Lukas 22:26
Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu
hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.
Sebagai anak-anak Tuhan, milikilah citra diri yang baik sebagai
bagian dari peran kita menjadi saksi Kristus. Dengan memiliki jati diri yang
baik, kita telah memenuhi salah satu perintah Allah.
Kiranya perlu direnungkan sejenak apa pengertian dari citra
dan jati diri yang baik bagi seorang Kristen. Jangan sampai keinginan memiliki
citra diri yang baik bermotif popularitas dan merasa dengan itulah harga diri
meningkat.
Sering jati diri dikaitkan dengan keberuntungan dan sukses,
seolah orang yang sukses dan beruntung sajalah yang memiliki jati diri yang
baik. Jati diri diukur dari penghargaan manusia saja. Pandangan ini terlalu
sempit.
Kalau dicermati kehidupan dan ajaran Yesus, maka citra diri
yang baik bukanlah didasarkan atas penilaian manusia, tetapi dari Tuhan
sendiri. Titik berat jati diri tidak terletak pada sekedar penghargaan yang
diterima.
Yesus berkata bahwa Dia datang bukan untuk dilayani tetapi
untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi manusia (Matius
20:28). Inilah JATI DIRI AGUNG yang
ada pada Yesus.
Jati diri berhubungan dengan sikap hati dan kerelaan untuk
berkorban, dan sangat jauh dari keinginan untuk dihargai berlebihan. Bila ada
keinginan untuk memiliki jati diri yang baik, perhatikan dan pikirkanlah hal
berikut ini:
• Hendaklah setiap hal yang dikerjakan, dipandang sebagai
sebuah kesempatan yang baik untuk memuliakan Tuhan.
• Hendaklah setiap hal yang dikerjakan, dipandang sebagai
sebuah kesempatan untuk membantu orang lain agar mereka menjadi lebih baik,
karena inilah arti dari hidup bermakna. Hidup bermakna adalah hidup yang
didedikasikan melayani orang lain, bukan berfokus kepada diri sendiri.
• Hendaklah setiap hal yang dikerjakan, apapun itu,
dipandang sebagai usaha menabur yang kelak akan dituai buahnya. Karena hidup
kita dari Tuhan dan untuk Tuhan, maka iman kita akan berkata, “Buah tuaian itu
datangnya dari Tuhan dan bukan dari manusia. Tuhan tidak akan mengecewakan
anak-anak-Nya”.
Para sahabat yang kekasih, mari kita belajar untuk tidak
menghitung-hitung apa saja yang telah dan akan diberikan orang lain kepada
kita, namun mari kita cermati hidup kita; apa yang telah kita berikan dan apa
yang akan kita berikan.
Selamat bekerja.
Selamat beraktifitas.Selamat melayani.
Tuhan senantiasa mejaga dan menolong hidup kita. Amin.
Teriring salam dan doa,
Alamta Singarimbun-Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar