Jati Diri Yang Seharusnya

15 Agustus 2018

Lukas 22:26
Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.

Sebagai anak-anak Tuhan, milikilah citra diri yang baik sebagai bagian dari peran kita menjadi saksi Kristus. Dengan memiliki jati diri yang baik, kita telah memenuhi salah satu perintah Allah. 

Kiranya perlu direnungkan sejenak apa pengertian dari citra dan jati diri yang baik bagi seorang Kristen. Jangan sampai keinginan memiliki citra diri yang baik bermotif popularitas dan merasa dengan itulah harga diri meningkat. 

Sering jati diri dikaitkan dengan keberuntungan dan sukses, seolah orang yang sukses dan beruntung sajalah yang memiliki jati diri yang baik. Jati diri diukur dari penghargaan manusia saja. Pandangan ini terlalu sempit.   

Kalau dicermati kehidupan dan ajaran Yesus, maka citra diri yang baik bukanlah didasarkan atas penilaian manusia, tetapi dari Tuhan sendiri. Titik berat jati diri tidak terletak pada sekedar penghargaan yang diterima. 

Yesus berkata bahwa Dia datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi manusia (Matius 20:28). Inilah JATI DIRI AGUNG yang ada pada Yesus. 

Jati diri berhubungan dengan sikap hati dan kerelaan untuk berkorban, dan sangat jauh dari keinginan untuk dihargai berlebihan. Bila ada keinginan untuk memiliki jati diri yang baik, perhatikan dan pikirkanlah hal berikut ini:

• Hendaklah setiap hal yang dikerjakan, dipandang sebagai sebuah kesempatan yang baik untuk memuliakan Tuhan. 

• Hendaklah setiap hal yang dikerjakan, dipandang sebagai sebuah kesempatan untuk membantu orang lain agar mereka menjadi lebih baik, karena inilah arti dari hidup bermakna. Hidup bermakna adalah hidup yang didedikasikan melayani orang lain, bukan berfokus kepada diri sendiri.

• Hendaklah setiap hal yang dikerjakan, apapun itu, dipandang sebagai usaha menabur yang kelak akan dituai buahnya. Karena hidup kita dari Tuhan dan untuk Tuhan, maka iman kita akan berkata, “Buah tuaian itu datangnya dari Tuhan dan bukan dari manusia. Tuhan tidak akan mengecewakan anak-anak-Nya”. 

Para sahabat yang kekasih, mari kita belajar untuk tidak menghitung-hitung apa saja yang telah dan akan diberikan orang lain kepada kita, namun mari kita cermati hidup kita; apa yang telah kita berikan dan apa yang akan kita berikan. 

Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.
Selamat melayani.

Tuhan senantiasa mejaga dan menolong hidup kita. Amin.

Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN

KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB

11 April 2024   KRISTEN PROGRESIF vs AJARAN ALKITAB   Beberapa hari ini kita dimarakkan dengan viralnya video yang menayangkan wawancara den...