini nampaknya baik juga... giat bekerja dan produktif.

Memang negara mereka dikenal sebagai sebuah negara maju. Warga negaranya sangat tekun bekerja. Sampai kita mungkin berpikiran bahwa bekerja adalah hobby mereka, bukan kewajiban. Tentu ini adalah teladan bagi kita juga yang bekerja, agar produktif dan tekun berkarya.

Karena begitu tekunnya mereka bekerja sampai lupa nama pemimpinnya... tidak apa-apalah. Bisa dimaafkan kalau kita merasa mereka perlu minta maaf.

Namun bagi kita adalah jangan sampai kita sibuk bekerja dan orang acung jempol dengan karya-karya kita, tetapi kita lupa untuk apa kita hidup. Jangan sampai kita lupa akan Tuhan Pemimpin kita.

Banyak orang mungkin hebat karya-karyanya, tetapi jika hal itu tidak ada kaitannya dengan rencana Allah atas dirinya, tentulah akan sia-sia juga.

Yang dimaksudkan bukanlah supaya kita bekerja asal-asalan dan hanya sekedarnya saja. Bukan dimaksudkan kita boleh malas-malasan bekerja... TIDAK BEGITU dan JANGAN BEGITU.



Malah sebaliknya kita diminta bekerja sungguh-sungguh sepenuh hati dan lakukan yang terbaik. Tapi satu hal adalah kita harus memahami tujuan akhir dari apa yang kita lakukan yaitu: mengaitkan pekerjaan kita dengan kekekalan. Itulah jiwa dari perkataan Kristus dalam Yohanes 6:27 di atas; bekerja untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal.

Kita boleh sibuk bekerja sepuas-puasnya dan tekun serta semangat berkarya. Haruslah seperti itu kualitas kita sebagai anak-anak Tuhan. Tetapi pada akhirnya PENENTU dan PENILAI akhir dari setiap karya kita bukanlah manusia, tatapi Allah. 

Alangkah ruginya hidup, bila kita merasa di dunia ini begitu banyak berbuat sampai lupa segala-galanya, tetapi ternyata Allah berkata lain terhadap apa yang kita lakukan... kita sibuk di luar ekspektasi Allah.

Alangkah sayangnya bila kesibukan kita selama ini ternyata hanya sanggup untuk level dunia fana ini, tetapi tidak kuat berbicara dan tidak berperan di dalam kekekalan dimana Tuhan Yesus nanti sebagai HAKIMnya.

Karena itu mari kita tekun dan semangat bekerja dengan mengaitkan semua itu kepada hal-hal yang kekal sifatnya. Tuhan akan menyertai dan memberkati serta membuka jalan buat kita untuk itu. Amin.

Selamat bekerja.
Selamat berkarya.
Selamat melayani.

Salam dan doa,
Alamta Singarimbun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...